MATA BATIN

Malam pun semakin larut dan adik ku Rara belum kembali juga aku hawatir ia berada dalam bahaya apa lagi saat ini sedang tersiar kabar bahwa keranda terbang itu lebih sering muncul beberapa hari ini.

Aku pun berkata " Rara kemana kau...kenapa kau belum kembali juga...?" sambil merasa hawatir dengan kondisinya.

Nenek pun berkata " Ada apa sayang...?" sambil berusaha menenangkan ku.

Aku pun berkata " Nenek kenapa rara belum pulang juga apa terjadi sesuatu kepadanya...?" sambil merasa hawatir dengan keadaan adik ku yang belum kembali juga.

Nenek pun berkata " Tenanglah sayang ia pasti akan segera kembali percayalah." Sambil berusaha menenangkan ku.

Suara azan magrib pun telah berkumandang Namun Rara belum juga kembali.

Lalu tiba - tiba gadis yang tadi siang pergi bersama rara pun datang kembali ke rumah kami dalam keadaan panik dan linglung.

Ia pun berkata " Apakah adak kakak Queen di sini...?" sambil terlihat panik.

aku pun berkata " Aku ada di sini...eh...bukanya kau Mawar teman adik ku. Aku ingat tadi siang kau mengajaknya pergi ke rumah mu lalu di mana adik ku sekarang kenapa dia tidak pulang bersama mu mawar...?" sambil bertanya kepadanya.

Mawar pun berkata " itulah masalahnya kakak Queen...Rara....di bawa pergi oleh keranda terbang itu. Dan aku binggung harus bagaimana karna itulah aku datang menemui mu sekarang." sambil terlihat panik.

Aku pun terkejut mendengar pengakuannya itu dan berkata " Apa...!!! Bagaimana semua itu bisa terjadi Mawar... kapan adik ku rara di bawa pergi oleh keranda terbang itu. Katakanlah sesuatu kepada ku Mawar..." sambil mengoyangkan tubuhnya dengan kedua tangan ku.

Nenek pun berkata " tenanglah sayang kita dengarkan penjelasan dia dulu." sambil menasihati ku.

Aku pun berkata " Tapi Nek..." sambil meneteskan air mata dan terlihat seperti orang kehilangan akal saat mendengar berita bahwa adik ku telah di bawa pergi oleh keranda terbang itu.

Nenek pun menyuruhnya masuk dan berkata " Nak...mawar ceritakanlah kejadian yang sebenarnya kepada kami." sambil memberikannya kesempatan untuk menceritakan semua kejadian itu kepada kami.

Mawar berkata " Beberapa jam yang lalu aku mengantarkannya pulang melewati hutan bambu itu. namun tak di sangka kami salah jalan dan tersesat di dalam hutan bambu yang gelap itu aku dan Rara berusaha mencari jalan keluar dari tempat itu namun tidak berhasil kami pun mendengar suara - suara yang aneh selama berada di dalam sana terutama suara gemerincing besi yang terdengar begitu keras dan tiba - tiba keranda gaib itu muncul di hadapan kami dan menelan rara masuk ke dalam keranda itu tubuhnya terjirat oleh sebuah tikar anyaman yang tipis dan tikar anyaman itu menariknya ke dalam sana aku berusaha menolongnya tapi tidak berhasil sejurus kemudian keranda itu tertutup dengan rapat dan di selimuti oleh kain hitam polos itu dan langsung menghilang entah kemana aku pun panik menyaksikan itu dan berinisiatif untuk meminta bantuan kepada kalian maafkan aku kakak Queen....aku tidak bermaksud untuk mencelakainya."

Sambil menceritakan semuanya kepada mereka.

Kakek pun berkata " Semakin hari keranda terbang itu semakin meresahkan warga kampung saja andai ki prana ada di sini pasti ia akan membantu kita untuk menemukannya. Tapi ada satu cara yang mungkin bisa berhasil untuk mengembalikan para warga desa yang telah hilang karnanya."

Sambil berusaha memberitahu kepada semua orang bahwa iblis itu bisa di musnahkan.

Aku pun berkata " Bagaimana caranya kek katakanlah aku ingin sekali menyelamatkan Rara dari sana sebelum terlambat." sambil berusaha mengorek informasi darinya bagaimana caranya untuk menyelamatkan adik ku itu.

Kakek pun berkata " Dahulu ada seorang para Normal yang pernah melawan iblis keranda terbang itu dengan cara memanggilnya dan membakarnya. setelah ia membakarnya warga desa yang telah lama menghilang kembali dengan sendirinya jadi jika kau ingin menyelamatkan adik mu kau harus membakarnya dengan api yang sangat panas sehingga ia musnah menjadi abu.

