NovelToon NovelToon
Dari Cinta Ke Obsessi

Dari Cinta Ke Obsessi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: BadBaby_grils

Mengkisahkan seorang pria dewasa yang menyukai seorang gadis muda yang masih berumur 20 tahun. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat sang pria tidak sengaja melihat aksi peduli sang perempuan yang menolong seorang nenek dari tabrak lari di sebuah jalan yang cukup ramai.
PENASARAN KELANJUTANYA ... YUK LANJUT BACA KISAHNYA !!!!!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23: Friend

Jimmy dan Eun Hye berhenti di sebuah Mall mewah setelah Jimmy mengatakan jika rok Eun Hye terlalu pendek. Eun Hye tak menolak, lagi pula sudah sangat lama dia tak pernah mengunjungi tempat semacam ini. Jika dulu saat ayahnya masih berjaya, Eun Hye hampir tiap hari pergi berbelanja dan membeli apa pun bersama teman-temannya. Sayangnya kali ini sudah berbeda.

Kini Eun Hye melihat JImmy memberikan kunci mobilnya setelah sebelumnya beberapa orang datang menyambut dengan hormat. Eun Hye tak menyangka Jika orang-orang itu mengenal Jimmy. Dia hanya bisa mengikuti kemana laki-laki itu membawanya.

Dan di sinilah mereka, di dalam mall mewah di mana barang-barang mahal terpampang di setiap toko. Mulai dari Tas, sepatu, baju, make up, dan yang lainnya. Mereka pun masuk kesebuah toko dengan seseorang yang langsung menyambut dengan ramah.

"Tuan PArk, Selamat datang. Apa ada yang bisa di kami bantu?" ucapnya dengan sedikit membungkukan badanya untuk memberi sikap hormat kepada Jimmy.

"Aku mau membeli Rok untuknya." ucapnya sambil melirik Eun Hye yang di sampingnya.

"Silahkan nona, Anda bisa memilih." Ucap pemilik toko mempersilahkan Eun Hye untuk melihat koleksi di tokonya dengan senyum ramahnya.

"A-Aku ...."

Jimmy menghela nafas. " Temani dia, Aku akan menunggunya di sini." ucap Jimmy memberi perintah kepada pemilik toko. Mungkin Jimmy tak bersama mereka, Eun Hye bisa lebih nyaman.

Eun Hye mengikuti arahan yang di berikan dan melihat beberpa koleksi rok yang di tawarkan.

" Itu model terbaru dari koleksi toko kami, Anda ingin melihat dan mencobanya.?" tawar si pemilik toko.

Eun hye melihat si perempuan menunjuk salah satu setelan yang terpampang. Eun hye merasa, itu merupakan seleranya. Tapi bukannya menginginkan itu, dia justru teringat hal lain yakni saat dia masih bisa membali banyak baju yang di mau. Lagi-lagi, Eun Hye teringat kehidupan masalalunya.

" Nona?" Melihat Eun Hye yang terdiam, perempuan itu menyadarkannya.

"Oh? Ya, aku ingin melihatnya dan mencobanya." ucapnya setelah sadar dari lamunannya.

"Baik, tunggu sebentar." pintanya dan segera mengambil setelan baju yang akan di coba Eun Hye.

Pemilik toko itu pergi dan memberi tahu salah satu pegawainya untuk mengambilkan barang yang sama seperti yang Eun hye lihat sebelumnya. Beberapa lama menunggu, Eun Hye yang kini tengah duduk di sebuah sofa tiba-tiba mendongak saat pendengarannya menangkap suara seseorang.

"Eun Hye?" sapanya.

Eun Hye mendongak melihat orang itu.

"kau Eun Hye, kan?" tanya seorang perempuan cantik berpakaian mewah dan glamor yang tengah berdiri di hadapannya." OH benar! Kau ingat aku ? Aku Min Ah."

Pikiran Eun hye memutar kebelakang, mencoba mengingat sosok yang ada di hadapannya. Itu Min Ah, teman sekampusnya. Kebetulan sekali mereka bertemu di sini. Mereka pernah satu kampus, tetapi tidak berteman, bahkan bisa di bilang mereka itu bermusuhan di kampus. Karena Min Ah itu seperti Eun Hye, primadona tapi tetap saja Eun hye yang paling terkenal dan di elu-elukan sampai membuat Min Ah membenci Eun hye .

" kau sedang apa di sini?' Entah apa maksud Min Ah menanyakan itu, seharusnya dia tahu ini tempat umum. " Memangnya kau mampu membeli barang-barang di sini?" ucapnya menghina .

Keduanya saling menatap lama. Eun hye seharusnya tahu tujuan Min Ah bertanya seperti itu hanya untuk menghina dirinya .

"Aku dengar ayahmu masuk penjara karena kasus korupsi, kan? Jadi .... Kau yakin masih mampu membeli barang-barang mewah?" ujarnya sambil senyum mengejek kepada Eun Hye dengan angkuhnya.

Satu kata pun tak Eun Hye ucapkan untuk Min Ah. Siapa pun yang menyinggung tentang ayahnya membuat Eun Hye sakit, terlalu menyakitkan untuk diingat.

" Hidup memang tak bisa di tebak,ya? Dulu kau sangat sombong karena semua orang memujamu, tapi sekarang ,kau bahkan bukan apa-apa."

Eun Hye hanya bisa menunduk mendengar itu. Demi apa pun, itu tamparan yang sangat keras untuk Eun Hye.

"Makanya Eun Hye, jangan terlalu sombong dan merendahkan orang lain. Kau bis saja kehilangan-"

"Kau bilang dia tak bisa membeli barang disini?"

Ucapaan Min Ah terhenti saat dia mendengar seorang laki-laki yang tiba-tiba datang. Eun hye yang mendengar itu pun menoleh. Jimmy begitu terlihat marah sambil menatap Min Ah.

