Menceritakan alur kehidupan Lovely Maudly yang memiliki masa lampau suram. Adanya adegan misterius yang bersifat supernatural dalam peristiwa Lovely The Tian. Masa lampau dari Lovely Maudly inilah yang menjadi rahasia dibalik dirinya menjadi pribadi yang pendiam dan rahasia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syifa amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana stalker yang terbongkar
Makin hari makin lama, tingkah laku Gracia terlihat sangat aneh. Ia terlihat semakin pendiam daripada yang biasanya.
"Selamat pagi Gracia," kata Reza menyambut Gracia yang baru keluar dari kamarnya.
Gracia terlihat murung dan lebih mengekspresikan tatapan kosong. Ia hanya terdiam saat ditanyain oleh ayahnya.
Reza melihat tatapan Gracia seolah ada yang aneh. Gracia yang dari kecil terlihat seperti anak yang ceria, kini tumbuh menjadi sosok pribadi yang sangat pendiam. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor utama rencana Reza untuk mulai nekat ngestalk Gracia.
Kini, Reza sudah tidak tahan dengan rasa curiga nya yang semakin mendalam. Maka dari itu, Reza memutuskan untuk merencanakan stalker secara diam-diam bersama dengan para karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan nya.
Rencana untuk nge stalker Gracia menggunakan metode yang berbeda. Reza dan para karyawan nya berusaha untuk merayu Gracia dengan sogokan permen, mainan anak dan lain sebagainya yang semua itu dilakukan saat Gracia berada di perusahaan ayahnya. Hal itu dilakukan tanpa adanya tindakan buruk yang menimpa Gracia, justru tujuannya adalah untuk mengobati rasa kecurigaan Reza.
Memang, anggota dari banyaknya jumlah karyawan yang nge stalker Gracia hanya beberapa orang saja. Mereka yang diberi peringatan agar tidak memberitahukan rencana tersebut. Perlu diketahui bahwa dalam rencana itu tidak ada Alea yang ikut campur.
Namun, pada suatu hari tepatnya berlokasi di perusahaan Reza.
Alea yang masih belum kapok dengan perbuatan jahatnya, mulai diam-diam memperhatikan Reza kembali.
"Hari ini hari terakhir sebelum hari libur tiba. Aku harus berencana untuk mengambil hati pak Reza kembali. Sungguh aku tidak tahan dengan perasaan ku ini yang diam-diam menyukainya," batin Alea yang terlihat berjalan tanpa fokus.
Tiba-tiba.
"Brukk!" tabrak Alea secara tidak sengaja kepada Reza.
Reza yang dalam pikiran nya masih mencurigai tentang rahasia gelapan Gracia, merasa terganggu.
"Haduh Alea bisakah kamu bekerja dengan baik disini tanpa mencari perhatian dariku!?" sontak Reza yang mengeraskan emosinya kepada Alea.
Perasaan Alea tersinggung mendengar sontakan Reza.
Ia menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ah pak Reza sungguh aku tidak sengaja. Maafkan aku."
Reza yang masih menjaga perasaan cintanya kepada istrinya terlihat hanya bersikap posesif terhadap Alea. Ia langsung meninggalkan Alea untuk keluar dari perusahaan nya.
Disisi Reza.
"Aduh sampai kapan Alea mengincar ku sungguh aku sudah risih dengannya," batin Reza yang posisinya berada diluar perusahaan. Ia berusaha memenangkan pikirannya sejenak agar bisa kembali fokus untuk berencana membuka rahasia gelapan Gracia yang selama ini ditutupi.
"Kringg," suara telefon dari ponsel Reza.
"Halo sayang kok belum pulang kamu?" tanya Alisa yang sedang berbicara dengan Reza melalui telefon.
Reza menjawab bahwa ia akan segera pulang. Demi satu-satunya istri tercinta, Reza memutuskan untuk langsung pulang dari perusahaan nya.
Di dalam perusahaan Reza, terlihat ada beberapa karyawan yang masih sibuk mengerjakan tugasnya.
"Loh kalian belum pulang kah. Ini sudah waktunya untuk seluruh karyawan pulang," ujar Reza.
Karyawan Reza saling memberikan banyak argumentasi kepada Reza. Yang inti dari argumen itu adalah mereka semua memiliki rencana khusus untuk membangun perusahaan Reza yang lebih baik lagi.
Reza terharu mendengar argumen dari seluruh karyawan nya.
Reza berkata, "Yasudah kalo itu maunya kalian. Mohon maaf ya aku ingin pulang sesuai jadwal untuk hari ini demi anak dan istriku."
Reza akhirnya pulang dengan mengendarai mobil milik Alisa untuk sementara dikarenakan mobil pribadi miliknya rusak.
