Dear My Ex Husband..
Terimakasih untuk cinta dan luka yang kau beri..
Mario menemukan sepucuk surat dari mantan istrinya sebelum pergi, dua baris kata yang entah mengapa seperti mengandung misteri untuknya..
Mereka berpisah baik- baik bahkan sampai mantan istrinya akan pergi mantan istrinya masih mengungkapkan bahwa dia mencintai Mario..
...
Kebodohan yang Namira lakukan adalah menikmati malam bersama mantan suaminya, hingga Namira menyadari apa yang dia lakukan menyakiti dirinya sendiri.
Apalagi saat mendengar kata- kata dari mantan suaminya..
"Aku harap dia tumbuh, untuk menjadi bukti cinta.." katanya sambil mengelus perut Namira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan Namira
Andre mengantar Namira dan Juni pulang setelah seharian bermain dan mengobrol di rumah Ibunya.
"Sudah sekian lama sejak bapak gak ada, baru hari ini ibu terlihat ceria.."
Namira tersenyum dan melihat Juni yang tertidur di pangkuannya. "Makasih Mas, sudah memperkenalkan ku dengan Ibu, aku gak nyangka ibu kamu menerimaku dan Juni.."
"Sudah ku bilang Ibu gak menilai wanita dari perawan atau janda, jadi kamu gak perlu khawatir, sekarang tinggal nunggu kamu mau atau enggak nikah sama aku.."
"Aku mau.." Andre menginjak rem mendadak hingga Namira sedikit terhunyung..
"Maaf, kamu bilang apa tadi?" Andre menatap Namira tak percaya, matanya mengedip dan mulut menganga.
"Aku mau Mas.." Setelah bertemu dengan ibu Andre Namira merasa tidak akan masalah jika nanti mereka menikah, yang terpenting adalah Andre dan orang di sekitarnya juga menerima Juni, tentang cinta Namira yakin seiring berjalannya waktu dia bisa mencintai Andre, Namira yakin tak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada pria lembut dan perhatian macam Andre.
Andre pria yang baik..
Ibunya juga menerima Namira, dan Juni..
Itu yang terpenting.
"Ak.. aku gak salah dengar kan?"
Namira menggeleng "Yes!" Andre akan memeluk Namira namun terhalang sabuk pengaman yang masih dia kenakan.
Namira terkekeh, dan Andre menggaruk tengkuknya "Nanti aja deh peluknya.."
Andre kembali melajukan mobilnya dengan hati bahagia dan tangan menggenggam tangan Namira "Juni nyenyak banget.." Andre melihat Juni yang masih tidur sedangkan mereka akan segera sampai di rumah Namira.
"Dia kecapekan kayaknya.."
"Iya, dia main seru banget sama Ibu tadi.."
Andre memarkirkan mobilnya di depan rumah Namira lalu turun "Biar aku aja" Andre menggendong Juni dan membawanya masuk ke dalam rumah.
"Loh, Juni tidur?" Ibu membuka pintu.
"Iya Bu, aku izin nidurin Juni Bu.."
"Oh, iya silahkan.." Andre melanjutkan langkahnya kearah kamar Namira, namun tiba- tiba langkahnya terhenti dan menoleh ke belakang.
"Kamarnya dimana ya?" Ibu dan Namira tertawa lalu Namira menunjukan kamarnya dan Juni.
Setelah menidurkan Juni Andre pun pamit pada Ibu, sedangkan Namira mengantarnya hingga ke luar pintu.
Andre berdehem untuk mengurangi debar jantungnya "Emm nanti aku datang lagi sama Ibu, buat ngelamar kamu" Namira mengangguk tersenyum.
Andre meraih tangan Namira, lalu menggenggamnya "Aku tahu kamu belum mencintaiku sepenuhnya, tapi aku akan terus berusaha membuat kamu jatuh cinta.."
"Terimakasih sudah mengerti.."
Andre mengangguk "Jadi kita akan memanfaatkan waktu kita sebelum menikah dan memupuk cinta kita agar semakin kuat.." Andre mendekat dan mengecup dahi Namira. "Aku pulang dulu.." Namira melambaikan tangannya saat Andre berjalan menjauh hingga tiba di dekat mobilnya namun Namira tersentak saat Andre berbalik berjalan cepat kearahnya dan memeluknya "Terimakasih sudah menerimaku.." terdengar nada haru dari Andre.
Namira tertegun lalu mengangkat tangannya dan membalas pelukan Andre, seharusnya dia yang berterimakasih pada Andre karena menerimanya apa adanya, dan dengan adanya Juni.
Andre sudah menaruh perhatian sejak Namira bekerja dan berusaha mendekat meski Namira sering tak menanggapi, lalu akhir- akhir ini Namira mulai terbuka dan sekarang Namira resmi menjadi kekasihnya, tinggal menentukan tanggal yang baik untuk hari yang baik yaitu pernikahan mereka.
Setelah berpelukan beberapa detik akhirnya Andre melepaskan Namira, Andre tersenyum dan kembali menangkup pipi Namira dan mengecup dahinya, tanpa penolakan Namira menerima kecupan Andre.
Andre melambaikan tangannya ke arah Namira dan masuk ke dalam mobil, rona bahagia sangat jelas di wajah Andre dan mau tak mau Namira pun tersenyum melihat tingkah Andre pria itu seperti anak kecil yang baru mendapatkan permen.
Setelah mobil Andre tak terlihat barulah Namira memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, namun belum mencapai pintu suara seseorang menghentikan langkahnya.
"Aku tidak tahu, rasanya sesakit ini.. melihat wanita yang aku cintai berada di pelukan pria lain.."
Namira tertegun dan menoleh melihat Mario berada di depannya dengan raut sendunya menatap Namira.
"Apa aku benar- benar tidak punya kesempatan lagi Nami..?"
...
Selow apdet lagi nunggu kontrak turun..🤗
Like..
Komen..
Vote..
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
sungguh km mmbagongkn...
g masuk akal bgt km mario....
bakal nyesel km mario... klo tau setelah namira km ceraikan.... trnyata dia mngandung ankmu....