NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desnisa

"Saya tidak merasa terjebak dengan pernikahan ini.Kamu tau,tak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.Semua atas kehendak Tuhan.Daun yang jatuh berguguran saja atas kehendak Tuhan.Apalagi pernikahan kita ini,terjadi atas kehendak-Nya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

"Sayang...papi berangkat dulu ya.Ingat,mami jangan capek,jangan banyak pikiran." Pak Panca mengecup kening istrinya dengan sayang.

"Iya pi,hati-hati ya..." Mami Rieta mengangguk dan tersenyum.

Setelah merasa suaminya benar-benar sudah pergi,mami Rieta bersiap-siap untuk menemui seseorang.

"Mang Sakir,kita ke kafe yang di daerah Thamrin." Titah mami Rieta pada sang supir setelah duduk nyaman di dalam mobil mewahnya.

"Baik bu,tapi nanti bapak bisa marah kalau tau saya mengantarkan ibu ke kafe.Karna ibu kurang sehat." Wajah mang Sakir kelihatan takut dan kuatir.

"Gak apa-apa mang Sakir.Bapak gak akan tau.Lagi pula saya keluar cuma sebentar." Jawaban mami Rieta membuat mang Sakir mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya.

Sementara di depan kost kosannya,Salma menunggu taksi online pesanannya.Sambil menunggu,gadis itu menghubungi Kanaya teman satu kantornya."Nay,tolong sampaikan sama pak bos,gua izin telat.Ada urusan keluarga mendadak."

"Lu langsung telepon pak bos aja deh,Sal.Gua malas banget berurusan sama dia."

"Nay,please...hari ini gua bawa bekal makan siang telor balado sama urap loh." Salma mengeluarkan jurus andalannya dan yakin Kanaya pasti akan tergoda.

"Ish,lu mau nyogok gua ya...tapi gua mau kok di sogok sama bekal makan siang lu,lumayan kan bisa hemat sampai nunggu gajian." Sahut Kanaya sembari tertawa konyol.Salma pun ikut tertawa senang.

Sampai di depan kafe tempat mami Rieta mengajak ketemuan sempat ada keraguan dalam hati Salma.Apakah dia harus bertemu dengan ibu mertuanya itu.Apalagi statusnya saat ini hanyalah sebagai menantu yang tak di akui. Rasa takut yang menderanya membuat Salma mulai keringat dingin.Tapi dia harus menemui mami Rieta.Biar bagaimanapun wanita itu sekarang adalah ibu mertuanya.Ibu dari laki-laki yang kini telah menjadi suaminya.Dia harus menghormati dan menghargainya.Ini yang ketiga kalinya Salma bertemu mami Rieta.Selama dua tahun menjalin hubungan dengan Galang,baru dua kali dia di bawa Galang untuk bertemu keluarganya.Apa pun yang akan terjadi,terjadilah.Gumamnya pasrah.

Dari balik kaca kafe,matanya menangkap sesosok wanita setengah baya nan cantik dan anggun sedang duduk sambil berselancar dengan ponselnya.Terlihat tas branded bertengger di atas meja di hadapannya.Ada juga sebuah gelas putih dan sebuah piring putih ceper yang isinya telah habis.

Tiba-tiba nyalinya ciut,dadanya terasa sesak seakan nafasnya akan berhenti.Kedua kakinya tiba-tiba terasa lumpuh.Salma berkali-kali menarik nafasnya yang terasa berat dan menghembuskannya dengan kasar.

Entah bagaimana caranya kini kedua kakinya telah berdiri di hadapan mami Rieta."Pa-pagi,tan-te." Sapa Salma tiba-tiba menjadi gagap.Tenggorokannya terasa sakit seperti ada yang menyekat.

Mami Rieta mengangkat kepalanya dan menatap Salma dengan sinis."Punya nyali juga kamu datang ya." Ucapnya dengan nada mengejek sembari memindai penampilan gadis di hadapannya.

Salma hanya diam dan menunduk.Kedua tangannya yang memegang tali tas kerjanya terlihat gemetar dan berkeringat.

"Lihatlah penampilan kamu yang kampungan ini.Pasti pakaian yang kamu kenakan ini murahan." Mami Rieta mulai berdiri dan kepala Salma semakin menunduk.Tubuh gadis itu kini semakin gemetar.

"Harusnya kamu malu dengan hijab kamu ini." Mami Rieta menoyor kepala Salma.Dan Salma tak menyangka,wanita yang terlihat keibuan itu bisa bersikap kasar padanya.Untung suasana kafe masih sepi karna masih pagi,jadi tak ada yang menyaksikan perlakuan ibu mertuanya itu padanya.

"Penampilan kamu tidak sesuai dengan kelakuan kamu.Mana ada seorang perempuan Solehah tega merebut tunangan perempuan lain kalau bukan perempuan murahan." Suara mami Rieta mulai meninggi mengundang rasa perhatian karyawan kafe yang berada di balik kasir.

"Oh,atau jangan-jangan,kelakuan kamu ini turunan dari ibu kamu.Biasanya sifat orang tua menular ke anaknya." Ucap mami Rieta dengan nada mengejek.

Salma tak terima,mami Rieta menjelek-jelekkan ibunya.Dia ingin membantah perkataan itu,namun lidahnya terasa kelu.Rahangnya terasa sakit,bibirnya berkedut menahan rasa amarah yang berkecamuk di dalam dada.Hanya air mata yang mengalir menggantikan sanggahan yang tak kunjung terucapkan.

