NovelToon NovelToon
SENJA ASMARALOKA

SENJA ASMARALOKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nabila.id

"Lepaskan aku , Jika kau tak bahagia bersama ku, maka aku pun sudah siap membebaskan mu dari segala tanggungjawab mu terhadap diriku"

Kalimat terakhir yang Asmara ucap sebelum dia benar-benar berpisah dari suaminya.

Sebongkah hati yang kini berubah menjadi sayatan kecil , menyisakan luka yang teramat mendalam.

Tidak ada alasan untuk dirinya tetap bertahan di tempat itu, karena ternyata tidak hanya dirinya yang tidak di terima oleh suaminya, Bahkan anak yang telah dia lahirkan pun tidak pernah di harapkan oleh Bima yang jelas-jelas merupakan ayah kandungnya.


Akankah Asmara mendapatkan cintanya ??..

Ataukah Asmara akan semakin terluka ??

Yukk Saksikan Terus Kisahnya ....

Selamat Membaca , Semoga Suka dengan Karya Baru saya

SENJA ASMARALOKA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. Membungkam

...Sederhana saja dalam bersikap. Agar nanti , ketika semua tidak sesuai ekspektasi, maka tidak akan mudah sakit hati...

...🍁...

Setelah cukup tenang Asmara membawa seluruh anggota keluarga dan juga para tamu nya untuk menuju meja makan yang sejujurnya tidak begitu besar jika digunakan untuk 6 orang seperti saat ini 7 orang jika ditambah Senja.

Karena selain Asmara dan para tamunya, Loka pun juga bergabung bersama mereka, tentu itu karena permintaan Senja yang terus merengek pada Asmara.

Di meja makan suasana tampak sangat canggung, jika sebelumnya Karena Bima dan istrinya, kini harus di tambah Loka sungguh membuat kepala Asmara seakan mau pecah saja.

Sejujurnya mungkin saat ini Asmara sudah tidak lagi merasakan lapar, namun mengingat tubuhnya tidak sekuat pikirannya, membuat Asmara terpaksa menelan makanan meski rasanya tetap biasa saja.

"Em, Asma. Kau tidak kenalkan Temanmu pada ibuk ?"

Deg.

Asmara tampak terkejut mendapati pertanyaan ibu mertuanya, begitu juga dengan Loka yang terlihat langsung menyimpan kembali sendok dan garpu nya diatas piring.

"Oh. Em. Iya buk pak, perkenalkan ini Mas Loka " Ucap Asmara lirih dengan menunjuk pada Loka Wiratmaja

"Ohya mas Loka, Perkenalkan Ini Ibuk dan Bapak dari Mas Bima" Ucap Asmara lagi

Sampai di sini Asmara sungguh tidak tahan, batin ya terasa sakit jika harus memperkenalkan Mantan suami dan istri barunya.

"Dan , Ini mas Bima juga istrinya" Lirih Nissa lagi dengan menunjuk pada keduanya.

Loka tampak menganggukkan kepala, diiringi seulas senyum kecil di wajahnya.

Loka sangat paham ada sesuatu yang begitu mengganjal hati Asmara, namun dia juga paham jika Asmara tidak akan begitu saja mau bercerita.

Terlebih saat ini diantara mereka ada juga Senja yang tengah dalam pangkuan Loka.

"Perkenalkan Pak buk, Saya Loka Wiratmaja" ucap loka yang berusaha mengalihkan suasana.

Kedua Orang tua bima tampak tersenyum ramah pada Loka, Begitu juga Loka yang tampak sopan terhadap keduanya.

Mereka kembali melanjutkan makan malam yang sempat tertunda, dengan posisi Senja yang masih duduk diatas pangkuan Loka sedikit banyak tentu hal itu juga mengganggu.

Namun Asmara juga tidak dapat berbuat apa-apa, karena Senja saja tidak mau dengan dirinya, seolah Senja hanya menginginkan Loka untuk selalu dekat dengan dirinya.

