Menyesal?
Itulah yang dirasakan oleh Denis Arkana pria berumur 27 tahun yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nomor 1 di Asia.
Tapi itu semua hanya tinggal nama saja karena baru saja dikhianati oleh sahabat dan kekasihnya sendiri. Apa lagi ia dituduh sebagai tersangka pembunuh ibu kandungnya sendiri dan dijatuhi hukuman mati.
Denis sangat menyesal saat akan menjalani hukuman mati mengingat kelakuannya selama ini karena sudah durhaka kepads ibunya. Jika saja ia diberi kesempatan kedua maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatam itu.
Apakah ia akan diberi kesempatan kedua untuk mengubah takdirnya?? Ikuti kisah penuh konfliknya disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HeavenGirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAD | BAB 23
Sampainya di rumah, Denis bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya dan mulai menyusun rencana untuk pembalasan Kenzo dan Alexa.
Dimana di kehidupannya yang sebelumnya ia akan bertemu dengan Alexa 2 tahun lagi di acara ulang tahun BakerTech.
"Kenzo aku berjanji kamu akan membayar semua perbuatanmu di kehidupan laluku di kehidupan ini" ucap Denis dengan tatapan membunuh.
~ DA Investment ~
Keesokkan harinya Denis sudah berada di kantor sedari pagi, karena siang nanti ia akan mengunjungi perusahaan yang sudah berganti nama menjadi DA Group.
Ia akan meninjau perusahaan itu serta melakukan meeting dengan karyawan yang sudah di rekrut kembali oleh Sandro dan Arsen.
"Bagaimana hasil meeting kemarin dulu?" tanya Denis dengan suara dingin setelah ia sampai di ruangannya.
"Sesuai rencana bos. Klien kita sudah setuju untuk berinvestasi di kantor kita" ucap Sandro sambil memberikan map berisi dokumen meeting kemarin dulu.
Denis membaca laporan tersebut dengan teliti tidak ingin ada kesalahan sekecil apapun, karena ia tidak ingin di kemudian hari klien mereka protes dan meminta ganti rugi yang bisa saja mengakibatkan perusahaannya bangkrut.
Tok.........tok.............tok.................
Ceklek...............
Sandro membuka pintu ruangan Denis saat ada yang mengetuknya dari luar dan ternyata itu adalah Rian dan Arsen yang datang bersamaan.
Rian segera memberikan laporan kemarin dulu dari setiap devisi kepada Denis, tak lupa memberitahu jika ada undangan makan malam dari tuan besar Regans.
"Sandro kamu atur waktu kosongku dan beritahu ke tuan besar Regans" titah Denis.
"Baik bos"
"Rian kamu hendel semua pekerjaanku nanti siang karena aku ada keperluan di luar"
"Baik direktur" jawab Rian dengan suara dingin.
Rian lalu pergi dari ruangan Denis karena ia tidak ada lagi keperluan disana.
Arsen sendiri segera memberitahu maksudnya datang ke ruangan Denis, karena ia ingin meminta ijin kepada Denis besok tidak masuk sebab besok ia akan sidang tugas akhir.
"Hey bocah empat mata apa kamu sudah dapat apa yang aku suruh kemarin?" tanya Sandro dengan cepat.
"Semalam aku sudah mengirim informasinya ke email kamu"
"Sial! Aku lupa mengecek email ku tadi malam" dengus Sandro sambil membuka emailnya di iPad.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
Raut muka Sandro seketika berubah menjadi sangat merah, menandakan ia sangat emosi membaca informasi yang tertera didalam sana.
Denis yang sudah lebih dulu mengetahui hal itu hanya menatapnya dengan tatapan datar dan dingin ingin melihat apa reaksi Sandro setelah ini.
"F**ck! Anj***g bangsat kamu Kenzo" maki Sandro dengan emosi.
"Bos apa aku bisa membunuhnya sekarang?" tanya Sandro dengan tatapan berkilat tajam.
"Silahkan" ucap Denis dengan santai.
"Bos" protes Arsen tak setuju dengan ucapan Denis barusan.
"Bocah empat mata lacak keberadaan an***g sialan itu sekarang" hardik Sandro dengan suara tinggi.
"Dude kamu tenangkan diri kamu dulu. Jangan gegabah dalam bertindak" bujuk Arsen
Ia ingin membujuk Sandro agar memikirkan lagi keputusannya, karena ia tidak ingin Sandro bermasalah dengan keluarga Kenzo yang kaya raya itu.
"DIAM KAMU SIALAN!! JANGAN MENGHALANGIKU ANJ***G!" bentak Sandro dengan menggelegar.
"Lakukan apa yang kamu mau dan setelah itu siapkan dirimu untuk mendekam seumur hidup didalam penjara" ucap Denis dengan suara dingin dan aura mengintimidasi.
Sandro seketika diam mencerna ucapan Denis barusan yang ada benarnya juga.
Jika ia pergi dan membalas Kenzo sekarang, sudah pasti keluarga Kenzo tidak akan tinggal diam dan pasti mereka akan menjebloskannya ke dalam penjara.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
"Apa yang dibilang bos barusan benar dude. Pikirkan apa yang akan kamu dapat setelah berhasil membalas Kenzo dan yang paling penting ingat keluargamu dude" papar Arsen menjelaskan.
"What do you mean?" (Apa maksud kamu) tanya Sandro dengan bingung.
