Penyesalan Anak Durhaka

Penyesalan Anak Durhaka

PAD | BAB 1

Denis Arkana

Pria berumur 27 tahun, berwajah sangat tampan seperti jelmaan dewa Yunani yang turun ke bumi, apa lagi tubuhnya yang proposional membuat setiap kaum hawa yang menatapnya akan terpesona.

Tingginya yang mencapai 190 cm dengan wajah khas bule dari gen papanya yang seorang bule asal Italia. Menjadi daya tarik seorang Denis Arkana yang menjabat sebagai CEO termuda di BakerTech perusahaan nomor satu di Asia.

Ia dikenal dengan sosok yang sangat arogan dan sombong selama ini.

Tapi meski pun begitu kinerjanya sebagai seorang CEO patut diacungi jempol, karena kepintarannya ia selalu berhasil memenangkan tender perusahaan didalam maupun luar negeri.

BakerTech sendiri adalah perusahaan nomor 1 terbesar di Asia yang bergerak di bidang konstruksi, perhotelan, wisata, kuliner, dan pertambangan.

Baru saja 3 tahun Denis bergabung dengan perusahaan BakerTech tapi ia sudah bisa menjabat sebagai CEO termuda dan menjadi salah satu CEO berbakat tahun ini di majalah Forbes.

Hal itulah yang membuat sahabat baiknya sangat iri kepadanya dan berusaha menjatuhkannya bersama kekasihnya sendiri.

...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...

Saat ini Denis sedang bersama kekasihnya yang bernama Alexa Sophia, putri dari pengusaha Adam Sophia yang bergerak di bidang perhotelan.

"Beb malam ini kita nginap di rumah kamu ya" ucap Alexa dengan suara menggoda.

"Kenapa beb? Bukannya kamu tidak suka menginap di rumahku karena ada wanita cacat itu?" tanya Denis dengan suara lembut.

"Ckk!! Kapan sih kamu buang wanita cacat itu beb. Aku itu jijik kalau lihat wajah buruk rupanya itu" ketus Alexa dengan wajah jijik.

"Kamu tahu alasannya beb? Lagian wanita cacat sialan itu masih berguna buat aku di rumah! Hehehe" ucap Denis sambil terkekeh.

"Kamu tidak memberikan si cacat itu uangkan beb?" tanya Alexa dengan selidik.

"Tentu saja beb" jawab Denis dengan cepat.

Cup............

Alexa mencium bibir Denis dengan rakus tak perduli jika keduanya saat ini berada di kantor Denis. Tangan Denis sudah bergerilya di tubuh kekasihnya karena terbawa hasrat.

Ceklek.................

"Ya ampun kalian berdua tidak tahu tempat banget ya" ketus Kenzo Arjuna sahabat baik Denis sejak SMP yang membuka pintu ruangan Denis tanpa mengetuk.

"Ckk!! Ganggu aja kamu" decak Denis dengan kesal sambil menatap Kenzo dengan tajam.

Kenzo tak perduli dengan tatapan tajam sahabatnya dan berlenggang masuk sambil membawa laporan yang harus Denis tanda tangani.

"Aku butuh tanda tangan kamu bro buat laporan meeting tadi" ucap Kenzo membuka laporan di depan Denis.

Alexa turun dari pangkuan kekasihnya dan berdiri di samping Denis yang bersebelahan langsung dengan Kenzo.

Denis yang biasanya harus membaca setiap laporan sebelum menandatangani, langsung menorehkan tanda tangannya di berkas tersebut tak menaruh curiga.

Ia yakin Kenzo sahabatnya tidak akan mengkhianatinya. Tapi tak disangka ternyata Kenzo tersenyum menyeringai saat Denis menorehkan tanda tangannya di berkas tersebut.

Kenzo tersenyum smirk sambil mengelus bokong Alexa dengan sensual membuat Alexa melotot menatapnya dengan tajam.

Melihat wajah Alexa yang kesal ia semakin tersenyum smirk dan kembali meremas bokong Alexa dengan kuat.

"Nih berkasnya" ucap Denis sambil menyodorkan berkas di map.

