Bukan Wanita Simpanan

Bagaikan sedang di beri petunjuk oleh yang maha Kuasa, Reval harus memastikan jika yang ia lihat ini suatu kebenaran. Ia harus memastikan siapa wanita yang bersama ayahnya saat ini. Ia menyakini jika selama ini ia telah salah sasaran. Saat Reval hendak membuka pintu mobil, tiba tiba sang asisten meneleponnya mengabarkan jika jadwal meeting tinggal lima menit lagi. Itu artinya Reval harus segera sampai di sana, hal ini membuat Reval mengurungkan niatnya. Ia kembali melajukan mobilnya menuju kantornya dengan pikiran pikiran yang tidak menentu di dalam kepalanya. Ia akan menyelidiki semuanya setelah meeting selesai nanti.

Tak butuh waktu lama ia sampai di kantornya. Setelah turun dari mobil ia segera ke ruang meeting. Meeting segera di mulai dan berakhir dua jam setelahnya. Meeting kali ini membahas persiapan penyiapan proposal untuk proyek baru yang akan mereka bangun. Setelah selesai, Reval segera pergi ke ruangannya di sambut oleh sang asistent tercinta.

" Apa ada masalah lagi di rumah sampai sampai lo hampir terlambat hmm?" Bukannya menanyakan hasil meeting, Beni lebih tertarik dengan kehidupan pribadi bosnya. Baginya rumah tangga bosnya ini tergolong unik, dimana ada istri dan calon istri yang hidup dalam satu rumah. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan di dalamnya, yang ia tahu pasti selalu ada keributan.

" Biasalah istri gue selalu buat masalah. Gue jadi pusing sendiri." Sahut Reval duduk di kursi kebesarannya lalu memijat pelipisnya yang terasa nyeri.

" Bukankah itu yang lo harapkan? Harusnya lo seneng donk rencana lo membuatnya menderita telah berhasil. Kenapa yang gue lihat justru lo sedih gitu?" Ujar Beni.

" Entahlah... " Tiba tiba Reval teringat dengan kejadian yang ia lihat di hotel tadi. Ia meminta Beni untuk segera menyelidikinya. Ia harus tahu siapa wanita itu sebenarnya. Jangan sampai ia salah karena telah mengira Vanni sebagai simpanan ayahnya.

" Jadi lo mulai berpikir jika Vanni bukan wanita simpanan papa lo gitu? Lo mulai ragu dengan kebenaran yang lo lihat selama ini." Tanya Beni menatap Reval.

" Kira kira seperti itulah." Jawab Reval menganggukkan kepala.

" Jika itu benar, maka lo akan menanggung dosa terbesar dalam hidup lo Val. Lo telah menyiksa orang yang tidak bersalah selama ini. Sungguh malang sekali nasib Vanni." Beni tidak pernah menyangka jika akan terjadi kejadian salah sasaran seperti ini.

" Lo harus dapat data datanya sesegera mungkin. Selidiki silsilah keluarga Vanni. Siapa tahu dia wanita bayaran yang di bayar untuk mengaku sebagai simpanan papa gue. Dengan begitu pelaku sebenarnya bisa bebas. Gue juga nggak mau sampai balas dendam gue ini salah alamat." Ucap Reval.

" Oke siap, akan gue selesaikan. Lo tunggu di sini! Syukur syukur kalau lo juga mau bantu mencari tahu." Sahut Beni kembali ke mejanya berhadapan dengan laptop pintarnya.

Benni sibuk dengan laptopnya sedangkan Reval sibuk dengan ponselnya. Ia membuka akun media milik Vanni, barang kali ia bisa menemukan suatu petunjuk di sana. Ternyata nama Vanni tidak hanya satu namun puluhan bahkan ratusan membuatnya cukup kesulitan. Ia menscrool ponselnya sambil terus menatap foto yang di jadikan sebagai foto profile di akun Vanni Vanni yang lainnya. Sampai ia berhenti pada salah satu akun yang ia yakini sebagai akun istrinya.

" ReVanniVinna." Gumam Reval saat menemukan akun bernama ReVanniVinna. Tanpa membuang waktu, ia pun segera membukanya. Ia berharap itu benar benar akun dari Vanni istrinya.

Dan benar saja, saat Reval membuka foto profil yang ada, terpapanglah foto Vanni istrinya. Ia kemudian menscrool status yang pernah di posting oleh Vanni.

Deg...

Jantung Reval berdetak sangat kencang saat melihat foto Vanni dan Vinna dengan caption " bersama kakakku tercinta 😘".

