NovelToon NovelToon
Second Husband

Second Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: dewi wahyuningsih

Awalnya aku adalah seorang istri yang diperlakukan bagai Ratu. Hingga suatu saat, gelar Ratu itu lengser dariku. Suamiku datang lalu mengenalkan Ratu barunya. Kesedihan tak berhenti sampai disitu, aku terus disalahkan atas kesalahan ratu barunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

Hari berjalan seperti biasanya, Elia yang sudah sangat merindukan Ive kini tengah mendekap tubuh mungil bayi cantiknya. Tiga hari tidak bertemu dengan si buah hati, ditambah lagi hanya beberapa menit bersama Ive dan menghabiskan waktu bersama Jhon. Bukanya tidak bahagia, hanya saja rasa rindunya kepada Ive sangat besar sekarang ini. Untunglah dia selalu menyiapkan ASI yang sudah ia pompa di lemari es cukup banyak. Itu mempermudah kan Yana dan Ibu Sofia agar tak perlu mondar mandir meminta Elia untuk menyusui Ive.

" Putri Ibu benar-benar sangat menyukai tidur ya? kalau kau hanya bangun saat lapar dan popok mu basah, bagaimana kita akan bercanda? kau ini benar-benar seperti putri tidur ya? " Elia tersenyum dan terkekeh sendiri mengobrol dengan Ive yang justru asyik tertidur pulas.

Jhon yang mendengar ucapan Elia juga ikut tersenyum. Baginya ini adalah pemandangan yang begitu luar biasa. Pada awalnya dia tidak mau terlalu memperdulikan Ive, tapi saat bayi perempuan cantik itu lahir. Semuanya begitu berubah. Jhon tersihir dengan bayi kecil nan cantik itu. Seketika dia berubah menjadi perduli lalu kelamaan mulai menyayangi Ive sepenuh hatinya. Entah harus digambarkan dengan cara apa untuk mengukir dan menggambarkan rasa bahagianya saat ini.

Elia, Ive. Entah sejak kapan rasa cinta ini tumbuh begitu besar terhadap kalian. Karena kalian sudah masuk kedalam hidupku, maka kalian tidak akan pernah bisa lepas dariku.

Jhon perlahan mendekati kedua wanita cantik miliknya. Dia memeluk Elia dari belakang dan tentu sekaligus memeluk Ive. Dia memberikan kecupan di kepala Elia lalu kepada Ive.

" Kalian ini sedang apa? " Tanya Jhon.

" Tidak ada, Ayah. " Jhon tersenyum senang mendengar Elia berbicara mewakili Ive. Memang benar dia tidak pernah membayangkan akan memiliki anak secepat ini, apalagi Ive bukanlah anak kandungnya. Tapi perasaan bahagia itu tidak bisa ia pungkiri. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu berterbangan di dadanya.

" Elia. "

" Em? "

" Ive sudah tidur, kenapa tidak baringkan saja di boks nya? "

Elia tersenyum lalu mengangguk. Memang tidak baik menggendong terus menerus bayi yang tertidur. Perlahan-lahan dia membaringkan tubuh mungil Ive di boks nya. Jhon dan Elia tersenyum melihat Ive yang hanya menggerakkan bibir mengerucut dan menggeliat lalu kembali tertidur.

" Kau benar-benar seperti meminum obat tidur setiap hari ya? " Jhon mengusap pipi Ive perlahan lalu memberikan kecupan disana. Elia merasa begitu bahagia melihat Jhon yang begitu menyayangi putrinya. Tapi karena larangan Jhon untuk mengucapkan terimakasih, maka dia hanya akan mengucapkannya di dalam hati.

" Tidurlah seperti biasanya ya? " Titah Jhon yang begitu paham Ive saat tertidur benar-benar seperti meminum obat tidur. Suara sekeras apapun dia tidak akan terbangun dan hanya menggeliat sesaat lalu kembali tertidur.

" Memang kenapa? " Tanya Elia bingung.

Jhon menegakkan tubuhnya dan menatap Elia.

" Tentu saja melakukan seperti yang tadi siang. " Elia terperangah dengan pipi yang tersipu dan merona.

" Jhon! " Elia tersentak karena Jhon tiba-tiba meraih pinggang Elia dan merekatkan tubuh mereka.

" Elia, aku tidak perduli kalau kau menolak. "

Elia memalingkan wajahnya sebelum menjawab ucapan Jhon.

" Aku juga tidak berniat menolak. "

Jhon tersenyum lalu meraih dagu Elia agar mereka saling menatap mesra. Perlahan mereka saling mendekat dan memulai aksi bibirnya. Jhon menuntun Elia ke tempat tidur tanpa melepaskan panggutannya. Setelah sampai disana dia mulai melepas helai demi helai penutup tubuh Elia barulah miliknya.

Pagi hari.

Elia bangun lebih pagi lalu duduk bersama Ibu Sofia untuk menikmati secangkir teh di pagi hari. Mereka asik mengobrol membicarakan tentang masa muda Ibu Sofia yang begitu menarik menurut Elia. Sebenarnya mulutnya gatal ingin menanyakan tentang bagaimana bisa mnejadi menantu Dargo, dan dimana Ayahnya Jhon. Tapi mengingat Jhon yang terlibat begitu tertekan saat menceritakan masa lalunya, dia juga bisa menebak kalau itu pastilah tidak mudah bagi Ibu mertuanya. Elia hanya bisa merespon kisah-kisah bahagia yang Ibu Sofia ceritakan padanya.

" Elia, Ibu lupa memberitahu mu. Besok Jehan akan sampai ke sini. "

Elia terdiam sesaat. Dia mengingat betapa sadis adik dari Hendrick meski Ibu Sofia pernah mengatakan jika Jehan tidaklah sama dengan adiknya Hendrick.

