Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Tiga hari berlalu setelah kejadian, saat Zoya meminta Najwa untuk berta'aruf dengan Rafa . Saat itu pula Najwa tidak tidur di rumah kakek Arkan . Dia disuruh Alan untuk tidur di rumah kakaknya Ali selama beberapa hari . Sampai Najwa bisa mendapatkan jawaban dan petunjuk setelah dia melakukan istikharah .

Sedangkan Rafa sendiri bersama keluarganya masih tinggal di rumah kakek Arkan. Mereka sedang sibuk mempersiapkan acara pernikahan Elvan dan Aida yang akan diadakan 4 hari lagi sambil menunggu keputusan Najwa untuk Rafa. Walaupun tidak Sesibuk seperti keluarga mempelai wanita. Tapi mereka tetap harus memberikan yang terbaik untuk mempelai dan keluarganya .

Pada hari ini Najwa ikut dengan Ali ke rumah kakeknya dia bermaksud ingin membantu persiapan pernikahan Kakak sepupunya. Dia juga sudah memantapkan hati selama tiga hari ini setelah mendapatkan petunjuk melalui mimpi selama tiga hari berturut-turut setelah melakukan ikhtiarnya. Semua orang terkejut dengan kedatangan Najwa , karena ayahnya mengatakan Najwa hanya boleh datang ke rumah kakeknya setelah mendapatkan jawaban dan memberikan jawaban kepada Rafa dan keluarganya .

"Najwa, kau datang nak . " Zoya memeluk dan menyambut kedatangan Najwa karena dia yang pertama kali melihatnya.

"Iya, tante. " jawab Najwa didalam pelukan tantenya.

Kemarin dia sempat berfikir kalau dirinya sampai menikah dengan Rafa, mungkin dia tidak perlu repot-repot lagi untuk beradaptasi dengan keluarga suaminya . Karena dia sudah mengenal Papa dan Mama Rafa juga kedua adik kembarnya. Tante Zoya dan Om Ezra juga baik dan sayang kepadanya. Jadi dia tidak perlu khawatir akan memiliki mertua yang kejam.

Zoya segera ngajak Najwa masuk ke dalam rumah . Dia Lalu mengajaknya duduk dan berkumpul dengan keluarga lainnya yang sedang mempersiapkan pernikahan Elvan. Dengan malu-malu , Najwa duduk di samping ibu dan ayahnya .

"Apa kau datang kembali dengan membawa berita Bagus nak." tanya Alan

"Insya Allah, ayah . " jawab Najwa singkat

"Kalau begitu , Ryder Tolong panggilkan semua orang agar berkumpul di sini . Kita hentikan pekerjaan sejenak , dan mendengarkan sesuatu yang ingin disampaikan oleh Najwa. " pinta Alan kepada keponakannya itu.

Ryder segera bangkit dari duduknya dan memanggil semua orang yang sedang berada di belakang untuk berkumpul di ruang tamu. Termasuk Elvan dan Rafa yang sedang melakukan sesuatu di belakang rumah kakeknya. Mereka berdua melihat tetapan mengejek dari Ryder , dan segera masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Ryder yang sangat kesal karena sudah diabaikan.

Rafa sangat terkejut saat masuk ke dalam ruang tamu , karena di sana dia melihat ada Najwa yang sedang duduk bersama kedua orang tuanya . Jantungnya berdetak kencang , saat melihat wanita pujaannya itu ada di depan matanya setelah beberapa hari tidak bertemu .Dia segera duduk di samping Papa dan juga mamanya .

"Ada apa Ma ?" tanya Rafa beberbisik di telinga mamanya.

"Duduklah Mama juga tidak tahu , Sebentar lagi kita juga akan tahu . "

Rafa segera menurut dan duduk di samping mamanya dengan tenang . Setelah semua orang berkumpul , barulah Alan menyampaikan maksudnya mengumpulkan semua orang di ruang tamu .

"Jadi, yang sudah kalian tahu sebelumnya . Kalau Zoya menginginkan anakku Najwa untuk berta'aruf dengan Rafa. Karna Najwa belum mendapatakan jawaban, maka selama beberapa hari ini, aku meminta Ali untuk membawa Najwa kerumahnya. Agar dia bisa memikirkan keputusannya dengan tenang dan tidak terburu-buru. Juga untuk melindungi Rafa agar tidak terus memandang Najwa. Najwa hanya boleh kembali saat dia sudah mendapatkan jawaban dan memantapkan hatinya." Alan menjelaskan.