" Vinna... Ini Vinna model di sini." Gumam Reval tidak percaya. Reval mengamati wajah yang terpapanglah di foto tersebut. Ia semakin yakin jika wanita yang bersama istrinya itu wanita yang menjadi model di perusahaannya.

" Jadi mereka kakak beradik? Kenapa aku tidak melakukan penyelidikan ini sejak lama? Kenapa nama Vinna tidak tercantum di kartu keluarga bu Meli? Jangan jangan selama ini yang menjadi simpanan papa bukan Vanni melainkan Vinna. Pantas saja Vanni mati matian menutupi semua ini. Aku harus menyelidiki lebih dalam lagi agar aku bisa menemukan bukti bukti yang valid." Gumam Reval.

" Gue nemuin sesuatu bro." Ucap Beni, Reval menoleh ke arahnya.

" Ternyata Vanni punya kakak perempuan, namanya Vinna. Di kartu keluarga lama pernah tercatat nama itu. Tapi di kartu keluarga yang baru tidak ada nama itu, entah sekarang kakaknya ada dimana." Ujar Beni menatap laptopnya mengamati data yang ada di depannya.

" Dia ada di perusahaan ini." Sahut Reval membuat Beni terkejut.

" Ada di sini? Maksud lo siapa?" Tanya Beni tidak mengerti.

" Model yang di rekrut oleh papa." Sahut Reval.

" Apa?!!!" Beni cukup terkejut akan hal ini. Pasalnya sebelum Vinna bergabung di perusahaannya, ia telah menyelidiki latar belakang Vinna. Di sana tertulis jika Vinna hidup sebatang kara, lulusan universitas Oxford.

" Aku baru saja membuka akun media milik Vanni, di sana banyak postingan foto fotonya bersama ibu dan kakaknya. Di sini semakin jelas untuk siapa Vanni menutupi semua ini. Dia melakukannya pasti demi melindungi karier Vinna. Untuk memastikannya, kita harus ke apartemen Vinna malam ini. Aku harus tahu siapa pemilik apartemen itu." Ujar Reval.

" Baiklah kita akan mulai penyelidikan dari sana. Semoga saja dugaanmu benar. Dengan begitu kau tidak perlu menyiksa Vanni lagi. Cukup lepaskan dia dan minta maaf padanya. Kalau perlu kasih tunjangan yang besar untuk menebus kesalahan lo itu." Ujar Beni.

" Sampai kapan pun aku tidak akan pernah melepaskannya." Sahut Reval membuat Beni melongo.

Di tempat lain tepatnya di rumah Reval. Kali ini Vlori sedang membantu Vanni keluar dari gudang. Entah apa yang ia rencanakan yang jelas ia menginginkan Vanni segera pergi dari rumah ini. Ia merasa saat ini adalah moment yang pas untuk melakukannya. Ia membuka pintu gudang dengan kunci yang telah ia duplikat sebelumnya lalu meminta Vanni untuk segera meninggalkan tempat itu.

" Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kau rencanakan padaku. Tapi yang jelas aku berterima kasih padamu karena kau telah membebaskan aku." Ucap Vanni menatap Vlori.

" Apapun rencanaku biarlah itu menjadi urusanku. Yang jelas setelah kau pergi dari sini kau tidak boleh tertangkap lagi. Atau Reval bisa menyiksamu lebih dari ini." Ujar Vlori.

Vanni menganggukkan kepala lalu segera pergi dari sana. Entah kepandaian darimana Vlori membuat seolah olah Vanni kabur dari sana tanpa bantuan orang lain. Setelah selesai ia kembali ke kamarnya. Ia berbaring di ranjang dengan senyuman penuh kebahagiaan. Rupanya ia lebih dulu menyelidiki tentang siapa wanita yang menjadi simpanan ayahnya Reval. Tanpa ia duga, ia memiliki bukti jika Vanni bukan orang itu. Ia berpikir jika Reval sampai tahu semua ini, Reval pasti akan berempati pada Vanni. Bisa bisa Reval akan mempertahankan Vanni dan membuatnya kehilangan kesempatan untuk bersama Reval. Itu sebabnya ia membebaskan Vanni begitu saja. Ia akan membuat Reval semakin membenci Vanni setelah kejadian ini, tentunya dengan drama dramanya.

" Sudah saatnya kau melepaskan Vanni, Reval. Ada aku di sini, maka kau harus menjadikan aku wanitamu satu satunya ha ha ha."

TBC....

Mau tau kelanjutannya? Jangan lupa tinggalkan like dan komentnya...

Miss U All....