Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.
"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"
"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"
"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 belum beruntung
Di pagi hari nya anak-anak yang ikut kemah di bangunkan di jam 5 subuh untuk menunaikan kewajiban mereka.
Dan setelah selesai menunaikan kewajiban nya, putra dan teman-teman nya pun mandi lalu sarapan pagi.
Dua hari berlalu, kini putra hanya tinggal menunggu waktu untuk kembali kerumah, dan menjalani aktivitas seperti biasanya.
Setelah selesai sarapan, mereka di kumpulkan kembali di lapangan untuk melanjutkan kegiatan demo eskul yang nanti nya para juara akan di umumkan di hari terakhir mereka berkemah.
Mentari perlahan menampakan sinarnya, kini putra, denis, dan rangga tengah bersiap untuk memainkan permainan mereka.
"Kita sambut SDN ab dan SDIT cd" ucap salah satu guru yang menjadi komentator.
Laga pembuka pun di mainkan oleh SDN ab dan SDIT cd. sementara putra dan tim nya akan bermain setelah nya.
Di pertandingan lain, reyhan dan caca sedang memainkan permainannya untuk merebutkan tiket menuju final.
Pertandingan berjalan mulus, tidak ada tanda-tanda kecurangan dari kedua ke 11 an. dan babak pertama di akhiri dengan skor kacamata.
"Ayo han semangat" teriak raka menyemangati reyhan.
"Kamu juga semangat ca" timpal rangga.
"Yeh bisa aja kamu gak" protes putra dan 3 teman nya.
3 menit berlalu, akhirnya reyhan dan caca berhasil memenangkan set pertama dan memiliki peluang untuk melaju ke final.
"Ye menang" ucap raka.
"Kok ye sih, harus nya kan alhamdulillah" protes putra mengingatkan.
"Oh iyah. alhamdulillah" balas raka.
Sedangkan reyhan dan caca tengah di beri arahan dan strategi baru oleh pak yanto selaku pelatih bulu tangkis dari sekolah putra.
"Eh ga berapa menit lagi kita main?" tanya putra pada rangga.
"Emh kayaknya sih 35 menitan lagi deh put" jawab rangga menerka-nerka.
"Putra, denis, rangga, kalian di cariin pak wisnu tuh di lapangan. katanya suruh siap-siap" panggil deri salah satu siswa yang ada di sekolah putra.
"Oh iya der makasih" balas putra.
Yaudah yuk den, ga, kita ke lapangan. sambung putra mengajak denis dan rangga ke lapangan.
"Yok" balas mereka berdua berbarengan.
"Han kita tinggal dulu yah, katanya kita di suruh siap-siap sama pak wisnu" ucap putra berpamitan pada reyhan.
"Loh aku sama raka gimana put?" tanya cecep.
"Ya terserah km mau nonton siapa" jawab putra.
"Yaudah deh aku nonton reyhan dulu aja, lagian juga kalo bulu tangkis kan lebih sebentar waktu nya" balas cecep.
"Yaudah, kalo kamu gimana rak?" tanya putra.
"Aku juga nonton reyhan dulu aja deh, nanti kalo dia udah selesai baru deh kita bertiga nonton kalian" jawab raka.
"Oke sip" balas putra.
Putra, denis dan rangga pun pergi dari tempat reyhan bermain. dan menuju ke lapangan untuk memenuhi panggilan dari guru mereka yaitu pak wisnu.
Sesampai nya mereka bertiga disana, tampak teman-teman putra yang lainnya sedang melakukan pemanasan.
"Ayo cepat siap-siap lalu gabung untuk melakukan pemanasan. waktu kita gak banyak, tinggal 20 menitan lagi" perintah pak wisnu yang sedang memimpin pemanasan.
"Baik pak" jawab putra dan dua teman nya serentak.
Putra, denis, dan rangga pun kembali ke tenda untuk mengambil peralatan sepak bola nya.
15 menit berlalu, kini putra dan tim nya hanya memiliki waktu 5 menit saja untuk melanjutkan pemanasan nya.
