Terjebak Cinta CEO Dingin

Walaupun tidak bergelimang harta tapi ia juga tidak pernah kekurangan uang. Gajinya sudah cukup bahkan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan Livia adiknya yang saat ini berada di negara asalnya, jadi ia sama sekali tidak tertarik dengan tawaran yang diberikan tuan Nic padanya. Ia malah merasa tuannya itu sudah sangat keterlaluan dan sama sekali tidak sopan padanya.

‘’Maksud tuan apa?’’ Chloe berdiri dari duduknya, ia berbicara dengan nada yang tak lagi sopan. Sebelumnya ia beberapa kali mendengar para karyawan yang mengatakan kalau putra tuan Orlando adalah seorang pemain wanita, tapi saat itu ia sama sekali tidak pusing, toh ia tidak mengenal putra tuan Orlando dan sekarang lucunya ia malah dihadapkan langsung dengan pria itu yang dengan gampangnya ingin membeli keperawanaannya.

‘’Kau tidak tuli dan tidak bodoh untuk mengerti ucapanku bukan?’’

‘’Tuan anda sudah sangat keterlaluan. Kau pikir hanya karena kau kaya kau bisa memperlakukan wanita dengan semena-mena? Disini aku bekerja sebagai sekretaris mu dan bukan untuk menjual diriku apalagi keperawanaanku. Harap jaga sopan santun anda.’’ Chloe menggebu karena rasa kesalnya yang sudah sampai di ubun-ubun dan tidak bisa ditahannya lagi. Ia mengepalkan kedua tangannya erat karena menahan rasa yang sangat ingin menampar tuannya itu.

‘’Mau kemana kau?’’ Cegah tuan Nic tak kalah kesal saat melihat Chloe yang berjalan mendekati pintu. Wajah pria itu terlihat memerah menahan kesalnya, baru kali ini, selama hidupnya ada orang yang berani membentaknya dan orang itu adalah bawahannya?  Sungguh harga dirinya seakan terinjak-injak oleh wanita yang kini berstatus sebagai sekretarisnya.

‘’Kau pikir aku akan membiarkanmu keluar begitu saja?’’ ucapnya menarik paksa Chloe dan membanting tubuhnya diatas sofa, lalu dengan cepat ia menindih tubuh Chloe yang kini melihatnya dengan tatapan tajamnya. Bukannya takut ia malah merasa tertantang dengan penolakan yang diberikan wanita itu. Sebelumnya ia selalu mendapatkan apa yang diinginkannya dan tak terkecuali wanita, apa yang diinginkannya harus menjadi miliknya sampai ia bosan dan membuangnya sendiri.

‘’Tuan apa yang mau kau lakukan, lepa….eemmphh.’’ Chloe tak bisa lagi meneruskan ucapannya karena Nic yang sudah lebih dulu membungkam bibirnya dengan bibir tebal pria itu

Chloe meringis saat Nic dengan sengaja menggigit bibirnya dan tentu saja itu hanya cara Nic untuk bisa masuk dan mengeksplor rongga mulut Chloe yang sudah dari tadi menarik perhatiannya.

Menyesap dan mengabsen setiap sudut rongga mulut Chloe yang entah kenapa memberikan rasa berbeda untuknya. Entahlah sebelumnya ia tidak pernah merasa sepuas ini saat mencium wanita-wanita bayarannya.

Pria itu terus mellumat, membelit lidah yang sama sekali tidak disambut oleh sang pemilik tapi hal itu sama sekali tidak menyulut gairahnya. Tubuhnya seakan bergetar hanya dengan mencium Chloe dan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Rasa manis dan sensasi yang diberikan bibir Chloe membuatnya mabuk kepayang. Ia seakan melayang, rasa nikmat itu tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Manisnya lebih manis dari semua permen atau coklat yang pernah dimakannya, lebih kenyal dari jelly, mochi ataupun marshmallow yang paling kenyal sekalipun.

Hampir 7 menit, hanya dengan sesekali mengambil nafas, dan Nic belum menyudahi kegiatan menyenangkan itu. Pria itu masih asyik bermain di rongga mulut Chloe. Sama sekali tidak peduli dengan amukan Chloe. Wanita itu hanya bisa bergerak kecil tanpa bisa keluar dari himpitan tubuh Nic. Ya jelas saja, kekuatannya berkali kali lipat lebih besar dari Chloe.

