Catherine Zevanya Robert Wilson. Gadis dengan sejuta pesona, kecantikan, kekayaan, dan kekuasaan yang membuatnya menjadi idola semua orang.
Gadis yang memiliki hidup sempurna penuh dengan cinta, tapi dibalik kesempurnaan ada luka besar di dalam hatinya. Gadis yang dielu-elukan kecantikannya itu memiliki kisah cinta yang hancur, kesetiaannya dinodai oleh pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.
Catherine memiliki sisi misterius yang pemikirannya tidak bisa dijangkau orang lain. Bukan Catherine namanya jika dia diam saja menerima takdir kejam seperti itu, tanpa mengotori tangannya ia akan menghancurkan para pengkhianat.
Untuk menyembuhkan luka hatinya, Catherine memilih kembali ke tempat kelahirannya guna memulai hidup baru. Lalu, apakah Catherine akan memiliki kisah cinta baru?
"Balas dendam terbaik adalah dengan melihat kehancuranmu."
"Jangan jatuh cinta padaku, itu menyakitkan."
"Catherine, sepertinya aku tertarik padamu."
"Aku siap menunggu kamu jatuh cinta padaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nameila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa?
Senyum Aron tidak luntur sepanjang perjalanan pulang, jantungnya masih berdebar mengingat pertemuannya dengan Catherine.
Walaupun hanya sebentar ia tetap merasa senang karena bisa berbicara dengan Catherine.
"Catherine..."
"Bagaimana bisa aku begitu tertarik padanya."
"Dia bahkan bersikap biasa saja, tapi pesonanya begitu kuat."
"Jadi seperti ini rasanya jatuh cinta? Aku bisa gila lama-lama."
Aron menghembuskan nafasnya. "Oke tenang. Jangan gegabah, dekati Catherine secara perlahan. Dia bukan orang yang gampang didekati."
"Semangat Aron!!"
Mobil Aron memasuki kawasan perumahan elit, gerbang utama terbuka secara otomatis. Dia memarkirkan mobil di depan rumahnya, ia turun dari mobil dengan senyuman diwajahnya.
Aron membuka pintu utama, ia masuk ke dalam dengan bersiul riang.
"Darimana Lo?" Ucap seorang pria yang menatap Aron heran.
Aron tersentak kaget, ia menatap tajam orang itu. "Heh ngagetin aja. Kepo banget jadi orang."
Pria tersebut memutar bola matanya malas, "Kenapa Lo? Senyum-senyum sendiri. Gila?" Ucapnya dengan senyuman mengejek.
Aron melotot tak terima. "Sialan Lo! Abang sendiri dikatain gila."
"Bodo amat, lagian masuk ke rumah bukannya ngucapin salam. Eh malah siul-siulan, senyum gak jelas. Apalagi kalo bukan gila." Ucap pria itu tanpa beban.
"Anjir Lo Jordan! Sini Lo! Durhaka sama Abang." Aron menggulung lengannya ke atas, ia sudah siap menghajar wajah mulus Jordan.
Benar, Jordan Aidan Wijaya adalah adik kandung Aron. Tidak banyak yang tahu, karena memang mereka bersikap seperti tidak mengenal satu sama lain ketika di sekolah bahkan di kampus.
Jordan terkekeh sinis. "Males banget punya Abang kayak Lo."
Aron semakin melebarkan matanya, ia melangkah cepat mendekati Jordan yang duduk di sofa dengan satu kaki yang diangkat.
Jordan yang tahu Aron akan memukulnya pun langsung berdiri dan melarikan diri.
"Jangan kabur Lo! Sini!" Teriak Aron.
Jordan tertawa puas. "Gak sudi!!" Balasnya dengan berteriak.
Aron mengacak-acak rambutnya. "Ma! Anak kesayangan Mama ngajak ribut! Gangguin aku terus!" Teriaknya kesal.
