NovelToon NovelToon
My Perfect Stranger

My Perfect Stranger

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perasaan / Duda / Romansa Modern / Cinta setelah menikah / Tinggal bersama / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nisaaayu

Berniat ingin menyelamatkan seorang pria dari pengkhianatan pernikahan justru membuatnya terlibat dan malah menjadi pengantin wanita pengganti. Friska Hallin Amanda, seorang gadis yang terpaksa berurusan dengan sang mempelai pria yang ternyata seorang CEO terkenal.

Dia tidak menyangka bahwa perbuatannya yang merusak pernikahan CEO tersebut justru mengantarkannya kepada pernikahan yang tak pernah Ia bayangkan. Friska terpaksa menggantikan mempelai wanita untuk menyelamatkan nama baik sang CEO.

"Saya tidak mau menikah dengan bapak!"

"Kamu harus mau! nama baik saya akan dipertaruhkan saat ini. Atau saya akan menghancurkan hidupmu beserta keluargamu!" begitulah ancaman Ardigo yang membuat pernikahan palsu itu akhirnya terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisaaayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesal

Di Fabiyan's Corp,

Ardigo sedang menghadiri meeting penting bersama para pemegang saham. Hari ini diadakan meeting rutin antara perusahaan dan para pemegang saham untuk membahas mengenai keuntungan dan perencanaan kegiatan perusahaan. Ardigo tampak serius memimpin meeting, hal itu membuatnya terlihat berkali lipat lebih tampan. Tak heran para wanita di ruangan tersebut tidak rela melepas atensi mereka dari wajah tampan sang CEO Fabiyan's Corp.

Meeting pun berjalan lancar dengan mencapai keputusan dan kepuasan dari semua pihak. Para peserta meeting terlihat sudah keluar satu persatu dari ruangan. Saat semuanya sudah keluar, kini hanya tersisa seorang pria paruh baya yang terlihat tetap gagah di usia senjanya. Dia yang awalnya duduk di posisi yang cukup jauh dari Ardigo, kini mulai berjalan mendekat ke arah pria tersebut

"Masih disini om?" sapa Ardigo sopan

"Lama tidak bertemu, Ardigo. Aku ingin menyapamu terlebih dahulu" balas pria paruh baya tersebut

"Apa kabar, Om Fadli?"

"Aku sehat seperti yang kamu lihat. Lalu bagaimana dengan dirimu? aku lihat kamu tidak berubah, selalu gagah dan berkarisma" ujar pria tua tersebut sambil tersenyum ramah, yang hanya dibalas anggukan dan senyum tipis dari Ardigo

"Bagaimana kehidupanmu sekarang? aku melihatmu menikahi mantan kekasih yang datang untuk menggagalkan pernikahanmu. Apa dia memang benar mantan kekasihmu?"tanya Fadli yang mengingat pengakuan Ardigo saat dulu akan menikahi Friska

Inilah yang membuat Ardigo kurang menyukai pria tua ini, dia terlalu mengurusi kehidupan pribadinya. Orang yang dipanggilnya 'Om' tersebut merupakan salah satu kolega bisnis serta teman dari Reno, Papa Ardigo. Suami Friska tersebut sudah sangat hafal dengan maksud terselubung dari pria tua ini.

"Terimakasih Om, ternyata Om masih sangat peduli dengan saya. Saya sangat bersyukur bisa menikahi wanita yang tepat dan hebat. Dan Om bisa lihat sendiri saya terlihat samakin baik setelah menikah" balas Ardigo tersenyum miring tanpa sadar memuji Friska

"Kamu yakin dia adalah wanita yang tepat? begini Ardigo, sebagai teman Reno, aku sudah menganggapmu seperti putraku sendiri. Aku hanya tidak ingin kamu mendapatkan seseorang yang tidak baik untukmu" ucap Fadli dengan raut wajah serius

"Saya yakin istri saya adalah yang terbaik untuk saya, Om"

