Kembali, Untuk Mencintai-Mu
Assalamualaikum?!
hehe.,, Hai. hai.. hai..? Para Readers semua... Selamat datang di Karya Terbaru Nae ya? biasanya Nae bikin Karya yang konflik nya nggak berat-berat amat. Kali ini Nae bikin Karya yang konfliknya bakal menguras air mata, boleh Kesal, dongkol, jengkel, geram tapi jangan Buli Author nya ya? Nae ingin ikut kompetisi You Are the Writer dengan Tema drama pernikahan di gabung Transmigrasi.. ada yang Tahu Drama Marry My Husband? wkwk.. ter-inspirasi dari drama itu tapi enggak Copy Paste kok..
Kenapa menguras air mata? karna Nae juga lagi bucinnya Drama Queen Of Tears, ehh?? kok jadi Curhat..? maaf ya para Readers ?!
Happy Reading...!!
.
.
.
seorang Gadis cantik memakai gaun Pernikahan menunggu suaminya di malam Pernikahan mereka.
"Uh..? gugupnya." lirihnya pelan mengelus dadanya yang berdebar tak karuan.
Gadis itu adalah Erika Rasinta, hanya Gadis biasa yang berasal dari Desa tanpa sengaja menyelamatkan seorang wanita paruh baya. ternyata wanita itu langsung jatuh hati pada Erika yang merupakan Ibu Kandung dari Suaminya hari ini.
Erika masih mengingat dengan jelas bagaimana Ia berusaha menolak permintaan Murni (Ibu Kandung Suaminya) yang berusaha menikahkannya dengan Putra satu-satunya karna mereka tidak saling kenal dan juga perjodohan itu hanya di lakukan oleh Orang dahulu kala saja, Erika punya impian hanya akan menikahi Pria yang Ia Sukai saja.
Tentu saja Erika terus menolak desakan Murni hingga tanpa sengaja foto suaminya terjatuh dari tangan Murni dan Erika memungutnya.
"Kak Mark?" gumam Erika terkejut menyadari sosok yang ingin di nikahkan padanya adalah Kakak kelasnya dulu ketika sekolah di Kota.
"iya? kamu kenal nak?" tanya Murni sumringah.
sejak saat itulah Erika menerima permintaan Murni yang semakin bahagia mendapatkan menantu baik hati seperti Erika.
kini Erika tengah menunggu suaminya yang tak kunjung pulang.
Erika melihat jam dinding, "udah jam 12 malam kenapa Mas Suami belum pulang ya?" gumam Erika begitu cemas.
sebenarnya Erika sedikit takut tadi ketika acara Pernikahan mereka di gelar besar-besaran di sebuah Hotel, Erika merasakan tatapan suaminya yang tak senang padanya. Erika takut tapi Ia juga terlanjur menerima Mark sebagai suaminya dan Mark juga tak menolak pernikahan mereka sehingga Erika membuang pikiran itu jauh-jauh.
mungkin Mark juga masih syok dengan Pernikahan Kilat ini tanpa kencan, jalan-jalan, tak berkenalan, hanya menikah langsung pasti Pria manapun tak akan suka.
Erika menjadi pusat perhatian Orang yang hadir di Acara Pernikahan mereka bahkan Erika mendengar sendiri bagaimana komentar Orang-orang terhadapnya hanya seorang Rakyat Jelata sedang beruntung menikahi Mark Enderson yang super kaya dan tampan, siapa yang tak mau menikah dengannya?
"kenapa memikirkan itu Erika? jangan pikirkan itu selagi suamimu baik sama kamu." kata Erika menyemangati diri sendiri untuk tidak terpengaruh hinaan Orang terhadapnya.
Erika terus mengedarkan pandangannya tapi Ia yang sudah mengantuk menunggu sampai jam 3 pagi, Suami yang Ia tunggu-tunggu tak kunjung tiba hingga Erika terlelap dengan gaun pernikahannya.
.
sekitar jam 8 pagi,
Erika tersentak ketika terbangun melihat jam dinding sudah siang, Ia bangkit dari ranjangnya hendak berlari ke Kamar mandi tapi karna gaun-nya yang besar jadi Erika tersungkur dan siku nya berdarah.
"ahh? perihnya." lirih Erika celingukan.
Erika memukul kepalanya sendiri, "dasar bodoh kamu Erika, kenapa kamu ketiduran sih? pasti Mas Suami jadi salah paham sama kamu yang suka bangun kesiangan." gerutu Erika buru-buru bangkit.
