NovelToon NovelToon
Terjebak Menjadi Mantan Pacar Second Lead

Terjebak Menjadi Mantan Pacar Second Lead

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Time Travel / Cinta Beda Dunia / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:98.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: just_orchid

Hidupku semula baik-baik saja, tapi ketika aku berani melanggar aturan keluarga.

Semua berubah. ketika aku masuk kedalam kamar mendiang nenek dan kakekku, aku menemukan sebuah novel usang berdebu.

Ketika aku membuka sampul novel bercahaya, cahaya itu membuat mataku perih dan secara refleks terpejam.

Namun ketika aku membuka mata, aku tidak berada di kamar mendiang kakek dan nenek. Aku berada di sebuah kamar asing.

Seketika ingatan yang bukan milikku memenuhi memoriku. Ternyata aku memasuki novel usang itu, dan bagaimana mungkin aku harus terjebak di peran figuran yang hanya satu kali namanya di sebutkan sebagai mantan dari seorang pemeran utama laki-laki kedua!!






Cover from pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon just_orchid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Setelah melihat aku menganggukkan kepala, ibu lalu melanjutkan langkahnya.

Aku menghela napas lega ketika ibu sudah pergi keluar-- dengan hati-hati aku bangun dari dudukku. aku berdiri dan langsung memegang tiang infusku, aku berjalan kearah toilet yang ada di ruangan rawatku. ketika sudah masuk aku dengan cepat membuka closet lalu membuang obat ke closet-- setelahnya aku langsung menekan tombol flush dan tara obatnya sekarang sudah di minum tapi bukan aku yang meminumnya. closet yang meminum obat itu.

Aku menutup closet. "hore sekarang closetnya pasti bakal terbebas dar segala penyakit" aku tertawa ketika mendengar ucapanku.

Dengan langkah santai aku berjalan keluar dari toilet, aku tersenyum senang-- akhirnya aku bisa terbebas dari pahitnya obat.

Aku melangkah kearah ranjang-- aku duduk lalu aku minum air yang berada di atas nakas. aku minum air itu untuk menyakinkan ibu kalo aku sudah minum obat. bisa gawat nanti kalo aku tidak minum air putih ini. ibu pasti mencurigai ku, dan ibu pasti akan bertanya, kenapa airnya masih banyak? kamu pasti bohongkan?. Pasti itu ibu akan bertanya seperti itu dengan wajah garangnya.

Dan aku tidak mau itu terjadi. aku meletakan kembali gelas di atas makan-- lalu aku kembali menyandarkan punggungku di ranjang.

Tak berselang lama ibu muncul dari pintu, ibu membawa sebuah kain dan baskom kecil yang ku tebak isinya air es atau es batu.

"Udah di minuman obatnya?" aku menganggukkan kepala, aku berpura-pura memasang wajah yang seperti telah merasakan kepahitan obat.

"Pahit bu" ibu memberikan aku permen.

Ibu meletakkan baskom di atas nakas-- lalu ibu mulai mencelupkan kain setelahnya ibu memerah pelan. ibu meletakkan kain itu diatas kakiku yang memar-- ibu mengompres kaki beberapa kali, setelah merasa cukup ibu duduk. dan kain itu masih ada di kaki ku-- kata ibu kain yang ini di ambil waktu sudah lumayan kering.

"Tumben den derrrien belum kesini-- biasanya dia pasti datang jam setengah delapan malam, ini sudah hampir jam sembilan dan den derrrien belum kesini" ibu.

"Mungkin sibuk bu, ngomong-ngomong bu, kapan aku bisa pulang? aku nggak betah lama-lama disini, aku pengen cepet pulang-- dan kalo bisa malam ini juga"  aku mencoba mengalihkan pembicaraan, aku sekarang sedang tidak mau mendengar apapun yang berhubungan dengan rien.

Aku memang berhutang budi kepada rien karena telat mengantar dan merawatku di rumah sakit. namun untuk melupakan semua yang telah dia lakukan kepada kalila asli sungguh aku tak bisa, memaafkannya hanya kalila yang berhak memutuskan itu. aku tak punya hak sama sekali, walaupun sekarang aku pemilik tubuhnya-- namun bagiku kalila tetap mempunyai hak penuh atas tubuhnya.

Aku hanya akan melakukan apa yang kalila minta, tapi dalam konteks hal baik-- kalo hal buruk aku akan dengan tegas menolaknya.

"Tadi ibu waktu ibu ngambil air es ini, ibu udah nanya sama dokter kapan kamu boleh pulang-- kata dokter besok kamu udah bisa pulang. jadi kamu harus tahan sampai besok ya" ibu mengambil kain dari kakiku, kain itu sudah lumayan kering.

"Ibu nganter ini dulu ya, kamu langsung tidur aja ya-- soalnya ibu juga mau mampir ke kantin buat beli makan" aku menganggukkan kepala sebagai jawabannya.

Ibu pergi keluar dari ruangan ku. aku membenarkan letak bantal-- aku merebahkan tubuhku diatas ranjang.

Mata ku terasa berat, aku memejamkan mataku dan tak lama aku terjatuh ke alam bawah sadar.

Aku terbangun karena merasa pahit di dalam mulutku, aku membuka mata dengan cepat ketika rasa pahit itu masuk kedalam tenggorokanku.

Aku bangun dari tidurku dan hendak melangkah ke dalam kamar mandi untuk memuntahkan rasa pahit di mulutku.

Hendak berdiri tapi tanganku di tahan oleh seseorang, aku menoleh kearah orang yang menahanku. aku kira tadi ibu yang menahan ku, ternyata bukan.

Dia rien, aku menatap dia dengan jengkel. mencoba menghempaskan tangannya yang memegang tanganku.

