NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Masuk Rumah Sakit

Di dalam rumah Elisa dan Erik merasa harus menengok Raisa dari CCTV yang mereka sudah pasang untuk mengawasinya.

"Lihat sayang, dia sudah bangun, wanita itu tengah menikmati apa yang ayahnya lakukan padamu dulu," kata Elisa mempengaruhi Erik yang sedang menonton bersamanya.

Erik tahu sendiri apa yang terjadi pada orang tuanya gara-gara ayahnya Raisa, dia mengeraskan tangan ketika selesai mencerna hasutan Elisa tadi.

"Ya, aku tidak akan mengampuni apapun yang dilakukan ayahnya itu, dia pantas mendapatkan penyiksaan dariku," balas Erik menutup laptopnya.

Elisa tersenyum licik, tentu senang bisa memperdayakan Erik yang terlalu mencintai dirinya tanpa mengetahui maksud Elisa sejauh ini menemani Erik selama beberapa tahun.

"Aku mendukung kamu mas, dia wanita jahat yang sama kaya ayahnya, tidak boleh dilepaskan dan diberikan ampun, siksa dia sesuka hatimu, dan aku akan membantu sebisa aku agar dia bisa menderita hidup di tengah-tengah kita berdua," kata Elisa masih mengobarkan api dendam untuk suaminya.

Erik mendekati Elisa, mengecup kening wanitanya dan menggandeng tangan Elisa sembari memberikan sejumlah uang yang tumpukan berlipat-lipat.

"Sayang, aku mau kerja dulu, kamu belanja sesuka hati sampai lupa dengan tawanan kita, biarkan dia menjadi urusan aku, aku hanya tidak mau kamu mengurusinya melebihi kamu perhatian padaku," kata Erik setelah memberikan banyak uang pada Elisa.

Elisa kembali memasang senyum terbaiknya pada suami yang jelas memanjakannya sekarang, dia tidak berhenti merayu dan menggoda menggunakan caranya termasuk saat tatapan mata Erik sangat dalam dan memiliki arti.

"Baiklah mas, aku juga mau pergi kalau begitu, mas kerja saya yang rajin dan berikutnya aku mau mas berikan aku uang yang jauh lebih banyak," bisik Elisa yang mulutnya dekat dengan telinga Erik.

Erik mengecup pipi Elisa sembari berjalan diikuti wanita itu ke arah pintu, mereka berpamitan satu sama lain, Elisa tidak mau menghabiskan waktunya di rumah ini jika Erik sendiri sudah menyuruhnya untuk belanja banyak.

"Ini waktunya aku mencari selingan yang jauh lebih daripada Erik dan Samuel, tapi sebelum ini aku mau ke rumah sakit menjenguk Samuel, karena walaupun dia hanya alatku, dia bisa kembali aku manfaatkan dalam rasa kesepianku selama ini, aku tidak bisa hidup tanpa kasih sayang," ucapnya masuk ke dalam mobil baru yang diberikan Erik.

Erik sudah pergi bekerja di perusahaan milik ayahnya Raisa, dia terus memikirkan Raisa yang ada di dalam paviliun, entah kenapa ada kerinduan pada wanita itu yang bisa menjadikannya pria yang terbuka satu sama lain terhadap pasangan.

"Dia itu sebenarnya bagaimana? Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan jika memang hatiku sudah mulai menyukainya, kemarin aku tidak setega itu setelah mengenalnya, dia memang berbeda dari ayahnya," pikir Erik di dalam mobil perjalanan ke perusahaan.

Erik kembali melihat CCTV di ponselnya yang sudah terhubung setiap waktu, tetapi matanya melihat Raisa jatuh di lantai.

"Astaga, dia kenapa?"

Erik memutar balik mobilnya untuk kembali ke rumah karena Raisa jatuh pingsan, seharusnya Raisa tidak akan pingsan, wanita itu cukup enak karena disekap olehnya masih diberikan fasilitas ataupun makanan.

Dua puluh menit berlalu, Erik turun sudah ada di garasi rumah kembali, dia segera berlari tanpa menutup pintu mobilnya. Sangat tergesa-gesa masuk ke dalam paviliun.

"Hey, bangun dari sana," kata Erik menendang pelan badan Raisa yang tergeletak di lantai.