"Air mata buaya,kamu kira saya akan luluh dengan air mata kamu itu.Gagal menjerat Galang,sekarang kamu mau menjerat Elang.Kalau niat kamu ingin menaikkan derajat keluarga kamu yang petani itu menjadi orang kaya,cari laki-laki lain.Jangan anak saya.Jangan kamu pikir saya akan tinggal diam." Dengus mami Rieta seraya duduk kembali.

"Dengar baik-baik Salma.Paksa Elang untuk menceraikan kamu.Karna ga ada lagi yang harus dipertahankan.Bukankah Elang menikahi kamu hanya karna ingin menolong mu? Hanya karna rasa kasihan? Jadi apa lagi yang harus di tunggu? Dan ingat satu hal,seumur hidup saya tak akan pernah menerima kamu sebagai menantu.Elang sudah punya calon istri dari kalangan kami." Terang mami Rieta dengan ketus.

Mami Rieta kembali berdiri dan mengambil tas tangannya." Lama-lama di sini membuat saya mau muntah mencium bau parfum kamu yang bau menyan itu.Lebih baik saya pergi."

Mami Rieta menghentikan langkahnya sebelum mencapai pintu keluar.Tiba-tiba pikirannya mengingat satu hal.Kini wanita itu telah mendekat lagi pada Salma yang masih berdiri pada posisinya.

"Jangan bilang kamu dan Elang sudah...makanya kamu tak mau melepas dia." Mata mami Rieta melotot tajam.

Salma yang paham maksud kata-kata mami Rieta menggeleng dengan kuat disertai tangis yang semakin kencang.

Mami Rieta bernafas lega,apa yang di kuatir kannya tidak terjadi."Itu suatu bukti bahwa anak saya tak pernah menginginkanmu.Apalagi tubuhmu yang mungkin...yah kamu tau sendirilah,bagaimana tubuh yang tak pernah dirawat.Kalau sampai kamu dan Elang tidak bercerai,saya tidak akan segan-segan menyakiti dan menghancurkan keluarga kamu.Camkan itu!" Ucap mami Rieta tanpa perasaan kemudian melenggang pergi.

Salma mendudukkan tubuhnya dan menumpahkan isak tangisnya diatas meja.Penghinaan demi penghinaan yang diucapkan mami Rieta terus terngiang di telinganya.Kedua bahunya terlihat terguncang menahan isak tangis agar tak berubah menjadi jeritan.

Tanpa Salma sadari ternyata ada seorang pria yang duduk di sebrang mejanya yang terhalang pilar kafe terus memperhatikan gerak-geriknya.Setelah melihat Salma mulai tenang pria itu menghampirinya.

"Minumlah Salma..." Pria itu meletakkan sebotol air mineral dihadapan Salma dan langsung pergi.

Salma mengangkat wajahnya,terlihat sesosok tubuh tinggi tegap mengenakan celana panjang hitam dan kemeja berwarna navy berjalan kearah pintu keluar kafe.Tangan kiri pria itu menenteng sebuah tas laptop.

Salma mengambil air mineral itu dan meminumnya.Dia memang sangat membutuhkan air untuk menghilangkan rasa sakit di tenggorokan dan rasa sesak di dadanya.

Salma merasa heran,dari mana pria itu tau namanya.Apakah pria itu mengenal dirinya.Salma beranjak dari tempatnya menuju toilet untuk membasuh wajah dan memperbaiki dandanannya sebelum kembali ke kantor.

Pria tadi ternyata masih berdiri tidak jauh dari kafe dan memperhatikan tubuh Salma berjalan menuju toilet.Niatnya untuk untuk sarapan dan mengecek perkembangan perusahaan di kafe itu dengan tenang terganggu oleh suara berisik mami Rieta yang memarahi Salma.Semua perkataan-perkataan buruk yang di tuduhkan mami Rieta pada Salma dengan jelas di dengar pria itu.

1
ngatun Lestari
modus ah Helena... elang jaga hatimu ya .istrimu bentar lagi juga nyampe...ketemu, dan kuharap kalian bisa bersama dengan bahagia sampai mau memisahkan...tanpa drama ulat keket
ngatun Lestari
Salma, nanti ketemu suami kamu ya di rantau
ngatun Lestari
ayo...semangat menulis lagi.. lanjut
mukhlisar Sar
kalau begini untuk membaca bertahan tahan gak usah aja novel ini disini
ngatun Lestari: jangan berkomentar yang tidak baik, maaf.
menulis juga butuh ketrampilan dn ketenangan juga kecerdasan, kalo tidak suka mendingan tinggalkan saja tidak usah dibaca. tapi jgn komentar yg merugikan penulis, kasian sudah mengeluarkan energi dan waktu juga ide yg tidak mudah.
total 1 replies
mukhlisar Sar
karya yg sangat bagus dengan alur ceritanya membuat kita penasaran untuk melanjutkan untuk membacanya
ngatun Lestari
lanjut...
ngatun Lestari
kalo jodoh tak kan kemana...yakinlah itu
ngatun Lestari
lanjut dong.... seru ini
ngatun Lestari
semangat...cerita yg bagus.
Hary Nengsih
klo gakbada restu mending pidsh aja gak bakalan bahagia kedepan nya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah salma jd rebutan ya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
elang plin plan
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah istri rasa pacar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!