Cinta yang ngga mungkin bersatu. Malik Arkana Artha Mahendra sudah berusaha melupakan cinta terlarangnya pada Liliana Aldrin. Tapi kabar gadis itu masih hidup membuat cintanya bangkit lagi
Semoga suka, ya❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Niat Hera
Apa yang ingin dia buktikan? batin Cassie penuh tanya.
"Nona, kenapa anda bersama laki laki itu? Dia bahaya buat nona," interogasi Harsa pelan tapi tegas. Tapi dia harus mengingatkan nonanya.
Cassie menggeleng, bibirnya mengembangkan senyum.
"Tenang saja. Dia dan keluarganya orang orang yang baik."
"Ke keluarganya?" Harsa sampai tergagap karena kaget.
"Nona sudah ketemu keluarga tuan muda Malik?" Harsa benar benar terperangah ngga percaya mendengarnya.
"Bukan hanya keluarganya saja. Keluarga besarnya juga. Rame sekali."
Harsa makin terperangah mendengarnya.
Bukannya mereka semua membenci nona Liliana?
Oh iya, mereka ngga mengenali siapa nona Liliana sekarang. Mereka hanya mengenalnya sebagai nona Cassie!
Hatinya meringis.
Tapi tuan muda Malik sudah tau. Nggak mungkin papanya ngga tau, sanggahnya lagi dalam hati.
Pergulatan batin terus terjadi.
"Mereka baik sama nona?"
"Baik banget."
Harsa terdiam.
"Maaf nona, anda menyukai tuan muda Malik?" tanya Harsa setelah beberapa menit terdiam.
"Kamu kenapa jadi kepo banget. Bukannya kata kamu, dia yang harus dihindari?" tawa Cassie perlahan.
Harsa tersenyum canggung.
Iya juga, sih. Tapi kenapa dia yang kelihatannya mendukung sekarang.... Batinnya merasa bodoh.
"Karena kamu kepo, aku juga jadi kepingin kepo." Cassie menjeda ucapannya sambil menatap Harsa lekat.
Harsa mulai waspada. Instingnya mengatakan kalo yang ditanya nonanya adalah pertanyaan yang sensitif.
"Kenapa kamu, opa dan oma, melarang aku berhubungan dengan Malik?"
Nah, benar, kan, batin Harsa menjawab.
Dia langsung bingung, bagaimana harus menjawabnya.
"Kok, malah diam....? Aku cuma bisa nanya sama kamu, karena opa dan oma sudah tiada."
Harsa mengangguk, berusaha mengerti.
"Opa dan oma nona takut kalo mereka orang yang berbahaya." Hanya itu jawaban yang dia punya. Berharap nona mudanya percaya.
Cassie terdiam.
Masa hanya karena itu? batinnya ngga percaya.
Saat bersama keluarga besar Malik, Cassie malah merasa tentram.
"Kalian sepertinya salah paham. Keluarga Malik baik dan aku merasa aman aman aja di sana," kilah Cassie membantah.
"Ya, nona." Harsa ngga ada niat membantah lagi karena dia ingat perkataan Malik tadi.
Oke, terpaksa dia melanggar permintaan oma opa nona Liliana yang sudah meninggal dunia.
Tapi dia akan tetap mengawasi dan menjaga keselamatan nonanya walaupun dia yakin perkataan tuan Malik sangat serius tadi padanya.
Padahal seingatnya dulu nonanya ngga pernah pacaran dengan tuan muda Malik.
Tapi kenapa tuan muda itu mengatakan kalo nonanya adalah kekasihnya?
"Harsa, tolong selidiki siapa yang memasuki rumah mendiang opa dan oma, ya," ucapnya setelah melihat Harsa melamun.
"Eh, i iya, nona." Kembali Harsa menjawabnya dengan tergagap.
Cassie tersenyum.
Harsa mengalihkan tatapnya dengan bingung.
Apakah aku perlu memberi tau nona tentang nona Hera yang merupakan saudaranya?
Tapi kalo begitu, dia harus menjelaskan siapa ibu kandung nonanya.
Itu yang membuat kepalanya medadak pusing.
Setelah tuan dan nyonya besar tiada, kini tanggung jawab besar itu ada padanya.
"Aku ingin ke rumah oma dan opa. Ingin masuk ke dalam. Mungkin kalo masuk ke dalamnya, aku bisa mengingat sesuatu," ucap Cassie mengagetkan Harsa.
Harsa sampai tertegun. Dia memang belum pernah membawa nona mudanya ke rumah mendiang tuan dan nyonya besarnya.
Bahkan dia melarang keras.
"Baiklah, nona. Kapan kapan aku akan ajak nona ke sana." Terpaksa Harsa menuruti permintaan nona mudanya. Tapi dia akan mengulur waktu.
Mendengar jawaban Harsa membuat Cassie melengkungkan sudut bibirnya.
"Oke. Siang ini, ya."
"Haah?" Harsa ngga bisa menyembunyikan kekagetannya
Cassie sanpai mengerutkan keningnya.
"Kok, haaah, sih?"
"Em..... maaf, nona. Tapi siang ini ngga bisa. Para pengawal masih menyelidiki semua ruangan. Kita curiga, ada benda bahaya di sana."
"Oooh, baiklah. Kalo sudah selesai, ajak aku ke sana." Cassie maklum.
"Siap, nona."
*
*
*
Hera mendatangi restoran yang viral akhir akhir ini yang berada di sebuah mall.
