NovelToon NovelToon
Killer Teacher Fell In Love With Me

Killer Teacher Fell In Love With Me

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:570.9k
Nilai: 4.4
Nama Author: NKS Iravati

Guru killer, yang ada dibenak semua orang pasti seorang guru yang galak dan suka menghukum siswanya bukan?

Begitu pula yang dialami oleh Evangeline Dorius (18 tahun) yang sangat tidak menyukai seorang guru killer karena selalu menyulitkannya atau memberinya tugas yang banyak.

Namun, apa jadinya jika guru killer itu jatuh cinta kepada dirinya? Bagaimana reaksi Eva terhadap pernyataan cinta Pak Theo?

Ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NKS Iravati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?

...Last! 🙂🙂...

"Dan kalian akan diawasi oleh satu orang pengawas. Untuk matematika akan diawasi oleh Pak Theo karena Bu Sri tidak bisa pergi ke kota B. Fisika akan diawasi oleh Pak Dwija dan Kimia akan diawasi oleh Bu Hesti."

"Olimpiade akan dimulai satu Minggu lagi, jadi persiapan diri kalian dari sekarang belajar yang giat dan tekun. Agar dapat mengharumkan nama sekolah." Lanjut pak kepala sekolah.

"Siap! Mengerti pak!" Sahut para siswa.

Setelah selesai, mereka semua pun keluar dari ruangan kepala sekolah. Diluar dia pun menghampiri Yoga dan Robby yang akan pergi.

"Yoga! Tunggu aku mau bicara sebentar." Panggil Eva.

Yoga pun berbalik, lalu berhenti berjalan tepat setelah Eva berada di hadapannya. "Ada apa Va?" Lalu menyuruh Robby untuk ke kelas terlebih dahulu.

"Eun, begini, aku mau bilang terimakasih karena bibi Ani mau menjaga mama selama aku pergi ke kota B. Aku harap kami tidak merepotkan keluargamu." Ucap Eva.

Yoga pun tersenyum mendengar perkataan Eva. Sementara Eva yang melihat senyuman indah Yoga tentu saja senang bukan main. Bahkan pipinya sudah merah seperti tomat sekarang.

"No problem, lagipula Mami gak ada kerjaan karena papi lagi keluar negeri. Mami juga jadi ada teman ngobrol kalau bersama Tante Jessy." Sahutnya.

"Ngomong-ngomong kok kamu bisa mewakili sekolah olimpiade fisika? Bukannya kamu anak IPS?" Tanya Eva bingung.

"Karena aku pintar di fisika. Walau penampilanku kayak gini jangan salah ya otakku itu encer. Buktinya aku jadi ketua OSIS." Ucap Yoga menyombongkan dirinya.

Eva pun terkekeh karena Yoga yang kelewat narsis. Bahkan sudah sejak kecil Yoga selalu membanggakan dirinya sendiri.

Disaat Eva dan Yoga tertawa, Celine pun datang menghampiri.

"Maaf mengganggu, Eva kita dipanggil untuk ke ruangan pak Theo." Ucap Celine.

Eva pun mengangguk. "Sana gih, udah dipanggil. Awas loh nanti kamu dimakan sama pak Theo the killer teacher kalau terlambat." Ucap Yoga lalu tangannya mengusak-usak pucuk kepala Eva.

Perbuatan Yoga kali ini sukses membuat gadis lugu seperti Eva diam mematung, jantung berdebar kencang, dan wajah yang sudah memerah. Hatinya sedari awal sudah dia khususkan untuk Yoga.

"Va? Va? Eva?!!" Teriak Celine membuyarkan lamunan Eva.

"Jangan melamun aja ayo, kita udah ditungguin nih sama pak Theo. Takutnya kita nanti dimarahin lagi." Lanjut Celine lalu menggandeng lengan Eva. Sementara Eva hanya berjalan mengikuti kemanapun Celine membawanya.

Tok! Tok! Tok!

Celine mengetuk benda persegi panjang dengan dua pintu tersebut.

"Masuk!" Seru pak Theo yang berada di dalam.

Eva dan Celine pun masuk lalu duduk di kursi dimana tepat didepan mereka guru killer tersebut sedang menulis sesuatu di secarik kertas.

Pak Theo pun mengangkat pandangannya, melihat siswi yang akan dia dampingi untuk mengikuti olimpiade.

"Baiklah, karena kalian sudah ada disini, saya akan memberikan sedikit kisi-kisi soal yang mungkin dapat kalian pelajari." Ujarnya sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.

Celine dan Eva pun mengambil lalu membuka sekilas kertas yang berisi kumpulan soal-soal.

"Itu adalah soal-soal olimpiade satu dan dua tahun yang lalu. Dan untuk satu Minggu ini kalian boleh tidak mengikuti pelajaran dikelas, namun dengan catatan kalian harus belajar di perpustakaan." Lanjutnya lagi.

"Baik! Terima Kasih pak, kami pasti akan melakukannya dengan baik!" Ucap Celine dengan percaya diri.

Pak Theo pun tersenyum, senyum yang bahkan baru kali ini dia perlihatkan selama dia mengajar di sekolah ini. Dan beruntungnya Celine dan Eva dapat melihat senyuman pak Theo. Celine mungkin memandang senyuman itu dengan tatapan kagum tapi tidak bagi Eva yang sedari tadi diam. Menurutnya jika pak Theo sudah tersenyum dunia pasti sedang tidak baik-baik saja.

"Saya suka orang yang optimis dan percaya diri. Pertahankan!"

"Tentu pak, kalau begitu kami permisi dulu." Pamit Celine yang lalu diikuti oleh Eva.

Baru saja Eva melangkahkan kakinya dan menggapai gagang pintu, suara bariton dengan lantang memanggilnya.

"Eva, tetap di ruangan saya!" Ujar pak Theo datar.

Bersambung……

1
Sumini Ningsih
yah begitu rumit kehidupan
Sumini Ningsih
lanjut thor
Sumini Ningsih
padal ayahnya tidak salah
Sumini Ningsih
pastti di ancam sama si hana deh
Sumini Ningsih
dari dulu amaknya hidup seba kekurangan ,ternyata ayahnta orang terkaya no 1
Sumini Ningsih
kirain bapaknya eva udah meninggal
Andriyani “Ijjet famous” Nisa
Luar biasa
Sumini Ningsih
siapa tau dia itu bapaknya eva
Sumini Ningsih
sekalinya di kasih masa minta terus
Sumini Ningsih
oooh masa siih
Sumini Ningsih
untung cepat ketemu,klo ga duh kasihan si eva
Sumini Ningsih
dia udaj nikah dioan ma8n suka2 aja
Sumini Ningsih
kok bisa bareng kuliahnya
Sumini Ningsih
enaknya punya suami orkay penvin apa2 tinggal ngomong
Sumini Ningsih
romantisnys
Sumini Ningsih
dih jangan grace jadi sugar beby
Sumini Ningsih
tar giliran kamu sama yoga
Sumini Ningsih
tar lo jafian tuh sama si yoga
Sumini Ningsih
tar ge cepat hamil
Sumini Ningsih
kok menunggu kelulusan lama amat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!