Majikan Yang Lumpuh

Waktu berjalan dengan begitu sangat cepat sekali. Satu tahun telah berlalu.

Dimana Bagas dinyatakan bisa berjalan kembali, saat dia mengetahui kesembuhannya Bagas langsung kembali ke Indonesia dia sudah tidak sabar lagi bertemu dengan Anna.

Sedangkan Anna yang tidak mengetahui tentang kesembuhan Bagas, karena dia tidak pernah lagi membalas pesannya Bagas terakhir waktu itu yang sudah cukup lama sekali.

Kini Bagas sudah ada dipesawat, mungkin saja nanti malam dia sudah tiba di Indonesia, Sara dan Erico sangat mendukung Bagas untuk kembali kepada Anna.

Tetapi entah Bagas sangat tidak tau apakah Anna akan mau bertemu dengannya lagi atau tidak?

Bisa dikatakan Anna menghindari Bagas sampai saat ini dia tidak ingin lebih lanjut mengenai tentang hubungan mereka berdua.

*****

Hari menjelang malam tepatnya 12 malam. Anna yang baru saja pulang dari bekerjanya kini sedang menelusuri trotoar kecil itu untuk menuju kerumahnya.

Dengan badan yang begitu sangat lelah sehingga dia hanya fokus kebawah tidak melihat lagi kearah depannya.

Namun tanpa disadari Anna, ada sosok kaki didepannya membuatnya mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa sebenarnya itu.

Saat dia melihatnya, betapa terkejutnya Anna bahwa didepannya adalah Bagas.

" B-bagas" kata Anna dengan gugupnya

Bagas hanya tersenyum kepada Anna, betapa berbedanya Bagas sekarang dibandingkan waktu Anna ketemunya.

Terlihat sangat jelas menjulang keatas, dengan wajah tampannya serta jas warna hitam membuatnya semakin menjadi sangat berbeda sekali.

" Sudah lama sekali ya Anna kita tidak bertemu" kata Bagas dengan wajahnya tersenyum

" K-kapan kamu kembali ke Indonesia?" tanya Anna dengan nada yang begitu gugup sekali

" Aku baru saja tiba, namun aku langsung kemari untuk bertemu denganmu Anna"

Anna benar-benar tidak percaya, dia merasa itu adalah sebuah mimpi saja bukan kenyataan.

" K-kamu sendiri kemari?"

Bagas menggelengkan kepalanya.

" Tidak, aku bersama asistenku"

" Asisten?" ulang Anna

" Iya Asisten, karena aku kembali kemari untuk melanjutkan Perusahaan serta bertemu denganmu Anna"

Anna hanya terdiam saja, dia masih merasa tidak percaya sekali bahwa Bagas ada didepannya.

Dimana Bagas melangkahkan kakinya mendekat kearah Anna, lalu saat tiba didepannya Anna tiba-tiba saja Bagas langsung memeluk Anna.

Anna sangat terkejut dengan tingkahnya Bagas yang begitu secara tiba-tiba.

" Anna, aku sangat merindukanmu, kau tau aku sangat berusaha keras sekali melakukan terapi itu agar aku bisa kembali ke Indonesia bertemu denganmu"

Anna hanya terdiam saja, wajahnya yang terbenam didadanya Bagas.

Karena Bagas lebih tinggi dibandingkan Anna, sangat erat sekali Bagas memeluk Anna, dia memang sangat merindukan Anna sekali.

Namun, Anna dengan cepatnya melepaskan pelukannya itu membuat Bagas terkejut dan menatap Anna.

" Ada apa Anna? Apa kamu tidak merindukanku?" tanya Bagas dengan nada bingungnya

" T-tidak apa-apa, aku hanya terkejut saat melihatmu ada disini Bagas"

Bagas hanya tersenyum, lalu mengambil tangannya Anna dan menggenggamnya sangat erat sekali.

" Anna, bagaimana jawabanmu? Tentang waktu penyataanku saat di London?"

Lagi-lagi Anna terkejut, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Bagas masih saja menanyakan hal itu.

" B-bukannya waktu itu aku sudah sangat jelas sudah menjawabnya Bagas bahwa kehidupan kita sangat berbeda?"

" Tapi aku sangat belum puas Anna dengan jawaban itu, aku tau sebenarnya kamu memiliki jawaban yang lainnya Anna"

Anna menghelankan nafasnya saja, dia benar-benar tidak ingin membahas hal ini kembali.

" Bagas, mending kamu pulang ini udah tengah malam" kata Anna

" Anna kamu mengusirku?"

