NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 32 KETAHUAN

Aku menatap bingung ke arah Delon

“Ngapain kamu kesini? Ini udah udah larut malam.” Kataku

“Saya hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja disini.” Balasnya

“Astaga, kan ada hp. Kamu bisa ngirim pesan ke saya.” Kataku

“Sudah saya lakukan, hanya saja nomor kamu tidak aktif.” Katanya lagi

“Hehehehe, sorry ya saya lupa kalau saya sedang cas hp saya tadi.” Kataku sambil menyengir

“Baiklah kalau begitu saya pamit dulu.” Katanya

“Ehh tunggu-tunggu, cerita dulu ke saya. Gimana reaksi mereka?” Tanyaku

“Berkat Pak Tomi semuanya baik-baik saja.” Katanya

“Maksudnya gimana?”

FLASHBACK ON

POV DELON

Aku hanya bisa berpasrah saat Bang Rahma kekeh menelpon polisi.

“Tunggu Nak Rahma.” Kata Pak Tomi

“Kenapa Tuan?” Tanya Bang Rahma

“Sebaiknya Nak jangan libatkan polisi dulu, benar yang dikatakan oleh Nak Delon polisi tidak akan memproses jika kasus hilangnya belum lebih dari 1 kali 24 jam. Sebaiknya kita meminta tolong petugas disini membantu

kita mencari keberadaan Eva. Itu cara yang bisa kita lakukan saat ini.” Jelas Pak Tomi

Mendengar penjelasannya membuatku sedikit lega, paling tidak rencana kami tidak harus terbongkar dengan cepat.

“Baiklah Tuan, kalau begitu ke saya pos penjagaan dulu. Saya akan meminta bantuan mereka untuk mencari keberadaan Eva.” Kata Bang Rahma

Setelah Bang Rahma menjauh, Pak Tomi menghampiriku.

“Nak Delon, Putri saya baik-baik saja kan?” Tanya Pak Tomi

Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan Pak Tomi.

“Iya Pak, Eva baik-baik saja.” Kataku

“Syukurlah kalau begitu, sebenarnya saya tidak setuju dengan rencana ini. Bisa saja saya membicarakan semuanya dengan Nak Rahma dan siap membantu memfasilitasi semuanya, tapi Putri saya tidak ingin membuat

Nak Rahma berpikir dia membebani saya. Jadi saya terpaksa setuju saja dengan rencananya.” Jelas Pak Tomi

“Maafkan saya juga Pak, saya tidak bisa membujuk Eva. Dia bersikeras memaksa untuk melakukan rencana ini.” Kataku

“Jangan salahkan diri kamu sendiri, saya tau watak Putri saya. Dia memang keras kepala dan jika dia ingin melakukan sesuatu maka itu akan dilakukannya.” Jelas Pak Tomi

“Saya titip Putri saya ya, jangan sampai terjadi sesuatu kepadanya. Saya percayakan dia sama Nak Delon.” Kata Pak Tomi

FLASHBACK OFF

POV DEVALINA

“Saya enggak berpikir sampai disitu, syukur Ayah bisa menghentikan Kak Rahma.” Kataku lega

“Tapi gimana besok? Pasti Kak Rahma bersikeras melaporkan ini ke kantor polisi.” Kataku kembali panik.

“Kamu tenang saja, semuanya akan diurus Pak Tomi.” Katanya

“Syukurlah kalau gitu, aku percaya dengan Ayah. Pasti semuanya akan baik-baik saja.” Kataku

“Baiklah, kalau tidak ada yang perlu dibicarakan saya harus kembali lagi.” Katanya.

(HARI KE-19)

Sudah dua hari aku berada di Vila ini dan Delon selalu mengirimiku pesan menanyakan keadaanku.

“Coba aja dia tanya gini bukan karena rasa tanggung jawabnya, pasti aku bakal lebih senang.” Gumamku

Aku merasa suntuk berada di kamar terus jadi aku memutuskan berjalan-jalan di sekeliling Vila. Selain aku yang menempati Villa, ada juga pasangan dan satu keluarga yang memesan Vilanya.

Aku duduk di taman belakang sambil memikirkan semua yang sudah berlalu.

“Hari ini hari terakhir aku berada disini, besok kami akan pulang. Semoga saja rencananya bisa berjalan dengan lancar.” Gumamku

 “Ini sudah lewat dari waktu yang disepakati oleh Kak Rahma dengan Pak Mahendra. Semoga saja Kak Rahma

tidak setuju dengan kontrak gila itu.” Gumamku

Aku tidak tau apa yang terjadi dengan Kak Rahma, Delon mengatakan Kak Rahma tidak membahas tentang kontrak itu lagi. Semuanya masih sibuk mencari keberadaanku, apalagi Kak Rahma dia merasa bersalah karena tidak becus menjagaku.

