NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kontras Takdir
Popularitas:20.9k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

aku tidak tahu apakah pernikahanku akan berjalan sempurna atau tidak...

aku juga tidak tahu apakah aku mampu melewati pernikahan ini hingga akhir atau tidak...

hanya Tuhanlah yang tahu akhir kisah cinta pernikahanku ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Nasehat Berharga

"Apa kau tidak bertindak keterlaluan pada istrimu, Sulaiman ?" tanya seorang pria tampan bermata biru kepada Sulaiman.

Pria bermata biru itu duduk di atas sofa sambil menyilangkan kakinya ke atas.

"Tidak...", sahut Sulaiman yang berdiri di depan jendela.

"Kau bisa kehilangan dirinya jika kau terus menerus bersikap seperti ini terhadap istrimu", kata pria bermata biru mengingatkan.

"Aku harus melakukannya, Malik", sahut Sulaiman.

"Tapi tidak dengan cara kasar dan menindasnya, dia akan membencimu jika kau terus melakukannya", kata Malik.

Sulaiman menghela nafas panjang sedangkan pandangannya terus menatap ke arah jendela di depannya.

"Lalu dengan cara apa aku harus menghadapinya ?" ucap Sulaiman.

"Meski hatimu curiga dan kesal padanya, tapi dia tetap istrimu dan telah menjadi wanitamu, kau tahu cara terbaik buatnya", kata Malik.

"Tapi pernikahan kami berupa aliansi pernikahan, bukan pernikahan yang sebenarnya dan itu sangat menyakitkan", sahut Sulaiman.

"Bagaimanapun takdir telah tertulis jelas bagimu dan dia sebagai pasangan suami-istri, dan seharusnya kamu sadari bahwa dia adalah wanita teruntukmu", kata Malik.

"Tidak semestinya takdir memainkan kami yang tidak saling mencintai", ucap Sulaiman.

"Lalu kenapa kau menikahinya jika kau tidak mencintainya ?" sahut Malik.

"Ini sebuah aliansi pernikahan !" kata Sulaiman.

"Dan seharusnya kamu menyadarinya dan menolaknya jika kamu tidak menyukainya", sahut Malik.

Malik melirik tajam ke arah Sulaiman sembari memainkan cincin emas di jari kelingkingnya.

"Tidak semudah yang kamu ucapkan, Malik", kata Sulaiman sambil mendesah pelan.

"Dan kamu melihatnya dari konteks pikiranmu jika kamu tidak menyukai pernikahan aliansi ini", sahut Malik.

"Menurutmu semua bisa di selesaikan dengan mudah tanpa harus berpikir baik-buruknya akibat yang terjadi", kata Sulaiman.

"Bukankah kau tinggal menceraikannya jika tidak suka", ucap Malik.

Sulaiman terperangah kaget ketika mendengar perkataan Malik lalu berbalik menghadap ke arah sahabatnya itu dengan sorot mata tajam.

"Aku tidak suka perceraian", sahut Sulaiman memasang wajah serius.

"Oh, iya !?" ucap Malik sambil mengangkat alisnya.

"Ya, aku mengatakannya dengan serius", sahut Sulaiman.

"Jika kau tidak menginginkan hal itu terjadi maka hentikanlah tindakanmu itu terhadap Alishba sekarang juga", ucap Malik.

Malik menatap serius ke arah Sulaiman.

"Tapi aku harus meyakinkan diriku sendiri tentang perasaan Alishba terhadapku dan pernikahan ini", sahut Sulaiman.

"Maksudmu kau meragukan Alishba sebagai istrimu lalu kenapa ?" kata Malik.

"Karena adanya aliansi pernikahan dalam hubungan pernikahan kami ini", sahut Sulaiman.

"Sebelum kau benar-benar terlambat dan harus kehilangan istrimu maka segeralah sadar bahwa aliansi pernikahan itu tidak pernah ada", kata Malik.

Malik beranjak berdiri dari sofa dia duduk lalu berjalan mendekati Sulaiman.

"Jangan pernah menyesali jika seandainya perpisahan itu terjadi dalam pernikahan kalian, sebab tidak ada yang tidak mengingatkanmu untuk bertindak sadar", ucap Malik dengan sorot mata dingin.

