Raka terlahir dari keluarga kaya raya.
Raka hidup bergelimang harta, dengan semua kekayaan yang ia miliki, raka menjadi semau mau nya, berfoya foya bahkan pergaulan nya sangat bebas.
Al hasil kedua orang tua nya tidak tahan terhadap diri nya kemudian mengirim raka ke kampung halaman sang nenek.
Di sanalah cerita di mulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raka mabuk
Malam hari nya.
Raka masih belum kembali ke rumah.
Raka masih duduk di dekat danau.
Suasana hening dan sunyi inilah yang diinginkan oleh raka.
Tidak ada siapa siapa, hanya ada diri nya sendiri dengan di terangi oleh sinar bulan.
Raka berfikir keras, fikiran nya hanya tertuju pada theresia, raka mengingat masa lalu nya saat masih bersama theresia.
Seketika saja raka tersenyum mengingat masa masa dimana hanya theresia lah yang selalu bersama nya setiap hari, apapun, kapanpun dan bagaimana pun keadaan nya.
Setelah hampir 6 tahun lama nya bersama, baru kali ini raka mengetahui jika theresia sudah menikah dengan alex musuh nya di kota.
Raka sakit hati, benar benar sakit hati dengan theresia, Sangat sulir bagi nya untuk melupakan kenangan nya bersana theresia.
Raka melihat jam tangan yang ia pakai.
22:34 menit.
Minuman nya sudah habis, kepala nya cukup pusing karna minuman oplosan yang ia buat sendiri.
Raka akhir nya bangkit dari tempat duduk, kemudian berjalan untuk pulang, akan tetapi raka minum terlalu banyak sampai² dia pun oleng dan tak bisa menyeimbangkan diri.
Di tepi danau itu raka akhir nya terjatuh.
Berkali kali mencoba untuk bangkit namun rasa pusing yang ia rasakan mengalahi kekuatan fisik nya.
Al hasil raka pun tertidur di tempat.
Di rumah nenek bae.
Nenek bae tidak melihat raka pulang, namun bobi dan dodi mengatakan jika raka sudah pulang dan sudah tidur di kamar nya.
nenek bae yang sudah tau sejak awal raka tengah emosi pun tidak mengecek ke dalam, dia sengaja membiarkan raka sedikit tenang.
“Bos raka kenapa nek?,” ucap bobi
“Besok pagi kita akan tau apa masalah nya, Raka seperti nya sedang marah dengan orang tua nya,” Sahut nenek bae
“Kasian ya bos raka, Saya fikir jadi orang kaya itu benar benar menyenangkan,” sahut bobi
“Menyenangkan dan tidak itu bobi tergantung dari diri kita masing masing, Jika kita bisa bersyukur maka apapun yang kita miliki akan membuat kita merasa senang, hati kita juga akan tenang, kunci kebahagiaan itu adalah ketenangan dan perbanyak bersyukur bobi,” Sahut nenek bae
Pov.
Keesokan pagi nya.
Warga sudah ramai berkerumunan di dekat danau.
Mereka tidak ada yang berani mendekat, Raka sudah di kerumuni oleh semut.
“Dia cucu nenek bae,” Ucap warga
Zea yang kebetulan melintas di dekat danau karna memang jarak danau dengan jalan utama sangat dekat.
Zea yang merasa sedikit penasaran pun akhir nya mencoba mendekat.
Alangkah terkejut nya zea saat melihat siapa yang sedang dikerumuni warga
“Astagfirullah,” Ucap zea
Saat zea hendak mendekat ke arah raka, tiba tiba saja nenek bae kakek dahlan bobi dan dodi berlarian.
“Raka.”
Nenek bae menangis histeris, Dia pun langsung menghampiri raka yang sudah lemas tertidur telungkup di tepi danau.
Nenek bae dan juga kakek dahlan menghampiri raka.
“Raka bangun raka, Rakaaaaa kamu kenapa, ya allah pak ini raka kenapa, Kalian kenapa malah berdiri saja, cepat tolong angkat cucu saya, bawa dia ke mobil,” Ucap nenek bae
Raka di bawa pulang oleh sang nenek.
Saat sampai di rumah raka langsung muntah beberapa kali.
Nenek bae panik bukan main.
Saat raka sudah sedikit membaik dan mulai menetralkan diri nya, ia kemudian mulai duduk dengan memegangi kepala nya.
“Aku ingin pulang nek, aku ada urusan di kota, setelah itu aku akan balik lagi ke sini,” Ucap raka