NovelToon NovelToon
Give Me A Justice

Give Me A Justice

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_Arara07

Tara Maheswari, seorang gadis yang berusia 18 tahun. Hidupnya begitu indah dan penuh kebahagiaan bersama keluarga tercintanya saat dirinya masih berusia 12 tahun. Namun, kemalangan datang menghampiri keluarga kecilnya. Kakak perempuan pertamanya mengalami sebuah tragedi yang membuat sang ayah tak terima atas ketidakadilan yang menimpa putri tercintanya. Keberanian dari sang ayah membuat keluarga mereka terancam, semua lenyap. Tara dan kakak keduanya Felix kabur sangat jauh untuk menghindari para penjahat yang menghancurkan keluarga mereka. Untunglah ada Shaga, seorang mafia tampan namun dikenal berhati iblis mau menampung kedua anak ingusan yang tak sengaja ia temukan. Waktu berlalu, Tara yang sudah remaja memulai pembalasan dendam dengan langkah awal yaitu memasuki akademik kepolisian demi terwujudnya sebuah pembalasan. Tara remaja yang tumbuh cantik, membuat beberapa pria terpesona bahkan jatuh cinta. Tak terkecuali Shaga,dan juga Astro si komandan kepolisian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_Arara07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyelidik

“Bagaimana keadaan putra ku sekarang?” tanya seorang pria paruh baya.

“Putra anda mengalami koma tuan, kami tidak bisa menyelamatkan nya….” tutur seorang pria berusia sekitar 30 tahun.

Mata pria paruh baya itu menajam, dia menatap kesal kepada semua suruhannya yang tak berguna.

“Bagaimana bisa ha!? harusnya putra ku kembali keluar negeri, sekarang dia malah terbaring koma!!” teriak nya dengan marah.

“M-maaf tuan, kami telah lalai mengawali putra anda…” balas pria itu dengan gugup.

“Sudah! sekarang saya ingin kalian semua bergerak mencari tahu siapa penyebab putra saya menjadi begitu!!” tegasnya.

Mereka semua mengangguk paham, meninggalkan ruangan. Pria paruh baya itu menggeram tak terima atas hal yang menimpa putra kesayangannya itu.

“Lihat saja, aku pasti akan membinasakan orang yang berani melakukan hal itu!!!” ujarnya dengan tatapan tajam.

Jake menatap Shaga yang duduk di kursi belakang melalui cermin kecil yang tergantung di atas kepalanya. Tuanya benar-benar posesif, dia tersenyum manis saat melepaskan Tara pergi. Tapi nyatanya dia malah mengikuti kemana Tara akan pergi.

“Huf … , dasar bos gila!” gumam Jake dengan pelan.

Shaga selalu saja menatap fokus mobil yang di dalamnya terdapat Tara. Dia kali ini akan benar-benar mengawasi gerak-gerik gadisnya itu, dia tak mau sesuatu yang buruk kembali terjadi.

“Kemanapun kamu pergi, aku akan selalu mengikuti mu!” tegas Shaga.

***

Felix sudah membawa mobil ke dalam wilayah mansion, setelah mobil berhenti di parkiran. Tara langsung keluar, matanya memicing ketika melihat sebuah mobil hitam yang tentu saja ia kenali siapa pemiliknya.

“Loh? kok tuan Shaga kebetulan datang setelah kami sampai ya?” gumam Tara heran.

Shaga keluar dari dalam mobil, sebuah buket bunga ia sembunyikan di belakang tubuhnya. Melihat Tara yang menatap ke arahnya, membuat Shaga terus saja tersenyum. Tentu saja hal itu membuat Tara bingung, dan tentunya membuat para penghuni mansion merasa shock.

“Ara, kamu sudah pulang hmm?” ucap Shaga sambil tersenyum.

“Hah? iya tuan, mmm … , tuan dari mana?” jawab Tara yang sedikit canggung.

“Ah aku baru saja keluar sebentar untuk membelikan sesuatu untuk mu.” balas Shaga.

“Sesuatu? apa itu tuan?” ujar Tara.

Shaga perlahan mengeluarkan sebuah buket bunga berukuran sedang, mawar merah. Tara membelalak kaget ketika mendapatkan sebuket bunga dari tuannya yang terkenal cuek dan dingin.

“Ada apa dengan tuan Shaga? Bukannya dulu dia selalu berwajah datar saat melihat ku ya?” gumam Tara dalam hati.

“Ini ambillah Ara, aku harap kamu suka.” ujar Shaga sambil tersenyum.

Felix mengumpat dalam hati, pintar sekali tuannya mengambil kesempatan di tengah hilangnya separuh ingatan Tara.

“Ternyata tuan Shaga benar-benar serius!” gumam Felix menggeram kesal.

Tara menatap bingung, dia perlahan menoleh ke kiri dan kanan karena merasa malu pada banyaknya pasang mata yang menatap dirinya sambil berusaha menahan senyum.

“Haha … , tuan sepertinya ingin saya membagikan bunga-bunga ini untuk mereka semua juga kan? pasti begitu kan?” ujar Tara sambil tertawa canggung.