‘’Oh shit baru bibirnya dan aku sudah tergila gila seperti ini.’’ Gumamnya dalam hati sesaat setelah melepaskan ciuman panjangnya.

‘’Tuan kau ingin membunuhku ya?’’ bentak Chloe yang hampir kehabisan nafas karena ulah Nic yang terus menyerap dan meresapi bibirnya. Wanita itu terlihat menghirup udara sebanyak-banyaknya, tapi Nic sama sekali tidak peduli, ia malah mendekatkan bibirnya ke arah leher Chloe yang tentu saja langsung di dorong oleh si pemilik tubuh.

‘’Aku suka wangi tubuhmu,’’ ucapnya tidak tau malu dan memaksa mencium bagian leher Chloe sembari memberi beberapa tanda di leher putih mulus itu. Satu tangannya menahan kuat kedua tangan Chloe sedang tangan satunya sudah bergerak dengan tidak sopan, memijat lembut satu bukit Chloe yang sangat pas ditangan kekarnya.

‘’Tuan tanganmu!’’ Bbentak Chloe dengan rasa tidak sukanya tapi kembali tidak dipedulikan tuan Nic. Pria itu masih gencar melakukan aksinya, sekarang ia bahkan tidak hanya memijat bukit itu tapi tengah menjilati bukit yang masih tertutup kain itu dengan penuh nafsu.

‘’Diamlah aku tidak akan menyakitimu, diajak senang malah menolak,’’ bentak tuan Nic dengan suara beratnya. Pria itu menatap wajah cantik Chloe dengan mata yang sudah dipenuhi kabut gairah. Ya, kini ia ingin melampiaskan hasratnya pada Chloe, saat ini juga dan di tempat ini juga, tidak peduli jika wanita itu tidak menginginkannya.

‘’Tuan kau gila ya!’’ pekik Chloe dengan wajah marahnya karena tuan Nic yang merobek kasar pakaiannya. 

kalau wanita lain mungkin akan merasa sangat beruntung karena diinginkan dan diminta untuk menemani Nic bermain kuda-kudaan tapi tidak dengan Chloe. Ia merasa buruk karena harus melakukan semuanya dengan penuh pemaksaan sedang untuk melakukannya dengan suka rela juga sangat tak mungkin mengingat dia yang sama sekali tidak memiliki perasaan apapun pada tuan Nic.

‘’Diamlah dan jangan membuatku marah!’’ kesal tuan Nic yang mulai kehilangan kesabaran. Pria itu bahkan mencengkram kuat rahang Chloe tanpa merasa kasihan. 

‘’Aku sudah memintanya dengan baik-baik tapi kau malah ingin aku bermain kasar!’’ geramnya dan kembali meneruskan aksinya yang kini sudah mencium area perut Chloe dengan menggigit kecil beberapa bagian.

Sedang Chloe, wanita itu hanya bisa memejamkan matanya. Ia tidak bisa memberontak atau melawan lagi, tenaganya hampir habis, tubuhnya melemah, ia hanya bisa berbaring tak berdaya dan membiarkan tuan Nic menjelajahi tubuhnya, seperti apa yang diinginkan pria brengsek itu.

Chloe menutup matanya, pupus sudah harapannya untuk melakukan hal itu pertama kali dengan pria yang dicintai dan mencintainya. Tau begitu ia tidak akan menolak saat sang kekasih mengajaknya bercinta dari pada harus kehilangan keperawanaannya pada seorang pria brengsek seperti tuan Nic.

Sebenarnya bagi Chloe kehilangan keperaawanan bukanlah suatu masalah yang besar. Di negara asalnya bahkan di negara tempat tinggalnya sekarang, orang-orang malah akan merasa lucu dan sedikit aneh jika melihat wanita yang peraawan, hanya saja ia tidak menyukai tuan Nic dan cara tuan Nic yang ingin membeli sampai merenggut paksa keperaawanannya.

Sementara tuan Nic masih asyik dengan kegiatannya. Ia begitu mendamba dan menggilai tubuh Chloe. Sudah dua kali ia mencapai puncaknya dan ia masih belum puas juga untuk terus dan terus memasuki tubuh Chloe. Ia terus menggagahi tanpa peduli Chloe yang sudah kehilangan kesadaran.