Tria Ayung Ningsih ada seorang Gadis cantik dan pintar dia hanya tinggal berdua dengan ibu nya karna ayah nya telah pergi dengan wanita lain saat umar nya 3tahun.
suatu hari dia bertemu dengan nathan radifatih seorang genderuwo tampan ke turunan manusia. dan sekarang Nathan pangeran dari kerjaan gaib kerajaan Genderuwo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Pindi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. PANGERAN
Tria melihat keluar jendela kamar nya dia memandangi seluruh area luar kamar nya itu berharap seseorang yang tadi berdiri dekat jendela kamar nya itu kelihatan. Tapi ternyata dia sama sekali tidak melihat siapapun di luar, Tria kembali ke atas kasur nya di berbaring sambil menatap langit² kamar nya. Tiba² saja tria kembali Teringat masa kecil nya dulu.
FLASHBACK
POV TRIA
Nama ku tria ayu ningsih semua orang memanggil ku Tria umur ku saat ini 8 tahun aku baru kelas 4 SD. Aku hidup bersama bunda ku orang yang sangat berharga dan paling ku sayang di dunia ini. Dari kecil aku tidak mengenal siapa ayah ku,bagaimana rupa nya,apakah dia tampan atau jelek aku tidak tau, apakah dia masih hidup atau sudah meninggal aku juga tidak tau. yang aku tau cuman nama nya saja yaitu Rendy sanjaya, itupun aku tau dari KK karna di sana tercantum nama ayah ku. setiap aku bertanya tentang ayah ku kepada bunda. Bunda cuman menjawab bahwa ayah ku itu adalah orang yang sangat jahat dia tidak pantas di sebut seorang ayah bagi diri ku. Jika aku bertanya lebih dalam tentang siapa ayah ku, bunda selalu menangis bahkan tanpa sengaja dia membentak dan memarahi ku, jadi aku tidak pernah lagi bertanya tentang ayah ku kepada bunda selain aku takut kena marah aku juga tidak ingin membuat bunda bersedih. Orang² di kampung ku bilang kalau ayah ku pergi meninggalkan aku dan bunda saat aku baru berumur 3 tahun,ayah pergi dengan wanita yang ia cintainya dari dia bujangan karna ayah menikahi bunda cuman karna di jodoh kan sejak saat itu bunda yang harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan sehari² dan biaya sekolah ku. Mungkin itu yang membuat bunda ku sangat membenci ayah ku. Karna akau tidak memiliki ayah aku sering di bilang anak haram oleh teman² ku, terutam oleh sonya, dia anak juragan anton orang paling kaya di kampung ku ini dan juragan anton juga adalah bos bundaku karna bunda ku berkerja di sawah nya. Sonya memang selalu membuli ku dia selalu menyebut ku dengan sebutan anak haram. setiap aku di bully oleh nya aku tidak pernah melawan dan tidak pernah bercerita kepada bunda ku,karna di salalu mengancam kalau aku berani melawan dan melaporkannya kesiapa pun termasuk guru, dia akan menyuruh ayah nya memecat bunda ku dari sawah nya. Tapi aku bersyukur karna aku memiliki sahabat yang paling baik sedunia yaitu vivi kami sudah berteman dari semenjak Tk. Vivi adalah gadis tomboy dia tinggal bersama nenek nya nek darmi dan abang sepupunya bang tio yang seorang yatim. ibu nya sudah menikah lagi dan dia di urus oleh nek darmi. orang tua vivi dia tinggal dan berkerja di kota dan akan mengunjungi vivi sekali² saja. Vivi akan selalu melawan sonya jika dia menyakiti ku dia tidak sekali dua kali vivi berkelahi dengan sonya bahkan berkali kali setiap sonya berani membully ku. Sonya tidak bisa mengancam vivi karna nenek vivi tidak berkerja di sawah ayah nya, nenek vivi memilik sawah sendiri dan itu sedikit membuat ku lebih tenang.