"Benarkah ? Dia bisa membeli toko ini jika dia mau."

Eun Hye melongo. Dia tak tahu kenapa Jimmy mengatakan itu, dan Eun Hye sadar Jika Jimmy tengah membelanya.

" Kau siapa?" Ujar Min Ah.

"Aku suaminya, Park Jimmy, pemilik mall ini." Ucap Jimmy menatap tajam Min Ah.

Eun Hye makin terkejut. Satu hal yang tak Eun Hye tahu, pusat pembelanjaan ini ternyata memang milik Jimmy.

"A-Aku-"

" Kau mau aku menyuruh seseorang untuk mengusirmu dari sini ? Atau kau mau pergi sendiri?" potong Jimmy perkataan Min Akh dengan masih memasang wajah angkuh dan dingin.

"Aku tidak-"

"Pergi sekarang!"

Min Ah merasa canggung karena itu. Dia menatap Eun Hye sebentar sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua. Sementara Eun Hye, dia hanya bisa menunduk. Jimmy pun mendekatinya lalu mengulurkan tangannya ke arah Eun hye.

"Tak usah mendengarkannya." ujarnya dengan lembut .

Eun Hye mendongak menatap Jimmy. Satu hal yang Eun Hye sadari adalah Jimmy membelanya dan melindunginya. Jimmy ada saat seseorang menertawakan hidupnya. Dan hal itu bahkan tak Eun Hye lakukan saat dulu, saat semua orang mempermalukan lelaki itu.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Taejun masih berfikir tentang Jimmy. Rasanya masi ada hal yang mengganjil yang mengganggu pikiranya meski dia tahu itu sama sekali bukan urusannya. Tidak, dia hanya penasaran. Dan keanehan itu membawa Taejun berfikir makin dalam. Dari mulai kejadian di jembatan, dia berfikir sampai Jimmy yang berbohong tentang statusnya. Mungkin saja mereka memang baru menikah, tapi Nam Yoon mengatakan bahwa Jimmy benar-benar tidak menikah.

Jimmy membawa kembali kenangan Taejun tentang Hyuri, adiknya. Mengingat Eun Hye yang menangis, pikiran tentang Adiknya selalu muncul. Semenjak kematian adiknya, dia menjadi manusia yang selalu coba peka. Kematian Hyuri karena di ganggu oleh seorang lelaki gila yang terobsesi kepadanya. Kondisi tertekan itu mirip saat Taejun pertama kali menatap wajah Eun hye. Apalagi, saat Eun Hye tengah bersama Jimmy. Terlalu banyak kesamaan antara dua perempuan itu.

" Oppa , aku takut."

Hyuri kemudian menerima sau panggilan dari nomor yang tak di simpan. Tangannya gemetar saat dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

" Jangan coba-coba menghindar sayang. Aku akan tetap menemukan mu."

Dada Hyuri berdebar mendengar suara itu. Dia memutuskan untuk kembali memasukkan ponselnya dan pergi. Dia berjalan cepat sebelum laki-laki itu berhasil mengikutinya sampai kampus. Kakinya sedikit di ajak berlari saat merasakan ada seseorang mengikutinya di gang yang sepi. Taejun tak ada, dia sudah pergi. Begitu pun orang-orang. Tak ada siapa pun di sekitar sana.

"Aku sudah bilang kau tak akan bisa menghindar sayang."

Dan semuanya semakin buruk saat laki-laki itu mulai melecehkannya. Melakukan hal yang begitu menjijikan sekaligus menghancurkan hidup HYURI.

Meski tak ada disana saat adiknya dilecehkan, Taejun masih bisa merasakan betapa takutnya Hyuri saat itu. Dan hal itu pun yang membuat Taejun marah pada dirinya sendiri saat dengan bodohnya Taejun tak ada di sana untuk menolongnya. Dia bodoh, dan tak akan mengulangi kebodohannya untuk kedua kali.

\*\*\*\*\*\*\*

" Kau yakin mereka sudah punya suratnya? Jangan membuang waktu." Jimmy tengah sibuk dengan ponsel saat seseorang menelpon. Mereka tengah membicarakan tentang surat pembebasan Jimmy yang di janjikan sebelumnya. Jika mereka memanggilnya hanya untuk menanyai tentang dirinya, Jimmy sudah pasti akan menolaknya.

"Mungkin saja Tuan."

"Aku hanya ingin suratnya."

Tapi sepertinya surat itu belum bisa dia dapatkan karena ternyata polisi memanggilnya karena urusan lain. Tidak bermaksud untuk mencampuri urusan pribadi Jimmy, tetapi dikeluarkannya surat itu hanya dengan syarat kalau selama ini dia berbuat baik.

" maka dari itu Anda harus datang." seseorang itu kembali berbicara pada Jimmy.

Mungkin saja benar jika dia akan segera di bebaskan. Mau tak mau , suka tak suka dia harus cepat membereskan urusannya dengan polisi agar tak ada lagi yang mengganggunya.

1
Tati Prabowo
makasih ya sudah dukung karya aku
Iren Nursathi
nyesek banget kenapa harus tamat gak rela harus happy ending
Iren Nursathi
lanjut thor penasaran
Iren Nursathi
syedih banget aku kasih vote utk ceritanya bagus
Tati Prabowo: terima kasih kka...
total 1 replies
Iren Nursathi
aku kasih vote utk othor ceritanya bagus
Tati Prabowo: makasih banyak
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjutkan thor
Iren Nursathi
makin seru lanjuuut
Iren Nursathi
lanjut thor ceritanya seruuuu
Tati Prabowo: ok .... di tunggu ych /Bye-Bye//Bye-Bye/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!