A True Knight

"Tombak petir!"Zerx melesat memanggil senjatanya berupa tombak petir dengan dikelilingi aura mengkilat seperti petir.

"Prang!"Zerx mengarahkan tombaknya menuju Aaron dengan sekuat tenaganya.

"Boom!"Tapi sayang Aaron menghilang menghindar dari serangannya itu begitu mudahnya.

"Kau ingin bermain denganku tuan Aaron!"Merasa diremehkan Zerx kembali maju dan kali ini dia bergerak sangat cepat mencoba menyerang Aaron bertubi tubi.

"Srash!"

"Srash!"

"Duaarh!"Suara ledakan terjadi dimana mana Zerx menyerang membabi buta menyerang Aaron segenap kekuatannya.

"Serangan yang kuat!"Fray takjub dengan serangan sihir Zerx yang bergerak seperti petir itu.

"Kau benar!"Gordon membenarkan perkataannya dia sendiri juga kagum dengan sihir Zerx.

"Gerakan yang bagus!"Aaron tak kalah cepatnya dia menghilang layaknya hantu saja menghindari serangannya sambil memujinya.

"Raaaazh!"Zerx tak menanggapinya dan mengeluarkan bola petir lalu melemparkannya kearahnya.

"Wuuuh!"Aaron meniupnya dan.

"Boom!"Bola bola petir itu hancur seketika sebelum mengenainya.

"Sudah kuduga tuan Aaron sangat kuat!"Gordon pesimis mereka bisa menang melawannya jika hanya dengan beberapa gerakan saja bisa mengalahkan mereka dengan mudahnya.

"Jihah!"Zerx kelelahan nafasnya muntah muntah membuang banyak energi sihirnya tapi tak ada yang mengenai Aaron satupun.

"Keluarkan semua sihirmu Zerx Teacher!"Aaron memintanya mengeluarkan semua sihirnya sekaligus.

"Draash!"Ledakan aura sihir terjadi dari arah Zerx yang bersiap menyerang dengan semua sihirnya kali ini.

"Jangan gegabah tuan Aaron hanya memancingmu saja!"Leorin memperingati Zerx agar tidak termakan perkataan Aaron itu.

"Sepertinya kau benar!"Elsa menganggukinya setuju dengan Leorin jika Aaron hanya memancingnya saja.

"Diam kalian!"Zerx tak peduli dengan perkataan mereka dan terus mengeluarkan semua aura sihir petirnya hingga langit menjadi gelap.

"Mati kau tuan penyihir!"Zerx melesat sangat cepat kearahnya dengan tombak sihirnya yang diselimuti petir.

"Cruaash!"Banyak petir menyambar didekat Zerx melesat itu diikuti hancurnya tanah yang dilewatinya.

"Dia sangat mudah sekali dikelabui!"Aaron senang Zerx masuk kedalam perangkapnya ini lalu bersiap melawannya.

"Drrrrts!"Zerx sudah tiba didepannya dalam sekejab mata lalu menghunuskan tombak aura petirnya kearahnya.

"Braaak!"Tapi sebelum mengenai Aaron dia terlebih dahulu tumbang ketanah dan langit kembali cerah seperti semula.

"Aku kalah?"Zerx yang rohnya terpisah dari tubuhnya mengaku dia bukan tandingan Aaron dia sangat kuat dan juga cerdas dalam bertarung.

"Apa ingin lanjut?"Aaron menanyai roh Zerx itu apakah ingin bertarung lagi.

"Tidak, aku menyerah saja!"Zerx memilih menyerah saja dan meminta Aaron mengembalikan rohnya kembali ketubuhnya.

"Baiklah!"Aaron mengerti lalu menggunakan sihirnya mengembalikan Zerx kembali hidup lagi sedia kala.

"Ternyata kau benar aku masuk perangkapnya saja!"Setibanya kembali Zerx membenarkan perkataan Leorin dan Elsa bahwa Aaron menjebaknya saja.

"Semua sudah berlalu Zerx!"Elsa mengatakan bahwa semua sudah terlanjur lagipula masih ada harapan menang melawan Aaron.

"Itu benar kak!"Misha membenarkan apa yang dikatakan Elsa itu.

"Sekarang siapa diantara kita yang menghadapi tuan Aaron?"Fray menatap mereka satu persatu siapa yang kali ini maju kedepan.

"Leorin apa kau ingin bertarung dengan tuan Aaron?"Fray menunjuk Leorin untuk maju kedepan menghadapi Aaron.

"Tidak mau!"Tolak Leorin.

"Yang benar saja kau Leorin?"Teo kesal dengan Leorin yang tak mau maju.

"Ayolah kau coba hadapi tuan Aaron!"Gordon membujuknya maju saja kedepan kalau kalah pun tidak masalah.

"Tidak!"Tolak Leorin lagi.