"Dih pengadu! Inget umur!" Ejek Jordan yang melihat ke arah Aron dari lantai atas.
"Mama sama Papa gak di rumah asal Lo tahu." Tambah Jordan dengan nada mengejek.
Aron menghembuskan nafasnya kasar. "Awas Lo!!"
Jordan tertawa dengan puas. Ia masuk ke dalam kamar dengan bahagia karena bisa menjahili sang Kakak yang sok dingin itu ketika di luar rumah.
...----------------...
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Catherine menghela nafasnya kasar. Ia sudah mengantuk tapi matanya tidak bisa diajak tidur.
Catherine membolak-balik tubuhnya, ia miring ke samping kanan lalu ke kiri bahkan ia sampai tengkurap tapi tetap saja tidak bisa tidur.
Catherine terduduk, ia bersandar di punggung kasur. Tatapan matanya beralih pada ponsel di meja, ia mengulurkan tangan mengambil ponsel miliknya.
Catherine membuka aplikasi Instagram melihat-lihat postingan teman-temannya. Ia menegakkan tubuhnya.
"Live aja kali ya?" Ucapnya.
Catherine bangkit dari kasur, ia langsung duduk di kursi belajarnya. Dia menatap cermin, ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Setelah dirasa rapi ia langsung meletakkan ponsel di stand holder.
Catherine memulai livenya, baru beberapa detik mulai sudah ada banyak yang nonton. "Wahh!!" Gumamnya kagum.
Catherine tersenyum ke arah kamera, ia melambaikan tangannya. "Hallo everyone!" Sapanya pada penonton live.
"Masih banyak yang belum tidur ya ternyata." Ucapnya
"Kak Catherine kok belum tidur?"
"Tumben Kak Catherine live malam-malam"
"Kak Catherine apa kabar?"
"Kak Catherine tinggal di mana sekarang?"
"Kak Catherine tambah cantik aja"
"Bare face aja cantik!!"
Catherine membaca satu persatu komentar dan menjawabnya. "Kabarku baik. Sekarang aku tinggal di tempat kelahiranku tentunya."
"Aku gak bisa tidur guys. Jadi live aja deh, kalian mau nemenin aku?"
"Mau banget!!"
"Udah lama gak nonton livenya kak Catherine"
"Kak Catherine nyanyi dong!"
Catherine tersenyum tipis. "Nyanyi ya?" Dia mengangguk-anggukan kepalanya, ia menoleh ke samping kanan dekat pintu.
"Oke, tunggu bentar ya." Catherine bangkit dari duduknya, ia mengambil gitar yang terpajang di meja dekat pintu kamarnya.
Catherine kembali duduk di kursi, ia tersenyum ke arah kamera dengan menunjukkan gitar.
"Let's play music . Enaknya nyanyi apa ya?"
Catherine terdiam sebentar, dahinya mengernyit memikirkan lagu apa yang akan ia nyanyikan.
Catherine menatap ke arah kamera, ia menghembuskan nafasnya sebentar lalu memposisikan gitarnya.
Catherine memetik senar gitar miliknya, melodi akustik terdengar, ia menatap ke arah kamera, ia tersenyum tipis lalu mulai menyanyikan lagu.
L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very, very extraordinary
E is even more than anyone that you adore can
Love is all that I can give to you
Love is more than just a game for two
Two in love can make it
Take my heart but please don't break it
Love was made for me and you
Suara Catherine terdengar sangat merdu, permainan gitarnya terlihat begitu halus. Dia memejamkan matanya menghayati lagu yang dinyanyikannya.
L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very, very extraordinary
E is even more than anyone that you adore can
Love is all that I can give to you
Love, love, love is more than just a game for two
Two in love can make it
Take my heart but please don't break it
'Cause love was made for me and you
I said, love was made for me and you
You know that love was made for me and you
Catherine membuka mata dan melihat ke arah ponselnya. Ia tersenyum membaca semua respon positif dari orang-orang.