"Aku sangat paham posisimu ini, seorang CEO dengan segala kesempurnaan sudah pasti akan menjadi incaran banyak wanita. Tujuan mereka tidak lain adalah hanya ingin bisa menumpang hidup dengan kemewahan yang kamu sediakan. Seseorang sepertimu akan sangat sulit untuk menemukan wanita yang benar benar tulus mencintaimu"

Ardigo mulai kesal dengan ucapan pria tua itu. Dari ucapannya, Fadli seolah mengatakan Friska adalah wanita yang sengaja mendekati dirinya untuk bisa menikmati seluruh hartanya. Jujur saja, Ardigo sangat tidak menyukai opini tersebut meski di awal pernikahan dulu dia juga memiliki pemikiran yang sama terhadap Friska. Namun setelah menjalani pernikahan dengan Friska, gadis itu belum pernah meminta apapun atau merepotkan dirinya. Dia benar benar mandiri dan seakan tidak membutuhkan Ardigo di hidupnya.

"Saya sangat berterimakasih dengan perhatian Om. Tapi tidak ada yang lebih mengerti istri saya melebihi saya sendiri selaku suaminya. Saya memang pernah salah dan tertipu dengan Felicya, tapi istri saya sangat jauh berbeda dengannya. Jadi Om bisa tenang sekarang" ujar Digo berusaha tetap tenang dan sopan kepada teman Papanya ini.

"Jangan terlalu yakin dulu, Ardigo. Seseorang bisa saja berubah seiring dengan berjalannya waktu. Aku beri tau padamu, ada dua jenis musuh di dunia ini. Ada yang langsung menerkam seperti harimau, dan ada juga yang berpura pura tenang di awal lalu membunuh di akhir, seperti buaya. Sebaiknya kamu tetap waspada" ucap Fadli masih berusaha mempengaruhi Ardigo

"Jangan berpikir buruk dulu tentangku, Ardigo. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu. Jika rayuan wanita itu yang telah mempengaruhimu, coba kamu pikirkan lagi sebelum pernikahan kalian semakin jauh" tambah Fadli.

Kuping Ardigo sudah mulai panas mendengar ocehan pria tua ini. Namun dia masih menahan emosinya karena mengingat pria ini adalah pria tua yang sebaya dengan Papanya. Bagaimanapun, Ardigo masih mengedepankan sopan dan menghargai orang yang lebih tua darinya. Namun, jika Fadli menghina Friska lebih jauh lagi, dia tidak yakin masih bisa menahan amarahnya.

"Saya memang tidak bisa mendahului kuasa Tuhan dengan menjamin bahwa saya dan istri saya akan terus bahagia dan bersama sampai tua nanti. Saya tidak punya kuasa untuk itu, namun saya berusaha semampu saya dan mengajak istri saya untuk saling bekerjasama dalam menciptakan keluarga yang bahagia dan tetap berusaha bahagia di tengah permasalahan apapun. Karena saya tau, permasalahan akan selalu singgah di setiap rumah tangga. Dan satu lagi, sejak awal saya lah yang memutuskan untuk menikahinya, jadi dia sama sekali tidak merayu saya." Ardigo berujar tegas dengan tatapan tajamnya

"Kamu sudah semakin dewasa dan matang, Ardigo. Kita tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya terhadap rumah tanggamu. Aku tidak mendoakan hal buruk terjadi padamu, tapi jika suatu hari nanti kamu sudah menyadari bahwa istrimu berkhianat, aku bersedia menerimamu sebagai menantuku. Sebagai ayah, aku sangat mengenal putriku dan aku yakin dia bisa menjadi yang terbaik untukmu" ujar Fadli enteng

Ardigo sangat paham bahwa inilah inti dari semua ocehan pria tua ini. Dia memang sudah lama menjodohkan putrinya dengan Ardigo, namun pria itu selalu menolak. Sejak kematian Sarah (ibu Vano), Fadli semakin gencar menjodohkan putrinya dengan Ardigo, namun pria itu menolaknya karena masih terlalu mencintai mendiang istrinya. Hingga Felicya datang ke dalam hidupnya, membuat Ardigo tidak lagi memandang wanita lain selain wanitanya.

