NovelToon NovelToon
Nafkah Lima Belas Ribu

Nafkah Lima Belas Ribu

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Selingkuh
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama nayfa

"Mas,minta uang boleh gak tiga ratus ribu,untuk beli kebutuhan dapur dan sabun sudah pada habis! " ucap ku lembut

" Uang aja kamu nih,gak mikir apa yang cari susah,kamu kan tau sekarang nih sulit cari uang taunya minta aja, mana banyak lagi." omel mas Riyan sambil membanting gelas di hadapannya.

" Tapi ini tanggung jawab mu mas,mama juga jarang minta minta uang segitu kalo gak bener-bener habis semua mas." jelasku, agar mas Riyan berfikir kebutuhan habis semua.

Ranita putri dulu adalah seorang janda mempunyai anak satu laki-laki bernama Anwar, ranita putri mengenal Riyan ketika ranita merantau kekota dan menikah.niat hati merubah nasip namun naasnya kehidupannya sangat jauh ketika dirinya masih sendiri apakah ranita mampu melewati semua dan meraih kebahagiannya kelak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan meli

Esok harinya pun tiba kini ranita dan keluarga emak iyem menemani ranita menuju orang yang ingin revisi ladang mereka.saat masuk kedalam ruang tunggu betapa terkejutnya ternya satu ruangan pun tak mampu menampun para penunggu.

" Allahuakbar, masyaallah ternyata banyak juga ya mak orangnya." Ranita menyebut dengan rasa takjub.

" Lah ini sudah kurang nit, yang pas mba nelpon kamu itu malah ramai lagi dan mau gak mau di bawa pertemuan di balai desa sana." mba meli membalas ucapan ranita.

"Nit, kamu duduk di situ aja kasihan kamu berdiri terus kamu lagi hamil soalnya." ucap mak iyem menawarkan kursi ke ranita.

" Gak usah mak,emak aja yang duduk kasihn mak klo berdiri terus ranita masih bisa jalan-jalan mak nanti kalo kelamaan duduk perut ranita keram mak." tolak ranita halus tapi memang benar adanya saat hamil ranita tak bisa terlalu lama duduk pasti keram saat berdiri nanti oleh karena itu ranita menolak halus.

Karena tak ada lagi pembahasan ranita lebih memilih keluar dari ruangan itu dan berjalan di koridor kantor namun tak jauh dari ruangan di mana emak iyem dan pakde Bambang menunggu, ranita di temani meli saat ini.

" Nit, mba boleh tanya sesuatu gak?" tanya mba meli saat ini sudah duduk di salah satu kursi tunggu.

" Mau tanya apa mba?" tanyaku balik.

" Kamu beneran bahagia gak nit sama riyan?" pertanyaan mba meli sukses membuatku bingung karena takut salah berbicara.

" Ya mba." jawabku singkat.

" Ya sudah mba gak tanya lagi, tapi kalo seandainya kamu gak bahagia mba akan jemput kamu dek mba gak mau kamu di sakiti di sana soalnya keluargamu semua ada di sini apa kamu ada teman di sana selama di sana?" tanya mba meli lagi.

" Ada mba dia orang pulau Jawa juga cuma kita berbeda kota mba namanya mba Dina, dia yang selalu membantuku mba saat aku butuh teman di rumah hehehe." ucapku sambil ku tertawa kecil.

" Ya sudah, mudahan setelah ini kamu coba buka usaha kamu kan bisa buka toko kue impianmu dulu,kata emak kamu dulu punya impian sama mendiang ibumu bikin toko kue." ucap mba meli memingatkan ranita kepada mendiang sang ibu.

" Ya Allah maafkan hamba sampai lupa sama ibu, nanti aku tengok kerumah ibu." batinku berbicara.

" Nit, kamu sudah telpon suamimu belum kalo kamu sudah sampai kampung?" suara mba meli sukses membuyarkan lamunanku.

" Belum mba, nanti habis dari sini ku telpon." ucapku sebenarnya malas karena sudah tiga harian suaminya tak ada menelpon dirinya untuk sekedar basa basi mempertanyakan keadaan atau memberi kabar sudah sampai atau belum,jadi ranita pun memilih diam-diam cuek.

*********

Reza dan dimas memilih pulang menggunakan bis,karena ibu ratmi memilih tinggal di kampung sang kakak.

Sedangkan riyan bingung karena dia juga sebenarnya ingin pulang namun ibu ratmi selalu mengancam jika riyan tetap memilih pulang bersama kakak dan adiknya.

"Bu, kenapa gak ikut pulang aja sih riyan juga lusa harus balik kerja bu." tanya riyan ke ibunya.

" Kamu kalo mau pulang ya pulang aja tapi jangan lagi kamu anggap ibu mu ini masih hidup." ucap ibu ratmi.

" Tapi gimanapun riyan juga ada kerjaan bu,kalo kelamaan liburku bagaimana dengan kerjaanku bu, bisa di pecat aku bu." ucap riyan melembut agar ibunya mau ikut pulang.

" Kalo kamu di pecat suruh ranita minta keluarganya untuk modalin kamu usaha biar gak ikut orang terus kamu." omel ibu ratmi yang ternyata tak faham maksud riyan.

" Terserah ibu lah, tapi jangan salahkan riyan kalo uang bulanan ibu riyan kasih sedikit karena ibu yang menahan riyan disini." ucap riyan kesal sambil berdiri dari duduknya dan berlalu pergi.

Ibu ratmi yang melihat anak lelakinya pergi memilih melamun dan berfikir entah apa yang ada di fikirkan ibu ratmi.