"Put, lihat deh postur mereka lebih besar dari kita. kelihatan nya juga mereka lincah-lincah deh" ucap rangga.
"Ya gak papa lah, emang nya kenapa. kamu takut!?" tanya putra.
"Yeh siapa juga yang bilang begitu, orang aku cuma ngasih tau aja kok" jawab rangga.
"Kirain kamu takut" balas putra.
Tak terasa pertandingan tim sebelum nya selesai, kini giliran putra dan timnya yang akan menunjukan permainan nya.
"Ayok anak-anak kita siap-siap, sebentar lagi kita akan bermain" ucap pak wisnu memberi tahu.
Setelah siap-siap, putra dan timnya pun berjalan menuju lapangan untuk bersiap melakukan kick-of babak yang pertama.
"Prit!!"
Pluit pun di bunyikan, tandanya babak pertama telah di mulai.
Di 15 menit awal. putra dan timnya berhasil di kurung di daerah nya sendiri sehingga lama-kelamaan mereka kemasukan 1 gol.
Dan di menit-menit akhir babak yang pertama pun tim putra kembali mengalami kebobolan sehingga dia dan timnya harus puas menutup babak pertama dengan skor 2-0.
"Gila mereka main nya enak banget, kita sampai gak di kasih bola" ucap rangga.
"Bener tuh, tebakan aku sih mereka udah lama satu tim nya. jadi dapat deh kemisterinya" timpal denis.
"Bener sih mereka cakep banget mainnya. tapi kita juga harus semangat, tunjukin kalo kita bisa ngalahin mereka" balas putra menyemangati ke 2 teman nya.
"Anak-anak bapak tidak akan meminta banyak pada kalian di pertandingan kali ini, tapi bapak hanya meminta kalian untuk kompak pada pertandingan kali ini. bapak yakin kalo kalian bisa kompak, kalian akan mudah untuk memainkan bola. maka dari itu bapak hanya minta pada kalian untuk main lebih tenang, dan jangan terlalu banyak bermain sendiri. kalian itu satu tim, jadi harus bermain bersama jangan mau nya gocek sendiri. dan satu lagi terapkan high pressing di babak kedua nanti oke" ucap pak wisnu memberi intruksi.
"Oke pak!" jawab putra dan rekan satu timnya serentak.
Babak kedua pun di mulai dan arahan pak wisnu tadi mampu di terapkan oleh putra dan teman-teman nya. sehingga tim putra berhasil menguasai pertandingan di awal babak yang kedua.
Dan mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 2 sama.
15 menit berlalu, babak kedua akan segera berakhir, dan kedudukan masih sama dengan skor 2-2.
"Tambahan waktu 8 menit"
"Tambahan waktu 8 menit"
Ucap salah satu guru yang menjadi panitia di pinggir lapangan.
3 menit setelah tambahan waktu, kini waktu tambahan hanya tersisa 5 menit saja, dan tim putra kembali bisa mencetak gol yang membuat timnya berhasil comeback saat itu.
"Yes alhamdulillah" seru putra dan timnya sambil bersujud.
permainan kini berbalik menjadi milik putra dan timnya dengan skor 3-2.
Sampai di dua menit terakhir tim lawan seperti mendapat angin segar kembali yang di mana mereka berhasil memasukan 2 gol lagi yang membuat skor akhir menjadi 4-3 dengan tim lawan yang menjadi pemenang nya.
"Tidak papa ga. mungkin bukan hari kita saja" ucap putra menyemangati rangga yang terduduk tidak percaya dengan kekalahan tim nya.
Sementara cecep, reyhan, dan raka sedari tadi menonton pertandingan ke 3 teman nya dengan janting yang dag, dig, dug. karena pertandingan berjalan dengan sengitnya.
"Han kalo kamu gimana, menang gak?" tanya putra pada reyhan.
"Alhamdulillah put, aku dan caca lolos ke final" jawab reyhan.