Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 32
Nicholas terlihat sedang merapikan kembali pakaiannya. Dia nampak, kurang percaya diri. Tapi dia yakin nanti Arumi akan tetap dengan mudah dia dapatkan kembali seperti saat masih gadis dulu.
Nicholas tampak memandangi sekitar, banyak sekali perubahan yang di lakukan oleh pemilik restoran yang sekarang. Padahal dulu restoran ini hanya restoran biasa. Tapi sekarang di sulap menjadi restoran yang cocok bagi semua kalangan. Bahkan ada area bermain untuk anak anak juga.
"banyak sekali kemajuan restoran ini. Padahal aku baru melepasnya beberapa tahun ini. Tapi, nampaknya di pemilik yang baru pandai membuat inovasi terbaru dan itu berhasil membuat para pengunjung semakin ramai!" gumam Nicholas yang sepertinya ada rasa sesak karena telah melepas restoran itu.
"jika aku bisa kembali bersama dengan Arumi. Akan ku pastikan jika semua aset milik nya akan menjadi atas namaku. Jadi, jika suatu saat Arumi meminta cerai. Maka aku tidak akan pernah merasa bingung. Tingal jual saja nantinya sebagian asetnya. sisanya untuk jaga jaga jika ada hal sulit di lain waktu!" lirih Nicholas membayangkan semua.
Padahal belum tahu saja jika apa yang di rencanakan sudah terbaca oleh Arumi dan saudaranya. Jadi apapun yang akan di lakukan oleh Nicholas hanya akan terjadi dalam mimpi. mungkin.
Tak lama kemudian, terlihat Michelle di gandeng oleh suster Neni. Dan di belakangnya ada seorang remaja pria yang sedikit asing bagi Nicholas. Nicholas memperhatikan lagi berharap orang yang di tunggunya ada. Namun nihil, Arumi sama sekali tidak terlibat ada di dekat Michelle. ataupun ada di sekitar restoran.
"selamat siang tuan Nick." salam suster Neni pada Nicholas.
"ya, mana Arumi?" tanya Nicholas yang melupakan rencana awalnya ingin bertemu dan bermain bersama dengan Michelle.
"Nona Arumi sedang sibuk akhir akhir ini. Jadi, saya selaku suster nona Michelle yang mengantarkan nona Michelle bertemu dengan anda. Tapi tuan tenang saja. Karena saya tidak sndiri, saya di temani oleh saudara dari Nona Arumi!" jelas suster Neni pada Nicholas. .
"kenalin gue Fernando, atau Nando. Gue adik dari kak Arumi dan kak Jonathan" kenal Fernando mengulurkan tangannya.
"saya Nicholas papa dari Michelle dan suami Arumi!" jelas Nicholas yang baru ingat jika Arumi masih memiliki saudara yang mungkin baru saja pulang dari luar negri.
"baik, anda bisa mengajak Michelle bermain di area restoran ini, atau mengajaknya jalan jalan. Tapi, dengan syarat. Baik saya maupun suster Neni akan ikut serta. Tidak ada bantahan ataupun penolakan." jelas Fernando to the point.
"ya nggak bisa begitu dong. Kalau kalian ikut, sama saja akan menghambat saya dan putri saya untuk bisa dekat. Lagian Michelle juga putri saya, jadi hak saya Michell mau saya ajak kemana saja" ujar Nicholas menolak persyaratan dari Fernando.
"ikuti syarat yang sudah di tetapkan, atau tidak sama sekali. Lagian, selama ini anda juga tidak pernah perduli dengan Michelle, kenapa setelah akan bercerai dengan kak Arumi. Anda bersikap layaknya papa yang sangat kehilangan putrinya?" tanya Fernando membuat Nicholas melotot tajam.
"bagaimana bisa dia tahu jika aku tidak pernah perduli dengan Michelle. Jangan jangan Arumi menceritakan semua keburukan aku kepada kelurganya. Padahal selama ini, aku sudah berbaik hati mau menampungnya d an juga Michelle di rumah mama. Tapi, sepertinya Arumi memang tidak tau diri!" gumam Nicholas membatin.
"sudahlah, pilihannya hanya dua. ikuti syarat gue sebutin. Atau tidak sama sekali. Lihat, Michelle saja nampaknya enggan jika hanya berdua dengan papanya. Karena apa,? Karena memang dia sedari kecil tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari papanya!" sindir Fernando menunjukkan ekspresi yang enggan dekat dengan papanya.
"Michelle syaang, ikut papa jalan jalan yuk. Tapi bedua saja sama papa. Suster Neni sama om nggak usah di ajak!" bujuk Nicholas.
Sedangkan Michelle malah mengkerut dan bersembunyi di belakang yang tubuh suster Neni. Bisa di tebak jika saat ini Michelle takut dengan papanya sendiri. Di bentak, di abaikan dan di tinggalkan saat dirinya sakit pun pernah di rasakan bocah 3 tahun tersebut.
"nggak, Michelle mau jalan jalan sama uncle sama sustel. Nggak mau papa, papa nggak pelnah sayang sama Michelle. Yang papa sayang hanya kak Bella saja. Yang papa ajak jalan jalan hanya kak Bella. Papa nggak pelnah ajak main Michelle dan mama. Papa juga nggak pelnah belikan mainan dan kasih hadiah Michelle kalau ulang tahun. Hanya mama saja yang sayang Michelle" ucap Michelle dengan jujur.
Memang selama ini tidak ada yang pernah benar menyayangi Michelle dari keluarga Nicholas. Semua mereka lakukan hanya semata mata karena Arumi bekerja untuk menghidupi mereka saja. Jika tidak, mana mungkin mereka mau berbaik hati membantu menjaga Michelle.
"dengar sendiri bukan. Michelle saja tidak percaya dengan anda yang berniat mengajaknya jalan. apalagi gue yng sudah dengan jelas mengerti apa maksud anda!" ucap Fernando tersenyum miring.
"baiklah, kalian ikut. tapi aku mohon kalian jaga jarak aman. tidak usah terlalu dekat dengan kami nanti" ucap Nicholas yang mau tidak mau menuruti persyaratan dari Fernando.
Dia akan mencari waktu yang tepat membawa kabur Michelle nanti. sekarang waktunya mengajak Michelle ke tempat yang cukup ramai dan mungkin tidak ada orang yang mengenal mereka nantinya. Jadi, Nicholas bisa dengan mudah membawa kabur Michelle. Dengan begitu, Nicholas bisa membuat pilihan kepada Arumi, agar Arumi mau kembali bersama dengannya. Dan mau memberikan semua aset miliknya.
"tidak bisa, kami akan tetap ada di dekat Michelle. apapun keadaanya kami akan ada di dekatnya. Lagian Michelle saja takut dengan anda kenapa kami malah di suruh jaga jarak aneh!" ujar Fernando membuat nicholas sama sekali tidak bisa membantah.
"baiklah, kita berangkat sekarang. Dan ini, ada buket bunga untuk Kaka kamu. tolong berikan itu nanti saat pulang!"
"sial, bisa bisa gagal ini rencanaku. Apalagi ini dua kacung nggak bisa di pisahin dari Michelle" batin Nicholas kesal.
"gue punya ide. Gue suruh saja salah satu temen preman gue buat culik ni anak. Denga begitu mereka tidak akan tahu jika gue dalang dari penculikan tersebut!" pikir Nicholas saat ini.
Setelah sampai di taman, ternyata taman cukup ramai. Entah bagaiman nantinya temanya akan bergerak. Yang pasti Nicholas sudah berusaha menghubungi temannya itu.