"Aku mempertimbangkannya", sahut Sulaiman.

Kedua laki-laki berpenampilan sama-sama tampan itu saling berpandangan satu sama lainnya dengan wajah serius.

Tampak Malik berdiri tegak dihadapan Sulaiman sembari mengangkat ujung dagunya.

"Kuharap kau selalu mengingat nasehatku ini", kata Malik.

"Aku akan selalu mengingatnya", sahut Sulaiman.

Malik tertawa pelan lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Aku tidak memahamimu, meski kita telah lama bersama sekian tahun dan menjadi sahabat dekat, tetap aku tidak benar-benar mengenalmu, kawan", kata Malik.

"Seperti itulah aku", sahut Sulaiman dengan wajah datar.

"Ngomong-ngomong bagaimana dengan putri dari teman bisnis ayahmu itu, apa gadis itu masih disini", kata Malik.

Malik berjalan ke arah meja yang tersedia minuman di atasnya.

"Siapa namanya ?" tanya Malik sambil mengambil minuman.

"Nisa...", sahut Sulaiman lalu bersandar ditepi meja.

"Dia tidak pulang ke negaranya, sudah lama gadis itu tinggal disini, apa dia tidak berniat pergi, kaukan sudah menikah", kata Malik.

''Aku tidak tahu hal itu", sahut Sulaiman.

"Apa istrimu tahu dia ?" tanya Malik.

"Iya, aku mengenalkan Nisa sebagai pacarku", sahut Sulaiman.

Malik langsung tersedak oleh minumannya lalu terbatuk-batuk keras.

"Kau benar-benar keterlaluan, Sulaiman !" kata Malik yang segera membalikkan badannya ke arah sahabatnya.

"Mungkin...", sahut Sulaiman.

"Dan sekarang kamu menyesalinya karena telah berbuat salah kepada istrimu, dia baru saja menikah denganmu tapi kau sudah melukai hatinya, Sulaiman", kata Malik.

Malik berdecak kesal lalu mendongak ke atas.

"Sulaiman ! Sulaiman ! Sulaiman !" ucap Malik dengan nada kesalnya.

Malik terlihat kesal dengan sikap Sulaiman yang menyakiti istrinya.

"Astaga, Sulaiman ! Apa yang telah kamu lakukan ini !" ucapnya.

Sulaiman tidak menjawab ucapan Malik karena dia tahu telah berbuat keliru terhadap Alishba.

"Kau gila !" kata Malik.

"Yeah..., aku tahu jika tindakanku ini tidak waras...", sahut Sulaiman.

"Bagaimana jika Nisa menuntut kepastian dari perkataanmu itu ?" tanya Malik.

Malik memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya sambil menatap dingin ke arah Sulaiman, sahabatnya.

"Apa kalian memang berpacaran ?" tanya Malik.

"Tidak, kami tidak berpacaran seperti yang aku katakan pada Alishba", sahut Sulaiman.

"Lantas ?" ucap Malik.

"Aku hanya ingin menguji perasaan Alishba kepadaku", sahut Sulaiman.

"Dan kamu melakukannya dengan melukai hatinya", kata Malik.

"Ya...", ucap Sulaiman.

"Kau sungguh luar biasa bahkan aku tidak mengira kau nekat melakukannya kepada istrimu", kata Malik.

Malik bertepuk tangan namun sorot matanya menatap dingin ke arah Sulaiman.

"Dan ku tebak dalam hitungan semalam, kalian pasti berpisah", kata Malik.

"Aku tidak menginginkannya itu terjadi karena aku akan mempertahankan pernikahan kami apapun yang terjadi nanti", sahut Sulaiman.

"Setelah kamu mengatakan hal yang menyakitkan kepada istrimu dan kamu masih berharap pernikahan kalian terselamatkan", kata Malik.

"Bukankah Tuhan tidak akan menguji kita dengan ujian berat selama kita memiliki keinginan kuat untuk terus bersama", sahut Sulaiman.

"Simpan saja keinginanmu itu dalam kuburanmu nanti", kata Malik.

Malik mendengus kesal seraya membuang muka ke arah lain.

Tampak sekali jika Malik marah terhadap Sulaiman yang tidak berpikir panjang dengan semua tindakannya terhadap hubungan pernikahannya sendiri yang mungkin bisa menyebabkan perceraian.

