[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 26 - Kebohongan
Jeje segera berlari mendekati Damian supaya lelaki itu menurunkan senjatanya.
"Damian, jangan keluarkan senjatamu!“ ucap Jeje panik. "Di sini kau tidak bisa bertindak sesuka hatimu!"
"Dan kenapa kau bisa kemari?"
Damian tidak menjawab, dia menarik tengkuk Jeje dan tanpa aba-aba lelaki itu mendaratkan ciuman pada bibir Jeje membuat gadis yang sebelumnya menyerangnya dengan pertanyaan bertubi-tubi itu terbungkam mulutnya.
"Kenapa kau lari dariku, hm?" Damian melepas ciuman dan menyatukan kening mereka.
Jeje masih terengah karena Damian yang menciumnya habis-habisan.
"Kau memang menyebalkan, Damian!" protes Jeje berusaha menjauh. "Pergilah, di sini bukan tempatmu!"
"Kau mengusirku, ya?" desis Damian karena dia yang susah payah bisa sampai di kampung Jeje.
Sebelumnya Damian dan Keith harus memalsukan diri untuk sampai ke Indonesia. Dengan susah payah Keith melacak keberadaan Jeje dan mencari sampai ke kampungnya. Tenaga mereka terkuras dan sangat kelelahan.
Setelah melalui itu semua, dirinya diusir?
"Jangan mengancamku, Damian!" ucap Jeje yang seakan tahu apa yang akan dilakukan lelaki itu.
Tapi Jeje salah, tanpa berkata apapun Damian justru berbalik badan dan masuk ke dalam mobil yang dia naiki sebelumnya.
"Damian, kau tidak apa-apa?" tanya Keith cemas karena lelaki itu duduk di dalam mobil sambil memejamkan matanya.
"Kau ingin muntah lagi?" tambah Keith.
Jeje sebenarnya ingin pergi tapi jauh di lubuk hatinya dia sangat mengkhawatirkan Damian. Akhirnya Jeje ikut menyusul Damian ke dalam mobil dan ingin memeriksa keadaan lelaki itu.
"Ada apa dengan Damian?" tanya Jeje pada Keith.
"Semenjak kau pergi dia menjadi uring-uringan. Bahkan dia sering muntah-muntah tanpa sebab!" jelas Keith di sana.
"Sebaiknya kita bawa ke dokter. Di kampungku tidak ada rumah sakit jadi hanya ada klinik kecil di sini!" ucap Jeje.
"Tidak masalah!"
Keith mengambil alih setir kemudi dan menuju klinik di kampung Jeje.
Sesampai di klinik itu, Jeje dan Keith segera memapah Damian untuk masuk. Jeje segera mendaftarkan Damian, beruntung klinik itu sepi jadi mereka tidak perlu menunggu lama.
Dokter memeriksa keadaan Damian dengan seksama dan ternyata Damian terkena mag kronis.
"Saya akan resepkan obatnya. Dan tolong jaga pola makannya!" ucap dokter itu.
"Terima kasih, Dok!" sahut Jeje saat menerima resep.
Jeje menebus resep itu dan memberikannya pada Keith.
"Urus dia. Jangan sampai telat makan!" ucapnya.
"Damian membutuhkanmu, Je!" sahut Keith menerima obat yang diberikan gadis itu.
"Dia hanya butuh tubuhku!" Jeje berkata dengan menahan sesak di dadanya.
Jeje pergi keluar dari klinik tersebut karena takut goyah. Dia tidak ingin menjadi boneka mainan Damian lagi.
Tanpa dia duga beberapa warga mengepung klinik karena Bowo yang melapor pada warga, ada sekelompok bule yang menculik Jeje.
"Je, kau tidak apa-apa?" tanya Bowo khawatir. "Tenang, aku bawa warga buat mengusir geng bule-bule itu!"
"Bowo, apa yang kau lakukan?" protes Jeje.
Para warga sudah membawa parang dan cangkul seperti akan tawuran.
Damian yang tenaganya kembali menghampiri Jeje dan merangkul wanitanya itu.
"Aku datang kemari untuk menjemput istriku!" ucap Damian dengan lantang.
"Apa maksudnya?"
Para warga kebingungan.
"Jeje adalah istriku!" ucap Damian lagi mengeratkan pelukannya dengan mata menatap Bowo yang saat ini mulutnya menganga lebar.
*****
Like dan komennya! Ojo kendor🔥
sebelom nolong ketawa dulu ahh...