Sang Ratu Antagonis

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

"Yang Mulia, saat ini sudah banyak beredar selembaran mengenai semua kesalahan perdana menteri Hua Yang, dan juga dua menteri dari keluarga Hua. Para rakyat saat ini juga tengah berkumpul dan meminta keadilan mereka, karena sudah lama kedua menteri itu selalu bertindak semena-mena!"ucap salah satu perdana menteri di dalam aula istana.

"Yang Mulia, mohon berikan hukuman kepada mereka agar rakyat menjadi tenang!" ucap perdana menteri lainnya.

"Mohon berikan titah, Yang Mulia!" ucap semua orang yang ada di dalam aula istana.

Kaisar Yan terdiam, selama dua hari ini dia memikirkan keputusan mana yang harus dia ambil.

Tao tap tap

"Salam kepada Yan Mulia Kaisar, mohon ampuni kelancangan hamba, Yang Mulia!" ucap seorang pengawal.

"Katakan, apa yang sudah terjadi?"

"yang Mulia, saat ini di luar istana beredar kabar mengenai selir Hua yang mencoba dua kali membunuh Yang Mulia Ratu ketika Ratu masih berada di istana dingin! Selain itu....."

"Apa lagi?"

"Selain itu, kabar mengenai selir Hua yang memfitnah Yang Mulia Ratu mendorongnya ke kolam sehingga anda menghukum Ratu juga sedang menjadi pembicaraan yang ramai di ibukota!"

Kaisar Yan dan semua orang terkejut, seorang selir kesayangan Kaisar yang terkenal lembut dan anggun, ternyata sangat licik selain itu juga dia pernah mencoba membunuh Ratu, dan itu dua kali.

Kabar ini sudah menyebar di luar istana, dan tentu saja keluarga Yu sudah mendengarnya. Kali ini kesalahan selir Hua dan keluarganya tidak bisa Kaisar maafkan, karena jika Kaisar tidak menghukum mereka itu akan membuat keluarga Yu bertindak.

Kaisar Yan sendiri juga merasa sedikit tertekan karena atas titahnya dulu Ratu Yu di asingkan, dan semua itu tidak di ketahui oleh keluarga Yu.

"Selir Hua benar-benar keterlaluan! Aku sudah sangat baik memberikan posisi selir kesayangan dan menjadikan dua pamannya sebagai menteri, tapi mereka masih berani ingin melukai Ratu kerajaan ini!" ucap Kaisar Yan.

"Yang Mulia, nyawa Yang Mulia ratu sangatlah berharga. Namun seorang selir berani menargetkannya, mohon Yang Mulia memberikan hukuman yang berat!" ucap salah seorang perdana menteri.

"Mohon Yang Mulia memberi keadilan kepada Yang Mulia Ratu!" seru semua orang yang ada di dalam aula.

Kedua tangan Kaisar Yan mengepal, "Tulis titah! Selir Hua dan keluarga Hua bersekongkol membunuh Ratu, menggelapkan pajak rakyat, dan melakukan perbuatan yang melanggar aturan kerajaan. Semua keluarga Hua akan di penggal, dan selir Hua akan di hukum meminum racun!"

"Yang Mulia sangat bijaksana, semoga Yang Mulia panjang umur!" ucap semua orang seraya membungkukan badan mereka.

...****************...

Sementara itu di dalam hutan, Liu An dan Xin Xin sedang berjalan menuju gubuk kecil milik Choi Li Xuan, satu-satunya keluarga Choi yang tersisa.

"Apa itu rumahnya?" ucap Liu An ketika mereka berdiri tidak jauh dari rumah kecil itu.

"Benar nona, itu adalah rumahnya. Tapi apakah nona benar-benar akan menjadikan dia seorang Kaisar?"

"Kenapa, apa kau ragu dengan keputusanku?"

"Tidak, bukan begitu nona! Selama ini dia tinggal di dalam hutan, dan juga mungkin tidak mengerti tentang bagaimana menjadi seorang Kaisar. Bukankah ini sama saja mau membuat hancur kerajaan?"

"Kau salah Xin Xin!"