Shaga menatap tajam semua orang disekitar, tidak ada yang boleh berniat mengambil dan menerima bunga yang sudah Shaga berikan dengan penuh cinta kepada Tara. Para pelayan dan pengawal menunduk takut melihat tatapan tuannya yang sudah menajam kejam.

“Tidak Ara, ini untuk mu. Hanya untuk mu!” tegas Shaga sambil tersenyum manis.

“APA!? serius untuk ku tuan? tapi dalam rangka apa tuan?” tanya Tara dengan bingung.

Shaga kembali tersenyum, dia semakin mendekat hingga tak ada jarak lagi di antara dirinya dan juga Tara. Lalu Shaga menunduk sedikit dan mengarahkan kepalanya ke telinga Tara.

“Dalam rangka perayaan jadian kita.” bisik Shaga pelan.

Tara membulatkan mata karena terkejut, Shaga kembali berdiri tegak sambil tersenyum gemas melihat raut wajah Tara. Felix menggeram kesal melihat Shaga yang berani-beraninya mendekati adiknya di depan matanya sendiri. Tara menoleh menatap tak percaya pada Shaga yang seenaknya saja, sejak kapan? dan bagaimana? semua pertanyaan itu terus berputar di kepala Tara.

“TARA ! ayo kembali ke kamar! segera istirahat!” teriak Felix.

Tara menatap kakaknya dan mengganguk patuh. Mata Shaga menajam ketika Felix terang-terangan menunjukkan bendera perang kepadanya.

“Maaf tuan, saya permisi dulu.” tutur Tara.

Jake yang sedari menjadi penonton hanya bisa menghela nafas dan mengelus dada. Sungguh tuan nya tak bermoral, seharusnya dia bisa bersikap baik kepada Felix yang notabenenya merupakan wali tunggal Tara.

“Seharusnya dia berusaha mendapatkan hati dan restu Felix.”gumam Jake.

Tara duduk merenung di atas kasurnya, pikirannya terasa kalut. Bagaimana bisa dalam waktu sekejap, hubungannya yang tadi dingin bahkan Shaga tak pernah melihat dirinya dengan jelas sejak kedatangannya ke mansion ini, tiba-tiba berubah 180 derajat.

“Apa kepala tuan Shaga juga terbentur ya?” gumam Tara.

Di tengah perdebatan pikirannya di malam hari yang dingin namun cerah itu. Samar-samar Tara mendengar suara seseorang yang berasal dari luar jendela. Tara pun berinsiatif untuk melihat darimana asal suara itu.

“TUAN!!? kenapa bisa ada di sini?” ujar Tara dengan terkejut.

Shaga tersenyum, “ saya merindukan mu, jadi saya datang.” balas Shaga sambil mantap Tara dari bawah jendela.

Tara sontak merasa panik, bagaimana jika ada yang lihat, terutama kakaknya Felix. Pasti akan menjadi drama yang heboh.

“Tuan! kenapa tuan menjadi aneh begini?! bersikap lah dingin dan acuh seperti dulu! jangan membuat saya salah paham ….” teriak Tara, namun ucapan terakhirnya dengan suara pelan.

“Saya tidak mau! saya ingin naik ke atas ya!” teriak Shaga.

“Apa!? yang benar saja tuan? mana mungkin tuan bisa naik ke tempat yang cukup tinggi begini.” ujar Tara sambil menatap remeh.

“Baiklah! kamu yang menantang saya ya!” teriak Shaga.

Tara mengangkat kedua bahunya, dia kembali masuk. Sungguh ucapan Shaga itu tak masuk akal, bagaimana caranya naik ke lantai 4 tanpa menggunakan tangga.

“Ck, yang benar saja? dia tidak akan bisa melakukannya.” gumam Tara.

Tok ….

Tok ….

Tara terperanjat kaget mendengar suara ketukan dari jendela kamarnya. Dia pun menoleh dengan cepat, sambil membulat kan kedua matanya.

“Tidak mungkin kan!? bagaimana bisa??” ujar Tara.

Tok …

Tok …

“Ara buka jendela nya! atau saya akan hancurkan kaca ini!!” ancam Shaga.

“Apa!? Ah iya-iya! sabar!” balas Tara dengan panik.

Jendela terbuka, menampilkan siluet tampan Shaga yang tersenyum manis menatap wajah gadis yang selalu membuatnya rindu dan gila.

“Hai sayang, selamat malam.” sapa Shaga.

“Apa? sayang? tuan sehatkan?” jawab Tara sambil memicingkan mata tak percaya.

“Tidak, saya sekarang gila. Tergila-gila dengan mu.” balas Shaga sambil tersenyum manis.

Tara merasa bulu kuduknya terasa merinding melihat senyuman manis yang jarang sekali terlihat itu.

“Tuan lebih baik kembali ke kamar saja, nanti ada yang lihat!” tegas Tara.

Bukannya menurut, Shaga malah melompat masuk dengan mudah. Hal itu semakin membuat Tara semakin panik.

“Ck! apa yang sedang tuan lakukan ha!?” ujar Tara.

Shaga menoleh, “ melihat kekasih ku.” jawab Shaga dengan santai.

