NovelToon NovelToon
Tumbal Pengantin Perawan Kebaya Merah

Tumbal Pengantin Perawan Kebaya Merah

Status: tamat
Genre:Tamat / matabatin / Horror Thriller-Horror / Cinta Terlarang / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / hantu / Tumbal
Popularitas:104.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Ibu Ajeng dan pak Imron nekat melakukan tumbal pesugihan hanya karena ingin sukses dan kaya raya dalam waktu cepat. Syarat tumbal mereka wajib yang masih perawan dan nantinya memakai kebaya pengantin warna merah karena memang akan dijadikan ‘pengantin’. Dibantu ki Yusna sang dukun, keduanya menjadikan Ani sang ART sebagai tumbal pertama. Padahal, Ani merupakan wanita yang sangat Rega putra mereka cintai. Keduanya sampai dijanjikan akan dinikahkan sebelum Ani justru ditumbalkan.

Ani menjelma menjadi arwah penasaran yang terus mencari pengantinnya di jalan sekitar Hutan Tua, selaku tempat jasad Ani dibuang. Sementara di tempat berbeda, Rega menjadi lumpuh, linglung tak ubahnya mayat hidup. Orang-orang mengenal Ani sebagai Hantu Pengantin Kebaya Merah. Melalui pria-pria yang berhasil dipikat oleh Ani, selain restoran orang tua Rega yang menjadi makin ramai, Ki Yusna juga jadi makin sakti.

Beberapa tahun kemudian, kelicikan ibu Ajeng dan pak Imron dalam berbisnis, menjadi awal mula kehancuran mereka. Keduanya yang selalu membuat usaha kuliner orang lain tutup, atau malah pemilik kuliner sakit-sakitan berakhir meninggal bahkan gila, justru harus berhadapan dengan sepasang indigo selaku sosok yang Ki Yusna takuti. Adalah Syukur dan Athan, sepasang indigo yang bila bersatu benar-benar bisa membuat Ki Yusna musnah. Hingga untuk menyiasati kenyataan tersebut, ki Yusna menuntut tumbal perawan lebih banyak lagi ke pak Imron dan ibu Ajeng guna menambah kesaktiannya. Namun, baik pak Imron apalagi ibu Ajeng akan melakukan apa pun termasuk menumbalkan anak sendiri, asal usaha kuliner mereka sukses. Meski di tengah keadaan pelik tersebut, pak Imron justru tergoda hantu kebaya merah yang tak lain Ani!

Semuanya sungguh di luar kendali. Hingga pada akhirnya, Ki Yusna tetap harus berhadapan dengan Syukur dan Athan. Lantas, bagaimana kelanjutan dari tumbal pesugihan mereka? Juga, nasib korban yang ditumbalkan khususnya Ani yang terus mencari pengantinnya? Akankah Ani juga bisa bahagia bersama Rega yang sangat ia cintai, tapi efek dirinya dijadikan tumbal, ia tak lagi mengingat Rega?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Serangan Dadakan

Dalam diamnya, Syukur tengah teringat adegan dirinya menatap mata kedua Rena. Tadi, alasannya begitu serius menatap kedua mata Rena karena ia mendadak melihat kejadian mencengangkan. Kejadian dari awal ibu Ajeng dan pak Imron melakukan tumbal pesugihan. Dari Ani dan Rega yang menjadi tumbal sekaligus korban awal. Selanjutnya, rumah makan yang langsung berlahiran dan itu juga langsung sukses.

Semua perubahan terjadi sangat instan. Bersamaan dengan itu, sesuai yang Syukur lihat dari kedua mata Rena, ada sosok Ani yang memikat tumbalnya di sepanjang jalan hutan tua tempat Ani dulu dibuang. Hanya saja, Syukur hanya melihat adegan tanpa tahu kronologi apalagi suaranya. Terakhir itu, merupakan kejadian Rena yang hendak dijadikan tumbal. Layaknya ketika kepada Ani, Syukur juga melihat ketika Rena disetubuhi oleh ki Yusna.

“Kur, aku dengar suara enggak jelas termasuk mendesah yang bikin aku merinding saking risihnya loh!” bisik Athan yang memang ahli dalam mendengar sekaligus membaca pikiran.

