Kembali, Untuk Mencintai-Mu

Pernikahan Mark dan Erika pun di mulai hingga mereka telah resmi menjadi suami-istri.

"silahkan pasangan pengantin berjalan menuju mimbar pengantin.!" kata mc yang membawa acara pernikahan Mark dan Erika.

Mark dan Erika saling bertatapan satu sama lain, terlihat Erika begitu malu di tatap oleh Mark seperti itu.

"ini bunga nya!" Ayu datang memberikan Bunga Pengantin pada Erika yang langsung memegangnya sembari mengangkat pandangannya lagi-lagi Mark masih menatapnya.

Murni merasa gemas melihat pasangan itu bahkan meminta Fotografer bayarannya untuk memotret Anak dan menantu pilihannya dengan jarak dekat.

cekrek..!!

gambar pun tersimpan ketika Mark menatap lekat Erika sedangkan Erika sedikit menunduk melihat Bunga nya, Ia sangat malu di tatap sedari tadi oleh Mark.

Mark dan Erika pun berjalan di Karpet merah menuju Kursi Raja-Ratu Pengantin, awalnya Erika melingkarkan tangannya di lengan Alex namun dengan cepat Alex menyatukan jemari mereka sehingga Erika merasa jantungan.

DEG..!! DEG..!! DEG??!

Jantung Erika benar-benar tak bisa di kondisikan bahkan Ia berharap Mark tidak mendengarnya, memalukan sekali jika Mark tahu kalau Ia tak pernah berpacaran apalagi bersentuhan dengan lawan jenis seperti saat ini.

Mark mengedarkan pandangannya seperti mencari seseorang, "nggak ada yang berubah bahkan Will dan Sahabatnya Ika saat itu juga nggak datang, tapi takdirku bisa di ubah." batin Mark dengan raut wajah serius.

Jika Mark memang bereinkarnasi seharusnya Ia kembali ke hari sebelum Papa Mark meninggal sehingga Keluarga nya bisa tetap hidup tapi Mark hanya kembali di awal pernikahannya dengan Erika, memang saat Ia meninggal hanya Erika-lah penyesalan terbesarnya.

Mark ingin Erika mencintainya, Cinta nya yang tulus tak melihat harta Martin itu membuatnya iri apalagi Mark sering mengikuti Dating keduanya secara diam-diam.

Mark hanya melihat kesederhanaan diantara mereka walaupun Mark menjanjikan harta yang Ia punya tapi Erika tak pernah menatapnya, Mark sudah meminta maaf saat Ia tahu siapa Lana sebenarnya dan Erika memaafkan namun tidak untuk kembali bersama.

setiba nya di Kursi Raja-Ratu, Erika membelakangi tamu segera saja para perempuan jomblo langsung berkumpul dan saling dorong mendorong dengan riang Erika melempar bunga nya.

"Happp?!!"

Bunga pun ditangkap oleh Orang yang sama di masa Kehidupan pertama Mark, Yah..! Mark ingat gadis itu akan menikah dengan Pria biasa ternyata seorang pembunuh dan selang 2 bulan pernikahan mereka telah bercerai namun si suami tak terima sehingga membunuh Gadis itu sampai meninggal di lokasi kejadian dan beritanya ada dimana-mana saat itu.

glekk??!!

"apa benar dia?" batin Mark merasa ingatan itu terus berputar.

Mark menggeleng kepalanya kuat, hal itu bukan urusannya yang penting Ia hanya perlu merubah takdirnya saja yaitu tidak menyakiti Erika serta tak akan membiarkan Erika bertemu dengan Martin di masa ini.

Erika bertepuk tangan gembira melihat gadis itu bersorak-sorak kegirangan sedangkan yang lainnya terlihat kecewa memilih bubar.

Erika menghampiri Mark tapi Ia malah menginjak gaunnya, "akkhh?!"

Mark tersadar langsung menangkap tubuh Erika, Ia memeluk erat pinggang Erika dari samping dan Erika memutar wajahnya ke arah Mark sehingga mereka bertatapan.

"ma-maaf mas." ucap Erika melepaskan diri merasa panik dengan kecerobohannya sendiri.

Murni melihat Erika nyaris jatuh pun terkejut nyaris saja jantungnya sesak tapi beruntung Mark telah menangkap Erika sehingga menantu kesayangannya baik-baik aja.

