NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Balas Dendam

Terlahir Kembali Untuk Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: lizkook lovers

Hidup seorang Aellyn Kiran Cayle ( 20 ) selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Ia selalu mendapat kasih sayang yang lebih dari keluarganya. Sejak kecil, ia sudah terbiasa hidup bergelimang harta.

Namun, kehidupan Aellyn yang sangat nikmat itu harus berakhir karena kebodohannya yang selalu mempercayai semua kata-kata dusta dari sahabat dan juga kekasihnya.

Hidup Aellyn hancur sehancur-hancurnya, apalagi saat dua manusia biadab itu mengakui perselingkuhan mereka.

Dan pada hari itu juga, dua manusia biadab yang sangat ia percayai itu benar-benar mengakhiri hidupnya dengan memisahkan jiwa dari raganya.

Semua nya terasa seperti mimpi, sampai Aellyn tiba-tiba terbangun di dalam sebuah kamar yang terasa tidak asing baginya.

Dan Aellyn lebih terkejut lagi saat ia melihat kalender yang menunjukkan bahwa ia berada di tahun 2023, 8 tahun yang lalu, saat kehancuran hidupnya di mulai.

"Ternyata tuhan cukup berbaik hati memberikanku kesempatan untuk membalaskan dendam kepada kalian."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizkook lovers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Aellyn membawa begitu banyak barang dan makanan baby untuk sang keponakan. Namun, bukannya kandas ditangan si bayi, semua camilan itu malah berakhir masuk ke dalam lambung sang paman dari si bayi, alias Leon Damaris.

Aellyn hampir memekik kesal jika saja mulutnya tidak segera disumpal dengan biskuit bayi oleh sang adik.

"Em,,, biskuit ini cukup enak, tapi menurutku kurang manis," komentar Leon yang saat ini tengah membuka bungkus biskuit yang kesekian kalinya.

"Kurang manis, tapi kamu sudah menghabiskan beberapa bungkus, dasar rakus," timpal Aellyn setelah menelan biskuit yang tadi menyumpal mulutnya.

Yang lebih muda tersenyum dengan lebar, memamerkan gigi putihnya yang tersusun dengan rapi.

"Namanya juga bayi." Kali ini Leona yang bersuara.

Leon mengerutkan keningnya, tak suka dengan sebutan yang kakaknya berikan. "Aku udah berusia 18 tahun, kalau kakak lupa!"

"Tapi dimata kami, kamu tetaplah seorang bayi, adik kecil!" Aellyn mencubit gemas pipi sang adik yang menggembung karena mulutnya yang penuh dengan biskuit bayi.

"Aaaa,,,tidak, lepaskan aku!" Leon memberontak, berusaha kabur dari tangan kejam Aellyn walaupun akhirnya sia-sia karena sang kakak selalu bisa menangkapnya.

Gadis cantik berponi itu tertawa bahagia saat sang adik hanya bisa pasrah ketika ia mencubit gemas pipinya.

Oek,,,Oek,,,Oek,,,

Aellyn dan Leon saling pandang dengan mata yang sama-sama membulat lebar.

"Kakak," panggil Leon dengan suara pelan.

"KABUR!" Aellyn berlari terlebih dahulu lalu disusul oleh Leon di belakangnya. Mereka berlari dengan kencang meninggalkan kamar sang kakak karena tidak mau terkena omelan dari si ibu baru.

Selesai makan malam bersama keluarga Damaris, Aellyn dan Re pun langsung berpamitan untuk beristirahat di kamar Aellyn.

Kamar dengan nuansa pink yang lembut juga pernak-pernik mainan yang lucu membuat Aellyn teringat pada kenangan masa kecilnya.

Gadis cantik itu melangkah mendekati jejeran boneka beruang yang sudah ia koleksi sejak usia 12 tahun.

Boneka-boneka itu memiliki sejuta kenangan yang akan selalu Aellyn kenang untuk selamanya. Kenangan bersama sang ayah, ibu, adik, kakak, nenek, kakek, paman, tante dan semua sepupunya ada disana, tersimpan dengan rapih dalam memori otaknya.

Grep,,,

"Kamu suka banget ya sama boneka beruang?" Re meletakkan dagunya di bahu Aellyn dengan mata yang tak lepas dari wajah cantik sang istri.

Senyuman lembut cipta dari tarikan dua sudut bibir gadis itu. "Aku tidak terlalu suka boneka beruang, tapi setiap kali ada saudara yang datang, atau setiap kali aku berulang tahun, mereka akan memberikan boneka beruang padaku. Kata mereka, aku sangat mirip dengan boneka beruang karena badanku yang gemuk saat aku masih kecil. Padahal kan, sekarang aku sudah kurus!" Aellyn berseru kesal di akhir dengan pipi yang digembungkan.

Chup,,,

Re tidak bisa menahan diri, Aellyn terlihat sangat menggemaskan dan itu membuatnya ingin sekali menerkam sang istri sekarang juga.

Chup,,,Chup,,,Chup,,,Chup,,,

Re menciumi leher Aellyn berkali-kali hingga sang empunya tertawa karena merasa geli.

"Hahaha, udah udah hahaha, geli!" Aellyn berusaha untuk melepaskan diri, namun pelukan Re di pinggangnya membuat ia kesusahan.

"Sayang,,," bisik Re dengan suara rendah.

Tubuh Aellyn merinding seketika, suara Re yang begitu dalam dan jantan membuat kakinya lemas. Jika saja Re tidak memeluk pinggangnya dengan erat, Aellyn yakin dirinya pasti sudah jatuh terduduk diatas lantai.