Shaga berjalan dengan santai menuju ke ranjang Tara, lalu dia duduk dengan santai di atas sana.

“Ck! tuan kenapa malah duduk ha? nanti ada yang lihat!?” ujar Tara dengan kesal.

“Biarkan saja, palingan kita di gerebek dan dinikahkan.” balas Shaga dengan wajah santai.

“Apa!? yang benar aja? lo gila ya?” bentak Tara.

Kedua mata Tara membola, kenapa bisa dia mengucapkan kata-kata yang tak sopan itu kepada Shaga. Sementara Shaga malah tertawa terbahak-bahak.

“Haha … , sayang nya aku ini memang tak akan pernah lupa dengan kepribadiannya sendiri. Kepribadian yang tak di buat-buat demi untuk di sukai.” ujar Shaga sambil tertawa.

Tara menggeram kesal, memang dia akui dia suka kepada Shaga, sangat suka. Tapi ada rasa kesal dam emosi saat melihat pria tampan itu.

“Ck! keluar paman! MENYEBALKAN!” bentak Tara dengan tatapan tajam.

“Hee! terus lah galak begini kepada ku Ara, aku semakin menyukai nya.” balas Shaga sambil tersenyum miring.

Shaga tiba-tiba bangkit, dia berjalan mendekati Tara. Melihat hal itu, entah mengapa Tara merasa gugup, akhirnya di memundurkan langkahnya. Shaga hanya menyeringai menatap gadis kecil yang galak itu ternyata masih punya rasa takut terhadapnya.

“Kenapa kamu menjauh hmm?” bisik Shaga.

Jantung Tara memompa aliran darah semakin cepat, tubuhnya diam mengkaku di kala Shaga berhasil mengurung tubuh kecilnya diantara dinding.

“Ara, aku ingin kamu mengingat ini selamanya ….” tutur Shaga.

Tara memicingkan mata, apa yang harus ia ingat

Cup!

Mata Tara membola, Shaga tiba-tiba mencium bibirnya dengan lembut dan menuntut. Tara berusaha menolak, namun entah mengapa terasa tak bisa. Tara yang menutup mata menikmati ciuman itu, membuat Shaga tersenyum senang. Sehingga kembali melanjutkan aksinya.

“Aku mencintaimu Shaga!!!”

Cup!

Suara teriakan seorang wanita, membuat kepala Tara berdenyut nyeri. Sekelebat bayangan seorang wanita yang meneriaki nama Shaga, lalu di depan mata Tara sendiri. Wanita itu menarik tangan Shaga lalu mencium bibir milik Shaga secara brutal. Ingatan samar itu kembali menyadarkan Tara.

“Lepaskan aku!!” bentak Tara sambil mendorong dada Shaga.

Shaga menatap bingung, “ada apa Ara? bukankah kamu menyukai nya?” tanya Shaga.

“Menjauhlah dari ku brengsek! Dasar pria BRENGSEK!” tegas Tara dengan tatapan tajam.

Shaga merasa terkejut dengan perkataan kasar yang tiba-tiba di lontarkan oleh Tara.

“Tapi kenapa sayang hmm? bukankah kamu bilang kamu adalah milikku?” ujar Shaga.

Shaga berusaha membelai lembut surai panjang Tara, namun dengan cepat Tara menghindar dan keluar dari dekapan Shaga.

“Pergilah tuan!! saya memang bilang bahwa saya milik anda, tapi saya menganggap itu sebagai tanda hubungan pekerjaan!” tegas Tara sambil menatap sengit ke arah Shaga.

“Tapi Ara, saya benar-benar mencin….”

“KELUAR! tolong keluar tuan! saya mau istirahat, kepala saya tiba-tiba sakit!” teriak Tara.

Shaga yang hendak kembali mendekati Tara, mengurungkan niatnya karena melihat raut wajah Tara yang terlihat menahan rasa sakit.

“Saya mohon tuan pergi! kepala saya semakin sakit saat tuan masih di sini!” tegas Tara.

“Haa … , baiklah Ara, saya keluar.” ujar Shaga sambil menghela nafas.

Shaga terpaksa keluar, dia memilih keluar melalui pintu kamar Tara. Setelah pintu tertutup kembali, tubuh Tara merosot jatuh di dekat pinggiran kasur.

“Hiks …, dasar bodoh! aku ingat kalau dulu tuan Shaga punya seorang kekasih! kenapa aku masih menyukainya ha!? harusnya aku benci kan?” ujar Tara sambil meneteskan air mata.

Shaga tak benar-benar pergi, tubuhnya merosot duduk menyandar di depan pintu kamar Tara.

“Ara, ada apa? kenapa kamu begitu tehadap ku? terkadang aku merasa perasaan ku ini terbalas, namun terkadang…. , haa … , entahlah.” gumam Shaga sambil menghela nafas panjang.

1
Maria Ulfa
shaga apa astro ya
Rara_01
Hallo kakak, terimakasih atas komentarnya....🥰
LOLA SANCHEZ
Bikin klepek-klepek!
Armin Arlert
Bikin nagih.
Rara_01: Hallo kakak, terimakasih atas komentar nya...🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!