Anak Jenius Yang Terbuang

Setelah dimarahi oleh ibunya Bian berusaha membagi waktunya, bagaimanapun kesibukan Bian, Bian tetaplah anak kecil yang baru berumur lima lebih yang sebentar lagi harus masuk Sd, tapi kesibukan yang dialami Bian sekarang melebihi orang dewasa bahkan ayah nya yang seorang pengusaha tidak sesibuk Bian.

Sehabis pulang sekolah Bian mampir ketempat kakek Joss sampe sore, setelah pulang dari tempat kakek Joss melihat pesan apakah ada yang perlu dilakukan, jika ada yang penting baru Bian turun tangan.

Hari-hari Tasya merasa Bian tubuh nya makin Kurus Tasya kawatir Bian sakit dan Tasya bertanya pada Bian.

Sayang beberapa hari ini ibu lihat badan kamu tambah kurus, sebenarnya kamu ngapain saja dirumah kakek Joss"

"Bian cuma main sama kakek Joss kok mah, Bian ga kurus mah tapi memang badan Bian yang tidak bisa besar"

"Engga ibu yakin pasti kamu melakukan sesuatu yang menguras tenaga kamu, ayo jujur sama mama apa yang kamu lakukan dirumah kakek Joss"akhirnya Bian pun mengaku sedikit kepada ibunya.

"Bu jangan marah ke Bian ya sebenarnya Bian berlatih beladiri ditempat kakek Joss agar Bian bisa melindungi Ibu dan ayah"

Tasya bangga kepada anak nya meski masih kecil sudah bisa memikir untuk melindungi orang tuanya.

"Ya sudah gapapa ibu malah bangga sama kamu masih kecil sudah memikirkan ingin menjaga ayah dan ibu, namun ibu ingin Bian jangan pernah mencoba menyembunyikan apapun dari ibu:pun,paham Bian"Bian menelan ludah nya karna memang Bian banyak menyembunyikan rahasia kepada ibunya karna takut ibunya akan syok dengan harta yang dimiliki Bian.

"Baik buBian akan jadi anak yang baik"

Setelah mendengar nasehat ibunya Bian berangkat kesekolah diantar supirnya. sedangkan Tasya bersiap-siap berangkat ketoko kue diantar oleh Bili.

"Mas nanti siang aku akan mengantar makan siang mu jadi kamu ga usah makan siang diluar ,aku rasanya ingin makan siang sama kamu mas"

"Ya sudah mau mas jemput nanti siang"

"ngga usah maa karna ku ingin makan siang nya dikantor mu jadi ga mau nyusahin kamu"

"Ya sudah nanti dikantor mas tunggu kamu"

Sampailah Bili mengantarkan Tasya ketoko kue, Bili langsung pamit berangkat kekantornya.

Bian seperti biasa pulang sekolah main ketempat kakek Joss untuk berlatih beladiri, menembak dan membuat alat -alat canggih ditempat kakek Joss, karna kakek Joss sudah tahu kalo Bian bukan anak kecil biasa tapi luar biasa yang meski masih kecil menjadi raja bisnis dinegaranya cuma tidak mau menampil kan diri.

Sore pun tiba Bian selalu menyalakan alarm agar selalu pulang tepat waktu jam empat hal itupun kakek Joss sudah tahu karna Bian sudah bercerita tidak diperbolehkan keluar sampai malam bila sendiri harus denga orang tua nya.

"Kakek Bian pulang dulu sampai ketemu besok kakek"

"Hati-hati dijalan suruh supir berjalan pelan saja"

"iya kakek"Bian pun beranjak keluar rumah dan mengucapkan salam kepada kakek Joss. sepanjang jalan masih ramai. sesampainya dirumah Bian mencari ibunya dan menanyakan kepada salah satu maid dirumah, dan maid memberitahu bahwa ibunya belum pulang, Bian pun langsung masuk kamar untuk menghubungi ibunya.

"Halo Assalamualaikum Bu, ibu masih ditoko kue Bian boleh ketempat ibu sekarang ga?

"Engga usah Bian, ibu dikantor ayah sebentar lagi pulang kamu istirahat dirumah saja kamu pasti cape kan"

""Ya sudah bu Bian mau istirahat saja"setelah mendapat kabar dari ibunya Bian bukanya istirahat membuka kiriman mail dari orang kepercayaan yang mengurus perusahaan Bian.