Mengandung Benih Pria Tua

Kenzo menghentikan mobilnya di tepi jalan. Setelah mengobrol banyak dengan Ketty, dia masih belum paham jalan pikiran Ketty. Dia sudah menawarkan kebersamaan kembali dan menjalani kehidupan seperti dulu, ia masih mencintai Ketty, namun wanita itu tetap ingin bersama dengan Kenan.

"Ketty." Siapa sangka wanita yang ia cintai pada akhirnya meninggalkannya. Dia terkekeh geli mengingat kehidupan yang saat ia jalani, begitu menyedihkan. "Aku harus meminta Kenan untuk menceraikan Ketty."

"Aku harus ke rumah itu." imbuhnya. Ia harus membuat Kenan berpisah dengan Ketty. Dengan begitu, Ketty akan memilihnya.

Dia pun menuju ke ke rumah Eileen. Dia menghentikan mobilnya dan menurunkan kaca pintu mobilnya. Rumah berlantai dua itu terlihat tenang. Dia pun turun dari mobilnya.

"Dia pasti ke kantor," ucapnya ketika melihat mobil Kenan sudah tidak ada.

"Kenan!" panggil seseorang.

Deg

Kenzo menahan lengannya, dia memejamkan kedua matanya sambil berdecak kesal. Dia ceroboh membuat dirinya keluar.

"Kenan kau masih belum ke kantor?" tanya Eileen. Padahal tadi dengan jelas ia mengantarkan Kenan sampai di terasa depan. "Apa ada yang ketinggalan? Kenapa tidak menjawab ku?" Eileen merasa kesal, Kenan memunggunginya tanpa menjawab pertanyaannya.

"Kenan!" Eileen pun berteriak.

Pria di hadapannya akhirnya memutar tubuhnya. "Iya tadi ada yang ketinggalan. Sebaiknya aku mencarinya."

Eileen mengangguk, "Ya sudah kau cari saja sendiri. O iya ini." Dia memberikan sebuah kotak bekal. "Aku lupa menyiapkannya untuk mu, jadi aku berniat menghubungi mu, tapi karena melihat mu aku tidak jadi menghubungi mu. Makanlah bekal siang itu."

Kenzo mengambil kotak bekal tersebut dan tersenyum.

"Aku kerja dulu." Eileen berbalik dan mengendari motornya melewati mobil Kenzo yang masih terparkir.

Kenzo menatap kotak bekal tersebut. Dia pun masuk ke dalam mobilnya. Niat hati ia ingin membuangnya tapi sepertinya tidak buruk jika ia mencicipi sedikit saja. Dia ingin tau bagaimana masakan dari istri kedua Kenan itu.

Kenzo menaruh kotak bekal itu di atas meja, dia menatapnya dan melihat sisi Eileen tadi. "Eileen, menurut ku dia baik. Tapi bisa saja dia nanti menyakiti Ketty."

Drt

Kenzo melihat ponselnya. Dia melihat sebuah nama saudara kembarnya. "Iya Kenan."

"Aku ingin bertemu dengan mu."

"Datanglah ke apartemen ku di jalan xxx." Kenzo memutuskan obrolannya, ia merasa malas untuk meladeni Kenan. Kedua netranya hanya tertuju pada bekal di hadapannya.

...

Selang beberapa saat, Kenzo mendengarkan sebuah suara bel berbunyi. Dia pun membukanya dan seorang pria menerobos masuk ke dalam.

"Kau ingin minum apa?" tanya Kenzo bersikap ramah.

Kenan menatap Kenzo dengan tatapan dingin. Saat mendengarkan Kenzo datang ke mansion, dia khawatir pada keadaan Ketty, tapi untunglah Kenzo tidak menyakiti Ketty. "Apa mau mu Kenzo? Kau mendatangi Ketty."

"Apa yang salah? Aku hanya merindukan kekasih ku. Kenan, bagaimana kalau aku buat sebuah penawaran?"

"Apa mau mu?" tanya Kenan. Dia akan melakukan apa saja asalkan pria di hadapannya tidak menyakiti Ketty.

"Aku ingin kau mengembalikan Ketty pada ku maka aku tidak akan mengganggu Eileen."

Nafas Kenan naik turun, dia langsung mencengkram kerah pakaian Kenzo. "Beraninya kau mengancam ku atas nama Eileen. Jangan pernah menyentuhnya Kenzo, sekali kau menyentuhnya, aku bisa lupa siapa dirimu."