"Apa kau tidak ingin menghadapinya?"Zerx bertanya penasaran.

"Tidak!"Tolak Leorin lagi.

"Ayo kak, hadapi tuan Aaron!"Misha membujuknya dengan berkata lembut agar Leorin mau bertarung.

"Maaf tapi saya tidak!"Tolak Leorin sekali lagi.

"Leorin!"Panggil Elsa dengan memanggil namanya.

"Dengan senang hati tuan putri, saya akan mengalahkan tuan Aaron dengan seluruh jiwa raga saya!"Leorin sedikit membungkuk memberinya hormat tanda ia siap menghadapi Aaron.

"Ya, aku percaya padamu!"Sahut Elsa sedikit tersenyum.

"Tapi sebelum itu saya punya puisi tuan putri!"Kata Leorin menundanya.

"Apa itu?"Elsa penasaran dengan perkataan Leorin.

"Sinar mentari menyinari bumi lalu muncullah bulan terang menerangi gelapnya malam, anda sangat cantik dan menawan sekali tuan putri sampai membuat semua hati saya menari nari diindahnya malam!"Balas Leorin.

"Terima kasih Leo tapi tidak perlu segitunya!"Pipi Elsa nampak merah merona dengan wajahnya sedikit malu mendengarkan perkataan Leorin barusan.

"Ehemm!"Teo batuk entah sengaja atau tidak.

"Kalau begitu saya undur diri dari hadapan anda!"Leorin berdiri lalu melompat tinggi dan mendarat didepan Aaron.

"Boleh juga triknya, hehe!"Gumam Teo dalam hati dia berniat menggoda wanita dilain waktu menggunakan puisi atau apalah semacamnya seperti Leorin itu.

"Anak ini dari mana dia mempunyai aura sekuat itu?"Aaron bisa melihat aura sangat kuat berasal dari diri Leorin.

"Bersiaplah!"

"Wuuush!"Leorin mengaktifkan sihirnya dan ia mengeluarkan aura sihir yang kuat hingga membuat udara berhembus kencang.

"Silahkan maju lebih dulu!"Aaron mempersilahkannya maju lebih dulu dari pada dirinya.

"Pedang Silver!"Leorin melesat dan menyerang Aaron dengan gerakan gerakan berpedangnya yang ahli.

"Kena!"Aaron menghindarinya lalu hendak menepuk tubuhnya untuk mengeluarkan rohnya dari tubuhnya tapi.

"Sring!"Leorin menebas tangannya hingga putus juga menggagalkan niatnya itu.

"Dia ternyata juga jenius!"Aaron menggunakan sihirnya mengembalikan tangannya lagi sambil takjub dengannya yang mampu membaca pergerakannya.

"Pelelas roh!"Aaron menciptakan banyak serangan dari tongkat sihirnya dan mengarahkannya padanya.

"Gerakan berpedang!"Leorin menebas semua serangannya itu sampai tak bersisa satupun.

"Dia... !"Aaron ingin mengeluarkan sihir kuatnya dengan serius menyerang Leorin itu.

"Slash!"

"Duuaarh!"Tapi sebelum itu Leorin muncul didepannya dan mengarahkan pedangnya kelehernya.

"Kau menang!"Menyadari dirinya yang tak mungkin bisa melawannya lagi Aaron menunjuk Leorin sebagai pemenangnya.

"Hore kak Leorin menang!"Misha sangat senang melihat Leorin mampu mengalahkan Aaron saat teman lainnya banyak yang kalah.

"Ya, Leo menang dengan mudah!"Elsa tak kalah senangnya apalagi Leorin bertarung hanya beberapa menit saja.

"Cih!"Teo tak mempedulikannya dan memilih diam saja.

"Kak Leorin sangat kuat!"Gordon memanggil Leorin dengan sebutan kakak karena dia sudah membuatnya jauh lebih baik atas apa yang dia alaminya.

"Bahkan aku saja hampir mati melawannya bagaimana bisa Leorin bisa mengalahkannya?"Zerx tak habis pikir dengan sihir Leorin itu yang membuat Aaron tak berkutik.

"Sekuat apa dia?"Tambahnya lagi penasaran seberapa kuat Leorin itu.

"Kalau boleh tahu darimana keluarga mana kau berasal?"Aaron yang takjub dengan Leorin yang mampu membuatnya tidak berdaya itu bertanya padanya.

"Saya tidak mempunyai keluarga, sejak kecil saya sudah menjadi prajurit kerajaan hingga saya diangkat menjadi ksatria kerajaan!"Jawab Leorin.

"Begitu ya?"Aaron paham ternyata Leorin ksatria kerajaan pastinya dia sudah ahli bertarung saat dimedan perang sedari kecil.

"Sesuai janjiku jika kalian menang maka aku akan memberikan Grimoire kepada kalian semua!"Aaron menepati janjinya kepada mereka sesuai perkataannya.