Tentu hal itu memancing amarah Bima , sebagai ayah kandung dia sangat tidak terima jika putrinya lebih dekat dengan pria lain.

Berbeda dengan Bima yang tampak begitu murka , justru Diana tengah merasa berbunga-bunga melihat betapa Tampan sosok laki-laki di hadapannya. 'Beruntung jika Asmara bisa mendapatkannya', begitu batin Diana.

Beberapa saat berlalu makan malam pun telah usai, menyisakan Mbok Jum yang kembali membereskan sisa-sisa makana dan piring kotor sebelumnya.

Semua orang tampak beranjak meninggalkan meja makan termasuk Asmara dan Loka yang juga bersama Senja.

Senja terlihat mengajak Loka bermain di karpet yang Asmara sediakan untuk bermain, keduanya tampak begitu akrab.

Sementara Kedua orang tua bima Memilih untuk duduk di ruang tamu, keduanya mengawasi Senja dari jarak yang tidak terlalu jauh, karena memang jarak antara Ruang tamu dan tempat bermain Senja juga sangat dekat.

Begitu juga dengan Bima yang tiba-tiba bergabung bersama Orang tua nya, sementara Diana terlihat langsung masuk kedalam kamar.

"Mas, Asma tinggal dulu ya"

Loka tampak menganggukkan kepala dan kembali fokus pada permainan nya bersama senja.

Setelah berpamitan Asmara tampak menyusul mbok Jum yang masih berkutat di dapur.

Tidak tega rasanya jika dia harus membiarkan asisten rumah tangganya itu mengerjakan seluruh pekerjaan sendirian, sudah barang tentu pekerjaan mbok Jum bertambah banyak dan tentu semakin berat karena penghuni rumah yang juga bertambah.

"Mbok Jum makan dulu saja, ini biar saya yang teruskan "

" Tapi Buk --"

"Sseeettt, Udah mbok makan aja dulu" ucap Asmara dengan meraih spons cuci dari tangan mbok Jum.

Cukup banyak yang harus Asmara bereskan, Karena sebelumnya mbok Jum lebih dulu membereskan meja makan dan menghangatkan kembali sisa makanan yang tidak termakan.

Meski banyak , namun tidak masalah bagi Asmara, karena pekerjaannya di Puskesmas tentu lebih berat dari sekedar mencuci piring.

"Ehem !!"

Suara deheman yang jelas Asmara tahu dari siapa itu. Asmara hanya tampak memutar bola matanya jengah.

"Aku pikir setelah pindah kesini kamu sudah menikah, ternyata belum" seloroh Diana dengan senyum mengejek.

Asmara hanya diam dan tidak memberikan jawaban. Sejujurnya dia sangat malas meladeni Ocehan Istri dari mantan suaminya itu.

Jika tidak ingat Diana adalah tamu di rumahnya, mungkin sudah dia libas habis omongan yang selalu membuatnya sakit hati.

Asmara tetap fokus pada pekerjaan , piring dan sendok yang menantikan sabun dari tangannya. Tentu lebih penting dari sekedar mendengar ocehan mantan madu nya.

"Kenal dimana cowok ganteng di depan ?"

"Bukan urusan mba Diana " sinis Asmara

Mendengar jawaban Asmara yang mulai berani, membuat Diana sangat kesal.

"Ow. Selingkuhan kamu ya !" Ucap Diana dengan bibir terangkat.

Untuk sesaat Asmara meletakkan Spons cuci nya, menatap sekilas wajah Diana yang begitu menjengkelkan.

'Masih sama ternyata' Batin Asmara dengan tertawa geli

Sejujurnya Asmara sangat malas meladeni omongan Diana, karena setiap yang dia bicarakan selalu saja menyakitkan.

"Ck. Mba Diana ini lucu sekali , Bagaiman saya bisa selingkuh kalau saya saja tidak punya suami ?"