Aellyn menoleh kesamping hanya untuk mendapati Re yang kini tengah menatapnya dengan tatapan dalam penuh ga-irah.

Aellyn bukanlah anak kecil lagi, ia jelas mengerti apa arti dari tatapan itu dan ia pun paham, kini sudah saatnya bagi dirinya untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang istri.

Kedua sudut bibir gadis itu tertarik hingga membentuk sebuah senyuman yang sangat-sangat manis dimata Re. "Lakukanlah, sudah menjadi kewajibanku untuk melayani kamu, suamiku."

Re menggeleng pelan lalu menenggelamkan hidung mancungnya para perpotongan leher sang istri. "Kamu tidak melayaniku, kita bersenang-senang bersama, kita bercinta."

Aellyn tersenyum, tangannya terangkat untuk mengusap rambut tebal sang suami.

"Ahh!" Aellyn terkejut saat salah satu tangan kekar Re meremat dadanya dengan cukup kencang, lalu tak lama setelah itu wajahnya ditarik kesamping supaya Re bisa meraih bibirnya dengan mudah.

Perlahan namun pasti, Re membawa tubuh keduanya menuju tempat tidur dengan kedua bibir mereka yang masih saling menempel bahkan menghisap milik satu sama lain.

Bruk,,,

Re menjatuhkan tubuh mereka di atas kasur empu dengan posisi miring.

Tangan laki-laki itu menyentuh sisi kanan wajah sang istri lalu memperdalam ciumannya.

Aellyn pun melakukan hal yang sama, ia mengusap pipi Re bagian kiri, lalu mencengkram pundak sang suami sebagai pelampiasan.

Puas berciuman, Re pun segera menjauhkan wajahnya, membiarkan Aellyn mengatur nafasnya yang tersendat sedangkan tangan nakal Re bergerak melepas semua pakaian yang istrinya kenakan.

Re menatap kagum pada tubuh indah Aellyn yang terlihat sangat mulus tanpa ada noda sedikitpun disana.

Re mencoba untuk menyentuh kulit Aellyn, dan seperti dugaan, kulit istrinya itu benar-benar lembut, tak jauh beda dengan kulit baby Lala.

Mereka diperhatikan, Aellyn pun segera menarik selimut untuk menutupi dirinya lantaran ia merasa malu.

Melihat sang istri yang tersipu, Re pun tak bisa menahan diri untuk tertawa lantaran merasa gemas.

"Gak usah malu, kita kan sudah sah."

Oke, seharusnya Re tidak perlu mengatakan itu karena kini Aellyn malah merasa semakin malu dibuatnya.

Re beranjak dari kasur untuk membuka bajunya sendiri, ia menatap Aellyn namun istri kecilnya itu malah memalingkan wajahnya. Mungkin malu?

Setelah semua pakaian ditubuhnya terlepas, Re pun segera mengambil sesuatu di dalam laci. Sebuah botol berisi cairan kental yang ia beli di minimarket beberapa jam yang lalu.

Re mulai melumuri dua jarinya dengan cairan itu dan Aellyn hanya bisa memperhatikan Re sambil menggigit bibir bawahnya.

Re kembali naik ke atas kasur setelah meletakkan botol tadi ke atas nakas.

"Kamu siap?"

Hanya anggukan malu-malu yang bisa Aellyn berikan karena sungguh, jika ia membuka suara, mungkin suaranya akan terdengar bergetar.

"Kalau sakit bilang ya."

Lagi-lagi Aellyn hanya bisa mengangguk.

Re menyingkap selimut yang menutupi tubuh sang istri, lalu memposisikan satu jarinya di depan lubang merah muda berkedut milik Aellyn.

Jlepp,,,

"Ahh,,," Aellyn memejamkan matanya. Satu jari telah masuk.

Re mendongak untuk melihat Aellyn. Sepertinya istrinya itu bisa mengatasi satu jarinya dengan baik, maka dengan itu, Re pun mengeluarkan jarinya lalu kembali memasukkannya lagi, namun kali ini ia memasukkan dua jari sekaligus.

Jlepp,,,

"Ahh!" Kali ini Aellyn mencengkram bahu Re untuk melampiaskan apa yang ia rasakan.

"Sakit?" Tanya Re.

Aellyn mengangguk pelan. "Sedikit," jawabnya.

"Tahan sebentar ya, nanti juga enakan kok." Aellyn hanya mengangguk dan menikmati apa yang suaminya lakukan terhadap lubangnya.

...•Bersambung•...

Sampe sini dulu ya, takut di tolak🙃

1
Ririe Rofix
jiminssi 😁
Spade Z
Luar biasa
Spade Z
aku baca dari awal seru bgt, suka pokoknyaaaaa
Rafinsa
walaupun berat jangan di kilo in ya thor.. gak bakalan laku juga ..😁😁🙊
Rafinsa
aku sudah pernah baca ini . tapi tetap tertarik untuk membacanya lagi 😁
In,ad.
aq udah pernah baca cerita yg sama persis dg ini,tp d chat story'
muhammad fitriadi
puas sekali dengan cerita nya
muhammad fitriadi
Kecewa
Nur Hayati
bagus kok Thor... tidak apa2 emosi nya tetap tersampaikan... tetap semangat 💪🌸
Supinah
ya bait
Sri Tati
Luar biasa
Capricorn 🦄
ok
Solehah Othman
hadeh perempuan selalu benar gimanaponn
As Tini
kasian lea smoga ada yg bs nolongin
As Tini
aq hadir thorr aq suka critamu,, semngst trus ya🥰🥰
arniya
luar biasa kak
syh 03
Luar biasa
arniya
Steven knp pakai topeng???!
arniya
mampir kak
#ayu.kurniaa_
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!