ZAVARA

"Om, papa titip salam."

"Bagaimana kabar Tandra?" tanya Kalandra.

"Papa baik om. kalian mau jodohin Kayla sama kak Zavier yah?" tanya Kayla dengan nada manja.

"Stttt. lo mau sama modelan gitu? cantik sih tapi liat kelakuannya ke bokap lo aja manja gitu. sanggup lo bro," bisik Rion.

"Gak akan! bantu gue keluar dari pertemuan konyol ini!"

"Zavier, tolong kamu antar Kayla pulang," ucap Kalandra saat Kayla pamit pulang.

"Gak bisa," ucap Zavier datar dan fokus pada ponselnya.

"Zavier..." tatapan Kalandra mulai tak bersahabat.

"Iya iya Zavier antar tapi sama Rion juga! gak baik berdua-duaan," ucap Zavier menggandeng tangan Rion.

Kayla menatap terkejut melihat Zavier dan Rion saling bergandengan tangan seperti sepasang kekasih.

"Lepas gak!" Rion mulai risih karna Zavier sangat menempel padanya.

"Diem! mari kita wujudkan rumor kalau gue gay," bisik Zavier.

Rion merinding setengah mati mendengar ucapan Zavier. Rion berusaha keras untuk tidak melayangkan pukulan pada kepala Zavier saat ini.

Dimobil, Rion duduk didepan itu membuat Kayla merasa jengkel.

"Eh, lo di belakang dong," ucap Kayla tak suka.

"Dih, siapa lo? suka-suka gue lah mau duduk dimana. ya kan Zavier," ucap Rion.

"Tentu Rion, kamu boleh duduk dimana saja," ucap Zavier lembut dan tersenyum.

Melihat Zavier tersenyum dan bicara lembut pada Rion, itu membuat Kayla merasa tersaingi.

Kayla tau rumor yang beredar jika Rion dan Zavier dekat. bahkan rumornya mereka memang sepasang kekasih.

Tapi, bagaimana mungkin pria tampan seperti mereka gay? itu lah yang terlintas di kepala Kayla saat ini.

Saat diperjalanan menuju rumah Kayla. tiba-tiba saja ponsel Zavier berdering dan terlihat nama Kiara disana.

Rion merebut ponsel Zavier dan menjawab panggilan itu lalu menempelkan ponselnya di telinga Zavier.

Hal itu membuat Kayla makin yakin jika mereka menjalin hubungan terlarang. Rion melirik sekilas wajah Kayla yang memerah dan tersenyum licik.

"Halo sayang," ucap Zavier sangat lembut.

Kayla melongo mendengar nada bicara Zavier yang jauh lebih lembut dari pada ia bicara pada Rion tadi.

Rion juga ikut terkejut mendengar Zavier tiba-tiba lembut bahkan mengucap kata sayang?

"Iya sayang, nanti kalau pulang dibeliin yah...hmmmm love you too sayang." Zavier mengambil ponselnya dari tangan Rion.

Rion masih mematung dan mencerna apa yang baru saja terjadi. bagaimana mungkin? Rion yakin jika yang menelpon tadi Kiara bukan no wanita lain.

Apa Zavier dan Kiara menjalin hubungan di belakang Rion? ah sangat mustahil. pikiran Rion kali ini sangat bercabang karna Zavier yang tiba-tiba berubah.

Kayla? wajahnya menahan kesal dibelakang sana, sepertinya rencana Zavier untuk menghilangkan manusia itu berhasil.

Sesampainya dirumah Kayla. ia segera turun tanpa mengatakan sepatah katapun dan berlari masuk. Zavier keluar dan membuka pintu Rion lalu menariknya keluar.

"Lo yang nyetir."

"Ck! ada aja kelakuan bos gue!"

Saat diperjalanan mereka hanya membahas bisnis dan sesekali bercanda tentang wajah Kayla tadi. sampai akhirnya Rion mulai melayangkan pertanyaan serius.

"Tadi Kiara?" tanya Rion serius.

"Hm."

"Kok pakai sayang?" tanya Rion curiga.

"..." Zavier terdiam dan tak bisa menjawab.

Sama halnya dengan Kiara yang sedari tadi mematung setelah menelpon Zavier untuk memberitahu jika susu Zea habis dan mereka tak memiliki stok sama sekali. sedangkan bu Tuti sudah pulang ke rumahnya setelah mendapat kabar jika anaknya sedang demam.

"Kak Ara," panggil Zea.

"..."

"Kak Ara!" teriak Zea menyadarkan Kiara.

"Eh, iya kenapa sayang?" tanya Kiara.

"Zea mau susu," ucap Zea.

"Iya sabar yah, tadi kak Ara udah telpon ayah untuk beli susu," ucap Kiara.

"Hmmmm, kak Ara sudah sembuh?" tanya Zea lagi.

"Udah dong." Kiara tersenyum lebar.

"Ayo ceritakan seorang putri kuat lagi kak."

"Ok, kalau gitu sini bobo," ucap Kiara menepuk pahanya.