"Thank's ya bro" ucap Kenzo sambil tersenyum manis.

Senyuman di bibir Kenzo tak pernah luntur setelah keluar dari ruangan Denis. Setelah masuk ke dalam lift seketika senyumannya berganti dengan senyuman smirk.

...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...

"Bodoh" gumam Kenzo sambil tersenyum menyeringai.

"Beb aku pergi dulu ya karena 1 jam lagi ada pemotretan" ucap Alexa sambil mengelus rahang Denis dengan lembut.

"Nanti aku jemput ya beb"

"Tidak usah beb. Kamu tunggu aku di rumah ya nanti aku ke sana setelah selesai pemotretan"

"Heemmm! Baiklah"

Cup............

Alexa mengecup bibir Denis sekilas sebelum pergi membuat hati Denis semakin berbunga-bunga, melihat kekasihnya yang selalu saja bisa membuatnya senang.

Sampainya di depan lobby Alexa bergegas naik ke mobil van miliknya yang sudah menunggunya di depan lobby.

Ting.................

Penting

"Persiapkan dirimu sayang. Malam nanti akan menjadi hari yang panjang"

^^^"Pasti sayang"^^^

Alexa tersenyum manis membalas pesan dari orang yang selalu membuatnya berbunga-bunga beberapa bulan ini yang tak lain itu selingkuhannya.

Tanpa Denis sadari ternyata Alexa bermain di belakangnya selama 4 bulan terakhir, hanya karena kurangnya waktu dari Denis untuknya sehingga ia mencari kepuasaan dari orang lain.

Orang itu tak lain adalah Kenzo Arjuna sahabat baiknya Denis yang sangat iri dengan keberhasilan Denis selama ini, apa lagi mendapat pacar yang sangat cantik dan seorang model seperti Alexa.

"Nona semua perintah nona sudah beres" ucap Karin manajernya.

"Bagus suruh mereka semua untuk stand by"

"Baik nona"

~ Rumah Denis ~

Mobil sport Denis berhenti tepat di depan rumah mewah berlantai tiga hasil jerih payahnya selama 3 tahun terakhir.

Denis berlalu masuk ke dalam rumah sambil mengurut lehernya yang tegang karena lelah. Saat sampai di depan pintu seorang wanita paruh baya sudah menunggunya sambil menunduk.

"Selamat datang tuan" ucap wanita paruh baya itu dengan sopan.

Langkahnya seketika terhenti saat mendengar suara yang sangat ia benci. Mata coklatnya berkilat tajam menatap perempuan disampingnya yang menunduk sambil bergetar.

Bugh.............brugh...........

"Menjauh dari hadapanku perempuan sialan!" bentak Denis sambil menendang wanita tersebut dengan kuat hingga terpental membentur tembok di belakangnya.

Wanita tua itu menunduk menahan suara tangisnya, karena tahu jika Denis mendengar tangisannya ia akan kembali di pukul seperti biasa.

"Menjijikkan! Cuih" maki Denis sambil meludah tepat di wajahnya.

Setelah melihat Denis sudah pergi wanita tua itu bangun sambil menahan rasa sakit di punggungnya. Hati dan tubuhnya sangat sakit mendapat perlakuan seperti ini dari anak semata wayangnya.

Ya wanita paruh baya itu adalah Amira Salma - Arkana ibu kandung dari Denis Arkana. Amira selama ini hanya hidup berdua dengan anaknya setelah suaminya meninggal saat Denis berumur 9 tahun.

Mulai saat itu Amira harus membanting tulang untuk membiayai ekonomi keluarga mereka. Sedangkan keluarga suaminya yang berada di italia, sudah memutuskan hubungan dengan suaminya sejak mereka menikah.

Sifat Denis mulai kasar sejak ia masuk SMP, karena sering dihina di sekolah hanya karena ia anak beasiswa dan anak seorang penyapu jalan.

Tak mau mengenang masa lalu dengan cepat Amira segera menyiapkan makan malam untuk anaknya karena tahu anaknya pasti sudah sangat lapar.

"Semoga kamu suka masakan ibu nak" ucap Amira sambil tersenyum tulus.

