"Baru juga pedekate udah ada ajah saingan" gumam Adam saat melihat seorang anak baru yang tampan dan kaya merepet terus dengan crushnya.
Dapatkah Adam bersaing dengan pria kaya dan tampan yang menjadi saingannya dalam merebut hati pujaan hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harapan Adam
Karmila hanya mencekik saja dan tanpa bertanya dan berbicara lagi dengan Rendy dia membuka bungkus nasi tersebut dan memakannya, karena dirinya sudah kelaparan sejak kemarin.
Setelah menghabiskan satu bungkus nasi goreng tersebut tak lupa Karmila mengucapkan Terima kasih kepada Rendy.
"Terima kasih" ucap Karmila.
Rendy tersenyum dan tiba-tiba tangannya terulur untuk mengacak pucuk rambut Karmila, Karmila merasa risih dan menyingkirkan tangan Rendy dengan menepisnya.
"Ampun dah galak bener, gue heran anak konglomerat bisa demen banget sama elu?! " ucap Rendy asal.
"Ya mana gue tahu dia bisa suka sama gue, yang jelas gue nggak suka sama dia" Karmila sewot.
Rendy tertawa lagi saat mendapatkan jawaban Karmila.
"Gue yakin dia suka sama elu karena elu beda dari yang lain ibarat nya limited edition hehe"
"Limited edition... emang gue barang... " Karmila masih sewot.
Rendy tertawa lagi.
Baru kali ini Karmila merasa dirinya banyak bicara pada orang baru padahal biasanya dirinya bisa berbicara sepanjang itu hanya dengan orang yang sudah mengenalnya sudah lama.
"Yok... " Rendy mengajak Karmila.
"Yok... kemana? nggak mau siapa juga yang mau ikut abang" Karmila masih sewot.
"Lu tinggal pilih ikut gue atau di tangkep sama detective sewaan Radit yang lain, kalo elu ikut gue nggak akan gue serahin elu sama Radit tapi kalo temen gue yang lain pasti udah gue jamin elu di serahin langsung ke Radit karena imbalan nemuin elu itu lumayan gede" jelas Rendy.
"Elu beneran detective? " Karmila masih ragu.
"Iya Karmila.... masih nggak percaya juga terserah dah, ya dah kalo nggak mau ikut gue semoga elu nggak ketemu sama detective yang lain dan di serahin ke Radit, oke bye... cantik" Rendy menyalakan mesin motornya dan ketika dia sudah menarik gas pelan Karmila menarik tangan Rendy.
"Tunggu... tapi bagaimana caranya elu bisa bikin gue nggak ketangkep sama detective yang lain suruhan Radit? elu nggak mungkin kan sembunyiin gue seumur hidup?" tanya Karmila lagi.
"Ya iyalah... emang gue cowo apaan yang ngumpetin anak gadis orang seumur-umur... mending gue nikahin elu dari pada gue umpetin hahaha"
Plak.
Karmila memukul lengan Rendy karena kesal pertanyaannya di jawab dengan candaan oleh Rendy.
"Dah elu. ikut gue ajah elu tenang jangan negatif thingking, yang jelas elu aman selama elu mau" ucapan Rendy.
Karmila ragu-ragu namun akhirnya gadis itu pun duduk di belakang kemudi motornya Rendy.
"Oke... siap-siap kita awali hari yang baru buat elu" ucap Rendy semangat.
Karmila hanya mencebik saja karena sudah malas berdebat dengan Rendy yang memang bisa saja menjawab semua pertanyaannya.
Rendy mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang,entah kemana pria itu membawa Karmila, bahkan Karmila sangat asing dengan kota yang saat ini dia pijaki.
Tiba-tiba Rendy berhenti disebuah ruko dua lantai, Karmila melihat ke sekeliling nya semua, yang ada disana adalah ruko.
"Sepertinya ini tempat usaha, ngapain dia bawa aku kesini ya? " gumam Karmila.
Dor.... dor... dor...
Rendy menggedor pintu yang berbentuk rolling door tersebut, hingga menimbulkan suara bising.
Dan tak lama pintu rolling door itu pun terbuka.
Sreeekkkk.
Terlihat seorang pria dari balik pintu tersebut, terlihat pintu kaca di balik rolling door tersebut.
MAGENTHA SALON.