"Apa? Kenapa aku salah, nona?"

"Kau akan tahu setelah kita pergi ke rumah itu, dan bertemu dengan Choi Li Xuan!"

"Nona, kenapa anda selalu membuatku penasaran?"

"Itu agar kau sedikit berpikir, tidak hanya bisa menghabiskan kacang dan biji labu saja!"

"Nona, sehari aku hanya menghabiskan 10 kacang dan 5 biji labu! Dan itu adalah jumlah yang sedikit!"

"Sudahlah, lebih baik kita kesana sekarang,"

"Tapi bagaimana dengan orang yang sedang mengintai, nona?"

"Aku tidak peduli, kemungkinan dia akan berpikir jika aku hanyalah orang yang tersesat!"

Liu An berjalan mendekati rumah itu, dia terlihat kebingungan dan mencari seseorang di sekitar rumah kecil itu.

Tok tok tok

Liu An mengetuk pintu rumah itu, tetapi tidak seorang pun keluar.

Tok tok tok

"Ma.... Maaf, apakah ada orang? Aku.... Aku tersesat, bisakah aku meminta air?" ucap Liu An dengan nada yang di buat takut.

Xin Xin yang melihat akting Liu An hanya diam, dia sudah menduga jika Liu An pasti akan berpura-pura.

Kriet!

Pintu rumah kecil terbuka, dan seorang laki-laki muda keluar.

"Waaaaah, nona artis muda yang tampan dari mana ini? Tuhan benar-benar sangat baik kepada kita!" ucap Xin Xin dengan mata yang bersinar.

"Diamlah! Kau benar-benar sangat berbisik!"

Xin Xin tidak peduli apa yang di katakan oleh Liu An, dia terbang berputar di atas kepala Choi Li Xuan dengan bahagia.

"Tu.... Tuan, apakah saya boleh me.... meminta air?" ucap Liu An.

"Apakah nona tersesat?"

"Benar tuan,"

"Hari hampir hujan, nona lebih baik masuk dulu. Jika tidak kemungkinan nona akab kehujanan!"

Liu An mengangguk sambil tersenyum lebar, "Kesempatan emas datang!"

Choi Li Xuan membukakan pintu kemudian dia dan Liu An masuk ke dalam rumah kecil itu.

Setelah mereka berdua masuk, Choi Li Xuan menutup pintu lalu menatap Liu An dengan tajam.

"Katakan, apakah Yang Mulia Ratu akan terus berpura-pura menjadi wanita yang tersesat?" ucap Choi Li Xuan.

Wajah Xin Xin memucat, "Gawat nona, kita sudah ketahuan!"

Liu An tersenyum, "Kau memang putra dari panglima perang Choi, hanya melihat satu kali saja kau sudah tahu jika aku adalah seorang ratu. Tetapi kau.... Bukankah seharusnya MEMBERI HORMAT!"

Liu An menekan Choi Li Xuan dengan auranya, dan mau tak mau membuat Choi Li Xuan yang tidak mau memberi hormat harus berlutut di depan Liu An.

"Kau!"

"Bukankah memang seharusnya begitu? Walaupun kau adalah putra dari panglima perang Choi, dan satu-satunya keluarga Choi yang tersisa, kau tetap harus menghormati anggota kerajaan!"

"Heh, menghormati? Setelah menghancurkan keluargaku, selama bertahun-tahun kalian selalu mengawasiku, seolah siap kapan saja membunuh ku. Dan kau ingin aku menghormati anggota kerajaan?"

"Kami? Setahu ku istana tidak pernah memberikan perintah untuk menghancurkan keluarga Choi. Karena kami tahu panglima perang Choi sangat berjasa pada kerajaan,"

"Tidak perlu menipuku! Jika kalian tidak melakukannya, lalu kenapa ada 10 orang pengawal berani mati mengawasiku disini!"

[Pengawal berani mati adalah pengawal yang hanya di miliki oleh anggota kerajaan, selain Kaisar dan Ratu yang mempunyai lebih dari 1000 pasukan berani mati, ada juga selir yang memiliki masing-masing 100 pasukan berani mati itu]