Dia sampai membayar mahal seorang detektif swasta dengan bayaran ekstra tadi malam sejak Malik menolaknya mentah mentah untuk mencari data tentang Cassie Nathalia.
Dari informasi yang dia dapatkan, ternyata gadis yang bernama Cassie Nathalia itu hanyalah pemilik tiga restoran makanan Jepang yang viral.
Hanya pemilik restoran? decihnya meremehkan dalam hati.
Sama sekali ngga sebanding dengannya.
Hera akan memperingatkan gadis yang tak setara dengan Malik itu untuk mundur dan menjauhi Malik.
"Mau pesan apa, nona?" tanya salah seorang pelayan restoran.
"Bisa saya bertemu pemilik restoran ini?"
Pelayan tersebut terdiam.
"Cassie Nathalia. Apakah dia ada di sini?" tanya Hera lagi. Sikapnya tampak anggun hingga membuat pelayan itu tampak segan.
"Nona siapa?"
"Katakan padanya Herra Yumma ingin bertemu."
Pelayan resto itu menganggukkan kepalanya.
"Nona bisa pesan dulu, nanti nona kami akan menemui anda," tukasnya seolah ngga mau dibantah.
"Oke, mana daftar.menunya."
*
*
*
TOK.TOK TOK
Cassie yang sudah berada di mall setelah minta diantar Harsa tadi, menyembunyikan hasil sketsanya di laci mejanya.
Dia sudah membandingkan kedua sketsanya. Ternyata sketsa yang dibuatnya sejak awal lebih menarik untuknya.
"Ada apa?" tanyanya ketika pelayannya mendekat.
"Ada pengunjung yang ingin bertemu, nona."
"Siapa?"
"Seorang perempuan muda, nona. Namanya Hera Yumma."
Cassie ngga merasa asing dengan nama itu.
Bukannya dia masih kerabat Malik? Kenapa dia ingin bertemu?
"Dia sendirian?"
"Ya, nona."
Cassie mengetuk ngetukkan ujung pensilnya di atas meja.
"Baik. Ayo, kita temui dia." Untuk menghilangkan rasa penasarannya, Cassie segera bangkit dari duduknya.
Lagi pula sudah berjam jam dia sudah duduk sambil menggambar sketsa. Punggungnya juga sudah terasa pegal
"Siap, nona."
*
*
*
Cassie ngga langsung menemui Hera, dia memperhatikan dari agak kejauhan.
Perempuan yang sangat cantik itu sedang menikmati mie urainya dengan elegan.
"Nona..., kalo anda tidak mau bertemu dengan nona itu, saya akan mencari alasan," ujar pelayannya membuyarkan lamunannya.
Cassie tersenyum.
"Aku akan menemuinya. Kamu lanjut kerja aja," ucap Cassie sambil melangkah pelan ke arah Hera Yumma.
"Oh ya, buatkan aku coklat panas," ucap Cassie sambil menoleh pada pegawainya yang masih bergeming menatapnya. Seakan khawatir.
"Siap, nona."
Saat sudah beberapa langkah di depannya, Hera Yumma menyadari kehadirannya. Dia menghentikan suapannya. Mie urainya tinggal separuh.
"Silakan diteruskan makannya," ucap Cassie sambil mendekat.
"Porsinya terlalu banyak buat saya," ucap Hera tenang.
Masa? batin Cassie yang menjawab.
Menjadi model apakah tidak boleh terlalu banyak makan? tanya batin Cassie lagi.
Dia segera duduk di depan Hera.
Seorang pelayan mendekat membawakannya coklat panas.
Hera Yumma menunggu sampai Cassie menyesap coklat panasnya.
"Ada apa anda mencari saya?" tanya Cassie setelah meletakkan cangkir coklat panasnya.
Hera Yumma tersenyum, kemudian dia meneguk minuman jusnya.
"Kamu kenal Malik sudah lama?"
"Baru saja." Cassie mulai menebak maksud gadis ini yang menurutnya sok kenal sok dekat.
Hera Yumma mengeluarkan selembar foto dari dalam tasnya.
'Ini foto mantannya Malik. Namanya Liliana Aldrin, seorang desainer."
DEG
Cassie teringat saat Malik menjabarkan sosok Liliana Adrin padanya.
Awalnya Cassie mengira Malik hanya mengagumi gadis itu saja sebagai desainer terkenal yang berbakat.
Tapi ternyata kekasihnya?
Cassie serasa mendengar bunyi patahan hatinya.
"Dia sudah meninggal dunia."
Ya, Cassie sudah tau.
Tapi perasaannya sudah ngga bisa sesantai di awal dia bertemu Herra.
Bahkan saat ini rasanya pikirannya tidak sedang berada di dalam kepalanya.
Semoga ingatan Lili segera pulih
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Liliana adalah Cassie,, Cassie adalah Liliana..
hayu ingat Cassie sayang., ❤
berdarah , pingsan, setelah sadar ingatan nya kembali.
Hera dpt karma atas perbuatan nya
maka jadi perempuan jgn murahan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
kok Hendra di paksa ele... masak sih.... secara diumur beda jauh kan...
akibat Hera gatal sih maka nya Dy di gituin cowok
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
udah jelas² circle nya Malik Cs gak ada respect sama loe.. gak usah cari perhatian dech... bikin malu mommy Maona dan papi Bara aja
😖😖