Athan dan Syukur yang kebetulan berdiri bersebelahan, langsung saling tatap. Keduanya tampak khawatir sekaligus serba salah. Meski sama-sama diam, keduanya yang masih di dekat mobil juga menahan takut.

“Kalau sudah begini, biasanya kejadiannya harus kita hadapi. Ibaratnya, ini misi besar buat kita. Cepat atau lambat, kita beneran akan terlibat!” tegas Syukur berbicara lirih. Karena Syukur tidak mau, Elra juga mendengarnya.

Athan mengembuskan napas panjang sekaligus pasrah dari dalam mulutnya. “Kalau kata orang Jawa, ibaratnya kita ini ula marani gebuk, atau itu, ular ndatengin hantaman, Kur!” ucapnya sambil berkecak pinggang.

Syukur menghela napas pelan sekaligus panjang. Ia masih menatap Athan penuh keseriusan. “Mas, sesuai yang aku lihat, ... ini masih berkaitan dengan restorannya Elra. Guna-guna yang dikirim ke restoran Elra dan itu memang dari Rumah Makan Juara itu loh.”

“Nah, si Rena ini, dia ada kaitannya dengan Rumah Makan Juara.”

“Nggak tahu apa hubungannya, tapi Rena sudah sempat akan dijadikan tumbal. Tumbal buat bikin rumah makan Juara baik-baik saja. Padahal kita sama-sama tahu, keadaan rumah makan mereka langsung hancur lebur. Beneran enggak tersisa dan semuanya terjadi dalam waktu berdekatan!” ucap Syukur.

“Ya namanya saja kerja sama dengan setan, ... ya hasilnya menyesatkan. Jangankan pesugihan dan kesuksesan, makanan instan saja yang awalnya terasa enak, ujung-ujungnya jadi penyakit!” ucap Athan.

“Kalau gitu, sekarang juga, lebih baik kamu bawa Elra balik ke Jakarta. Barulah setelah itu, kamu datang lagi, Mas!” ucap Syukur dan langsung membuat Athan mendelik.

“Di penglihatan aku, ... semuanya gelap jika kita terus lanjut bertiga, Mas!” lanjut Syukur.

“Kamu jangan bikin aku takut, Kur!” lirih Athan was-was.

“Ya makanya, tolong bawa Elra balik ke Jakarta. Di sini, biar aku dulu yang urus!” sergah Syukur.

Belum sempat melanjutkan pembahasan, dari dalam mobil, Elra mendadak membuka mobil dengan buru-buru. Pintu mobilnya sampai mengenai Athan karena Syukur ada persis di belakang mobil tempat duduk tengah. Sementara Athan ada persis di depan pintunya.

Elra yang ketakutan langsung loncat ke Syukur. Syukur yang langsung menangkap Elra, juga langsung Elra peluk erat.

“Ada apa sih?!” desak Athan nyaris jantungan gara-gara ulah Elra.

Namun, udara sekaligus aroma dari dalam mobilnya mendadak membuatnya mual.

“Kok bau gini? Tadi kan enggak?” keluh Athan. Namun, dari mereka bertiga, hanya Elra yang tidak menghirup aroma anyir dari dalam mobil. Elra hanya ketakutan dan memang mengeluh lantaran gadis sangat cantik bak boneka hidup itu menemukan kebaya pengantin warna merah di dalam tasnya.

“Aku yakin itu kebaya yang sama dengan yang ada di restoran!” sergah Elra belum bisa baik-baik saja.

Athan masuk dan mengambil kebaya yang Elra maksud. “Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un, beneran ini yang bau anyir kebangetan!”

“Itu mirip ... yang dipakai pengantin yang ... ditumbalkan!” lirih Syukur benar-benar tegang. Kedua tangannya jadi mendekap erat tubuh Elra.

Bagi Syukur, jika kebaya penga tin warna merah itu terus meneror Elra, berarti Elra sudah diincar!

“Jangan-jangan, ini kamu sudah diincar, Ra?” takut Athan.

“Sini, kamu jaga Elra. Biar aku yang urus kebayanya! Harus dibakar ini karena sepertinya memang ada yang enggak beres!” Setelah meminta Elra untuk turun dari tubuhnya, pada akhirnya Syukur benar-benar membakar kebayanya tak jauh dari mobil.