Zea menurut dan membaringkan kepalanya di paha Kiara. Kiara tersenyum dan mengelus pelan rambut Zea kemudian ia mulai bercerita.

Semakin lama Kiara bercerita semakin berat pula mata Zea. Zea sangat suka jika Kiara mengelus rambutnya dan bercerita tentang apapun. Zea suka saat Kiara memeluknya erat. Zea suka semua yang ada pada Kiara.

Bagi Zea, Kiara memberikan rasa yang tak pernah Zea rasakan selama ini.

Zea sudah terlelap dan Kiara tersenyum hangat melihat wajah teduh Zea yang tertidur. suara ketukan pintu membuat Kiara menoleh kearah pintu dan melihat Zavier datang membawa susu untuk Zea.

"In---" ucapaan Zavier terpotong saat Kiara menyuruhnya diam.

"Tidur?" tanya Zavier tanpa suara, hanya gerakan mulut saja.

Kiara mengangguk dan mengusir Zavier dengan isyarat tangan. namun, Zavier melangkah kearah Kiara. Kiara deg degan sekarang.

Akibat telpon saja belum hilang, sekarang manusianya sudah berada tepat di hadapannya.

Zavier mengangkat tubuh Zea dan membaringkannya di kasur. setelah itu ia menarik Kiara kebalkon dan mengunci pintunya. itu membuat Kiara kembali gugup. pikirannya sudah terbang kemana-mana.

"Ada apa?" tanya Kiara berusaha tenang.

"Bantu gue keuar dari perjodohan konyol bokap," ucap Zavier.

"Caranya?" tanya Kiara bingung.

"Jadi pacar pura-pura gue di depan Kayla."

"Didepan Kayla aja kan?" tanya  Kiara memastikan.

"Hmmm."

"Ok deal!" mereka saling berjabat tangan tanda sepakat.

...----------------...

Kalandra mengetahui apa yang terjadi saat Zavier mengantar Kayla pulang. Tandra menelpon dan memarahinya karna Zavier membuat Kayla menangis.

Kalandra memanggil Zavier dan menanyakan langsung apa yang terjadi, Zavier menceritakan semuanya tanpa di kurangi dan di lebih-belikan.

Kalandra merasa frustasi dengan anaknya itu. ia duduk dan berfikir sejenak. ide licik muncul dikepalanya. ia menatap Zavier dengan tatapan tajamnya.

"Ok, kalau kamu menolak Kayla juga... saya kasih kamu waktu 1 minggu! jika dalam 1 minggu kamu tidak membawa wanita yang benar-benar ingin kamu nikahi... siap-siap saja jika kamu berpisah dengan Zea ," ucap Kalandra santai.

"APA! JANGAN BERCANDA!" teriak Zavier tak percaya.

"Hak asuh Zea akan jatuh ditangan saya jika dalam 1 minggu kamu tidak bisa membuktikan ucapanmu itu."

"Ini gak lucu ayah! ayah tau sendirikan Zavier masih bisa hidup sampai sekarang itu karna Zea. terus ayah mau ambil Zea dari hidup Zavier? kalau ayah mau kehilangan anak ayah silahkan!" Zavier menahan emosinya.

"Waktu kamu hanya 1 minggu. lebih dari itu jangan harap kamu bisa melihat Zea lagi!" putus Kalandra.

Zavier meninggalkan ruangan Kalandra dengan mengacak rambutnya frustasi. Rion yang melihat itu bisa menebak itu pasti ada kaitannya dengan Kayla.

Zavier menghempaskan tubuhnya disofa. ia benar-benar tak tau apa yang harus ia lakukan.

"Kenapa lagi?" tanya Rion.

"1 minggu! atau gue kehilangan Zea," ucap Zavier lirih.

"What!!! gak salah denger kan gue? woylah! gila aja, mau dapat di mana coba ceweknya? kecuali lo bisa bawa cewek yang lo janjiin mungkin 1 minggu bukan waktu yang mustahil."

"Gue tau, gue gak akan sefrustasi ini kalau gue bisa bawa orang yang gue maksud," ucap Zavier memejamkan matanya.

"Nikah itu untuk jangka panjang bahakan bisa dibilang untuk selamanya, bukan untuk 1 atau 2 bulan aja. lo mau nikah kontrak pun paling 1 atau 2 tahun aja kan? lo pikir om Kalandra gak akan curiga kalau lo tiba-tiba cerai? sudah pasti hak asuh Zea langsung di ambil tanpa nego lagi bro," ucap Rion mengingatkan Zavier.

"Gue lagi mikir solusinya," ucap Zavier.

"Lo harus bisa dapat wanita yang lo mau bro. yang bisa ngertiin posisi lo, yang gak nuntut banyak sama sikap lo yang gak tau kapan bisa normalnya. cari wanita yang nerima lo apa adanya, tentunya bisa menerima Zea dengan baik."

Zavier membuka mata dan menegakkan tubuhnya. seketika terlintas wanita yang ia inginkan, semua yang Rion ucapkan ada di wanita itu. Zavier hanya perlu memikirkan cara untuk meminta bantuannya.

"Gue tau!" Zavier meninggalkan Rion.