"Kita itu beda kelas mba, Saya tidak seperti mba Diana yang rela berselingkuh dengan laki-laki yang sudah berkeluarga"

"Meskipun saya sangat membutuhkan, Saya juga tidak akan pernah menjatuhkan harga diri saya di hadapan Pria"

"Oiya mba, Satu lagi Kalau butuh apa-apa itu KERJA !!, bukan minta-minta sama suami tetangga. Terus ujung-ujungnya minta di nikahin juga".

"Kan repot mba Urusannya !!" Sindir Asmara dengan bibir terangkat keatas

Asmara begitu puas telah meluapkan kekesalannya, meski hanya dalam bentuk sindiran setidaknya itu cukup membuat Diana tidak lagi berani mengganggunya.

Jangan di tanya bagaimana ekspresi wajah Diana, bahkan merahnya wajah Diana melebihi lobster yang baru saja masuk kedalam panci.

Terlihat jelas kekesalan di wajah Diana, beberapa kali dia menghentakkan kakinya , menatap tidak suka pada Asmara.

Dengan langkah cepat Diana membalik tubuhnya, dan berjalan meninggalkan Asmara

"Mba!"

Mendengar panggilan Asmara, Diana pun kembali menghentikan langkahnya.

"Apa !!" ketus Diana

Asmara tampak tersenyum tipis dengan helaan nafas setelahnya.

"Pelan-pelan jalanya , Kasian yang di dalem kandungan" Ucap Asmara dengan lembut.

"Kalau nanti kontraksi gimana ? Mbak nggak mau kan lahiran Sama saya ?"

"Di desa ini Bidan nya cuma saya, kalau mau ke rumah sakit jauh mba" ucap Asmara menakuti

"Oiya kadang Saya itu suka kasar mba kalau nolong persalinan" ucap Asmara dengan suara sangat lembut.

Mendengar ucapan Asmara, Diana semakin geram dibuatnya, Nada suara nya saja yang lembut, namun lebih tepatnya menusuk.

Rencana awal dimana dia ingin membuat Asmara sakit hati, malah dia sendiri yang harus merasakan getahnya.

Setelah kepergian Diana, Asmara pun senyum senyum sendiri, merasa bahagia sudah bisa membungkam mulut besar Diana.

Asmara kembali melanjutkan kegiatan nya yang tertunda.

Sementara mbok Jum yang masih duduk di pojokan hanya menyaksikan perdebatan keduanya dengan menahan tawa yang sejujurnya ya ingin dia keluarkan.

"Keluarin aja mbok , Nanti kentut Lho"

Asmara agaknya paham apa yang tengah di rasakan oleh asisten rumah tangganya.

Keduanya lantas tertawa renyah bersama, mengingat bagaimana Diana dengan kemarahan nya.

***

1
aries
dibuat mewek🥲
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Alif
di episode sblmnya unur asma 27,skrg berubah jd 29 cpt y
antha mom
senja yang sabar ya nak 😭😭😢
antha mom
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
semoga Bima kena karma
aryuu: amin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Alaric Zikri
Luar biasa
Alaric Zikri
Lumayan
Astuti
Luar biasa
Baper kusut
Pertemuan awal yg tidak baik... biarpun nanti nya sudah d kasih restu,, AQ pribadi mungkin gk akan mau lanjut. Karena suatu saat pasti akan ada pembahasan yg akan membedakan tentang kasta harta dan tahta
Zeepree 1994
Luar biasa
An'ra Pattiwael
aduh,,,knp harus bunting??,
Ina Karlina
waakaukum salam tetap semangat ya Thor 👍🌹🌹🥰🥰
Ina Karlina
jangan sampai saja loka di kasih obat tuh sama si nenek sihir..
Ina Karlina
asmara nunggu loka yang melamarnya
Ina Karlina
Bima bakalan bangkrut setelah punya istri diana.biasa nya begitu kesetiaan yg di hianati berujung sebuah karma yg pedih
Susi Vilayanti
Kecewa
Susi Vilayanti
Buruk
Bang Ipul
waalaikumsalam wr wb mks bangeet thor
Bang Ipul
alhamdulillah akhirnya sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!