Mataku membulat kaget ketika melihat dia yang sedang memegang sendok berisi bubuk putih yang di beri air-- dan aku tahu itu obat yang telah di hancurkan.

Jadi rasa pahit itu ada-- karena derrrien yang memasukkan bubuk obat yang di campur ke  dalam mulutku.

Aku menutup mulutku ketika rasa ingin muntah itu hadir, aku semakin memberontak untuk melepaskan pegangan tangannya. Aku bahkan tak memperdulikan infusan ku yang mulai mengeluarkan darah.

Bukannya melepaskan pelukan-- rien malah memelukku dari belakang dia meletakkan kedua tanganku diatas perutku lalu dia menahannya dengan satu tangan. dan bahkan sendok obat itu masih ada di genggamannya, wah pasti dia kuat sekali.

Aku menggelengkan kepala, mencoba mengusir kalimat pujian untuk derrrien, rien kemudian memaksa badanku untuk tidur-- dia sekarang meletakkan tanganku di sebelah pinggang ku kemudian dia memposisikan tubuhnya menindihku.

Dia menahan kedua tanganku dengan kedua kakinya, tapi dia tidak menindih di bagian tangan yang ada infusan nya, aku menatap dia marah.

"Apa-apaan kamu hah, lepasin. Ini sakit RIEN" aku berucap marah, mungkin wajahku sudah memerah karena sakit marahnya.

"Buka mulut dan minum ini--- baru aku lepas" dia berucap setelah sekian lama hanya diam, dia menatap datar kearahku.

"Ngga mau, awas" aku semakin memberontakkan badanku dan aku mulai merasakan perih ditanganku yang terpasang infusan.

"Cepet minum ila, jangan buat aku harus melakukan dengan cara kasar" dia berujar dingin kepadaku, dari arah matanya aku tahu dia sedang menatap tanganku yang terpasang infusan.

"Ngga mau, sana kamu. ngga usah paksa-paksa aku" aku menatap berani kearah mata rien.

Rien menggeram marah, dan aku tersentak ketika mendengar itu. di meletakkan tangan kirinya di pipiku-- lalu dia menekan paksa mulutku supaya terbuka. aku mencoba menggelengkan kepala ketika rien mendekatkan sendok berisi obat.

Rien semakin menekan pipiku, aku meringis pelan karena rasa sakit yang ditimbulkan dari tekanan tangan rien. rien memasukkan paksa sendok kedalam mulutku.

Aku tak bisa menelannya, aku rasa aku akan memuntahkan obat itu, aku hendak memuntahkan obat itu tapi dengan tiba-tiba rien mendekatkan wajahnya kepadaku.

Dia menempelkan bibirnya ke bibirku, aku membulatkan mata menatapnya terkejut-- rien hanya menatap ku dengan datar, rien menggigit bibir bawahku dan aku yang kaget otomatis membuka mulutku.

Begitu aku membuka mulut-- rien langsung memasukkan permen kedalam mulutku, setelah itu dia menjauhkan bibirnya dari bibirku. dia turun dari ranjang-- dia berdiri disamping tangan ku yang ada infusan.

"Kamu gila ya, kenapa kamu cium bibir aku hah? dan juga kenapa nggak langsung kasih pake cara yang normal" aku bangun dari tidurku dan menatap marah kearahnya. first kiss Kalila hilang gara-gara rien, lila maafkan aku yang tidak bisa menjaganya.

"Malas" rien berucap dengan santai tidak ada raut bersalah dari wajahnya.

1
YuWie
kan gak bisa bela diri
YuWie
modal apa sih masuk ke dunia novel. Kelebihannya apa dibanding lila yg asli
Wega kwek kwek
kenapa Lia kok semakin aneh yh trauma kah,,,,? banyak MC cowok nya jadi bingung , sedangkan Lia sendiri orang yg lemah,
Diah Al Khalifi
ko makin k sn aku makin GK ngerti jln ceritanya,rasa d putar2
Wega kwek kwek
apakah si Darren ini rien kah?
Diah Al Khalifi
Kya.....ko Rien jahat sih ku kira toko utama yg jatuhnya baik??
Wega kwek kwek
obsesi cinta sangat bikin bulu kuduk berdiri /Whimper/
Grey
siram air coberan aja si karla² ini. Amira ilang lakok muncul lagi spek ular kadut😒
M.az
Luar biasa
Wega kwek kwek
menurut ku cewek macam tuh seharusnya di hajar rame2 di depan orang tua nya biar tahu kekuatan netizen itu luar biasa 🤣🤣
Diah Al Khalifi
karla ini SM kaya Emira sama2 munafik😅
Wega kwek kwek
ulat bulu datang
Wega kwek kwek
kalo jodoh GK akan kemana melewati dimensi pun akan terwujud ,,,,yakin deh itu si rien/Smirk/
Diah Al Khalifi
Rien kan itu
akhirnya dtng jg Rien🥰
Wega kwek kwek
ada yg terjebak lagi ,,,,😮
Abdurrahman Ayyub
maaf ya Thor sebetulnya ceritanya bagus tp kata2 aku nya kebanyakan... monoton aku...aku...aku kalo habis titik
Wega kwek kwek
semangat kakak author,,,,,kita tunggu updatenya 😘
Wega kwek kwek
astaga,,,,🙈🙈
Wega kwek kwek
di obsesiin tuh GK enak loh pernah ngalamin sendiri , kalo aku gk bisa jadi milik nya yg lain juga gak boleh ikut memiliki hampir hilang nyawa, alfatihah untuk dia yang pernah mencintai ku ,🤲😭
Wega kwek kwek
aku ikutan greget ,ila jadi cewek jangan lemah dong ,,,berasa jadi beban🤣🤣,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!