Doa bersama juga ketiganya lakukan. Namun, di tengah suasana yang sepi karena memang tak ada orang lain selain mereka. Pembakaran yang Syukur lakukan ke kebaya pengantin warna merahnya, menjadi awal mula ketiganya merasa ada yang janggal. Akan tetapi, ketiganya tetap berusaha menikmati kebersamaan di sana.

Athan dan Elra menemani Syukur membersihkan pekarangan sang kakek. Syukur menggunakan mesin pangkas rumput untuk merapikan pekarangan sang kakek yang tak kunjung laku. Padahal, sudah hampir lima belas tahun pekarangan tersebut dijual. Namun, pekarangan tersebut tak kunjung laku.

Di pekarangan kakeknya Syukur ada bangunan menyerupai tugu. Tugu tua dan tingginya ada dua meter tersebut merupakan makam pengganti untuk para anak korban kekejian praktik dukun. Dulu, saat Syukur dan Athan masih berusia lima tahunan, keduanya turut terlibat dalam kasus tersebut. Keduanya memecahkan misteri tersebut di novel : Anak Kuntilanak dan Teror Di Hutan Tua.

Karena kini menjadi kunjungan pertama Elra di sana, Elra jadi serba tanya. Elra layaknya bocah yang sedang menemani sang ayah kerja di ladang. Elra membiarkan rambut panjang warna ombre pink mudannya tergerai. Meski ketika Syukur menemukan sebuah kuburan, Elra langsung kehilangan nyali. Karenanya, Elra mau-mau saja dipanggul sekaligus diboyong oleh Syukur ke dalam mobil.

Semuanya terjadi sangat cepat, mencekam, sekaligus mengerikan. Kejadian di luar nalar sungguh terjadi dan Elra sebagai orang awam menjadi bagian di dalamnya!

“Serius, ini kuburan!” tegas Syukur kemudian buru-buru menurunkan mesin pangkas rumput dari punggungnya.

Ketika Syukur langsung menggali kuburannya, Athan justru mendengar suara aneh nan menggelikan layaknya sisik yang melewati rerumputan liar. Seperti langkah ular yang sangat cepat, dan jumlah ularnya sangat banyak!

Syukur yang langsung mencangkul kuburan di hadapannya berkata, “Pekarangan ini dijaga oleh banyak siluman ular. Sementara kuburan ini menjadi alasan mereka di sini. Aku penasaran, apa yang sebenarnya terjadi dan dikubur di sini!”

“Oh ....” Athan menghela napas dalam. “Jadi suara gemerincing bikin ngilu, geli, merinding itu sisik ular yang menyentuh semak-semak karena mereka sibuk berjalan?” tebaknya sambil menatap Syukur.

Tanpa mengurangi fokus tatapannya, Syukur yang terus mencangkul berkata, “Mereka hanya berjarak satu meter dari kita!”

Belum genap tiga puluh detik dari ucapan Syukur, di sekeliling mereka banyak ular hitam yang perlahan berusaha berdiri. Ular-ular tersebut layaknya pasukan Nagin di serial India!

“Jadi di sini masih saja ada warga yang main ilmu hitam? Memangnya mereka enggak pakai skin care biar ilmunya agak glowing gitu!” keluh Athan kali ini antara emosi, tapi juga ingin menangis.

“Fatalnya, sepertinya pelaku sengaja menjadikan keluarga kakekku sebagai kambing hitam,” sergah Syukur yang kemudian berkata, “Kambingnya jangan disuruh skin care juga. Bukannya glowing, malah bikin aliran sesat baru!”

“Hahahahaha! Sa—AE kamu, Kur!” Athan tidak bisa untuk tidak tertawa. Meski ketika ia melihat sekitar, ia jadi panas dingin sekaligus merinding.

“Ular takut bensin, kan? Mesin potong rumputnya bahan bakarnya bensin, kan?” sergah Athan yang langsung mengambil jeriken berisi bensin yang dimaksud.

“Tapi sepertinya mereka hanya takut ke do—” Syukur yang sudah kembali mencangkul, refleks tak bisa melanjutkan ucapannya lantaran suara kesakitan Athan.

“Kur, sakit banget, Kur!” keluh Athan sambil menatap pedih punggung tangan kanannya yang dipatok ular. Ada seekor ular yang berani terbang mematuknya.