Rafa tertunduk malu mendengar ucapan Alan. Sedangkan semua orang mengangguk mengerti. Ternyata ini yang alasan selama beberapa hari ,mereka tidak melihat Najwa di rumah itu.

"Jadi, sekarang apakah Najwa sudah mendapatkan jawabannya? Karena itulah dia datang? " celetuk Faza kali ini.

Mendengar celetukan dari sang mommy, Rafa langsung mengangkat wajahnya dan memandang Najwa tak percaya. Jantungnya jadi bedetak sangat kencang. Dan keringat dingin mulai membasahi tangannya. Baru kali ini Rafa meraskaan gugup seperti ini. Ini lebih mendebarkan dari pada menang tender sebuah proyek besar.

"Najwa, apa kau sudah mendapatkan jawaban nya? " tanya Alan kepada anaknya itu.

Najwa mengangguk pelan. "Sudah , ayah. "

"Kalau begitu, apa kau menerima Rafa? " tanya Alan.

Semua orang memasang telinga lebar-lebar untuk mendengarkan jawaban dari Najwa.

"Insya'Allah Najwa menerima kak Rafa, ayah."

Semua orang bersorak bahagia mendengar jawaban dari Najwa. Namun berbeda dengan Rafa yang tertegun. Jantungnya terasa copot dan jiwanya serasa melayang dari raganya mendengar jawaban dari Najwa.

"Rafa, apa kau dengar itu, nak. " Zoya memukul-mukul lengan Rafa yang hanya terdiam setelah mendengar jawaban dari Najwa. Dia tidak terlihat bahagia atau apa? kenapa hanya diam saja.

Sorak sorai dari semua orang terhenti saat melihat Rafa yang hanya terdiam. Mereka semua melihat ke arah Rafa yang tidak memberi respon apa-apa.

"Dia kenapa? " tanya Ryder kepada kakaknya.

"Entahlah, shock barangkali. " jawab Elvan asal.

Najwa yang melihat respon Rafa seperti itupun langsung menundukkan kepala. Dia berfikir apakah Rafa tidak menyukai jawabannya. Karena semua orang berbahagia mendengar jawabannya, namun tidak dengan Rafa yang terdiam dengan wajah datarnya.

"Apa kak, Rafa tidak menyukai jawaban dariku? " tanya Najwa lirih.

Seketika suara Najwa menyadarkannya. Nyawanya yang terlepas seolah kembali lagi mengisi raganya. Dia lalu menyunggingkan senyuman yang sangat lebar. Sebuah senyuman langka yang tidak pernah di lihat oleh seluruh keluarganya selain hari ini.

"Hei, lihatlah manusia kulkas itu tersenyum. " Seru Ryder yang sejak tadi memperhatikan Rafa yang terdiam.

Semua orang kembali mengalihkan pandangannya kepada Rafa dan melihat senyuman Rafa yang sangat manis, seperti senyuman papanya.

"Akhirnya kakakku tersenyum. " pekik Eira sambil memasang ponselnya dan mengambil foto kakaknya yang sedang tersenyum itu.

Semua orang merasa senang melihat momen langka ini. Bahkan Najwa yang tadinya tertunduk langsung menatap Rafa, dan melihat senyuman Rafa untuknya. Tatapan mata mereka saling mengunci.

(Meleleh hatiku, bang. )

Najwa melihat Rafa berkali-kali lipat lebih tampan saat melihatnya tersenyum seperti itu. Namun dia segera sadar dan segera memutuskan pandangannya.

"Jadi, kapan aku dan Najwa berta'arufan." ucap Rafa tiba-tiba.

Dan ucapannya itu kembali mengundang gelak tawa semua orang. Mereka tidak menyangka, ternyata Rafa yang mendapat julukan manusia kulkas atau manusia es itu bisa mencair juga karena seorang wanita. Dan wanita itu masih memiliki ikatan darah dengan mereka.

"Syukurlah... kalian tidak perlu berta'aruf. Nanti malam kita akan keluar untuk makan malam. Dan akan langsung mengikat Najwa dengan sebuah cincin pertunangan. " ucap Zoya yang membuat semua orang melongo.