Namun cara ini cukup beresiko karna kau harus berhadapan langsung dengannya dan membakarnya sampai tidak bersisa. Hanya itu saja yang bisa kita lakukan cucu ku."

Sambil menjelaskan semuanya kepada ku.

Aku pun berkata " Baiklah aku akan melakukannya. Kakek aku siap melakukannya demi adik ku agar ia bisa kembali dengan selamat." sambil meyakini diri ku sendiri bahwa aku bisa melakukannya.

Kakek pun berkata " Baiklah nanti malam kita akan mencarinya aku akan meminta bantuan kepada kepala desa agar mengumpulkan semua penduduk untuk membantu kita melawan iblis keranda itu. Dan membakarnya hingga tidak bersisa." Sambil menjelaskannya kepada ku.

Aku pun berkata " Baiklah kakek aku mengerti." sambil mengikuti arahannya.

Malam pun semakin larut dan kakek berhasil mengumpulkan para penduduk desa untuk membantu kami mencari adik ku yang hilang itu.

Kami pun menyusuri setiap jalan yang ada di dalam hutan bambu itu untuk mencari keberadaan keranda itu.

Warga desa pun berkata " Rara...di mana kamu kami ada di sini untuk mencari mu rara...jawablah pertanyaan kami jika kau benar - benar ada di sini." sambil membawa beberapa obor api yang telah di bacakan mantra oleh kakek ku.

Srekkkk....

Srekkkk.....

Kami pun mendengar suara seseorang sedang berlari di antara rindangnya hutan bambu itu.

Dan sesosok gadis muda pun muncul di balik pepohonan bambu yang lebat itu.

Dengan rupa yang mengerikan dengan luka bakar yang hampir seratus persen membakar habis tubuhnya dan membuat kulitnya gosong.

Ia pun bersuara " Hihihi....mau apa kalian ke sini wahai manusia tidak berguna...." dengan suara paraunya.

Aku pun memberanikan diri untuk bertanya kepadanya aku berkata " Siapa kau sebenarnya...iblis di mana adik ku dan para penduduk desa yang lainnya...Jawab...?" Sambil membentaknya.

Ia pun berkata " mereka sudah mati hihihi....kau manusia bodoh berani menentang kami mahluk gaib." sambil merubah wujudnya menjadi keranda terbang itu dan mengejar para penduduk desa.

Aku pun sempat berlari bersama mereka namun langkah ku terhenti karna aku mendengar suara adik ku rara memanggil ku.

Ia berkata " Kakak jangan pergi selamatkan rara...rara takut di sini. Rara ingin pulang bersama kakak."

Aku pun berhenti dan berkata " Rara kau di mana...?" sambil bertanya kepadanya namun ia tidak menjawabnya.

Keranda itu pun berhenti di hadapan ku dan menapakan Adik ku yang terlihat berbeda seperti biasanya. Wajahnya pucat dan tatapan matanya terlihat kosong.

Aku pun berkata " Adik....kau baik - baik saja...? " sambil mendekatinya namun tiba - tiba ia mencekik ku dan berkata " Kau harus mati kak..." sambil tersenyum sangat mengerikan aku pun menyadari ia sudah kerasukan roh jahat itu sehinga ia ingin membunuh ku.

Aku pun berkata " Adik sadarlah ini kakak...adik..." sambil berusaha melepaskan diri darinya namun tidak berhasil dan membuat ku hampir terbunuh.

Aku pun berkata dalam hati " tidak ada cara lain selain membakar keranda mayat itu dengan api ini." Aku pun segera meleparkan obor api itu ke bagan keranda itu dan membakarnya dengan api hingga hangus dan menjadi abu.

Adik ku pun mulai melepaskan ku dan berteriak sangat kencang.

Ia berkata " Tidak....panas....aaa....!!! " Akhirnya keranda itu pun lenyap seketika terlalap oleh api itu.

Dan Adik ku Rara tiba - tiba pingsan di pelukan ku.

Aku pun berkata " Adik....syukurlah kau selamat adik kakak mohon bangunlah jangan buat kakak hawatir adik..." sambil memukul - mukul pipinya dengan lembut.

Rara pun sadar dan berkata " Kakak apa yang terjadi di sini...?" sambil bertanya kepada ku dengan kondisi lemas.

Aku pun berkata " tidak apa - apa mari kita pulang sayang..." sambil membantunya berdiri.

Dan para penduduk desa yang lainya pun telah kembali setelah keranda mayat itu di bakar hingga hangus dan semua orang pun selamat.