NovelToon NovelToon
DEMONKU SUAMIKU

DEMONKU SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Duniahiburan / Balas Dendam / Matabatin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Titin Supriatin

Menjadi istri Demon tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dihadapi Rosela tang semua dari hidup normal menjadi tidak normal lantaran ia hidup tak hanya berdampingan dengan sesama manusia saja, melainkan dengan para makhluk tak kasat mata. Namun Rosela tidak mengeluh, ia justru cepat beradaptasi mengungkap semua permasalah. makhluk astral dan segala permasalahannya. Dari sini Rosela juga tahu siapa orang yang melenyapkan kedua orangtuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin Supriatin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 Uang Hilang

Pak Po berjalan menuju ke tempat Hans berada. Tak jauh dari tempatnya sekarang, ia melihat segerombolan orang berkerumun dan ternyata itu adalah rekan-rekannya yang sebelumnya kejar-kejaran gara-gara perkara sandal.

"Kalian sedang main apa?" tanya Pak Po dengan santainya. Padahal teman-temannya ini bukan lagi bermain, tapi berantem.

Perkelahian itu terhenti sebentar dan mereka semua menatap Pak Po.

"Pak Po tolongin!" pekik Mas Jeng yang gelagapan karena dikeroyok rekan-rekannya sendiri.

Mas Jeng alias Jenglot ini adalah korban keusilan Pak Po. Karena postur tubuh aslinya tinggi dan sangar, ia dijadikan tumpuan oleh teman-temannya saat mengambil sandal. Tapi semuanya tak sengaja terjatuh di sungai ketika tangan Mas Jeng terlepas. Makanya mereka kesal dan marah pada Mas Jeng.

"Oke," ujar Pak Po dan iapun mencopot sandalnya ikut memukuli Mas Jeng.

Semua rekan Pak Po melongo melihat Pak Po mendadak memukuli Mas Jeng tanoa sebab dengan sandal seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Kalau dipikir-pikir kasian Mas Jeng jadi korban pembullyan dedemit massal.

"Apa yang kau lakukan Pak Po?" bentak Mas Jeng kesal. Ia menahan kedua tangan Pak Po agar tidak terus-terusan memukulinya.

"Lah aku kan membantumu."

"Bukan membantu memukul, tapi bantu aku lepas dari mereka semua." Mas Jeng merengek kesakitan. Kepalanya lumayan benjol akibat dikeroyok.

Teman-teman Pak Po jadi iba dan tidak jadi memukuli Mas Jeng lagi. Mereka yakin pasti Pak Po dalang di balik jatuhnya mereka ke sungai secara massal.

Mas Jeng merapikan rambut gondrongnya. Demit satu itu punya wajah tampan ala blasteran Jepang-Korea dan anehnya, meski habis dikeroyok dan jadi benyok, wajah Mas Jeng malah jadi semakin menawan.

"Loh Mas Jeng, wajahmu kok jadi makin kinclong? Gimana ceritanya?" tanya Pak Po dan yang lainnyapun ikut heran.

"Inilah kelebihan yang kumiliki Pak Po. Jika kena pukul aku memang semakin tampan. Tapi ya gitu, mukaku jadi benyok semua. Apalagi aku jadi manusia. Sakit pula." Mas Jeng mengusap-ngusap wajah tampannya.

"Aneh, bisa gitu ya. Aku coba ya ..." tanpa peringatan, Pak Po langsung memukul wajah Mas Jeng tepat di hidung rekan tampannya.

Awalnya, Mas Jeng langsung mimisan tapi sedetik kemudian, hidung Mas Jeng langsung mancung dan jadi semakin tampan saja. Pak Po saja sampe kelewat. Yang lainnya melongo saking herannya.

"Wuah keren. Kok raja demit Refald tidak pernah memberitahuku sebelumnya. Apa semua demit kalau di pukul jadi semakin tampan?" tanya Pak Po dan semua demit terdiam karena mereka juga tidak tahu jawabannya.

