NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:38.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Ada Apa Dengan Maghrib?

Hari hampir gelap, Orin belum juga pulang ke rumah. Aydin begitu khawatir. Orin juga tidak memberikan kabar untuknya. Aydin menunggu Orin di depan rumah. Masih belum ada tanda-tanda Orin kembali. Aydin memutuskan berjalan ke depan jalan. Dari kejauhan Aydin melihat cahaya merah yang bersinar terang.

Aydin yang penasaran mencari cahaya merah itu. Dan sampailah Aydin di depan pohon besar. Di samping pohon terparkir motor matik Orin. Dan betapa terkejutnya Aydin ketika melihat seluruh tubuh Orin terlilit akar pohon.

SPLASH!

SPLASH!

Setelah Aydin membaca ayat-ayat suci, perlahan akar-akar yang melilit tubuh Orin melonggar dan masuk kembali ke dalam tanah. Orin bermandikan keringat, wajahnya memerah dan masih belum sadarkan diri. Aydin menelpon Ezar untuk menjemputnya di depan jalan dengan mobil.

Orin bangun dari tidurnya. Orin kebingungan mengapa dia bisa berada di ruang keluarga dan dikelilingi anggota keluarganya dan juga Om Surya. Seingatnya dia sangat kelelahan dan tertidur di bawah pohon besar. Om Surya mengingatkan Orin, jangan berkeliaran di jalan waktu maghrib tiba.

Ada apa dengan maghrib? Menurut kepercayaan orang tua zaman dahulu, maghrib adalah waktu dimana kekuatan ghaib dan makhluk halus lebih aktif dan kekuatannya besar dan kuat. Jadi keluar di waktu maghrib dapat membawa resiko mengundang kehadiran makhluk ghaib dan hal-hal yang tidak diinginkan.

Menjelang magrib juga dianjurkan menutup tempat kotor di dalam rumah, menutup semua pintu dan jendela, karena menjelang maghrib setan dan jin akan mencari tempat tinggalnya.

Om Surya juga mengatakan Orin sangat diincar makhluk ghaib. Apalagi saat hamil muda seperti sekarang ini. Dan Om Surya pastikan hari ini mata Orin ditutup oleh kekuatan ghaib sehingga tidak menemukan jalan pulang.

Aydin juga menceritakan saat terakhir dia melihat Orin dililit akar-akar pohon. Lagi-lagi Orin terkejut akan kejadian hari ini. Orin hanya merasakan badannya yang letih dan ngantuk yang luar biasa.

Aydin meminta izin dan bantuan Papa Thoriq agar Orin bisa kulian online. Orin menolak usulan Aydin. Orin janji akan pulang sebelum jam 4 sore. Dan Orin akan lebih berhati-hati. Aydin menjadi posesif. Orin tetap bersikeras beraktivitas seperti biasa dan pulang tidak kesorean. Dengan terpaksa akhirnya Aydin mengalah.

Di dalam kamar, Aydin meminta maaf kepada Orin. Memang Aydin akui selama 3 bulan terakhir ini Aydin merasa risih dengan kemanjaan Orin. Aydin merasa Orin memanfaatkan kehamilannya untuk meminta sesuatu kepada Aydin. Orin jadi malas sikapnya dibuat-buat itu yang membuat Aydin tidak suka.

Tapi setelah hari ini, Orin tidak lagi seperti biasa. Aydin merasa ada yang hilang. Aydin tidak bisa bekerja dan memutuskan pulang cepat. Orin juga tidak memberikan kabar. Tunggu menunggu Orin juga belum ada tanda-tanda pulang. Dan Aydin kecolongan, Orin mendapatkan serangan dari makhluk ghaib. Karena itu lah Aydin ingin Orin tetap aman. Bukannya ingin mengekang kebebasan, karena Aydin tidak selalu bisa di samping menjaga Orin.

"Terima kasih Ka, aku janji tidak akan pulang kesorean lagi. Tugas kuliah ku lagi banyak-banyaknya. Aku bersama teman-teman seharian di perpustakaan sampai lupa waktu. Dan seperti kata Om Surya bilang tadi, hari ini aku gak nemu jalan pulang dan motor matik ku tidak seperti biasa seolah ada beban berat diatasnya," kata Orin.

"Maafin aku ya Bunda, kamu boleh bermanja-manja," Aydin memeluk Orin dengan penuh penyesalan.

"Sudah Kak, aku mau tidur," Orin memunggungi Aydin dan Aydin memeluknya dari belakang.