Erika tinggal di Mansion pribadi Mark, sebenarnya ketika acara Pernikahan selesai. Murni membujuk mereka untuk tidur di Rumah Murni tapi Mark tidak ingin disana karna sudah jelas Murni akan menyatukan nya dengan Erika, Erika yang tak tahu apa yang Mark pikirkan hanya mendukung Mark saja.
Erika selesai membersihkan diri lalu memakai baju tidurnya dan keluar dari Kamar, Ia baru melihat betapa luasnya Mansion Pribadi Mark. Mark membeli Mansion sebesar ini untuk siapa? apa dia ingin Mansion ini jadi tempat tinggal Keluarga besar mereka sampai 3 Turunan? membayangkan itu saja pipi Erika bersemu merah.
Erika menggeleng kepalanya lalu segera turun ke lantai bawah, Mansion semegah itu tak ada siapapun disana bahkan Erika memanggil Mark yang tak ada sahutan.
"Pasti Mas Suami langsung pergi." lirih Erika mengedarkan pandangannya.
Erika terbiasa tinggal bersama Kedua Orangtua dan 3 adik kesayangannya jadi begitu ramai walau rumahnya kecil hanya 3 kamar sedangkan sekarang punya Mansion sebesar ini tak ada siapapun.
Erika mencoba menghubungi suaminya tapi tidak di jawab, Erika terus mencoba hingga akhirnya panggilan di jawab.
"Haloo?" sapa seorang wanita dengan suara serak di sebrang sana.
DEG??!
Erika begitu syok mendengarnya, "ha--halo? i--ini nomor Tuan Mark?" tanya Erika tergagap.
"Iya..? Mark sedang mandi, siapa ya?" tanya suara wanita itu membuat Erika semakin kacau hatinya.
"bisa beritahu saya dengan siapa sa--saya berbi--bicara ini?" tanya Erika dengan tangan sudah bergetar.
"aku? tentu aja aku kekasihnya." jawab wanita itu.
"siapa Beb?" tanya suara lelaki yang sangat Erika kenali membuat Ia menggigit bibir bawahnya dengan mata mulai berkaca-kaca.
"nggak tahu Sayang! suara wanita, apa dia istri pilihan Mamamu itu?" tanya Wanita itu terdengar manja.
"matikan aja..!" pinta Mark.
"Ahh? iya deh." sahut Wanita itu seperti sengaja tidak mematikan panggilannya malah asik menggoda Mark sampai Erika bisa mendengar kalau suaminya telah menghabiskan waktu berkencan dengan Wanita itu sepanjang malam.
Erika tak paham maksud Kencan sepanjang malam itu karna otaknya masih polos untuk mengerti akan hal itu.
Erika yang sudah tidak sanggup mendengar suara mesra itu mematikan panggilannya, seketika tubuh Erika jatuh ke lantai dan menangis terisak-isak tanpa ada yang menghiburnya.
Erika benar-benar tidak tahu kalau Mark sudah punya kekasih, jika Ia tahu akan hal ini lalu kenapa Mark menerima pernikahan ini? sebagai Pria sejati seharusnya Mark lebih tegas dengan kehidupannya, apa dia berpikir pernikahan ini hanya mainan?
"ke--kenapa dia menerima pernikahan ini? kenapa aku diabaikan? apa aku salah menikah dengannya? hiks.. hiks..!" isak tangis Erika seorang diri tanpa ada yang tahu.
Erika menangis selama setengah jam saat Ia tenang mulai merasa lapar dan memasak, ternyata tidak ada apapun di lemari kulkas dapur.
"Mansion ini pasti baru di tempati." lirihnya pelan mengedarkan pandangannya.
lagi-lagi air mata Erika menetes, Ia menggeleng-geleng kepalanya kuat.
"kamu harus kuat Erika, kamu Gadis baja yang tangguh..! jangan lemah, pertahankan apa yang harus kamu pertahankan." gumam Erika menyemangati diri.
Erika yang lembut dan kuat harus sanggup menghadapi sikap kejam suaminya demi mendapatkan balasan cinta, Erika tahu bagaimana pun kerasnya batu pasti akan lunak jika selalu disiram air.
Erika tak ingin memperlihatkan dirinya yang lemah pada perempuan tadi yang seperti sengaja memamerkan kemesraannya pada Mark.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2024-11-04
0
꧁꧁❁꧂꧂Biyung E Wirashada꧁꧁❁꧂꧂
baru sempat baca....maaf ya thor
2024-06-07
0
Ayu Octaviany
salam kenal lagi kak nae... AQ mampir di karya terbaru mu...
2024-06-07
0