Brianna Caroline seorang perempuan cantik memiliki kisah kelam! namun dirinya yang lelah, bertekad menjadi kuat dan melakukan pembalasan dendam!
suatu ketika dirinya mengetahui bahwa ayahnya menikah kan dirinya pada pria yang tidak ia kenal, ia tidak tau apakah ia harus menerimanya atau menolaknya? namun ia tidak bisa menolak sebab bukti perjanjian itu sah tidak bisa diganggu gugat oleh sipapun.
lalu apa yang akan Brianna lakukan? ikuti terus kisah nya yang menarik dan akan ada banyak rahasia yang terungkap seperti judulnya 'My Secret wife'
apakah pria perjodohan nya akan menjadi suaminya? ikuti saja cerita ini sampai tamat yah!😉
like! support! dan kalo bisa di share! juga yha teman-teman!. lope youu❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My_Effie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian 23 (urusan pribadi)
...Happy Reading ❤️...
Alvin pun mengikuti apa yang di perintahkan, dia mulai menjelaskan tulisan yang tertera di kertas tersebut.
Pihak Pertama : Alexander Reynard
Pihak Kedua : Brianna Caroline
peraturan yang berlaku selama pernikahan adalah pihak pertama, adalah aturan yang harus dipatuhi pihak kedua
Pihak Kedua harus mematuhi apa yang dikatakan pihak kedua.
Tidak boleh mencampuri urusan pribadi sesama, dimana itu adalah urusan masing-masing saja.
dalam status pernikahan pihak kedua akan berpura-pura untuk mencintai satu sama lain.
"ingat ini hanya pura-pura saja, anggap acara pernikahan ini dengan senyuman belaka" Tegas Alex dengan Acuh
Alex menatap pandangan Brianna, yang masih menyimak kertasnya.
wanita ini seperti nya tidak terkejut, kenapa dia tidak mengatakan apa-apa
"Aku harus mematuhi apa yang kau katakan begitu?" ucap brianna dan dengan sorot matanya terlihat kejam.
Wah akhirnya ia berbicara, tapi kenapa aku merinding mendengar apa yang diucap nya dan sorot mata nya seperti menerkam.
Alex segera menyingkir kan pikiran nya, wanita ini hanya kaget semata saja.
"Aku tidak peduli, kamu harus menjaga sikap diluar sana dan jangan sampai beredar gosip yang bisa menghancurkan nama baikku, dan lagipula ini hanya sementara kontrak ini berlaku sampe 1 tahun saja selesai kontrak ini juga kita akan bercerai dan hidup masing-masing" Ucap Alex yang tak kalah dinginnya.
Brianna terdiam ia meredam emosinya 'apa aku harus membunuh nya?' Brianna mau tak mau harus menerima nya 'baiklah aku akan mengikuti permainan mu' ucapnya dalam hati dengan senyuman devil. lihat saja Brianna akan memberi pelajaran untuk nya.
"Baiklah aku setuju!" ujar Brianna, ia pun menandatangani surat kontrak tersebut.
"kau tau diri juga rupanya" dengan nada mengejek Alex tersenyum sinis.
"Tuan ini sudah sampai di kota Swiss!" Alvin memberitahu, dia panik jadi dia harus mengubah topik nya agar keadaan dingin ini bisa berlalu.
"Tunjukkan rumah mu!" seru Alex menanyakan rumah Brianna.
"Tidak perlu turunkan aku disini saja!" Tolak Brianna
*Aku harus mengantar kan mu sampe rumah"
"kubilang turun kan aku!" Teriak Brianna, Alvin seketika memberhentikan mobilnya.
Ckit...
"bukankah kau bilang tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadi, jadi ini terserah aku, aku memiliki urusan pribadi disini!" Bentak Brianna lalu menuruni mobil, Alex hanya termangu.
"Sudah ayo jalan Alvin!" Mobil Alex pergi.
Brianna yang berada di sana segera menelepon seseorang yang tak lain asisten nya Gavin.
"Jemput aku!" suruh Brianna pada telepon.
Beberapa menit kemudian, Gavin datang dan membuka pintu kepada Brianna lalu melakukan mobilnya.
"Cih... Ternyata ingin di jemput pria lain" Gumam kesal Alex dalam hati, yang sedari tadi diam-diam memberhentikan mobil nya untuk melihat Brianna yang mendapati Brianna dijemput seorang pria.
"Apa kau tidak mengetahui identitas lain nya?" Tanya Alex.
"Tidak identitas nya susah ditembus, aku hanya mengetahui ia memiliki ibu tiri dan adik tiri, setelah kecelakaan itu keberadaan nya tidak ditemukan, cukup lama bagiku untuk menemukan keberadaan nya dimana aku tau dia ada di Swiss, untuk pekerjaan, tempat tinggal aku tidak tau!" Ucap Alvin dengan panjang lebar.
"Hmm...sangat aneh!" Ujar Alex sembari memegangi dagu nya.
"Apakah perlu ku selidiki lebih lanjut?" tanya Alvin
"Tidak perlu aku tidak ingin mencampuri urusan pribadi wanita itu!" jawabnya acuh tak acuh, menekan kata urusan pribadi. ia yang membuat peraturan itu dan dia juga harus mematuhi nya.
...Bersambung ❤️...