"Astaga, dia tidak bangun juga, aku harus membawanya ke rumah sakit," ucapnya segera meraih tubuh Raisa.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit sebenarnya Erik ingin mengabari Elisa, tetapi dia tidak sempat karena harus menggunakan taksi dan memperhatikan Raisa yang ada di pangkuannya.

"Bangun Raisa, kamu tidak boleh mati, ada apa denganmu? Bukankah kamu bisa makan dan minum? Aku harus memastikan kamu hidup sampai aku puas menyiksamu," suara hati Erik yang masih terus tersulut oleh dendamnya.

Setibanya di rumah sakit, mata Erik melihat Elisa masuk ke dalam ruangan yang tidak asing baginya.

"Elisa? Sedang apa dia kesana?" tanyanya sendiri bertanya-tanya kenapa Elisa masih membohonginya untuk bisa menemui Samuel.

Saat Erik selesai mengantarkan Raisa ke ruangan inapnya, sekarang dia menghampiri Elisa yang masih berada di dalam ruangan Samuel.

"Samuel, kamu harus bangun sayang, kita tidak bisa bicara kalau kamu terus menutup mata seperti ini, kamu kan tau kalau kita bisa menguasai harta Erik, tapi kamu malah koma seperti ini, walaupun kamu menjadi alatku, tapi aku nyaman berada di sampingmu dibandingkan Erik yang payah dalam berumah tangga, yang ada dalam pikirannya hanyalah dendam dan uang, bukan cinta yang besar seperti kamu," ucapnya merasa kehilangan Samuel sekarang.

Erik mendengar semuanya, dia tercengang atas apa yang dikatakan Elisa untuk dirinya selama ini, ternyata wanita itu tidak tulus mencintainya sejak awal, karena niatnya sudah buruk untuk merenggut hartanya.

"Kurang ajar! Jadi seperti itu Elisa di belakang aku? Apa yang aku lakukan tidak bisa memberikan kesetiaan pada cintanya untuk aku? Dia juga bermaksud lain ingin merenggut segalanya dariku? Lalu, apa bedanya dia sama ayahnya Raisa, aku benci orang-orang semacam ini," kata Erik mulai emosi bercampur sedih karena harus mengetahui kebenarannya.

Erik tidak masuk ke dalam ruangan inap Samuel, karena dia tahu pria itu sedang koma, dia pergi dari sana sebelum berubah pikiran untuk melabrak Elisa dan mengusirnya dari kehidupannya.

Namun, teringat istri yang satunya lagi sedang berbaring di rumah sakit akibat perbuatannya selama ini.

"Raisa!"

Erik berlari kembali ke tempat semula dia membawa Raisa walaupun jaraknya tidak jauh dari tempat rawat inap Samuel yang mungkin dirinya bisa bertemu dengan Elisa.

Raisa masih belum sadarkan diri setelah dirawat oleh dokter, Erik masih di sana melihat Raisa yang terlihat lemah, Raisa hanya tidak makan dan minum seharian, itu kata dokter sebelum meninggalkan ruangan saat bertemu dengan Erik.

"Ada apa dengannya, padahal aku selalu memberikan dia makan dan minum, apa yang terjadi, kenapa bisa dia kelaparan seperti ini? Atau jangan-jangan ini perbuatan Elisa untuk menyiksa Raisa? Tapi dia bisa mati kalau begini! Aku tidak mau menjadi pembunuh walaupun aku dendam pada ayahnya!"

Erik mengetik pesan untuk Elisa untuk mempertanyakan hal ini, bukan tentang perselingkuhannya sama Samuel, dia segera menemuinya.

"Di mana kamu sekarang!"

Pesan dikirimkan Erik pada Elisa yang masih berada di dalam ruangan Samuel dan berada di sana dalam kesedihan meminta Samuel untuk sadarkan diri.

"Sial! Untuk apalagi Erik mengirim pesan seperti ini? Bukankah dia berada di perusahaannya sekarang?"

Elisa bergerak pergi dari sana untuk menghubungi Erik dan memastikan apa maunya Erik darinya.

Satu panggilan pada Erik dari ponselnya terhubung sekarang.

"Ada apa mas?"

Elisa sudah berada di dalam mobilnya sendiri.

"Pulang sekarang!"

Erik yakin kalau Elisa pun belum pulang dari rumah sakit, karena Erik masih melihat Elisa berada di dalam mobil parkiran rumah sakit.

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!