Rubby tokoh antagonis dalam sebuah novel,terkenal sebagai bangsawan yang tak punya kekuatan dalam bidang apapun termasuklah sihir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Daripada itu ia lebih dikenal wanita tak tau malu karna menjadi tunangan putra mahkota.Setiap hari hanya menempel pada putra mahkota dan mempermalukan dirinya sendiri karna setiap saat putra mahkota hanya akan memberinya penolakan dan penghinaan.
Sebagai antagonis ia selau berupaya menyakiti pemeran utama wanita yang begitu dicintai putra mahkota dan banyak orang,termasuk Ayah dan tiga saudara laki-lakinya.Ia juga iri pada female lead yang begitu sempurna dalam bidang apapun tanpa ada celah.
Hingga Rubby sang antagonis berakhir dipenggal dihadapan semua anggota kerajaan termasuk ayah,ketiga saudaranya,putra mahkota dan juga didepan rakyat.Semua itu terjadi karna tuduhan meracuni pemeran utama yang tak pernah dilakukannya.
Hingga novel berakhir dengan Happy ending karna kematiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Ruby
Sementara itu Charlie dengan wajah datar dan tampak berbeda dari biasanya keluar dengan secara tiba-tiba meninggal ke empat orang itu.
"Charlie kau mau pergi kemana,kita belum selesai membahas ini!",Duke berusaha menghentikan putranya itu namun Charlie sama sekali tak berbalik,namun ia mengatakan sesuatu yang membuat mereka semua syok.
"Aku akan ikut masuk ke dalam hutan,"ucapnya tanpa mendengarkan larangan ayahnya dan saudaranya itu.
"Diam saja tidak akan menghasilkan apa-apa,aku akan ikut masuk ke dalam hutan mencarinya.
"Jangan nekat Charlie!, Charlie kembali!",, teriak Robert namun juga tak di indahkan oleh Charlie yang kini sudah naik ke atas kudanya.
***
Ruby seperti seorang anak bebas berlari membawa kudanya terus ke arah gunung yang tampak sudah semakin dekat di depan mata,dengan Vicky yang tak kalah cepat dari belakang tentunya mengejar kuda Alana yang berlari seperti kuda liar,belum pernah ia melihat pembawa kuda seperti itu sebelumnya selain di medan perang.
Melepaskan tali yang membawa kudanya Ruby menarik anak panah dari punggungnya kemudian mengikat sebuah kain di anak panah itu, kemudian dengan lari pacu kuda yang cepat ia melepaskan anak panahnya hingga tertancap di pohon yang rindang,ia terus menerus melakukannya hingga semakin dekat dengan lereng gunung.
Sejak tadi Vicky bertanya-tanya,kenapa majikannya itu menyia-nyiakan anak panah sebanyak itu sejak mereka 100 persen menjauh dari jalan masuk hutan terlarang itu,hingga ia mulai memikirkan kalau Ruby melakukan untuk menentukan jalan keluar agar tak tersesat di luasnya hutan itu yang memang mempunyai hampir sama setiap bentuk pepohonan.
"Nona Ruby sudah seperti pemburu profesional yang mengerti banyak hal tentang hutan"
Di kehidupan sebelumnya sebagai Agatha ia adalah seorang penunggang kuda juara bertahan,ia juga seringkali mengikuti pramuka di sekolah yang sering kali melakukan kemah sehingga ia tau cara bertahan hidup di hutan dan banyak pelajaran lainnya yang ia gunakan sekarang di hutan bebas itu.
Ketika semakin mendekati hutan, tiba-tiba kuda itu secara cepat berhenti hingga hampir membuat keduanya hampir terjatuh.
"Apa yang terjadi?"
Ruby bertanya pada Vicky yang sedang menenangkan kudanya yang tiba-tiba mengamuk sama seperti kudanya.
"Saya juga tidak tahu nona,"Jawab Vicky dengan sedikit berteriak karna jarak henti mereka yang cukup jauh.
Karna kudanya tak kunjung tenang dan terus mengamuk,Ruby akhirnya turun dan mengikat kudanya itu pada batang pohon di sana."Sepertinya ada hal yang tidak bisa membuat kuda ini memasuki lebih dalam pegunungan ini, sepertinya kita tidak punya pilihan lain selain meninggalkan kuda di sini dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki",ujar Ruby pada Vicky yang kini sudah berdiri di hadapannya.
"Apa nona sanggup,berjalan sejauh itu ke gunung yang begitu tinggi?"
Ruby tersenyum tipis melihat ke arah gunung yang begitu tinggi."Jangan meremehkan ku,"ucapnya kemudian berjalan lebih dulu,"Berikan anak panah mu pada ku!", ucapnya sembari berjalan dengan Vicky yang sudah mengikutinya dari belakang.
Vicky mengangguk patuh,ia meninggalkan tiga anak panah di punggungnya selain itu ia masukkan semua ke dalam sarung panah di punggung Ruby.
Baru beberapa meter berjalan, tiba-tiba sebua suara besar yang menggema mencuri' perhari keduanya hingga menghentikan langkah mereka,Ruby dengan pendengarannya yang tajam menatap ke asal suara,"Ikut aku", ucapnya pada Vicky kemudian berjalan ke arah lain.
Ruby menarik pedangnya setelah memasukkan busur panah dan anak panahnya ke dalam sarung panah yang di punggungnaya
Sedikit jauh berjalan keduanya terdiam,Vicky juga langsung menatap ke arah Ruby yang menatap lurus ke depa dimana saat ini mereka menemukan sebuah goa.
"Apa nona berencana masuk ke dalam goa ini?"
"Aku yakin suara itu berasal dari tempat ini,"jawab Ruby kemudian berjalan memasukinya goa.
###