Sebenarnya aku merasa bersalah juga karena menipu kak Rahma, tapi hanya dengan begini kak Rahma tidak memikirkan kontrak itu lagi. Apapun yang terjadi setelah ini akan aku terima, jika kak Rahma kecewa bahkan marah

denganku tidak masalah. Yang penting kak Rahma tidak menandatangani kontrak itu.

Saat sedang memikirkan semua itu, aku terkejut dengan suara yang familiar.

“Eva”

Aku melihat ke sumber suara dan kaget melihat keberadaan Kak Rahma dengan yang lainnya.

“K-kak Rahma” Kataku dengan gugup

Kak Rahma berjalan menuju ke arahku dengan wajah yang tidak bisa aku tebak.

“Matilah aku, pasti Kak Rahma akan memarahiku habis-habisan.” Kataku dalam hati

Aku menutup mataku saat kak Rahma berada di hadapanku.

“Kenapa kamu tutup mata Va?” Tanya kak Rahma dengan nada yang lembut

“K-kak Rahma tidak memarahiku?” Tanyaku

“Kenapa kakak marah sama kamu? Kamu baik-baik saja dan itu sudah cukup untuk kakak.” Kata Kak Rahma

Aku bingung mendengar yang dikatakan kak Rahma, seharunya kak Rahma memarahiku karena membuatnya batal menandatangani kontrak yang penting untuk sekolahnya.

“Kakak sudah tau semuanya Va, lain kali kamu tidak usah melakukan hal ini.” Kata Kak Rahma

“Maksudnya kak?” Tanyaku masih bingung

Kak Rahma menjelaskan semuanya.

Jadi tadi pagi saat aku mengirim pesan dengan Delon, kak Rahma tidak sengaja melihat isi pesanku dengan Delon. Dia sempat marah ke Delon karena menutupi semuanya dari dia, tapi Delon berhasil menjelaskan semuanya. Ayah

juga membantu menjelaskan dan itu berhasil membuat kak Rahma tidak marah lagi.

“Ngapain kamu berpikir rencana gila ini Va? Gimana kalau misalnya kamu hilang betulan?” Kata Kak Rahma

“Maafin aku kak, hanya dengan gini fokus kakak enggak ke kontrak itu lagi.” Jelasku

“Kamu tidak harus melakukan ini, kakak sudah mempertimbangkan dan rencananya kakak akan membatalkan rencana kontrak itu.” Jelas kak Rahma

“Beneran kak?” Tanyaku memastikan

“Iya Va, kakak berpikir kenapa harus mengorbankan diri kakak demi sekolah. Jika memang Pak Mahendra tulus membantu kami pasti dia tidak akan membuat persyaratan seperti itu.” Jelas Kak Rahma

“Aku senang banget kak, makasih ya kak karena tidak menyetujui kontrak aneh itu.” Kataku dengan girang

“Iya Va, jadi lain kali jangan berpikir rencana gila kayak gini lagi ya.” Kata Kak Rahma

Aku mengangguk dengan semangat tapi sedetik kemudian wajahku kembali sedih. Memang benar aku berhasil membatalkan rencana kak Rahma menandatangani kontrak itu, tapi bagaimana dengan murid dan juga harapan guru-guru yang ingin melihat sekolah mereka di renovasi.

“Kenapa Va? Kok muka kamu murung gitu?” Tanya kak Rahma

“Aku sedih kak karena aku sekolah kakak jadi enggak dapat donatur lagi.” Kataku

“Kalau itu serahkan saja ke Ayah.” Kata Ayah

“Ayah bakal jadi donatur untuk sekolah Nak Rahma, jangan berpikir Ayah melakukan ini karena kasihan dengan kalian. Ayah memang ingin membantu sekolah-sekolah di desa yang membutuhkan fasilitas memadai, ini sudah

Ayah pikirkan matang-matang.” Jelas Ayah

“Tapi Tuan”

“Sudah Nak Rahma tidak usah memikirkan apapun, tugas Nak Rahma adalah menjadi guru yang teladan dan buatlah siswa-siswi Nak Rahma menjadi pintar.” Kata Ayah

“Makasih banyak Ayah, aku sayang sama Ayah.” Kataku sambil memeluk Ayah.

Setelah kejadian itu kami kembali ke rumah Bu Sumi, dalam perjalanan aku mendapati pesan dari Sandra.

“Va, kak Sandro udah siuman.”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!