Setelah menyiapkan makan malam Amira segera menunggu Denis di meja makan untuk melayani anaknya makan.

...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...

Denis yang sudah membersihkan diri bergegas turun untuk makan malam, sambil menelpon kekasihnya yang sedari tadi tak ada kabar padahal ia mengatakan akan datang sore ini.

"Ckk!! Kamu kemana sih beb" decak Denis dengan kesal.

Brak............

Denis mengebrak meja saat Alexa tak menjawab panggilannya. Wajahnya merah padam merasa emosi karena belum juga mendapat kabar dari kekasihnya.

"Tuan anda mau lauk apa?" tanya Amira dengan suara lembut.

Denis menatap menu di depannya lalu menunjuk udang balado. Amira segera mengambil udang balado dan menaruhnya di piring Denis.

Prang..............

"APA KAMU MAU MERACUNIKU!" bentak Denis menggelegar sambil membanting sendok di atas meja.

"Maa......f tuan" ucap Amira dengan gugup.

"Bisa kerja tidak sih! Kalau kamu tidak becus mending kamu segera angkat kaki dari rumahku" hardik Denis dengan suara tinggi.

"Jangan usir saya tuan. Saya minta maaf sudah membuat makanan yang tidak sesuai selera tuan tapi saya mohon jangan usir saya" pinta Amira dengan mata berkaca-kaca tak berpisah dengan anaknya.

"Heh! Perempuan tua! Apa kamu pikir rumah ku ini tempat penampungan manusia menjijikan seperti kamu!" bentak Denis.

"Maafkan saya tuan" lirih Amira sambil menunduk menahan tangis.

"Buat diri kamu itu berguna sialan! Jangan hanya menyusahkan aku setiap hari bangsat" maki Denis menggelegar.

Sret.............

Seperti ada pisau yang menusuk tepat di jantungnya mendengar makian putranya barusan. Air mata Amira mengalir dengan deras merasa hatinya sangat sakit dengan ucapan putranya.

Amira menangis dalam diam tak berani mengeluarkan suara melihat putranya yang sedang emosi. Matanya menatap nanar masakan yang tadi ia masak sudah berhamburan dilantai.

Ya Tuhan kuatkanlah hamba-Mu ini, batin Amira dengan sedih.

Prang............prang.............prang.............

Denis membanting semua benda yang berada disana membuat ruang makan seperti baru habis di terpa badai.

"Nak........hiks hiks hiks" lirih Amira sambil menangis.

"Aku bukan anakmu bangsat. Asal kamu tahu aku menyesal lahir dari rahim wanita menjijikan dan hina seperti kamu" teriak Denis dengan suara menggelegar.

Duar.............

Bagai disambar petir tubuh Amira bergetar hebat mendengar ucapan Denis yang sangat menyakitkan untuknya. Hatinya seperti dicabik-cabik mendengar ucapan putranya barusan.

"Maafkan i.....bu nak.........hiks hiks hiks hiks" ucap Amira sambil menangis histeris.

"Pergi dari hadapanku wanita sial! Aku muak lihat wajah menjijikanmu itu!" bentak Denis dengan emosi.

Amira berlari keluar dari ruang makan tak sanggup mendengar ucapan anaknya lagi. Hatinya seperti dicabik-cabik dan terasa sangat sakit melebihi sakitnya dipukul.

Sedangkan Denis yang sedang emosi mengambil sebotol wine yang entah kapan berada di atas meja kitchen dan langsung meminumnya dari botol.

"Aarrghhh! Sialan" teriak Denis menggelegar.

Beberapa saat Denis merasa matanya mulai berat dan ia pun tertidur di lantai sambil memegang botol wine yang sudah tumpah isinya dilantai.

3 Jam kemudian

Denis bangun sambil memegang kepalanya yang berdenyut, matanya perlahan-lahan mengerjab melihat keadaan di sekitarnya dan ia melihat ternyata ia tertidur di ruang makan.

Ia lalu bangun dan berjalan dengan sempoyongan sambil memijit kepalanya yang masih berdenyut sakit.

Brugh..............