Pada suatu hari vivi tiba2 saja vivi demam tinggi dan pingsan di sekolah guru² segera membawa nya ke puskesmas, aku ikut mengantarkan nya ke puskesmas aku menangis sesegukan melihat vivi yang terbaring lemah dengan wajah yang sangat pucat, aku takut dia kenapa-napa karna di adalah satu² nya sahabat yang aku punya. Setelah setengah jam menunggu dokter yang menangani vivi sudah keluar. disana sudah ada nenek dan abg sepupu nya vivi tadi wali kelas ku memberitahukan mereka, disana juga ada aku dan beberapa guru sekolah ku termasuk wali kelas ku. Dokter mengatankan vivi terkena demam berdarah dan lambung kronis yang di sebabkan vivi jarang makan dan vivi harus segera di tangani dan di bawa ke rumah sakit, karna di desa kami tidak memiliki rumah sakit jadi vivi harus di bawa ke rumah sakit di kota. Nenek vivi segera memberitahu orang tua vivi di kota,karna orang tua nya sibuk jadi dia menunggu vivi di kota saja. Vivi di bawa dengan ambulan menuju ke rumah sakit kota agar bisa di tangani lebih lanjut, saat aku melihat vivi yang di bawa ke dalam ambulan terlihat wajah nya pucat sekali di tangan nya di pasang infus dan di hidung nya di beri selang oksigen dia belum juga sadar dari pingsan nya. Saat vivi sudah masuk ambulan nenek dan abg sepupu nya juga ikut naik ke ambulan tersebut. Saat ambulan yang membawa vivi melaju dengan kencang aku seketika menangis sejadi jadi nya, wali kelas ku memeluk ku dengan erat aku pun menangis di dalam pelukan nya. " kamu yang sabar ya sayang, tria gak boleh nangis vivi cuman pergi berobat kok " ucap wali kelas ku yang masih memeluk ku erat. " vivi mau kemana buk guru, apakah vivi baik² saja?" jawab ku masih menangis. " kamu tenang saja vivi gak apa² kok, vivi cuman demam biasa saja jadi sekarang kamu harus mendoa kan vivi agar cepat sembuh dan bisa sekolah lagi seperti biasa" jawab wali kelas ku mencoba menenangkan ku sambil melepas pelukan nya dan menghapus air mata ku. Aku kembali ke sekolah bersama wali kelas ku niat nya aku mau langsung pulang karna jam pun sudah menujuk kan jam biasa aku pulang sekolah, tapi karna tas dan sepeda ku masih di sekolah mau tidak mau aku harus mengambil nya.
*Sesampai nya kami kesekolah telihat sekolah sudah sepi aku segera berlari ke dalam kelas ku untuk mengambil tas sekolah ku dan aku langsung menuju ke tempat dimana aku meletakan sepeda ku itu, aku segera mengayuh sepeda ku aku ingin cepat² sampai di rumah, kepala ku rasanya pusing karna kebanyakan menangis. Tapi saat di perjalanan pulang sonya dan teman² nya menghalangi jalan ku, aku terpakas berhenti, " woy anak haram, mana teman lo yang sok jagoan itu? tanya sonya sambil berjalan ke arah ku. "atau teman lo itu sudah mati ya?,kasihan gak ada lagi deh yang sok² jagoan membela lo" ucap sonya sambil tertawa bersma-sama teman² nya. mendengar dia menyebut vivi sudah mati aku sangat emosi dan menampar nya cukup kuat, dia memengang pipi nya yang merah akibat tamparan ku. Dia berjalan ke arah ku dan menampar pipi ku juga sebanyak 3 kali, dia juga menarik rambut ku sangat kuat yang membuat kepala ku semakin sakit. " Berani bangat lo nampak gue anak haram, lo udah bosan hidup ya? " teriak sonya kepada ku lalu dia mendorong tubuh ku dan aku terjatuh di got tepi jalan. itu peringatan dari gue, sempat sekali lagi lo melawan gue, gue gak segan² buat habisin lo,juga nyokap dan teman lo itu" ancam sonya kepada ku dan dia berlalu pergi begitu saja. Aku segera naik ke atas terlihat baju ku sudah sangat kotor dan bau akibat air got tersebut. Aku mengayuh sepeda ku ke danau tempat favorit ku dan vivi. Sesampai aku di danau aku duduk di atas batu besar yang ada di sana. Aku menangis sejadi jadi nya aku melepaskan sesak di dadaku, saat aku menangis tiba2 saja anak seorang anak laki datang menghampiri ku, dia bertanya