Kisah seorang Mafia wanita, setelah dia terluka dalam pernikahan dan juga terlepas dari hubungan yang rumit. Semua orang memanggilnya... Lady Charity!
Jessmine Almahira, perpaduan Indonesia-Turki harus menerima kenyataan pahit dirinya di duakan. Bukan hanya itu, ia kerap mendapatkan penyik-saan dan juga hinaan dari suaminya.
Satu tahun lamanya Jessmine berhasil mengumpulkan segala bukti, sebab suaminya bukan lah orang sembarangan.
Namun naas, ditengah ingin memperjuangkan setelah berhasil mendapatkan bukti Jessmine mati karena dibunuh.
Jessmine hidup kembali untuk balas dendam!
Namun dalam pembalasan dendam nya, dia terjebak dengan mantan kekasih yang ia putuskan dulu saat akan menikah, mantan yang telah menjelma menjadi orang sukses dan berbahaya!
Tak berakhir sampai disana, karena takdir buruk masih menghantui akhirnya Jessmine merubah dirinya menjadi seorang Mafia wanita bernama Lady Charity!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Mendapatkan Balasan.
Nafas Jessmine tersendat-sendat, baru saja dia akan balik melawan Sam... cekki-kaan di lehernya akhirnya terlepas.
“Uhukkk... uhukkkkk.... hhhhh....“ Jessmine terbatuk kesakitan.
Sam perlahan berdiri, menatap dingin pada Jessmine. “Aku melepaskan mu, karena kau Ibu dari anakku. Meskipun aku ingin membunuh mu saat ini juga tapi aku tak akan melakukan nya! Pergi...!“
Masih dengan nafas tersengal, Jessmine mendudukkan tubuhnya dari baringan di lantai. Dia mencari udara sekedar mengisi paru-parunya kembali, setelah udara sempat tertahan di tenggorokan.
Setelah merasa tubuhnya baik-baik saja, Jessmine berdiri. Tampak bekas kemerahan di sekitar leher Jessmine, bekas tekanan kedua tangan Sam.
“Kau pikir aku lemah, Sam! Tadi aku membiarkan mu menyakitiku karena aku ingin tahu sampai mana kau akan menyik-saku! Aku memberikan waktu padamu untuk segera melepaskan ku, tapi... kau malah semakin mengeratkan ceki-kkaan mu padaku!“ Jessmine mengusap lehernya sekilas, lantas dia tertawa dengan kencang. “Hahaha! Astaga Sam... kau telah kehilangan kesempatan yang aku berikan padamu! Kini... kita berdua benar-benar sudah berakhir!“
Bugh!
Bugh!
Tanpa aba-aba, Jessmine menen-dang tubuh Sam di bagian pinggang lelaki itu, tubuh Sam terhuyung ke samping. Baru saja Sam bisa kembali berdiri tegak, sekali lagi Jessmine menyerang. Kali ini Jessmine memutarkan tubuh dua kali, lalu... Dugh!
Jessmine menyi-kut rahang Sam hingga pria itu terpelanting ke belakang dan terjatuh di atas lantai. Kepala Sam terasa pusing, matanya dalam sekejap berkunang-kunang.
Pria itu menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan bergantian untuk mengusir rasa pusing, setelah normal dia mendongakkan kepala menatap Jessmine yang berdiri tak jauh darinya dengan tatapan tak percaya.
Jessmine mendekati Sam, dia mengangkat dagu Sam dengan ujung jarinya. “Kau pikir, aku masih Jessmine yang dulu? Wanita yang hanya pasrah menerima perlakuan kasar dari para lelaki? Sam... aku pernah bilang padamu, bukan? Aku tidak akan mentolerir lagi, seseorang berbuat semena-mena padaku dengan menyakiti fisikku apalagi mentalku! Aku bukan wanita yang kau kenal lagi, Sam! Aku pun, tidak mengenal mu lagi! Sekarang... kita berdua hanyalah orang asing...!“
Jessmine melepaskan jarinya dari dagu Sam, dia menarik nafas sekedar untuk meredam emosi. “Kita sudah berakhir, Sam! Jangan pernah usik kehidupan ku dan anakku! Selamat tinggal!“
Jessmine membalikkan tubuh, dia berjalan dengan dagu terangkat tinggi tak ingin terlihat lemah di hadapan Sam.
“Jessmine! Tunggu...!!!“ jerit Sam.
Namun Jessmine terus melanjutkan langkah tanpa ingin berbalik kembali ke pria masa lalunya. Kini baginya, Sam hanya lah pria masa lalu bukan pria masa depan nya.
Diluar Wen dan Algar sudah menunggu di dalam mobil, mereka mempercayai sepenuhnya Jessmine bisa menghadapi Sam jadi keduanya duduk tanpa perasaan risau.
“Selesai?“ tanya Wen masih terdengar acuh tak acuh, bahkan tak ada raut kekhawatiran di wajah pria itu.