"Pak Po pukul aku cepat! Siapa tahu wajahku bisa berubah jadi Kim Taehyung!" seru Mas Gen antusias karena ingin seperti Mas Jeng.

"Emang bisa?" tanya Pak Po penasaran.

"Dicoba saja. Kita nggak akan tahu kalau nggak dicoba."

"Oke, siap ya ..." Pak Po sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul mukanya Mas Gen.

Yang hendak di pukul juga mulai menyodorkan mukanya. Yang lain memerhatikan dengan was-was. Apa benar Mas Gen jadi berubah semakin tampan kalau habis dipukul seperti Mas Jeng.

Buk!

Sebuah bogem mentah langsung mendarat di wajah Mas Gen sampai sudut bibir demit itu berdarah. Waktu mengangkat muka, ternyata ...

Semua rekan demit langsung tertawa terbahak-bahak dan bahkan sampai ada yang memegang perutnya.

"Ada apa? Kenapa kalian tertawa?" tanya Mas Gen bingung dan heran. "Apa aku kelewat tampan?" tanyanya lagi. Karena tidak ada cermin Mas Gen bingung gimana lihat mukanya sehabis di tonjok Pak Po.

"Buahahahaa ... mukamu hancur Mas Gen. Bibirmu monyong 5 cm kayak Donal bebek. Hahahaah ..." Pak Po ikutan tertawa setelah melihat bibir Mas Gen jadi bengkak parah. Bahkan mulutnya berubah tebal setebal mulutnya donal bebek.

"Masa sih?" Mas Gen mencoba mencari cermin di sekitar tapi tidak ketemu juga. Alhasil ia terpaksa mencari sungai untuk bercermin.

Begitu melihat wajahnya di atas permukaan sungai, Mas Gen langsung berteriak kencang, "Aaaaaarrrggghhh! Kenapa mulutku jadi moncong begini?" pekiknya shock. Yang lain malah sibuk tertawa.

"Gimana ini? Cara balikin wajah tampanku?" rengek Mas Gen tapi rekannya yang lain tak peduli.

Para demit itu langsung nyelonong pergi karena mendapat panggilan telepaty dadakan dari Hans.

"Woy! Kalian mau ke mana? Tunguin!" teriak Mas Gen mencoba berlari mengejar teman-teman laknutnya karena tega meninggalkannya begitu saja.

Sudah cukup main-mainnya Mas Gen! Cepat ke desa Pamanku. Ada hal yang harus kalian lakukan di sini! Ujar Hans melalui sambungan telepati.

***

Memedi yang meludahi minuman teh tawarnya Hans bingung karena ludahnya tak bisa masuk ke dalam gelas yang ada di depan Hans. Hans pun juga pura-pura tenang walau sebenarnya ia sangat jijai sekali.

Sayangnya, Hans tak bisa menolong orang-orang yang terlanjur memakan dan meminum pesanan yang sudah mereka pesan. Sebab, belum tentu juga mereka percaya pada apa yang dikatakan Hans apalagi ia hanyalah seorang pelancong dan bukan penduduk asli di sini.

Agar identitasnya Hans tak diketahui oleh siapapun, baik si pemilik warung ataupun memedi pesugihan, Hans pura-pura sibuk menonton tontonan di ponselnya dan membiarkan teh tawarnya begitu saja. Hal itu membuat si memedi heran dan bingung. Kenapa hanya minuman Hans yang yak bisa mereka ludahi.

Dari kejauhan, tampak rombongan Pak Po dan yang lainnya hendak menuju warung. Namun, mereka tidak bisa masuk. Ada sesuatu penghalang yang seolah menghalangi Pak Po dan rekannya agar tak masuk ke halaman warung tempat Hans berada saat ini.

"Bukankah mereka adalah setan? Kenapa jadi manusia?" tanya memedi yang ada di atas Hans pada temannya yang kebetulan sedang meludahi makanan milik orang yang duduk di meja sebelah kirinya Hans.

