Dua Jiwa

           " Apakah wanita tua ini tidak memiliki pekerjaan lain, selain membalas dendam " Gumam si A.

                        * Ruang Bawah Tanah *

    " Kamu jujur sama mama. dimana kakak kamu? tanya Graciella.

      " Slow. kakak udah bilang tenang kan. aku yakin cepat atau lambat, kakak pasti akan menemui kita " kata Andi.

         " Kenapa gadis ini ada di sini? tanya Graciella menatap tajam ke arah Cecil.

      " Dia mencoba melarikan diri. karena itu aku mengikat nya , untuk mengajarinya cara sopan santun " jawab Andi.

           " Mungkin lebih baik jika gadis ini mati. bunuh saja dia sekarang "! kata Graciella.

         " Aku baru akan melakukan nya ma. tapi sebelum itu, aku akan menjadikan dia kelinci percobaan untuk menguji narkoba ciptaan ku yang baru " kata Andi

        " Terserah kamu saja " kata Graciella.

      " Lebih baik jika mama pergi dari sini dan urus saja suami kesayangan mama itu " ujar Andi.

     " Ha ha ha ha . Suami kesayangan? "dia lebih seperti kutukan buat ku. aku tidak akan pernah melupakan apa yang telah dia lakukan " jawab Graciella dan pergi.

        " Halo sayang. maaf sudah menunggu lama " ujar andi pada Cecil.

              " Tolong maafkan aku. aku berjanji akan menurut padamu. aku mohon, jangan berikan aku narkoba itu " kata Cecil memohon dan menangis.

 Tapi Andi sangat suka bermain - main.

        " Anak manis. anak manis, jawablah pertanyaan dan jika salah terimalah hukuman mu " kata Andi menggunakan nada lagu.

         " Burung - burung apa yang tidak bisa terbang? tanya Andi yang menggoda.

     Cecil memikirkan nya dengan hati - hati.

         " Ayo ayo cepat. jawab atau suntikan ini akan melayang ke tangan mu " kata Andi.

       " Burung unta " jawab Cecil.

     " Teng. Salah, masih ada dua kesempatan " ucap Andi sangat suka menggoda.

     " Burung kasuari " jawab lagi Cecil.

      " ha ha ha ha. salah juga ha ha ha" ujar Andi dengan ketawanya.

         " tinggal satu kali kesempatan . kalo salah. hap , aku makan kamu" ujar Andi.

    " Burung kiwi, Burung pinguin, burung emu. ah, gak tau lagi. please lepaskan aku " jawab Cecil penuh ketakutan dan berlinang air mata.

            " Yeh hore. jawaban nya. deng deng deng deng . Salah juga , semuanya salah" kata Andi dengan nada menyebalkan nya .

           " Mau tau gak jawaban nya apaan.... pasti mau tau dong " ujar Andi terus - menerus menggoda Cecil.

      " Jawaban nya adalah. burung yang ada di balik celana dalam ku . ha ha ha ha ha ha " jawab andi yang sungguh menakutkan.

         Karena salah. andi langsung menyuntikan narkoba itu ke dalam tubuh Cecil dan membuat Cecil berteriak histeris.

                      * Rumah Samuel *

   Pukul 21.45. seseorang mengetuk pintu rumah Kevin.

         " Siapa sih jam segini bertamu ? gumam Samuel.

   Samuel begitu terkejut karena yang datang ke rumah nya pada jam segitu adalah Kevin.

   Karena tak mau melihat wajah miko, Kevin memutuskan untuk menginap di rumah Samuel.

           " Vin. mimpi apaan lo, malam - malam datang ke rumah gue " kata Samuel.

      " Siapa sam? tanya bu Ratih, mamanya Samuel.

     " Kevin ma " jawab Samuel.

     " Ya udah , ayo masuk " ujar Samuel.

  Mereka duduk di sofa dan Kevin menceritakan semuanya kepada Samuel.

   Jujur, Samuel pun ikut terkejut dan prihatin dengan apa yang di lakukan oleh Miko terhadap anak nya. bahkan Samuel yang sudah mengenal Miko sejak bersahabat dengan Kevin di usia 7 tahun. tidak pernah menduga bahwa Miko bisa menjadi orang yang sangat berbahaya.

         " Ya ampun. sabar yah nak Kevin " kata bu Ratih.

     " Nak Kevin sudah makan? tanya bu Ratih.

   " Belum tante " jawab Kevin.

    " Ya udah. tante buatkan makanan dulu yah " kata bu Ratih.

      " Gak usah tante nanti ngerepotin. lagian ini juga udah malam. " jawab Kevin dengan rasa tak enak nya.

     " Gak papa. nak Kevin kan udah tante anggap sebagai anak tante sendiri " jawab bu Ratih dengan senyuman nya.