"Terimakasih tawarannya, Om. Tapi saya pastikan saya tidak akan mengganggu masa depan putri Om. Dia berhak mendapatkan pria yang lebih baik dan juga lajang di luar sana" balas Ardigo skeptis. Dia memberikan senyum tipis di ujung kalimatnya. Fadli hanya diam mematung lalu memaksa untuk tertawa sumbang

"Baiklah kalau begitu, sepertinya aku harus segera pergi karena masih ada urusan lain. Senang bertemu denganmu hari ini" ucap Fadli sambil menjabat tangan Ardigo, lalu segera keluar dari ruangan meeting.

Ardigo membuang napas kasar ketika Fadli sudah keluar dari ruangan, dia sudah menahan kekesalannya sejak tadi. Inilah yang selalu dia rasakan setiap kali selesai bertemu atau berbincang dengan Fadli. Ardigo mengakui bahwa putri Fadli yang bernama Selia adalah gadis yang cantik dan baik. Dia bukanlah tipe gadis penggoda, bahkan dia pernah meminta maaf kepada Ardigo atas perbuatan ayahnya yang selalu menjodohkan Ardigo kepadanya, karena gadis itu bisa merasakan bahwa Ardigo risih dengan hal itu. Tapi tetap saja pria itu tidak menaruh rasa kepadanya, namun dia juga tidak membenci gadis itu.

Tak lama kemudian pintu kembali terbuka dan menampilkan sosok pria tampan dengan penampilan yang tidak terlalu formal dan terkesan sedikit kasual

"Kenapa masih disini?" tanya pria tersebut

"Aku baru saja akan pergi ke ruanganku"

"Oh, baiklah. Ayo"

Mereka pun berjalan menuju ruangan Ardigo

"Ada apa denganmu? Kamu terlihat sedang memikirkan sesuatu" celetuk Heri saat mereka sudah duduk di sofa ruangan Ardigo. Heri adalah sahabat Ardigo

yang tadi juga menghadiri rapat. Sama seperti Ardigo, dia juga CEO dari sebuah perusahaan, namun bergerak di bidang Arsitektur

"Tidak ada"

"Ayolah Digo, aku bukan baru sebulan mengenalmu. Aku yakin ada sesuatu yang membuatmu kesal. Lihatlah wajah tegangmu" ucap Heri menunjuk wajah sang sahabat

"Aku baru selesai berbicara dengan Om Fadli"

Heri paham dengan satu kalimat yang diucapkan Ardigo

"Dia masih menjodohkanmu dengan putrinya?"

"Iya. Bahkan saat dia tau bahwa aku sudah menikah, dia tidak juga berhenti" ucap Ardigo lalu menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa, tidak habis pikir dengan sikap Fadli

"Sudahlah, jangan pedulikan dia. Cukup jalani hidupmu yang sekarang"

"Tapi aku tidak suka dia terus mencampuri urusanku. Bahkan dia berbicara seolah olah Friska adalah sosok wanita yang tidak baik"

Heri menarik sudut bibirnya, merasa tergelitik dengan kalimat akhir sahabatnya ini

"Tentu saja. Suami mana yang senang mendengar istrinya direndahkan, bukan begitu?" ucap Heri memasang senyum menggoda di wajah tampannya

"Hei, apa maksud senyumanmu itu?" ketus Ardigo

"Ayolah, kamu baru saja menunjukkan kemarahan atas penghinaan terhadap istrimu. Kira kira perasaan itu dinamakan apa, ya?" tambah Heri sambil menaik turunkan alisnya