Mark pun melihat Erika begitu canggung, Ia tak mau tergesa-gesa karna akan membuat Erika tak nyaman seperti ini, jadi Ia harus bersabar.

"ayo duduk..!" Mark mengulurkan tangannya dan Erika melihat itu dengan malu-malu menyambutnya.

Mark menuntun Erika berjalan tapi tampaknya Erika sulit melangkah karna gaunnya, dengan begitu sigapnya Mark menggendong Erika ala bridal style dan Erika malah memekik namun cepat membekap mulutnya dengan mata melotot.

Mark tersenyum kecil, "terlalu lama." ucapnya lembut lalu membawa Erika ke Kursi Ratu sebelahnya.

Murni dan para tamu undangan dibuat jantungan tapi Murni yang paling merasa senang, Mark mau menjaga Erika karna itu adalah keinginan nya.

Mark menurunkan Erika dengan hati-hati dan Ia bisa melihat wajah Erika yang begitu merah seperti kepiting rebus membuat bibir Mark melengkung ke atas seperti bulan sabit.

Erika buru-buru menunduk berpura-pura membenarkan gaunnya karna merasa jantungnya tidaklah aman, Ia sangat syok dengan tindakan Mark yang tiba-tiba saja menggendongnya.

Acara berlangsung meriah dan beberapa kali Mark dan Erika juga berfoto, Erika yang paling malu sedangkan Mark seperti Model Pria yang tak berkomentar sama sekali ketika Fotografer meminta pose ini dan itu.

"pengantin wanita nya jangan gugup ya?" goda si Fotografer merasa lucu dengan Erika berbeda dengan Mark yang malah terlihat Pro.

membayangkan kedua-nya berada di kamar pengantin nanti membuat Fotografer itu tertawa dalam hati.

"ishh?" Erika meringis pelan membuat Mark mengangkat tangannya sehingga si Fotografer menurunkan kamera nya.

"ada apa Tuan?" tanya nya bingung.

Mark mengangkat gaun Erika dan dengan hati-hati melihat kaki Erika yang terluka, Erika sendiri dibuat syok dengan tindakan Mark. kenapa Mark begitu perhatian? bahkan setiap tamu undangan mengatakan kalau Mark dan Erika pasti menikah karna saling mencintai, rumor Mark memiliki kekasih itu hanya akal-akalan Model top itu saja untuk menarik media menyorot padanya saja.

"kakimu luka." ucap Mark mendongak dan Erika mengangguk menahan rasa malunya.

"tunggu disini." Mark berdiri lalu mengusap pipi Erika pelan dan berlari keluar Acara.

Erika terpaku dengan sentuhan lembut Mark dan Murni serta yang lainnya kebingungan kemana perginya Mark, Murni berjalan cepat ke arah Erika menanyakan kemana tujuan Mark.

"nggak tahu Ma, katanya tunggu sebentar." jawab Erika linglung.

Murni begitu cemas karna berpikir Mark melarikan diri tapi ternyata Mark kembali 20 menit kemudian membawa sebuah kotak sepatu, Murni sampai menganga melihat betapa lembut dan perhatiannya Mark pada Erika bahkan mau bersimpuh pada Erika.

Mark? ada apa dengan Mark? apa karna mimpi buruk itu Mark berubah dalam hitungan detik? walau tadi sempat khawatir Mark hanya bertingkah namun Ia sekarang merasa berterimakasih pada Tuhan yang memberi Mark mimpi buruk sehingga Mark berubah drastis seperti ini.

Erika begitu tersentuh dengan kebaikan Mark bahkan Pria yang telah menjadi suaminya itu sampai berkeringat dan terengah-engah hanya untuk mencarikannya sepatu ini hingga Ia tersadar akan sesuatu.

"kok mas Mark bisa tahu ukuran sepatu aku?" batin Erika kebingungan.

"bagaimana? udah nyaman?" tanya Mark dan Erika mengangguk malu.

"te--terimakasih Mas." ucap Erika.

Acara kembali dilanjutkan, sebenarnya sejak tadi Mark ingin mencium Erika tapi melihat Erika belum terbiasa padanya hanya bisa menahan diri.

"tahan dirimu Mark..! jangan terburu-buru, Ika bisa kabur nanti." batin Mark yang merasa pikirannya terpecah belah.