mengapa aku menangis sendirian di sini. aku hanya bilang bahwa aku sedih karna teman ku sakit. Dia mengulurkan tangan nya kepada ku dia bertanya siapa nama ku, aku memberitahukan nama ku pada nya dan bersalaman dengan nya. Dia memanggil ku dengan sebutan ayu, dia bilang biar cocok dengan wajah ku ini, karna ayu dalam bahasa jawa arti nya cantik. Aku tersenyum mendengar nya, aku menanyakan nama dan di mana rumah nya. Dia bilang belom saat nya aku tau siapa nama nya suatu saat nanti aku akan tau dengan sendiri nya siapa nama nya. Dan untuk dimana rumah nya dia bilang rumah nya tidak jauh dari danau ini, tapi aneh kok sebelum nya aku tidak pernah melihat dia di desa ini, aku pikir mungkin saja di baru pindah.*
*Dia memberikan aku sebuah geleng berwarna merah dan memakaikan nya ke ketangan kanan ku, dia bilang biar agar bisa selalu bisa bertemu dengan ku dan dia juga bilang agar gelang itu tidak boleh lepas atau hilang dan tidak boleh di pindahkan ke tanggan kiri ku, aku harus tetap memakai nya di tangan kanan ku. Aku sedikit bingung dan merasa aneh tapi aku pikir dia memberi hadiah sebagai tanda perkenalan dan ingin bersahabat dengan ku. Aku asik bermain dengan nya sampai² jam sudah jam setengah empat sore, tiba² saja di berkata ingin segera pulang, dia harus pulang sebelum matahari tenggelam karna kalau sampai matahari tenggelam dia belom pulang dia akan di marahi ibu dan ayah nya dan akan di hukum. Dia menyuruh ku untuk menutup mata, aku pun menurut saat aku menutup mata rasa nya aku seperti melayang. Setelah itu dia menyuruh ku untuk membuka mata kembali dan ajaib baju ku yang kotor sudah bersih dan luka2 ku akibat jatuh tadi hilang tanpa ada bekas sedit pun, aku bingung dan tidak pecaya dengan semua ini, belom sempat aku bertanya dia sudah bilang harus segera pulang dan akan kembali besok untuk untuk bermain bersama ku. sebelum dia pergi dia memberi ku setangkai bunga mawar hitam dan berpesan agar aku menyimpan nya, dan dia langsung berlari ke dalam hutan di dekat danau ini. Apakah rumah nya di dalam hutan pikir ku. Aku melihat mawar hitam yang dia berikan aku baru sekali ini melihat mawar berwarna hitam, biasa nya kan mawar berwarna merah.*
*Melihat hari yang semakin sore aku segera pulang kerumah aku tidak mau bunda hawatir mencari ku. tidak butuh waktu lama aku sudah sampai di rumah,karna jarak danau dan rumah ku tidak lah terlalu jauh. Aku segera berjalan ke arah rumah ku dan terlihat pintu rumah masih terkunci berarti bunda ku belom pulang dari sawah. Aku mengambil kunci rumah di dalam tas ku dan segera membuka nya, aku dan bunda memang memegang kunci rumah sendiri² agar siapa yang pulang awal tidak menunggu untuk masuk ke dalam rumah. Aku segera masuk ke dalam kamar ku dan mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu kamar ku, aku segera melakukan rutinitas ku setiap hari, aku segera mandi dan setelah itu melaksanakan solat ashar. Setelah melakukan kewajiban ku aku berjalan ke teras rumah dan akan menyiram bunga bunda ku. Tidak lama bunda ku pun sudah pulang aku segera mencium tangan nya. Bunda melepas sepatu nya yang kotor dan langsung berjalan ke dalam kamar nya, tidak lama bunda keluar dari kamar dan berjalan ke kamar mandi yang ada di dapur sepertinya bunda buru² karna jam sudah jam 5 sore dan waktu sholat ashar pun sudah hampir habis. Tidak butuh waktu lama bunda terlihat kembali kekamar nya dan dia kana melaksankan kewajiban nya sebagai umat muslim. Setelah semua bunga bunda ku siram dan halaman sudah ku sapu, aku segera masuk kedalam rumah, aku melihat bunda sudah terlelap diatas kasur nya aku berniat membangunkan nya karna tidur sore tidak lah baik, tapi saat wajah nya begitu lelah dan bunda sangat nyenyak tidur nya, aku tidak tega membangunkan nya dan membiarkan di istirahat. Aku