"Keluarga Arjuna terkenal dengan kekejaman mereka menjatuhkan lawan mereka selama ini. Mereka selama ini menyingkirkan semua musuh mereka bersama keluarga mereka agar tidak ada dendam dari musuh mereka di kemudian hari" jelas Arsen sambil menunjukkan bukti kekejaman keluarga Arjuna selama ini.
"Bangsat! Mereka itu bukan manusia tapi monster" maki Sandro dengan emosi.
"Aku sarankan kamu membatalkan niatmu tadi sebelum keluargamu kenapa-napa"
"Tapi aku tidak terima dia sudah memfitnah aku" ucap Sandro dengan emosi.
"Kamu bisa menyusun rencana yang tidak akan membuat kamu dan keluargamu dalam bahaya sebelum membalasnya" usul Denis dengan suara dingin.
"Apa rencananya bos?" tanya Sandro dengan cepat.
"Lakukan hal yang sama ke Kenzo tapi jangan sampai identitas kamu terbongkar" ucap Denis sambil tersenyum menyeringai.
"Boleh juga ide bos" ucap Sandro sambil tersenyum smirk memikirkan rencana balas dendam kepada Kenzo.
"Siapkan semua yang aku butuh untuk meeting nanti siang di perusahaan baruku" titah Denis dengan suara dingin.
"Baik bos" ucap keduanya dengan serentak lalu pamit pergi.
Denis lalu mengambil hpnya dan menelpon Adrian untuk memintanya melakukan sesuatu dengan Anang Saputra.
Karena ia berencana membuat Kenzo perlahan-lahan kehilangan kepercayaan dengan rekan kerjanya yang sangat ia sanjung saat ini.
Itu semua hanya untuk bisnis kotornya semakin maju dan bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang lebih banyak.
"Halo" ucap Adrian dengan suara serak dari seberang.
^^^"Aku mau kamu lakukan sesuatu untukku Ad" ucap Denis to the point.^^^
"Yang mulia Denis Arkana. Apa anda tidak tahu cara untuk meminta tolong kepada orang lain?" tanya Adrian dengan sinis dari seberang.
^^^"Aku tidak perduli. Aku mau kamu cari semua informasi dari Anang Saputra selama 2 tahun terakhir saat ia berada di kasinomu" ucap Denis dengan santai.^^^
"APA" pekik Adrian dengan kaget dari seberang.
^^^"Aku tidak tuli bangsat" maki Denis dengan suara dingin.^^^
"Kamu tidak ingin bekerja sama dengan bandar narkoba itu kan Denis?" tanya Adrian dengan penasaran dari seberang.
^^^"Aku tunggu informasinya dalam 1 jam sudah harus ada dan bawa ke kantor DA Investment"^^^
Denis dengan santai langsung mematikan panggilannya sepihak, tak ingin mendengar balasan dari Adrian karena ia yakin Adrian akan melakukan apa yang ia mau.
~ Imperial Apartment ~
Adrian memaki dan mengumpat saat panggilannya dimatikan sepihak oleh Denis dari seberang sana. Ia tidak menyangka jika ia punya teman seperti itu yang tidak tahu diri dan selalu memerintahnya seperti tadi.
"Sialan kamu denis" umpat Adrian dengan kesal.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
Meskipun begitu ia tetap melakukan apa yang barusan Denis suruh, dengan mengirim pesan ke tangan kanannya yang mengurus kasino miliknya selama ini.
Sesaat Adrian berpikir mengenai nama tempat yang tadi Denis ucapkan untuk menyuruhnya ke sana.
"DA Investment" gumam Adrian sambil berpikir pernah mendengar nama itu dimana.
Karena penasaran ia keluar dari dalam kamar untuk bertanya kepada manajernya, apakah ia tahu tempat itu dan diaman kantor itu berada.
"LOLA" teriak Adrian dengan menggelegar dari lantai dua.
"Uluh-uluh artis eike udah bangun ya" ucap Lola dengan centil dari ruang tamu.
"Uhhh! Eike bergetar tiap kali liat perut kotak-kotak itu" pekik Lola dengan histeris melihat perut six pack milik Adrian.
"Diam kamu banci sialan" hardik Adrian dengan ketus.
"Ishhh! Gini-gini eike itu manajer situ ya" ketus Lola dengan suara gemulai.
"Manajer loading lama iya" ejek Adrian sambil terkekeh.
"Isshh! Eike sebel deh" kesal Lola.
"Kamu tahu tidak dimana kantor DA Investment Lola?" tanya Adrian.
"Situ mau investasi ya?" tanya balik Lola dengan penasaran.
"Jawab aja banci jangan malah balik tanya" ketus Adrian.
"Ckk!! Setahu eike sih itu kan kantor investasi yang lagi booming, karena menjanjikan investasi yang bersih dan jaminan investasi yang akan terus bertambah setiap 3 bulan kepada klien mereka" papar Lola sambil mengingat nama kantor investasi yang lagi booming saat ini.
"Jauh tidak dari sini?" tanya Adrian.
"Tidak. Hanya 15 menit dari sini kok" jawab Lola dengan cepat.
"Heemmm! Siapin baju aku dan kita ke sana sekarang"
Adrian berlalu masuk kembali ke dalam kamar untuk mandi meninggalkan Lola yang sedari tadi bertanya terus untuk apa ke sana.
Didalam kamar mandi entah kenapa Adrian merasa familiar dengan inisial kantor itu tapi ia lupa.
Sialan benar punya teman kayak si Denis itu, batin Adrian sambil mengumpat nama Denis saat berada di bawah shower.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
To be continue..............
sekali dikeluarkan dr maxssimo family, maka selamanya bgtu