Hans sendiri heran, kenapa pasukan demit kakeknya tidak bisa masuk sedangkan dia bisa. Merasa ada yang tidak beres, akhirnya Hans memutuskan untuk keluar warung setelah membayar minuman yang tidak ia sentuh.

"Kok tehnya nggak diminum Mas? Nggak enak ya?"

"Nanti saja Mang. Nanti saya balik lagi kemari. Permisi Mang." Hans mengeluarkan pecahan uang limapuluh ribuan dan ia menunggu kembalian sambil memerhatikan Pak Po dan yang lainnya.

"Kembali empat puluh enam ribu ya Mas, terimakasih atas kunjungannya," ujar si pemilik warung yang merangkap menjadi kasir.

Tanpa curiga, Hans menerima uang kembalian tersebut dan langsung keluar menuju tempat Pak Po terhalang karena tidak bisa masuk.

Saat keluar itulah Hans jadi kaget lagi karena uang kembalian yang ia pegang mendadak raib di tangan. Suami Rosela itu yakin, barusan ia memegang uang kembalian sejumlah 46.000. Dan tiba-tiba saja hilang secara ajaib. Hans menoleh ke tempat kasir dan si pemilik warung itu tersenyum sambil melihat laci kasirnya.

"Sial, uangnya keambil. Pantas orang-orang yang habis makan di sini pada sakit aneh semua. Pembelinya para pria dan tak satupun wanita yang datang kemari," gumam Hans setengah kesal.

Bukan karena ia kehilangan uang. Tapi si pemilik warung itu sudah banyak merugikan orang lain.

BERSAMBUNG

***

1
Teh Yen
apa.bedanya marah sama ngambek Rosela.😅😅
Raffasya@aimaria1203
🤣🤣 kerjai balik dong ros suamimu yg ngeselin tapi tampan itu
Raffasya@aimaria1203
Hans ampun dah ngajak ngdate ko k kuburan sih 🤣🤦‍♀️
eenok
hahaahaha kerjain blik ya rps nnti ktmu hntu jht lo
Haryati
gak marah tapi ngambek...Halah....Podo kui Rosela..🤣🤣🤣
muhammad ibnuarfan
getok pakek centong nasi aja si Hans Ros..../Facepalm//Facepalm/
Suwastika
uji nyali ya pangeran 😁😁😁
Haryati
emang dasar keturunan raja demit gak romantis amat tempat kencannya haduuh Hans...piye Ki..🤦
Teh Yen
eehhh busyeeett kirain mau d ajak honeymoon seperti kakek refal ke istrinya lah malah d ajak liat setan d kuburan pengen ketawa tp takut ada yg bangun udh tengah malem soalnya pas.bacanya 🤭🤭🤭🤭
muhammad ibnuarfan
ngajak kencan di kuburan Hans...model anyar...patut ditiru gak ya.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
eenok
kencan ko dikuburn hans2 ada2 saja🤦... lnjut thour
Tumis Store
ditunggu kelanjutannya kak... 🤗🤗
Raffasya@aimaria1203
🤣 kelas bngt tuh rencana c kepala desa ini
muhammad ibnuarfan
aku ngakak pas inget tentang nasi goreng ma nasi bungkus....dasar pak po....tapi sepi kalau gak ada pak po....justru onengnya yg bikin ngakak😂😂😂
eenok
hahahhahaha
Rahma Nuryani
🤣🤣🤣🤣🤣
Suwastika
udh lama nih thor keluarga raja refald n pyordova ga reuni
pst seru setelah se x an lama
Haryati
kasihan kau pak po dilakban mulutnya....🤣🤣🤣 pasti cuma matanya aja yang pelotat pelotot....🤭🤭
Nadilah Egiers
jadi kangen sama dewa trus rey juga sama semuanya
Nadilah Egiers
Pa po baru juga keluar rumah sakit udah bikin ulah aja mana bikin bengek lg /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!