Sampai dirumah. Seperti biasa, Reza disambut dengan baik oleh Alisa.
Tidak dengan Gracia yang tetap mengutarakan tatapan kosong kepada ayahnya. Ia juga langsung kembali ke kamar nya.
"Gracia kenapa lis kok kelihatan aneh gitu?" tanya Reza yang mulai memperlihatkan kecurigaannya.
Alisa yang memang sudah mengetahui seluruh sisi rahasia gelapan Gracia, berusaha untuk menutupi semua itu.
"Ah mungkin dia sedang banyak tugas sekolah kali ya," batin Alisa yang mengekspresikan senyuman palsu dihadapan Reza agar rahasia Gracia tidak terbongkar.
"Hm mencurigakan," batin Reza dihadapan Alisa.
Malam harinya. Gracia dan Alisa terlihat sudah tidur nyenyak bersama. Mereka berdua tidur satu ranjang dengan posisi pelukan.
"Bagus jikalau mereka sudah tidur. Aku bisa melanjutkan rencana ku yang diam-diam nge stalker Gracia agar semua rahasia gelapan itu terbongkar dan diketahui publik," batin Reza yang menengok Gracia dan Alisa dari kamar.
Reza menutup pintu kamar itu secara diam-diam, sampai tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Hal itu dilakukan agar Reza tidak ketahuan untuk nge stalker Gracia atas rahasia gelapan itu.
Pada akhirnya, Reza duduk disofa yang ada diruang tamu dalam rumahnya. Dia membuka isi chatnya dalam obrolan grup yang membahas mengenai rahasia gelapan Gracia.
Disisi lain.
Alisa terbangun dengan sendirinya. Ia merasa kehausan, pada akhirnya ia memutuskan untuk kedapur.
Letak dapur memang berdekatan dengan ruang tamu. Saat itu Alisa masih belum menyadari bahwa suaminya masih belum tidur disofa. Dikarenakan ekspresi Alisa terlihat sangat ngantuk, fokusnya pun terlihat berkurang.
"Pyarr," suara pecahan gelas yang dipegang oleh Alisa. Ekspresi Alisa yang awalnya gagal fokus akhirnya menyadari bahwa gelas nya pecah.
Terdengar suara pecahan gelas itu, membuat Reza salah fokus ke Alisa. Ia menoleh ke wajah Alisa yang sedang mengambil pecahan gelas lalu dimasukkan kedalam kantong plastik untuk di buang ke tempat sampah.
"Waduh ada Alisa lagi mana dia terbangun dari tidurnya," batin Reza yang terlihat ketakutan bila rencana stalker nya terbongkar.
Reza berusaha untuk berpura-pura tidak melihat Alisa. Sayangnya, pandangan Alisa mengarah ke wajah Reza yang terlihat seperti mencurigai.
Alisa berjalan perlahan-lahan ke posisi Reza yang posisi nya sedang duduk disofa. Makin dekat pandangannya dengan Reza, tatapan Alisa terlihat semakin curiga.
"Kamu kenapa sayang kok belum tidur?" tanya Alisa.
"A-aku..." sahut Reza yang takut bila rencana stalker nya ketahuan dihadapan Alisa.
Karena sudah terlihat mencurigakan dari segi ekspresi Reza, maka Alisa langsung memutuskan untuk mengambil ponsel milik Reza.
Alisa dengan sengaja menyalakan ponsel milik Reza itu dan ia berhasil membuka grup yang isinya mengenai stalker atas rahasia gelapan Gracia.
"Apa ini. Kok kamu tega sih ngomong yang gak bener tentang anak sendiri," kata Alisa yang sudah mengetahui rencana stalker yang dilakukan oleh Reza berserta karyawannya.
Reza berdiri dihadapan Alisa. Ia berusaha menutupi kecurigaan nya, alhasil Alisa malah ngelunjak kepada Reza.
Waktu sudah tengah malam, masih saja Alisa dan Reza sedang berantem cuma hanya karena isi obrolan grup yang bertujuan untuk nge stalker Gracia.
Suara Alisa dan Reza yang terdengar sangat keras sampai ke telinga Gracia.
"Aaaaa mama papa!" teriak Gracia yang terkejut karena orang tuanya berantem.
Gracia menangis sejadi-jadinya, walau suara tangisannya terdengar pelan hal itu terlihat menyakitkan baginya. Ditambah dengan masa lampau yang begitu suram, hal itulah yang membuat Gracia semakin pendiam untuk menyembunyikan rahasia gelapan nya.
Gracia memutuskan untuk keluar dari kamarnya, ia beralih turun dari tangga untuk menemui posisi orang tuanya berada.