"Gadis genit itu pasti akan terus mengejarmu tiada hentinya setelah kamu mengatakan bahwa kalian berpacaran dihadapan istrimu", sambung Malik.

"Aku tidak mengatakan kepada semua orang jika dia pacarku", kata Sulaiman.

"Karena kamu melakukannya hanya kepada istrimu sedangkan gadis itu akan berkata kepada semua orang bahwa pernikahan kalian tidak bahagia", ucap Malik.

Malik semakin kesal dengan sikap Sulaiman, ingin rasanya dia menghajar sahabatnya itu.

"Nisa tidak akan berani melakukannya", kata Sulaiman.

"Seharusnya kamu membayar gadis lain agar sandiwaramu terlihat sungguhan, lambat laun kau harus membuktikan ucapanmu itu kalau Nisa adalah kekasih terburukmu, bodoh", sahut Malik.

Malik benar-benar tidak memahami Sulaiman dan dia hanya bisa berdiri menahan emosinya.

"Semestinya aku sudah memukulmu, Sulaiman", lanjut Malik.

"Jika kau sanggup untuk itu", kata Sulaiman.

Malik melayangkan tinjunya ke arah Sulaiman namun seketika itu juga dia segera menahannya.

"Jangan menyakiti dirimu sendiri, Sulaiman karena aku tidak mengijinkannya kau melakukannya terhadap dirimu meski hatimu sakit !" ucap Malik.

Malik menurunkan kepalan tangannya lalu menunduk dalam.

"Aku tidak akan menyakiti diriku, Malik", kata Sulaiman.

"Kalau begitu hentikanlah sikapmu ini dan bersikaplah normal !" sahut Malik.

"Tidak, sampai aku memiliki bukti kuat akan latar belakang aliansi pernikahan ini terjadi", kata Sulaiman.

"Kau menaruh curiga kepada Rayaz ?" tanya Malik.

"Entahlah, Malik. Aku tidak tahu secara pasti, apakah ada konspirasi besar dibelakang aliansi pernikahan ini atau tidak" sahut Sulaiman.

1
Lina Zascia Amandia
Halo Kak Author, salam kenal. Itu like nya udah banyak, Kakak blm ajuin kontrak? Pdhl kayaknya lolos bab terbaik tuh likenya byk. Terus tadi sy lihat karyanya lumayan banyak dan ada banyak juga karya yg pop nya M M an. Boleh heran gak sih Kak, kenapa lencananya masih Silverqueen sama sprt sy sedangkan karya Kakak ada yg M M an popnya?
Lina Zascia Amandia: Ok Kak. Sama2.
Reny Rizky Aryati, SE.: gak apa apa juga... 🥲 tetap semangat juga ya 🌹
total 5 replies
Anonymous
pria tidak tahu malu, berdalih aliansi pernikahan tapi dia tidak tahu perasaan istri yang tersakiti, ini perundungan atas nama pernikahan, tepat sekali jika ini aliansi pernikahan yang berat sebelah
🌷💚SITI.R💚🌷
awal cerita penuh emosi..
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: air mata pernikahan, semoga tidak bosan mengikuti setiap babnya ya 🙏
total 2 replies
Anonymous
aduh iblis kepala ular nih, mana bisa cinta kek gini dipaksain, endingnya nanti sang istri binting trus anaknya dibawa pigi keluar rumah, normalnya nikah ma cowok kek gini, gak bakal dianya paham
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ceritay
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you semuanya atas dukungannya dan kesetiaannya pada thor thor 🎂
total 1 replies
Anonymous
gimana sich tuh laki buat gedeg saja, dah dibilang ma istrinya klo dia tidak menikah scr aliansi, buat high wa aja, mbaca nich crita !
Vania Andina
Baru sadar sekarang dan menyesal, apa yang ada di dalam otak manusia sekaleng Sulaiman nih ???
Anonymous
tudung lapis !
serem amat nikah kayak gini, thor !
aliansi pernikahan, gak ada tulus-tulusnya, gak ada cinta juga klo nikah seperti iniiii...
Vania Andina
aduh ular tangga nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: bukan, tapi orok orokan sawah, Vania 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!