"Suara Kak Catherine selalu menggetarkan hatiku!"
"Pengen denger Kak Catherine nyanyi setiap hari"
"Kak nyanyi lagi dong!"
"Sering-sering live ya Kak!"
Catherine menyisir rambut depannya dengan tangan karena sedikit menghalangi pandangan matanya.
"Aku gak bisa janji ya guys buat sering live, tapi kalo sempet pasti aku live kok."
Catherine mengerjap beberapa kali, Ia seperti tidak asing dengan salah satu nama akun yang berkomentar di livenya. ia melihat komentar ke atas untuk memastikan. Ia memiringkan sedikit kepalanya ke kiri, matanya tertuju pada satu komentar.
Aron_Adn: I love your voice Catherine!
Dahi Catherine mengernyit dalam. "Kak Aron?" Batinnya.
"Dia tau akun Instagram ku?" Catherine mengedikkan bahunya.
Catherine tidak berkomentar apapun, ia kembali membaca komentar lainnya.
Jkop_liam : Catherine nikah yuk!
Catherine terkekeh pelan membaca komentar dari teman Abangnya yang tidak pernah berubah. "Komentar Kak Erick template ya? Sama semua perasaan."
"Aaa Catherine tambah cantik kalo ketawa."
"Pliss gue gak kuat liat ketawanya Catherine! Candu banget!"
"Gue juga pengen nikah sama Lo Catherine!"
Catherine menggelengkan kepala membaca setiap komentar yang mengajaknya menikah, kenapa semua orang jadi ingin menikah dengan dia.
Jkop_liam : Bukan template Catherine cantik! Beneran dari lubuk hatiku.
Ga2_drew : Gak usah pedulikan kata-kata buaya Cath.
Deon_RWils : Ehmm!
Ga2_drew : Mampus pawangnya dateng. Siap-siap digoreng Lo Rick
Jkop_liam : Bercanda sumpah! Gue leave aja deh. Bye Catherine cantik.
Catherine terkekeh geli melihat tingkah teman-teman Abangnya. Mereka memang sangat menghibur, entah dimana Abangnya mendapatkan teman seperti mereka.
Catherine tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi Abangnya melihat keributan Erick dan Gaga.
"Kak Catherine kok bisa cantik gitu sih?"
"Resep cantiknya Kak."
"Kak udah punya pacar belum? Aku mau jadi pacar kakak."
"Kak bahagia terus ya, jaga kesehatan."
"Kak Catherine kalo lagi sedih bisa curhat sama kita."
"Kita selalu ada buat Kak Catherine. Selalu Support kakak."
Catherine terharu membaca semua komentar positif untuknya, "Makasih ya, kalian juga jaga kesehatan, selalu bahagia. Ah jadi pengen ketemu kalian." Ucapnya terharu.
"Ngadain fan meeting Kak!"
"Meet up Kak, pasti banyak yang datang."
"Ayo kak fan meeting!!"
Catherine tertawa kecil. "Udah kayak artis aja ngadain fan meeting."
"Kalau ada waktu semoga kita bisa bertemu ya." Catherine tersenyum tulus.
Senyuman Catherine luntur ketika melihat komentar seseorang yang tidak pernah ia harapkan, orang yang bahkan tidak ingin dilihat maupun dikenalnya.
Artur.Steffen : Catherine, How are you?
Catherine terdiam kaku, tiba-tiba perasaan sakit itu muncul kembali. Ia menggenggam erat kedua tangannya, ia tak mau memikirkan hal itu lagi.
Catherine mencoba menghembuskan nafasnya pelan. Lalu ia tersenyum tipis.
"Guys udah dulu ya, ini udah malem."
"Waktunya buat kita istirahat."
"Good night everyone!!" Catherine melambaikan tangannya. Kemudian ia mematikan live Instagram.
Catherine mengusap wajahnya kasar. "Kenapa kamu muncul lagi Artur?"
...****************...