tentang Gueen, wanita 18 tahun yang terpaksa harus tinggal dengan kakak tirinya karena sebuah alasan.
hidup Gueen di penuhi dengan lika-liku yang menyakitkan. Dia berpikir tinggal dengan Kalindra yang tak lain Kakak tirinya akan membuat hidupnya jauh lebih baik, tapi ternyata tidak.
Kalindra malah membencinya. Setiap hari dilalui Gueen dengan makian-makian dan makian. Karena KaIindra sangat membenci Gueen, karena dulu Ibu Gueen merebut ayahnya hingga sekarang dia melampiaskan amarah dan kekesalannya pada adik tirinya.
Berbeda dengan Kalindra yang membenci Gueen, Gueen malah mempunyai perasaan yang aneh pada kakanya sendiri. Bukan perasaan semacam sayang adik pada kakanya tapi perasaan yang lain, seperti perasaan Cinta pada lawan jenis. Tapi, di sisi lain Gueen pun sadar Kalindra adalah kakanya.
Tanpa mereka duga ada rahasia di balik kisah keluarga mereka. Mampukan Gueen bertahan bersama adik Kalindra di tengah kebencian Kalindra padanya. Ataukan Gueen akan pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Kevin meringis ketika oleh Nino menendangnya sampai jatuh, sedangkan Nino hanya bisa menatap Kevin dengan geli. Entah kenapa dari dulu kelakuan Kevin tidak berubah, dan pasti jika Salsa mengetahui ini, Salsa akan tertawa. Apalagi Salsa sebelum mengetahui apapun.
Setelah itu, Nino berbalik kemudian dia langsung pergi, Nino memilih untuk pergi hotel karena ingin beristirahat sejenak, apalagi dia baru saja tiba di Belanda. Nino juga tidak pergi ke apartemen kalindra, karena dia benar-benar ingin beristirahat dengan tenang tanpa harus menjawab pertanyaan Kalindra yang pasti akan bertanya kenapa dia di sini
Dan setelah dia beristirahat, dia berencana akan datang ke rumah orang tua Gueen dan menjelaskan semuanya.
***
Kalindra mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, dia sekarang sedang menuju apartemen Jessica yang satu tower dengan apartemen Gueen, lelaki itu berniat untuk mengajak Jessica makan malam bersama.
Saat Kalindra sampai di basement, ponsel Kalindra berbunyi satu panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal, hingga Kalindra langsung mengangkatnya.
“Ia, halo dengan siapa ini?" Tanya Kalindra.
“Apa!” Kalindra terpekik ketika mendengar suara orang di sebrang sana.
Ternyata orang yang menelpon Kalindra adalah pelayan yang selama ini ada di apartemen Gueen, pelayan itu mengabarkan bahwa Gueen menyayat nadinya dan sekarang Gueen sedang tidak sadarkan diri, mereka bingung harus menelepon siapa, supir tidak bisa dihubungi dan tidak mungkin juga menghubungi Salsa dan Nino yang berada di Rusia, hingga pelayan itu langsung menghubungi kalindra karena kebetulan dia mempunyai kontak lelaki itu dan kebetulan kalindra juga baru saja sampai di basement.
”Tunggu sebentar aku ke sana." Kalindra dengan cepat turun, kemudian lelaki itu langsung berlari untuk pergi ke apartemen Gueen dan ketika sampai dia langsung menekan bel. Walaupun dia membenci Gueen, dia tidak mungkin membiarkan orang lain bunuh diri termasuk Gueen.
“Tuan, Nona Gueen ada di kamar," ucap pelayan dengan nafas yang terengah karena tentu saja mereka terkejut dengan apa yang terjadi.
Setelah di usir oleh Helmia dan juga Soraya, dari apartemen Joseph, Gueen kembali ke apartemennya dan ketika pulang, Gueen lebih banyak mengurung diri di kamar, hari-hari wanita itu di lalui dengan menangis dan melamun.
Setiap detik Gueen terus dihantui rasa sakit yang luar biasa akibat kenyataan yang ternyata dia bukan anak Kevin dan juga akibat siksaan kalindra. Semua rasa sakit selalu bertumpuk di diri wanita itu, dia merasa tidak diinginkan oleh siapapun, dia merasa tidak ada kehidupan yang baik untuk dirinya, terlebih lagi dia juga lelah ketika harus merasakan seluruh fisiknya selalu sakit ketika mengingat penyiksaan kalindra.
Belum lagi Sekarang Gueen tidak bisa menggerakkan kakinya, akhirnya Gueen memilih langkah ini, dia menyayat nadinya sendiri, dia tidak memikirkan apapun lagi, dia merasa lelah jika harus seperti ini, hingga dia lebih memilih untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
***
Kalindra mendudukkan diri di kursi tunggu, Gueen sudah ditangani oleh dokter dan ketik Kalindra baru saja duduk, terdengar suara orang berlari, hingg kalindra langsung menoleh dan ternyata yang datang adalah Nino. Rupanya Nino menelepon pelayan dan pelayanan pun langsung mengabari bahwa Gueen berada di Rumah Sakit bersama kalindra, hingga Nino pun langsung menyusul.
”Apa yang terjadi dengan Gueen?" Tanya Nino ketika dia sampai di depan Kalindra.
“Gueen mencoba menyayat nadinya sendiri," jawab Kalindra. Dia sedikit menghindari Nino karena dia takut kembali terlibat perdebatan dengan ayah tirinya, sama seperti waktu dulu.
“Apa dia sudah tangan dokter?” tanya Nino lagi. Hingga Kalindra menggangguk.
“Hmm, sudah, nyawanya berhasil diselamatkan,” ucapnya membuat Nino menghela nafas.
kalindra bangkit dari duduknya berniat untuk pergi karena dia tidak ingin berdebat lagi dengan ayah tirinya. “Kalindra tunggu.”
“Dad, aku tidak ingin berdebat, jadi aku akan pergi. Toh, Daddy sudah ada di sini," jawab Kalindra yang sudah berdiri.
“Kalindra baca ini!” Nino membawa salinan hasil tes DNA milik Gueen, hingga kalindra pun langsung membukanya.
Kalindra membaca itu dengan seksama hingga dia menyadari sesuatu. “Da-dad, maksudnya apa ini?” tanya Kalindra, seketika wajahnya memucat ketika mengetahui yang sebenarnya.
“Kau salah sasaran Kalindra, Gueen bukan anak Davika dan Kevin dia ditukar dari bayi.” Seketika Kalindra menjatuhkan kertas yang dia pegang hingga ....
ranjang adlh tmpt penyelesaian masalah suami istri 🤭