segera menutup pintu kamar bunda dan berjalan ke dapur untuk memasak makan malam, walaupun aku baru kelas 4 SD aku sudah jago memasak karna bunda selalu mengajari ku. Setelah masak kan ku masak aku menatanya di meja makan, dan saat itu pula aku mendengar azan magrib aku menutup masakan ku dengan tudung saji, dan aku pun berjalan ke kamar bunda untuk membangunkan nya karna waktu magrib sudah datang. " Bunda bangun udah azan magrib ayok kita solat" aku mengguncang bahu bunda sedikit agar bunda segera bangun. Terlihat mata bunda perlahan lahan terbuka dia sedit kaget karna sudah magrib"Astaghfirullahaladzim sudah magrib ya nak, mana bunda belom masak lagi" ucap bunda kaget karna hari sudah magrib. " udah bunda tenang aja aku udah masak kok,aku kan tau bunda pasti capek" jawab ku menenangkan bunda. " maaf ya sayang bunda ketiduran" ucap bunda kepada ku." gpp lo bun itu kan kewajiban ku,kok bunda minta maaf " ujar ku kepada bunda. Bunda hanya tersenyum sambil mengelus rambut ku, " udah solat?" tanya bunda, aku hanya mengeleng, bunda mengajak ku wudhu dan mengajak ku solat bersama. Setelah kami selesai menunaikan kewajiban kami, aku dan bunda langsung makan malam berdua. Stelah makan aku mencuci piring bekas makan kami, bunda kembali masuk ke kamar nya kembali. Setelah mencuci piring selesai aku segera masuk kekamar ku dan akan mengerjakan tugas sekolah terdengar suara bunda ku yang sedang membaca surat suci al-qur'an dengan begitu merdu dan indah membuat hati ini menjadi sejuk dan tenang. Aku membuka tas ku dan terlihat setangkai bunga mawar hitam di dalam tas aku keluar kamar untuk mengambil vas bunga kaca bunda yang kosong, aku membawa nya ke kamar dan meletakan bunga itu ke dalam vas kaca dan meletakan vas itu di atas meja belajar ku. Stelah itu akau mengerjakan tugas ku, dan semua tugas sekolah ku sudah selesai jam sudah menunjukan pukul 9 malam seperti nya bunda sudah tidur , aku segera melaksanakan sholat isya dan setelah sholat aku keluar kamar untuk mengecek jendela dan pintu apakah sudah terkunci semua. setelah memastikan semua nya sudah terkunci aku pun segera pergi tidur.*
*Aku terbangun dari tidur ku saat mendengarkan azan subuh, aku segera pergi kekamar mandi dan berpapasan dengan bunda terlihat dia sudah selesai berwudhu. Setelah selasi mandi aku segera melakukan solat subuh 2 rakaat. saat aku sudah selesai sholat aku melipat mukena ku dan segera memakai seragam sekolah ku. aku berjalan ke arah dapur dan melihat di meja makan sudah ada bunda dan 2 porsi nasi goreng, kami berdua langsung sarapan bersama setelah sarapan aku segera memakai sepatu dan mengeluarkan sepedaku, setelah itu aku mencium tangan bunda dan aku pun langsung mengayuh sepeda ku menuju sekolah. Sesampai nya di sekolah aku langsung sedih karna vivi tidak masuk sekolah hari ini sebenar nya aku malas sekolah tanpa ada vivi di tambah lagi dengan sonya yang selalu membully ku. tapi harus bagaimana lagi aku harus tetap sekolah. Setelah mengikuti semua pelajaran jam pulang pun tiba, aku langsung ke danau untuk menemui anak laki² itu di sana, ternyata benar dia sudah menunggu ku di sana. Kami pun asik bermain bermain sampai sore di mana kami berdua harus segera pulang, seperti kemaren dia memberikan ku lagi setangkai bunga mawar kembali. Kami pun sama2 pulang ke rumah masing2. Sesampai nya di rumah aku pun meletakan mawar hitam itu ke vas kaca yang ku ambil malam kemaren.*
setelah hari itu satu bulan pun berlalu tapi vivi belom juga kembali aku sudah pernah bertanya kepada bg tio tentang vivi tapi di menjawab tidak tau. Aku dan anak lelaki itu selalu bertemu setiap hari dan setiap hari sebelum pulang dia akan memberikan ku setangkai mawar hitam dia bilang mawar itu berasal dari tempat tinggal nya dan ibu nya banyak menanam mawar hitam tersebut.