Kenzo terkekeh, ternyata Eileen memiliki peran yang penting di hati Kenan. "Aku hanya menyuruh mu menceraikan Ketty kalau tidak, aku tidak tau." Dia menarik kedua tangan Kenan yang mencengkram lengannya dengan kasar. "Aku bisa berbuat sesuka ku Kenan."

Kenan menggertakkan giginya. Dia tidak mungkin menyerahkan Ketty tapi ia tidak mau pria ini menyakiti Eileen, jika boleh memilih, ia ingin memilih Eileen.

"Aku tidak akan memberikan Ketty atau Eileen, mereka bukan barang!" Teriak Kenan.

Kenzo terkekeh, dia merasa lucu. "Apa kau ingin dua-duanya? Kau serakah sekali Kenan."

"Hentikan! Aku bukan dirimu." Sarkas Kenan.

"Pilihlah, kau tau aku bisa berbuat kejam. Sekarang pergilah dan pikirkan baik-baik."

Kenan bergegas pergi, dia masuk ke dalam mobilnya dan mengacak-acak rambutnya. Dia harus mengatakan semua ini pada Ketty. Dia berharap Ketty mau memakluminya.

...

"Kenan." Ketty merasa lega melihat Kenan. Tadi pria itu mengatakan akan menemui Kenzo, entah apa yanh di bicarakan Kenzo pada dirinya.

Kenan menatap Ketty. "Kita perlu bicara berdua."

Ketty merasa tak nyaman melihat Kenan. Dia merasa ada sesuatu yang telah terjadi. "Ada apa Kenan?" tanya Ketty.

Kenan berbalik, sejenak dia menatap Ketty. Dia tidak ingin mengatakannya, tapi ia harus mengatakannya. "Ketty, Kenzo memberikan dua pilihan pada ku. Melepaskan mu agar Eileen tidak di sakiti atau tidak melepaskan mu namun Eileen di sakiti."

"Lalu apa jawaban mu?" tanya Ketty. Dia tak menyangkan Kenzo memberikan pilihan pada Kenan. "Bagaimana kalau kita bicara lagi dengan Kenzo. Kau tidak mungkin melepaskan ku hanya demi Eileen, aku istri mu."

Kenan memejamkan kedua matanya dan menarik dalam nafasnya. "Aku mencintai Eileen, sejak dulu aku sudah menahan perasaan ini. Semenjak pertama kali aku bertemu dengan Eileen, aku jatuh cinta padanya, tapi aku tidak ingin menyakiti mu. Makanya aku menjaga jarak pada Eileen."

Ketty merasakan hatinya luluh lantah, dengan mudahnya pria itu mengatakan mencintai Eileen. "Bagaimana dengan ku? Kau tega membiarkan aku bersama dengan Kenzo? Aku mencintai mu Kenan."

"Dia akan memperlakukan mu dengan baik Ketty." Dia bisa merasakan betapa cintanya Kenzo pada Ketty.

"Tidak!" tegas Ketty. "Dia tidak mencintai ku, dia hanya obsesi pada ku."

"Kenan, kau tidak akan memberikan ku pada pria yang sudah menyakiti ku?" tanya Ketty. Dia berharap Kenan mempertahankan dirinya.

Sedangkan di luar pintu, Eileen terkejut dengan ucapan Kenan. Ternyata Kenan selama ini mencintainya, di masa lalu yang menusuknya bukan Kenan melainkan Kenzo. Dia bergegas turun pergi sebelum Kenan dan Ketty menyadari keberadaannya.

Dia masuk ke dalam mobilnya dan pergi menjauh dari mansion. Dia menghentikannya di dekat pantai dan duduk di atas batu sambil menatap kosong ke depan.

....

Ketty dan Kenan masih beradu mulut dan suasana semakin tegang.

"Ketty, Kenzo orang yang sangat nekat. Bagaimana kalau dia benar-benar menyakiti Eileen." Bujuk Kenan. Sejujurnya ia tidak ingin persahabatannya menjadi buruk karena masalah ini.

"Bagaimana dengan ku? Apa bedanya kau dan Kenzo kalau sama-sama menyakiti ku? Sebaiknya kau tempatkan beberapa pengawal untuk Eileen."

Menempatkan pengawal ia tidak pasrah jika 24 jam tidak melihat Eileen. "Aku tidak percaya pada mereka."

"Aku akan menerima Eileen di sini, tapi jangan berikan aku pada Kenzo. Aku mohon Kenan. Aku akan melakukan apa pun demi pernikahan kita. Aku mencintai mu Kenan."

Kenan melebarkan dan menajamkan kedua matanya. Dia mematung, ungkapan Ketty membuatnya terdiam.