" I iya, bu. "

Ibu Sofia meraih jemari Elia dan menggenggamnya. Dia sangat tahu kalau Elia pasti sedang memikirkan kesamaan sifat Jehan dan adiknya Hendrik yang bernama Siska.

" Sayang, Jehan memang ketus dan ceplas ceplos saat berbicara. Tapi dia tidak memiliki sifat iri dengki atau di dalam kategori buruk. Percaya saja Nak, Ibu tidak pernah mendidik anak-anak Ibu dengan keburukan. " Ibu Sofia tersenyum agar Elia juga tidak panik atau terus berpikir buruk tentang Jehan.

" Elia. " Panggil Jhon yang sudah rapih sembari mengendong Ive yang menangis.

Elia yang mendengar suara Jhon langsung bangkit dan berjalan cepat ke arah nya.

" Kau sudah rapih? " Elia mengira kalau Jhon akan bangun lebih siang karena mereka hampir mendekati subuh baru berhenti melakukan kegiatan suami istri.

" Sudah. Ive sepertinya lapar. " Elia mengangguk lalu meraih tubuh Ive dari gendongan Jhon.

" Aku menyusui Ive dulu ya? sarapan mu sudah aku siapkan di meja makan. " Jhon tersenyum dan menganggukkan.

Setelah menghabiskan sarapannya, Jhon hendak berjalan menuju kamarnya untuk berpamitan kepada Elia dan Ive. Tapi langkah kakinya terhenti melihat notifikasi di ponselnya. Dia tersenyum lalu kembali memasukkan ponselnya ke saku jasnya.

" Bagus Rendra. Gerogoti Dargo perlahan sampai tuntas. Memang butuh dua atau tiga tahun, tapi ini adalah satu-satunya cara menjatuhkan Dargo tanpa ada orang yang bisa mereka salahkan. Dan kau Zila, perbanyaklah kesalahan mu. Karena itu akan menjadi pertunjukkan yang mendebarkan. Aku tidak akan menghentikan kegilaan mu sebelum Dargo jatuh. Karena kau akan menjadi air garam pada luka Dargo saat jatuh nanti. "

Jhon kembali melangkah kan kaki lalu perlahan-lahan membuka pintu karena takut mengganggu Ive tidur meski itu mustahil.

" Dia tidur? " Tanya Jhon yang membuat Elia terperanjak karena tidak tahu sejak kapan Jhon berada di balik punggungnya. Dengan cepat dia membenahi dadanya sebelum Jhon sampai dihadapannya dan melihat kegiatan menyusui itu. Meski Jhon sudah melihat tubuh polosnya, tapi tetap saja Elia merasa malu dan canggung.

" Kau sudah mau berangkat? " Tanya Elia sembari bangkit menuju boks Ive dan perlahan merebahkan tubuh Ive disana.

Elia melihat tampilan Jhon yang sudah lengkap dan rapih. Elia menghela nafas sebal karena tidak ada yang bisa di lakukan untuk membantu suaminya.

" Ada apa dengan ekspresi mu? " Tanya Jhon.

" Kenapa tidak membangunkan ku? aku kan jadi tidak menyiapkan pakaian dan perlengkapan kerja mu. "

Jhon tersenyum lalu meraih tubuh Elia untuk memeluknya.

" Jangan perdulikan hal remeh seperti ini. Kau hanya cukup membantuku melepas dahaga di atas ranjang. " Jhon mengakhiri ucapannya dengan senyum.

" Jhon! "

Jhon mengeratkan pelukannya dan menempelkan dahi mereka.

" Elia, saat ini mari kita sama-sama bertahan dari ulah Dargo. Tunggu saat semuanya sudah berada dipuncak agar kita bisa menjatuhkan mereka ke dasar jurang yang tidak memiliki jalan untuk naik ke atas. " Elia tersenyum dan mengangguk.

Bersambung

1
Istiy Ana
Hendrik ki gendeng po pie tha? kog gampangme kehasut omongan e sekitar
Annie Soe..
Manfaatkanlah john, sdh ditawari tuk di manfaatkan kok..
Annie Soe..
Hempaskan jauh ke laut si hendrik & si pelakor..
Nawalia Mohdlekat
Luar biasa
Soraya
mksh karyanya thor 👍
Soraya
lagi Elia songong sama suami kok manggil nama ga sopan
Taty Hartaty
dan ternyata anak zila bukan anaknya Hendrik /Grin/
Soraya
mana bisa anak usia di bawah satu tahun hak asuh jatuh sama Bpk nya mau pake seratus pengacara pun tetap kalah percuma ada perlindungan anak
Mazree Gati: mungkin bapaknya bisa keluarin asi
total 1 replies
Soraya
knp perempuan sih anaknya kn ribet klo mau nikah harus pake wali
Soraya
heran juga klo cuma didorong kok kaki sampe patah
Soraya
mampir thor
1%
mampir kak
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Ramses Laserang
ada
Lia Sarliah
Kecewa
Lia Sarliah
Buruk
Husna Farahdiba
Thor 9 Minggu mah blm ada tangan dan kaki nya
Yudi Sudiantoro
rajin amat yak bikinnya wkwk,,, tp kaya sih ya gpp bnyk anak rejeki ga abis2 haha tp nasib anak nya zila min kok dihilangin ,, coba dilanjut bpknya tuh anak dtg wkwk
Yudi Sudiantoro
john yak bukan jordan wkwkw siapa lg tuh
Yudi Sudiantoro
perempuan ular kau pelihara haha makan tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!