*Pada hari itu tepat di mana vivi pulang ke desa, siapa sangka hari itu juga adalah pertemuan terakhir ku dengan teman laki² ku itu. hari itu dia datang lagi menemui ku di danau seperti biasa aku bercerita tentang vivi yang belum pulang, aku bilang pada nya aku rindu teman ku itu. Tapi dia tersenyum ke arah ku dan bilang kalau hari ini vivi akan pulang, Aku terlihat senang sekali, tapi raut wajah nya langsung sedih aku bingung aku pikir dia takut aku tak mau berteman lagi dengan nya kalau vivi sudah pulang, aku pun bilang pada nya tidak aka melupakan nya karna di sekarang juga sahabat ku dan kita akan menjadi sahabat bertiga nanti.Tapi dia hanya tersenyum dan memberikan ku setangkai mawar hitam, aku binggung hari kan masih siang apa dia mau pulang cepat hari ini, karna biasa nya sebelum dia pulang memberikan ku bunga mawar itu. Tiba² saja di bilang kalau nanti dia gak datang menemui ku lagi aku harus janji simpan baik2 bunga dan gelang merah yang dia berikan pada ku. Dia bilang gelang itu yang akan membuat dia kembali lagi menemui aku dan mawar hitam itu adalah sebagai tanda di akan kembali lagi suatu saat nanti. Mendengar ucapan nya aku jadi binggung emang nya di mau pergi kemana pikir ku. Saat aku sedang berpikir dengan ucapan nya itu.., Tiba² saja ada yang menghampiri kami seorang wanita cantik dan lelaki tampan mereka memakai baju seperti baju kraton jaman dulu, " Pangeran, ayo pulang ayah pangeran sudah marah besar, sebagai hukumannya pintu gerbang perbatasan akan ditutup, agar pangeran tidak kabur lagi menemui gadis itu" ucap lelaki tampan itu menarik tangan anak lelaki itu. " "Pangeran" ujar ku, " jadi nama nya pangeran " aku berucap lagi, tapi dia berteriak kepada ku," ayu kamu harus ingat dan kamu harus simpan apa yang aku kata kan tadi, aku akan berjanji suatu saat nanti akan menemui mu lagi dan aku akan mencari mu lagi kemana pun kamu berada"teriak nya dan dia pun menghilang ke dalam hutan bersama 2 orang yang membawa nya tadi. Aku kembali ke rumah dengan sangat lesu dan masih bingung dengan kejadian di danau tadi.*
*Saat aku sampai di depan rumah aku melihat vivi tengah duduk di depan teras rumah ku, aku pun langsung memeluk nya karna sangat merindukan nya, dia bilang dia lama di kota karna ayah nya memastikan dia harus sembuh total dulu. Saat melihat bunga mawar di tangan ku vivi pun bertanya di mana aku mendapatkannya. Aku pun menceritakan nya kepada vivi, dia bilang anak lelaki itu mungkin saja adalah pangeran dari alam gaib. Setelah kejadian di danau itu pangeran tidak pernah lagi menemui ku aku masih sering menunggu nya di danau bersama vivi, tapi dia tak pernah datang lagi, tapi aku masih menyimpan bunga mawar pemberian nya dan aku masih memakai gelang merah itu. Setelah 3tahun berlalu dia memang tidak pernah datang lagi. Saat aku smp gelang merah itu sudah sempit di tangan ku aku menyimpan nya bersama bunga mawar hitam yang tlah layu.*
Sampai akhir nya aku sudah kelas 2SMA di benar2 menghilang dan aku pun sudah lupa akan hal itu. Tapi setelah kejadian aku tenggelam di danau aku kembali mengingat nya.
Flashback selesai