" Tidak Bagas, hanya saja aku lelah aku ingin pulang serta istirahat Bagas"

" Tapi kamu harus jawab dulu Anna, aku benar-benar tidak bisa menghilangkan perasaan sukaku kepadamu Anna"

" Bagas cukup, aku sudah mengatakannya bukan bahwa kita sangat berbeda Bagas dan aku tidak bisa menerima perasaanmu itu"

Bagas terdiam, dimana dia melepaskan tangannya dari tangan Anna. Ada perasaan yang sangat sedih sekali dirasakan oleh Bagas.

" Anna, aku sangat menantikan jawabanmu yang lainnya saat aku kembali ke Indonesia untuk bertemu denganmu, bukan ini jawaban yang aku mau Anna"

" Maafkan aku Bagas, aku benar-benar tidak bisa menerima perasaanmu itu aku tidak ingin merusak kehidupanmu hanya karena bersamaku Bagas, kehidupanku sangat tidak jelas Bagas sedangkan kamu sangat jelas"

Bagas hanya bisa menghelakan nafasnya saja, tanpa berkata apapun lagi Bagas meninggalkan Anna dengan perasaan yang begitu sangat sedih sekali.

Anna yang hanya menatap kepergiannya Bagas, ada perasaan sedih serta sakit juga yang dirasakan Anna tetapi dia sangat sadar bahwa kehidupannya begitu sangat berbeda sekali.

Dimana Bagas telah tiba dimobilnya, dengan cepatnya dia masuk dibagian kursi penumpang.

" Kita kemana tuan?" tanya Roy saat melihat Bagas masuk

" Kita ke Bar" jawab Bagas dengan tatapan kosongnya

" M-maaf tuan?"

" Apa kamu tidak mendengarnya apa yang aku katakan?"

" B-baik tuan"

Roy menyalakan mesin mobilnya lalu berangkat, Anna yang masih berdiri di trotoar kecil itu sambil menatap kearah mobil Bagas yang sedang pergi.

Terlihat jelas sekali Bagas tidak menatap kearah Anna sama sekali, dia benar-benar sangat sedih sekali ternyata saat dia kembali ke Indonesia sama saja bahwa Anna tidak menerima perasaannya.

*****

Sara yang baru saja tiba di Mansionnya, kini dia tidak tau bahwa Bagas belum kembali. Waktu sudah menunjukkan 4 pagi.

Saat Sara ingin menaiki anak tangga tersebut, dia begitu sangat terkejut melihat Roy sedang membopong tubuh Bagas yang tidak sadarkan diri.

Merasa khawatir Sara langsung menghampiri Roy yang sedang membawa Bagas kekamarnya.

" Roy, apa yang terjadi dengan Bagas?"

" T-tuan sedang mabuk Nyonya"

" Mabuk?" ulang Sara dengan begitu terkejutnya" Sebenarnya apa yang terjadi sehingga dia mabuk Roy?" tanya Sara

" Saat tiba kemari, tuan langsung mengajak saya untuk ketempat Nona Anna Nyonya, lalu saya melihat sepertinya pertemuan mereka sangat tidak sesuai dengan harapan tuan Nyony, setelah beberapa menit kemudian tuan kembali dengan raut wajah yang sedih dan saat masuk dia mengatakan ingin pergi ke Bar Nyonya" jelas Roy menceritakan semuanya

Sara hanya bisa menghelakan nafasnya saja, jelas saja Bagas bisa mabuk karena dia baru saja bertemu dengan Anna.

" Baiklah bawa dia kekamarnya" kata Sara kepada Roy

" Baik Nyonya"

Roy langsung membawa Bagas kedalam kamarnya, Sara benar-benar tidak tau sebenarnya apa lagi yang terjadi kepada Bagas dan Anna.

Sara yang mengikuti dari arah belakang, setelah Roy sudah menaruh Bagas diatas tempat tidur kini dia berpamitan kepada Sara.

" Kalau begitu saya pamit dulu Nyonya"

" Terima kasih Roy"

" Sama-sama Nyonya"

Saat Roy pergi, Sara menatap kearah Bagas yang sedang tertidur dia sangat ingin tau sebenarnya apa yang sudah terjadi?

Sara melepaskan sepatu serta kaus kaki Bagas namun tiba-tiba Sara terkejut saat mendengar Bagas seperti orang mengigau.

" Anna, aku sangat menyukaimu tolong terimalah aku"

Sara hanya bisa menghelakan nafasnya saja saat mendengar kata-katanya Bagas, dia sangat paham ternyata Anna menolaknya lagi..