Terdapat tulisan besar dengan warna magenta dan bertuliskan sama seperti warna nya dan salon?
Salon ngapain dia bawa gue kesalon malem-malem.
Batin Karmila bingung.
"Ada apa Ren... nggak enak ya lu kalo ngebiarin gue tidur nyenyak gituh" ucao pria itu yang ternyata bertulang lunak.
"Dah lah jangan banyak omong gue bawa orang nih" ucap Rendy yang langsung menarik tangan Karmila.
"Ehm boleh juga nemu dimana lu gadis cantik begini? " tanya pria itu.
"Di pasar tadi siang" ucap Rendy asal.
"Ayo masuk" Rendy mengajak Karmila masuk kedalam salon kecantikan tersebut dan saat di dalam Rendy kembali berbicara pada pria tersebut.
"Ge... tolong lu make over dia" pinta Rendy pada Magentha.
"Siiipp serahin ajah sama gue bakalan gue bikin dia semakin cantik" ucap Magentha dengan percaya dirinya.
"Bukan jadi cantik tapi bikin dia jadi jelek dan cupu sehingga nggak ada yang bisa ngenalin dia lagi" ucap Rendy serius.
Magentha terbengong.
"Kok malah bengong? " tanya Rendy kesal.
"Bang maksud lu apa bikin gue jadi nggak bisa dikenalin sama orang lagi? " tanya Karmila kesal.
"Itu namanya penyamaran sayang, elu nggak mau kan pas elu wara-wiri kesana kemari terus elu ditangkep sama anak buahnya Radit? " bisik Rendy di telinga Karmila.
Karmila lalu melihat kearah Rendy dan akhirnya mengangguk yakin, dia setuju dengan idenya Rendy kali ini yakni menyamar menjadi gadis jelek dan cupu agar tidak bisa dikenali lagi.
"Bagus... Gentha... gue serahkan dia sama elu... " Rendy mendorong tubuh Karmila kearah Magentha untuk dia make over.
...***...
Dan satu bulan pun berlalu.
Malam ini ada tangis air mata di sebuah bandara internasional, tangis dari seorang sahabat yang melepas sahabatnya yang akan menempuh pendidikan dan meniti karirnya di luar negeri.
"hiks... hiks... hiks... "
"Udah si Cup... kaya apaan ajah lu, Adam nanti juga balik lagi setelah beberapa tahun do'ain dia sukses bukan di tangisin" ucap Zaki panjang lebar.
"Gue nangis bukan karena nangisin si Adam sialan tapi elu nginjek jempol kaki gue yang lagi cantengan sialan.... sakit bego.... " ucup meronta kesakitan.
"Oh... sorry nggak sengaja" ucap Zaki tanpa dosa
Adam dan yang lainnya hanya menggeleng pelan saja saat melihat tingkah keduanya.
"Hati-hati disana, ingat kamu belajar dan mencari pengalaman disana jangan macam-macam"pesan ayah Adam.
" Iya ayah Adam akan meraih cita-cita Adam mungkin memang harus begini caranya"
"Hem... ""
"Hati-hati Dam jangan lupain kita ya... " ucao Tomo.
"Iya pasti kalian semua kan sahabat terbaik gue dan selalu ada bersama gue, mana mungkin gue lupain kalian semua" ucap Adam.
Hingga akhirnya pesawat yang akan di tumpangi Adam pun sudah bersiap dan Adam pu harus segera pergi dari hadapan teman-tan dan keluarga nya.
"Ayah aku titip engkong dan nenek ya" ucao Adam sebelum dirinya meninggalkan mereka semuanya dan pergi menuju landasan pesawat.
Saat Adam duduk di kursi penumpang pesawat yang menghadap kearah jendela, dan saat pesawat mulai terbang tinggi mengudara Adam pun berdoa untuk keselamatan dirinya dalam. perjalanan ini.
Setelah selesai berdoa dia melihat kearah jendela dirinya melihat pembangunan di jendela yang terlihat semakin kecil-kecil dan akhirnya yang terlibat adalah pemandangan gumpalan putih.
"Aku harap saat aku kembali nanti kita bisa bertemu lagi Karmila" gumam Adam saat pesawat sudah terbang di atas awan.
Bersambung.
Semangat ya terus lanjut jangan ngegantung ya usahain sampai end