"Sial" umpat Denis saat kakinya tersandung sesuatu sehingga ia jatuh.

Saat mengangkat kepala matanya seakan ingin keluar dari tempatnya melihat darah disekitarnya. Ia lalu berdiri melihat apa yang barusan ia tabrak dan berdiri mematung.

"Ti.....dak!! Tidak mungkin" ucap Denis sambil menggelengkan kepalanya.

"Den.......is" lirih Amira dengan suara lemah.

Denis mendekati mamanya dan tanpa sadar air matanya jatuh dengan tubuh gemetaran melihat tubuh Amira yang sudah berlumuran darah.

...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...

"Kamu tid....ak boleh ma......ti. Aku tidak mengijinkan kamu mati.......hiks hiks hiks" teriak Denis sambil menangis histeris.

"Lar.....i"

Denis menggelengkan kepalanya tak ingin pergi, entah kenapa hatinya sangat hancur melihat wanita yang sering ia marahi terbaring lemah dengan darah di sekujur tubuhnya.

"Mama menyayang.....imu n.......ak" ucap Amira sambil menutup mata untuk selamanya.

"TIDAK! MAMA TIDAK BOLEH PERGI..........hiks hiks hiks........AKU TIDAK MENGIJINKAN MAMA PERGI" teriak Denis sambil menangis histeris.

Aaarrgghhh...............

Teriak histeris seorang perempuan yang baru saja datang melihat pemandangan didepannya. Tiba-tiba bunyi langkah kaki terdengar masuk ke dalam rumah saat mendengar teriakan perempuan tersebut.

Cekrek...........cekrek.........cekrek..........

Ternyata itu bunyi blits, entah bagaimana bisa ada wartawan disaat bersamaan yang datang dan mengambil gambar Denis yang sedang menangis histeris memeluk tubuh ibunya.

Seketika dunia maya dihebohkan dengan headline news tentang seorang Denis Arkana CEO di BakerTech.

...CEO BakerTech Denis Arkana kedapatan membunuh ibu kandungnya sendiri di kediamannya...

Banyak netizen yang menghujat kejahatan Denis dan meminta polisi agar ia dihukum mati karena perbuatannya itu. Sedangkan Denis ia seperti mayat hidup saat kedua tangannya diborgol dan dituntun polisi keluar.

Bugh.........bugh...........bugh.........bugh.........

Dasar iblis

Kamu itu tidak pantas jadi manusia

Mati saja kamu iblis

Kamu itu memang anak durhaka yang tega membunuh ibu kandungnya

Langit akan menghukum kamu bangsat

Iblis sendiri lebih baik dari pada kamu berengsek

Semoga kamu tidak tenang di dunia akhirat

Teriak para warga sambil melempar batu dan telur busuk ke Denis mengecam perbuatannya. Saat ini pikiran Denis hanya tertuju kepada mamanya menyesali semua perbuatannya.

Denis menyesal ma. Maafkan anak durhaka ini, batin Denis dengan penyesalan yang amat besar.

...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...

To be continue............

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😝😄💪👍🙏

2023-12-11

1

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Awal cerita yang menarik dari si Anak Durhaka..🤔🙄😫😠💪👍👍👍