Jessmine hanya mengangguk, dia tidak ingin mengatakan kejadian di dalam. Bagaimana pun Sam adalah pria yang pernah ada dalam hatinya dan pernah menolong hidupnya. Hidup dan mati pernah mereka lalui bersama, pernah saling berbagi segalanya.
Namun takdir berkata lain, Jessmine sudah bisa memutuskan untuk mengakhiri segala ikatan bersama Sam.
Jessmine menutupi lehernya yang terluka dengan kerah mantel, dia tidak ingin putranya melihat kekeja-man Sam pada dirinya.
.
.
Sam kembali ke hotel, dengan segala pikiran yang berkecamuk. Sosok Jessmine benar-benar sudah berubah, dia tak menyangka sama sekali.
“Papa dari mana? Chen lama nunggu Papa.“ Bocah itu memeluk Sam.
Sam sontak membayangkan wajah Chen berubah menjadi wajah putra kandungnya, Algar. Pria itu mengenyahkan bayangan Algar, dia tersenyum sedih karena anak kandungnya sendiri tidak menginginkan nya.
Grep!
Sam memeluk Chen dengan erat, “Hanya kamu yang Papa miliki, Chen! Jangan tinggalin Papa, ya.“
Chen mengangguk, anak itu mengelus punggung Sam dengan sayang.
“Chen sayang Papa...“
Pecahlah tangis Sam, dia menangis begitu memilukan.
.
.
Esoknya...
Di tempat lain Mei Lián berada di depan Casino milik Jessmine, dia akan mencoba masuk kesana.
Mei Lian mengira dia akan ditolak, namun dia dipersilahkan masuk.
Wanita itu bermain di dalam sana, seraya menelisik Casino milik Jessmine dan bertanya-tanya pada pemain disana mencari sesuatu tentang Jessmine.
Mei Lián tidak tahu, segala gerak geriknya berada dalam pantauan Jessmine.
.
.
Setelah kejadian semalam, tiba-tiba tubuh Jessmine demam. Padahal dia jarang sekali sakit, namun hari itu tubuhnya panas.
“Dokter sudah datang, periksa dulu.“ Wen ingin sekali mengacuhkan Jessmine karena masih kecewa pada wanita itu, tapi melihat kondisi Jessmine yang tiba-tiba drop apalagi wanita itu terus menutupi lehernya dengan syal membuatnya curiga dan ingin memeriksa sesuatu. “Buka syal mu, biar Dokter leluasa memeriksa mu.“
Jessmine menggeleng pelan, “Aku sakit tenggorokan, Wen. Syal ini membuatku hangat di leher.“
“Buka atau aku tarik dengan paksa!“ geram Wen, dia tahu ada sesuatu yang Jessmine sembunyikan.
“Mom, turuti Daddy.“ Timpal Algar.
Emir masuk bersama Dokter keluarga, “Dokter Paul datang.“
“Emir, bawa keponakan mu keluar.“ Jessmine memberi kode pada adiknya, yang dimengerti oleh Emir.
“Oke.“ Emir memegang bahu keponakan nya agar mengikutinya keluar.
“Aku nggak mau!“ Anak itu menolak, dia juga tau sang Ibu menyembunyikan sesuatu dari semua orang.
“Kalau begitu, Mommy nggak mau diperiksa.“ Ucap Jessmine dengan nada tegas.
Akhirnya Algar bangun dari tepi ranjang, dia memandang sendu ke arah Ibunya lantas keluar bersama sang Paman.
Setelah pintu kamar tertutup, Jessmine membuka syal yang menutupi lehernya.
Damn!
Mata Wen memancarkan amarah yang besar, melihat bekas-bekas merah sisa jeraa-taan tangan di leher wanita yang dicintainya.
“Bangssaaaattt...!!!“
Wen bangkit dari tepi ranjang, tanpa bicara apapun lagi dia membalikkan tubuh ingin menuntut balas atas perbuatan Sam pada Jessmine.
“WENNN...! Kembali kesini! Mau kemana kamu!?“
Teriakan Jessmine tak di dengar oleh Wen, bagaimana pun Sam harus mendapatkan balasan darinya!
.
.
Bugh!
Bugh!
Sam terkapar di lantai setelah dibuat ba-bak belur oleh Wen.
“Kau tidak bisa membayangkan apa yang sudah Jessmine lakukan untukmu, bajingaaaan! Kau akan menyesal telah menyakiti Jessmine! Kali ini... aku tidak akan pernah mengalah padamu! Seharusnya dulu sebelum kecelakaan padamu terjadi, aku merebut Jessmine darimu setelah aku menyelamatkan nya dari Demian!!!“
____
Part terakhir, hanya part sekilas untuk bab selanjutnya 😁
🇮🇩 Dirgahayu Indonesia, selamat HUT yang ke-79 RI! Semangat kemerdekaan, jayalah negeriku selama-lamanya 🇮🇩❤️😍
Terimakasih atas karya nya Thor
saya paling suka cerita tentang cewe perkasa dan tahan banting seperti Jessmine