“Astagfirullahaladzim, doa, Than!” sergah Syukur sudah langsung menjatuhkan cangkulnya begitu saja.

Syukur berusaha mengobati luka patukan ular di punggung tangan kanan Athan, dengan bacaan doa-doa. Selain itu, Athan yang kesakitan juga perlahan melafalkan doa-doa.

“Ini aku bakalan mati, yah, Kur?” tanya Athan dengan nada putus asa.

“Mereka bukan ular biasa! Doa saja, harusnya mereka tak berbisa!” sergah Syukur yang langsung membuat Athan kembali tenang.

Syukur kembali lanjut mencangkul. Sementara Athan lanjut berdoa. Namun semakin Syukur nyaris mendapatkan apa yang Syukur cari, makin agresif juga ular-ular di sekitar mereka dalam mendekat.

Ada kain kafan yang tampak kusam. Makam itu tak sampai dihiasi papan dan sepertinya juga bukan ukuran manusia.

“A'uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahirrahmanirrahim,” ucap Syukur yang kemudian berkata, “Mungkin ini yang dinamakan, kuburan bersyarat.”

Kedalaman kuburan yang Syukur gali juga tidak ada satu meter. Mirip kuburan untuk kucing.

“Bakar, Kur!” sergah Athan buru-buru lanjut komat kamit melafalkan doa. Ia melihat ada bungkusan mirip pocong, tapi panjangnya tidak ada setengah meter, selaku penghuni kuburan yang Syukur gali.

Tanpa sedikit pun rasa takut, Syukur langsung mengambilnya sambil terus berdoa. Setelah dibuka, ternyata makam tersebut berisi batang pohon pisang yang sudah mengering. Dengan kata lain, kuburan tersebut memang sudah lama. Kemudian, yang mereka lakukan ialah membakar kain kafan berikut isinya sambil terus membaca doa-doa.

“Aduhhhhh ...,” batin Athan lagi-lagi keberisikan. Sebab para ular yang awalnya berusaha menyerang mereka berakhir meraung-raung. Mereka yang bersuara laki-laki dan perempuan dengan usia beragam juga sibuk meminta tolong.

“T—tolong, ... tolong jangan bakar kami. Kami minta maaf karena kami dipaksa bekerja!” teriak beberapa dari suara yang Athan dengar.

“Kur, mereka bilang, mereka hanya bekerja!” sergah Athan menyampaikan apa yang ia dengar.

“Siapa yang menyuruh kalian?” sergah Syukur yang sampai detik ini masih memiliki tanda silang di tengkuk maupun pipi kanannya.

Alih-alih mendengarkan jawaban dari para ular, yang Athan dengar justru alunan gamelan. Lagi-lagi suaranya membuat Athan merinding. Athan yang memakai kaus hangat panjang warna abu-abu, refleks mengelus tengkuk dan juga lehernya. Karena di sana, bulu kuduknya sibuk berdiri.

“Mereka enggak jawab, Than?” sergah Syukur sambil melepas jaket kulit warna hitamnya, hingga tubuh berototnya hanya memakai kaus oblong lengan pendek warna putih.

Bukannya menjawab, Athan malah menepuk-nepuk asal punggung Syukur. Karena kebetulan, Syukur yang hendak menggendong mesin potong rumput memang membelakanginya.

Syukur yang tak sampai bersuara juga berangsur menoleh menatap Athan. Harusnya Athan tak lagi ketakutan karena para ular yang sempat menyerang juga sudah musnah bersama kain kafan maupun isinya yang dibakar.

“Apa lagi?” tanya Syukur yang memang penasaran.

“Ada hajatan di Hutan Tua!” sergah Athan.

“M—maksud kamu?” singkat Syukur yang menang jadi penasaran. Ia sengaja menatap kedua mata Athan untuk bisa melihat apa yang tengah Athan dengar sekaligus pikirkan.