   Sambil menunggu masakan bu Ratih. Samuel membersihkan kamar tamu untuk tidur Kevin tapi debunya terlalu banyak hingga Samuel pun mengalah.

      " Vin, malam ini lo tidur di kamar gue. soalnya kamar tamu banyak banget debu nya. yah maklum sih, kan jarang ada yang pakai jadi gak pernah di bersihkan " kata Samuel.

     " Gua tidur di sofa aja " jawab Kevin.

     " Apa. sofa? " kalo gitu lo pulang aja , kalo mau tidur di sini lo harus dengerin gua " jawab Samuel dengan sedikit senyuman.

     Setelah makanan di hidangkan. Kevin pun langsung memakan nya tanpa bicara.

 Bu Ratih menjadi sangat kasihan pada Kevin setelah kematian mama nya. bagaikan anak yang tidak di urus atau di abaikan.

        " Makasih tante, makanan nya enak banget" kata Kevin.

        " Ya udah, sekarang kamu tidur. ini sudah malam " ucap Bu Ratih.

   Samuel mengantar Kevin menuju kamar nya dan dia pun meninggalkan Kevin agar bisa beristirahat sementara dirinya pergi ke kamar tamu .

     Namun, Kevin sama sekali tidak bisa tidur karena memikirkan Arina , dia merasa sangat khawatir sekaligus merasa bersalah.

     Sampai akhirnya, Kevin memutuskan untuk mengirim pesan singkat pada Arina.

          " Semoga aja Arina udah sadar dan masih bangun. gua benar - benar khawatir sama dia. " Gumam Kevin.

   Kevin melihat telfon nya dan ternyata telfon nya dalam kondisi mati.

          " Habis baterai lagi " Kata Kevin.

  Kevin mencoba mencari charger telfon di kamar Samuel.

   Tapi, justru Kevin menemukan sesuatu yang tak terduga saat sedang mencari charger di kamar itu.

  Sebuah cincin perak yang terbungkus oleh plastik dan di dalam cincin nya terdapat inisial.

      " K dan A " itulah inisial yang tercantum dalam cincin tersebut.

        " Ini. kok bisa ada di kamar Samuel.

               " Cincin ini... kenapa bisa ada di sini? Tanya Kevin pada diri sendiri.

      Kevin teringat akan hari itu.

         * 2 tahun yang lalu *

   Di sebuah taman yang di penuhi dengan bunga - bunga mekar.

   seorang pemuda sedang memainkan gitar dengan melodi dan suara nyanyian yang indah.

         " Ariel. lo tau gak . kenapa gua bawa lo kesini? Tanya Kevin.

     " Gak tau. emang ada alasan nya? Tanya Ariel

   " Hari itu adalah hari pertama masuk sekolah dan hari itu juga hujan turun deras banget. saat mau berteduh, gua melihat sosok bidadari yang indah banget, dia juga lagi berteduh di bawah pohon ini. rambut nya yang terurai dan sedikit basah. mungkin bisa di bilang, itu adalah cinta pandangan pertama dan gua berharap bisa ketemu lagi sama bidadari itu. dan lo tau apa yang terjadi? "takdir mempertemukan gua sama dia di sekolahan. dan ternyata dia satu sekolah sama gua " Kata Kevin.

      " Siapa bidadari itu? Tanya Ariel.

     " Di bawah pohon ini. gua akan jujur sama lo. sejak hari itu sampai saat ini, perasaan itu sama sekali gak pernah berubah . Ariel, lo adalah sosok bidadari itu " kata Kevin.

  Kevin mengeluarkan sekotak cincin dan membuka nya sambil berlutut . Ariel yang terkejut tidak bisa berkata - kata saat Kevin mengutarakan isi hatinya dan memintanya untuk menjadi pacarnya. dan sebenarnya itu adalah momen yang sudah di tunggu - tunggu oleh Ariel.

Tetapi, ariel tidak langsung memberikan jawaban pada kevin karena dia ingin lihat kesungguhan kevin ketika menunggu dirinya.

          " Bisa gak, lo kasih gua waktu " kata Ariel.

      " Okey . Kalo gitu 1 minggu . gua akan kasih lo waktu satu minggu untuk menjawab. sekarang lo bisa bawa cincin ini dan kalo misalnya lo terima gue. please, lo pakai cincin ini di jari lo . gua akan tunggu lo satu minggu lagi di tempat ini " kata Kevin.

   Ariel menganggukkan kepalanya dengan senyum lebar nya.

    Yang menjadi pertanyaan di hati Kevin.

Bagaimana cincin yang dia berikan pada Ariel di hari itu bisa ada di dalam kamar Samuel.?

    Keraguan pun mulai di rasakan Kevin terhadap sahabat yang selama ini dia kenal.