Keesokan paginya lagi-lagi Orin menolak diantar Aydin ke kampus. Orin ingin sendiri. Aydin mengalah meskipun ada sedikit kecewa. Orin seperti biasa mampir ke depan sekolah beli jajanan lanjut ke kampus. Setiap hari Aydin mengikutinya dari belakang.

Hari ini sebenarnya Orin tidak ada jadwal kuliah, tapi Orin malas berada di rumah. Orin memutuskan jalan-jalan kuliner bersama ketiga sahabatnya. Orin mengajak mereka makan di restoran yang menunya ayam. Macam-macam masakan dipesan Orin. Dari ayam geprek, gulai ayam, rendang ayam, sop ayam dan masih banyak yang lainnya.

"Orin, kamu yakin bisa habisin makanan sebanyak ini?" Phia melongo.

"Kan ada kalian. Ayo jangan cuman dipandang, sikat habis," Orin perlahan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Ok siapppp," Rafan, Wila dan Phia juga menikmati hidangan mereka.

Setelah sukses menghabiskan makanan penuh di meja makan. Orin mengambil napas, merilekskan badannya sebentar. Dan lanjut mengajak ketiga sahabatnya nonton ke bioskop. Tapi apa yang dilakukan Orin di bioskop bukannya nonton film malah ketiduran. Ketiga sahabatnya menggelengkan kepala melihat tingkah Orin.

Orin dan ketiga sahabatnya keluar dari bioskop. Orin nampak segar setelah dua jam mengisi daya dengan tertidur di bioskop.

"Waduhhhhh yang baru bangun. Nampak seger pula," ledek Wila.

"Ngapain coba nonton kalo cuman tidur," sahut Phia.

"Itu film kesekian yang gue tonton. Lagi malas pulang," jawab Orin.

"Orin, ingat jangan pulang kesorean lagi. Sudah loe pulang sekarang. Kami gak mau dibikin repot laki loe," Rafan mendorong pelan tubuh Orin.

"Iya, iya, dibayar berapa sih kalian?" Orin tertawa kecil.

"Lumayan bisa bayar satu semester," jawab Phia.

"Serius?" mata Orin melotot.

"Gak rugi kami jadi sobat orang tajir," Wila tertawa lebar.

"Sudah sana pulang, pulang, pulang." Rafan memasangkan helm ke kepala Orin.

Orin berpamitan kepada mereka. Orin dengan perlahan mengendarai matiknya membelah keramaian jalan raya. Lagi-lagi Orin tergoda aroma minuman dan gorengan di pinggir jalan tidak begitu jauh dari mall mereka nonton tadi. Orin berhenti dan duduk memesan minuman dan beberapa gorengan.

Salah satu pelayan mengantarkan minuman dan gorengan pesanan Orin. Setelah menghabiskan sedikit gorengan dan separo minuman. Orin tidak bisa menahan kantuknya. Orin tertidur dengan tangan sebagai alasnya. Pelayan yang tadi mengantarkan pesanan Orin mengangkat tangannya memberi kode kepada seseorang.

"Sayang, ngapain di sini? Mas, Mas istri saya sudah bayar?" Faris yang memakai masker memanggil pemilik warung goreng.

"Istrinya ya, sudah Mas sudah dibayar," sahut Pemilik warung.

Faris mengangkat pelan Orin dan memasukkannya ke dalam mobilnya.

"Mas titip motor sama kuncinya ya. Nanti saya suruh orang kemari," Faris menyerahkan kunci motor Orin ke pemilik gorengan.

"Ok Mas, aman," kata Pemilik warung sambil mengacungkan jempol.

Faris menyenderkan Orin di kursi belakang, memasangkan seat belt. Faris mengambil ponsel Orin dan menonaktifkannya. Faris duduk di kursi depan dan dengan senyuman kepuasan membawa pergi Orin.

"Orin, dulu aku memang menyukai uang mu. Tapi sekarang kamu begitu menggoda. Biar aku yang menafkahi mu. Asal ada kamu di sisi ku. Aku akan membuatmu kembali jatuh cinta kepada ku." Faris melirik Orin dari balik kaca spion.

Tiba-tiba saja langit menghitam, kilat dan petir membelah angkasa. Faris melihat sosok besar hitam menghalangi jalannya.

"AAAAAAAAAA!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
Queen
ok²
Queen
ooohhhh
Queen
nah lho
Queen
waduh
Queen
😱
Queen
/Tongue//Facepalm/
Queen
raja copet
Queen
tokcer 😂
Queen
ihhhh gemesssss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!