" Dari pada pusing mikirin ibu mending aku telponan sama Jessika." ucap riyan kepada dirinya sendiri, bukannya telpon istri malah wanita lain haduh riyan-riyan cari masalah ja kamu ini.(omel author hehehe)

" Hallo Jes kamu masih di kantor kah?" tanya riyan.

",,,,,,,,,,"

" Oh ya sudah hati-hati." ucap riyan lembut.

" Ah mending tidur aja aku sekarang." ucap riyan lagi setelah mematikan teleponnya dan berlalu tak butuh waktu lama riyan langsung tertidur.

*********

" Hallo assalamualaikum mas!" ucap ranita lembut saat ini ranita menelpon riyan.

" Ya hallo kenapa kamu telpon ganggu aja orang tidur tau gak?" suara teriakan riyan yang melengking di telpon membuat ranita sedikit menjauhkan telpon dari telinganya.

" Ya maaf mas, mama gak tau kalo mas lagi tidur." ucap ranita merendahkan nada suaranya jadi.

" Kamu ngapain ganggu aja." ucap riyan kesal.

" Mama sudah di kampung mas sudah sampai." ucap ranita pelan namun sukses membuat riyan terlonjak dari awalnya rebahan kini terduduk karena terkejut dengan ucapan ranita.

" Kapan kamu pulang? Kenapa gak bilang sama mas dan kamu naik apa kesana? Kan mas belum kasih nomor rekening ke kamu kalo kamu mau pulang?" reflex suara Rian sedikit keras dan langsung bertanya beruntun ke ranita namun ranita hanya tersenyum kecut mendengar ucapan riyan.

" Mba meli yang menjemputmu mas kemarin dan ini baru sampai." ucap ranita berbohong.

" Hah, kenapa gak kamu suruh aja mbamu transfer sih pakai jemput segala? Trus kamu pulangnya kapan?" suara Omelan riyan sangat jelas di telinga ranita hingga membuat ranita hanya menggelengkan kepalanya di seberang sana.

" Gak tau mas kapan pulang sepertinya sekitar semingguan atau dua mingguan mama baru pulang!" ucap ranita sedikit memberi tanda tak pasti ke riyan.

"Ya sudah terserah mu kalo mau di sana dulu nanti kalo mau pulang kabari mas,mas mau tidur ngantuk." ucap riyan dan langsung di matikan sepihak dari riyan tanpa menunggu jawaban dari ranita.

******

" Begini amat punya suami ya." keluh ranita tanpa di sadari sedari tadi meli mendengar pembicaraan mereka walau tak begitu jelas di telpon namun meli tau pasti tentang masalah adiknya.

" Setelah semua selesai aku harus selidiki nih, jangan sampai keluarg riyan mengetahui semua aset ranita bisa bahaya takutnya seperti keluarga mendiang david walau david membele dan melindungi adikku dari keluarganya tapi tidak dengan keluarganya yang serakah." ucap meli dalam hati meli sudah mencurigai rumah tangga ranita sejak beberapa bulan saat itu ranita masih bekerja jadi buruh cuci padahal setau ranita gaji riyan besar tapi kenap adiknya masih kerja.

"Dek, sudah di kabarin keluarga mu di sana kalo kamu sudh sampai?" tanya mba meli sambil mendekati ranita ranita yang reflek terkejut karena suara meli yang mengagetkannya.

" Su,,sudah mba." ucapku terbata-bata karena masih di kuasai rasa terkejut dari suara toba-tiba mba meli tadi.

" Ya sudah ayo itu kamu di cariin dan itu sudah di urus tinggal kamu kasihkan nomor rekening mu aja dan tanda tangan." ucap mba meli sambil menarik tangan ranita agar mengikuti langkahnya.

" Ya mba." balasku sambil mengikuti langkah mba meli.

Setelah bertemu sama petugas yang revisi ladang dan sudah memperjelas aku pun di mintai nomor rekening dan tanda tangan tanda bukti setuju di ganti rugikan atas permintaan pemerintah.

" Nati tolong ya mba surat-suratnya di urus secepatnya ya mba biar nanti pencairannya sekalian biar kita sama-sama enak mba dan tidak ada masalah di kemudian hari." ucap salah satu petugasnya.

Setelah selesai semua ranitan keluarga pun pulang dan istirahat sebelumnya mampir di warung makan dulu karena satu keluarga sudah lapar mereka melewati jam makan siang.

1
anastasia awi
Ranita syg ew
Lilijani Martini
ya ,emg hrs berani ambil langkah , sebelum lebih menyesal, krn makin lama
Kutipan Halu
hai kak mampir y kak ke cerita terbaru aku AIR MATA PERNIKAHAN !!!.
jangan lupa saling dukunggg
Anonymous
ok
Anonymous
keren
Anonymous
kenapa
Erha Print
Luar biasa
Mely Susilawati
Dia pikir makan itu murah!
Parmi Suji
Luar biasa
syamsul anam
jgn" bu ratmi ada kelainan..pikiran nyimpang jauh bnget..gk cpek apa..
Fajar Ayu Kurniawati
.
Misaza Sumiati
bodoh ranita
Syafrita Sembiring
untung kamu bukan lakik ku yan,klau benar ia udah ku kubur kau hidup2..greget aku dg mu dan keluarga toksis mu itu
Ficky Amalia
emosi bgt aq bacanya.. 😂😂🤭
eva Sekayu123
emosi si liat ri ranita karakter nya
Yuli Nar
tingggalin aja si Rian kampret itu.
Anonymous
8
Dewi Anjasmaraa
ceritanya muter2 belum lagi typonya yg agak amburadul bikin agak bingung bacanya
Dewi Anjasmaraa
jangan lupa bawa surat2 penting biar gampang klo mau ceraikan si suami zolim
Dewi Anjasmaraa
400 juta waaawww... bisa2 pingsan klo suami ipar mertua tau ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!