"Jangan mengada ngada! aku tidak punya perasaan apapun terhadapnya. Dia sudah sangat baik kepada anakku, tidak adil rasanya jika aku hanya diam dan tidak peduli ketika mendengar ucapan buruk tentangnya" ujar Ardigo

"Iya, awalnya memang seperti itu. Tapi itu adalah awal yang bagus, silakan dilanjutkan"

"Lanjutkan apa maksudmu?" sewot Ardigo

"Tentu saja lanjutkan hidupmu. Jika kamu ingin melanjutkan hubunganmu dengan Friska sih itu urusanmu" kekeh Heri yang terlihat senang menggoda Ardigo. Pria itu hanya menatap tajam ke arah Heri yang dibalas senyum menggoda oleh pria itu.

"Aku jadi penasaran dengan istrimu. Bolehkah aku bertemu dengannya? aku belum pernah melihatnya secara langsung"

Ardigo hanya memberikan tampang tidak bersahabatnya

"Temui saja" ucap Ardigo, namun ada kekesalan dalam nada bicaranya

"Wow santai, brother. Sangat terlihat ucapan dan hatimu tidak selaras" Heri semakin senang menggoda sang sahabat. Namun dari hatinya dia memang ingin bertemu dengan wanita luar biasa dan pemberani yang kini berstatus sebagai istri sahabatnya itu. Tidak ada maksud lain, dia hanya penasaran

"Aku tidak peduli jika kau ingin bertemu dengannya, aku hanya masih kesal dengan om Fadli" Ardigo berkata tanpa menatap wajah Heri

"Hmm begitukah? Sungguh aku menyesal pergi menemui wanita sialan itu ke Dubai di hari pernikahanmu. Aku jadi tidak bisa melihat kekacauan saat itu. Aku jadi semakin penasaran dengan istrimu"

"Makanya jangan terlalu percaya dengan seorang wanita. Bukankah kau seorang player? setelah hari itu aku jadi meragukan kemampuanmu" kini Ardigo yang membalas dengan ledekannya

Dia berbicara seolah dia tidak pernah ditipu saja oleh seorang wanita. Batin Heri

To be continued

1
Yeppo🦌
kafe tutupnya jam 6 amat yak 😁
Emy Chumii
otw unboxing 😁😎
Emy Chumii
nyesek bacanya 😭😭😭
Emy Chumii
😭😭😭😭😭😭
Emy Chumii
syedih 😢😭
Emy Chumii
kok sepertinya bakal terjadi sesuatu ya??😢
Emy Chumii
Digo, modus nya bisa aja 🤣👍
Justvan Bachtiar
bagus sekali
yudi yudi
Luar biasa
yudi yudi
Lumayan
Emy Chumii
langsung ngaku dong,digo..sebelum ada yang deketin istrinya 🤣🤣👍👍
Emy Chumii
mangkanya klo cinta bilang, Digo.😁😁
Emy Chumii
cerita nya menarik, penulisan nya rapih, jadi enak bacanya 👍👍👍👍
Arkana Silondae
novell terkerenn yg pernah aku bacaaa 🥰😍
Nurul Pky
aku ikut sedih dan terima bila mati... hampir saja handphone nya ku banting 😭
Nurul Pky
Luar biasa
Nurul Pky
cerita yg mengagumkan
Sa Tokkin
Luar biasa
Rohani
Biasa
Nisaaayu: kalo ga suka, bisa skip aja kak. ga usah ngasih rate jelek. Tindakan kakak itu udah merugikan aku. Dan aku lihat2 kakak sering melakukan itu ke yg lain juga. KALAU GA SUKA NOVEL YANG DITULIS ORANG, BIKIN NOVEL SENDIRI!!
total 1 replies
Hera P07
Gk masuk akal si friska tiba-tiba sokab ma tau si felicya mo khianati digo, tau dari mana coba mereka mo nikah, cringe banget ngehentiinya pas nikah kenapa gk pas sebelumnya aj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!