Setelah menatap kedua mata Athan penuh keseriusan, pandangan Syukur langsung tertarik pada apa yang tengah Athan dengar sekaligus pikirkan. Janur kuning terpasang di antara tratag kecil yang memang menjadikan gamelan sebagai pengiring. Seorang pengantin wanita muda tampak cantik dengan kebaya merah. Wanita itu memakai rias sekaligus pakaian adat Jawa Tengah, meski jelas kini mereka sedang ada di wilayah Jawa Barat. Beberapa orang yang ada di sana juga kompak memakai pakaian adat. Semua wanita memakai sanggul, sementara pria yang jumlahnya belasan kompak memakai blangkon.

“Pernikahan gaib?” pikir Syukur menyimpulkan penglihatannya.

“Yang kamu lihat begitu?” sergah Athan yang langsung memaksa Syukur untuk segera menyaksikan secara langsung.

“Enggak ... jangan,” ucap Syukur terus menolak.

Karena Syukur terus menolak, Athan sengaja mengajak Elra. Athan sangat paham, Syukur tak mungkin membiarkan Elra terluka. Selain itu, Syukur juga tak mungkin menolak permohonan Elra.

“Ayo, Than! Syukur setuju!” sergah Elra mengabarkan dan memang kegirangan. Sebab Elra belum tahu, apa sebenarnya yang ada di Hutan Tua, dan akan mereka lihat.

“Sebentar, deh ... itu di sebelah sana kok, rumputnya kayak di pangkas. Ada bagian pekarangan yang sempat dikelola mau ditanami apa gimana? Kalau buat ditanami kok hanya sedikit ya? Memang kebetulan belum beres, ... Atau malah, itu kuburan fiktif lagi?” ucap Elra sambil menatap ke lokasi yang dimaksud. Lokasi Aira dimakamkan secara rahasia oleh ibu Ajeng dan ki Yusna. Posisinya tidak begitu jauh dari tugu kuburan pengganti untuk para arwah anak-anak korban pesugihan hutan Tua.

1
Al Fatih
makasih yaa Bun,,, tapi sayangnya aq ga punya Ig 🤭
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Dm nt aja Kak 😂
total 1 replies
Aisyah Putri Angel
selamat malam dan selamat beristirahat.
untuk di Indonesia selamat menjelang siang dan selamat beraktivitas saja.
makasih Thor
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Rinisa
Bagus....👍🏻
Karna sdh End _ marathon baca...🤗
FiaNasa
kisah syukur m.elra judulnya apa ya thor
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Belum ada Kak. Nunggu Bian tamat dulu ya. Covernya belum.beres
total 1 replies
Rinisa
Awak cerita yg bagus...👍🏻
Arni
gadis brisik, kisahnya athan dan Dessy da baca kak
Arni
Tak terasa da tamat aja kak, ditunggu kisah syukur dan elra kak
Susi Akbarini
biar graris ngekosnya..
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
arwahnya berarti...
Aisyah Putri Angel
selamat pagi ...dii Sabtu pagi yg dingin Krn hujan badai.
makasih Thor
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Sehat-sehat ya Kak ❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Rosti Yetty
Kok belum bisa juga ketemu thorr....? apa kata kuncinya cerita Bian dg Titi...?
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Sesuai judul Kak
total 1 replies
Rosti Yetty
Selesai ceritanya asyik dan juga penasaran akan Syukur dan Elra....makasih thorr telah menyuguhkan cerita horor, moga terus berkarya dan semangat
Khanya
cuma keluarga mami chloe ,hyera, elra yg gak pernah rusak....novel lain sadis2 nasib cwe nya
Al Fatih
aq blm siap....,, aq blm siap...., aq blm siap....,, kenapa sih Bun karyamu slalu bikin nagih dan penasaran.....
haaaaaaaaaaaa sabar....,🤭😘
azka karim
di tunggu kisahnya BIAN dan Titi, untuk cerita Athan udah baca 👍👍
Suryani Bu
aku belum nemu mba Rosi
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Di profilku coba Kak
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Oalah
total 2 replies
Narno Jozz Tenan
gak ketemu tor
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Di profilku coba Kak
total 1 replies
Al Fatih
aq sudah dari sana Bun....
Arryanti Ar
cerita daisy sama athan mah udah kelar jauh2 hari dong k ros... yo lanjut yg laen,tapi ttp kasih notif ya biar akoh tau 😝
sri windari
Ditunggu kisah bian - titi dan syukur-elra-rena min.. Yg novel nya athan udah tamat bacanya min 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!