2023-12-11

1

Neng Zahra

Neng Zahra

😬😬😬😬😬

2023-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 PAD | BAB 1
2 PAD | BAB 2
3 PAD | BAB 3
4 PAD | BAB 4
5 PAD | BAB 5
6 PAD | BAB 6
7 PAD | BAB 7
8 PAD | BAB 8
9 PAD | BAB 9
10 PAD | BAB 10
11 PAD | BAB 11
12 PAD | BAB 12
13 PAD | BAB 13
14 PAD | BAB 14
15 PAD | BAB 15
16 PAD | BAB 16
17 PAD | BAB 17
18 PAD | BAB 18
19 PAD | BAB 19
20 PAD | BAB 20
21 PAD | BAB 21
22 PAD | BAB 22
23 PAD | BAB 23
24 PAD | BAB 24
25 PAD | BAB 25
26 PAD | BAB 26
27 PAD | BAB 27
28 PAD | BAB 28
29 PAD | BAB 29
30 PAD | BAB 30
31 PAD | BAB 31
32 PAD | BAB 32
33 PAD | BAB 33
34 PAD | BAB 34
35 PAD | BAB 35
36 PAD | BAB 36
37 PAD | BAB 37
38 PAD | BAB 38
39 PAD | BAB 39
40 PAD | BAB 40
41 PAD | BAB 41
42 PAD | BAB 42
43 PAD | BAB 43
44 PAD | BAB 44
45 PAD | BAB 45
46 PAD | BAB 46
47 PAD | BAB 47
48 PAD | BAB 48
49 PAD | BAB 49
50 PAD | BAB 50
51 PAD | BAB 51
52 PAD | BAB 52
53 PAD | BAB 53
54 PAD | BAB 54
55 PAD | BAB 55
56 PAD | BAB 56
57 PAD | BAB 57
58 PAD | BAB 58
59 PAD | BAB 59
60 PAD | BAB 60
61 PAD | BAB 61
62 PAD | BAB 62
63 PAD | BAB 63
64 PAD | BAB 64
65 PAD | BAB 65
66 PAD | BAB 66
67 PAD | BAB 67
68 PAD | BAB 68
69 PAD | BAB 69
70 PAD | BAB 70
71 PAD | BAB 71
72 PAD | BAB 72
73 PAD | BAB 73
74 PAD | BAB 74
75 PAD | BAB 75
76 PAD | BAB 76
77 PAD | BAB 77
78 PAD | BAB 78
79 PAD | BAB 79
80 PAD | BAB 80
81 PAD | BAB 81
82 PAD | BAB 82
83 PAD | BAB 83
84 PAD | BAB 84
85 PAD | BAB 85
86 PAD | BAB 86
87 PAD | BAB 87
88 PAD | BAB 88
89 PAD | BAB 89
90 PAD | BAB 90
91 PAD | BAB 91
92 PAD | BAB 92
93 PAD | BAB 93
94 PAD | BAB 94
95 PAD | BAB 95
96 PAD | BAB 96
97 PAD | BAB 97
98 PAD | BAB 98
99 PAD | BAB 99
100 PAD | BAB 100
101 PAD | BAB 101
102 PAD | BAB 102
103 PAD | BAB 103
104 PAD | BAB 104
105 PAD | BAB 105
106 PAD | BAB 106
107 PAD | BAB 107
108 PAD | BAB 108
109 PAD | BAB 109
110 PAD | BAB 110
111 PAD | BAB 111
112 PAD | BAB 112
113 PAD | BAB 113
114 PAD | BAB 114
115 PAD | BAB 115
116 PAD | BAB 116
117 PAD | BAB 117
118 PAD | BAB 118
119 PAD | BAB 119
120 PAD | BAB 120
121 PAD | BAB 121
122 PAD | BAB 122
123 PAD | BAB 123
124 PAD | BAB 124
125 PAD | BAB 125
126 PAD | BAB 126
127 PAD | BAB 127
128 PAD | BAB 128
129 PAD | BAB 129
130 PAD | BAB 130
131 PAD | BAB 131
132 PAD | BAB 132
133 PAD | BAB 133
134 PAD | BAB 134
135 PAD | BAB 135
136 PAD | BAB 136
137 PAD | BAB 137
138 PAD | BAB 138
139 PAD | BAB 139
140 PAD | BAB 140
141 PAD | BAB 141
142 PAD | BAB 142
143 PAD | BAB 143
144 PAD | BAB 144
145 PAD | BAB 145
146 PAD | BAB 146
147 PAD | BAB 147
148 PAD | BAB 148
149 PAD | BAB 149
150 PAD | BAB 150
151 PAD | BAB 151
152 PAD | BAB 152
153 PAD | BAB 153
154 PAD | BAB 154
155 PAD | BAB 155
156 PAD | BAB 156
157 PAD | BAB 157
158 PAD | BAB 158
159 PAD | BAB 159
160 PAD | BAB 160
161 PAD | BAB 161
162 PAD | BAB 162
163 PAD | BAB 163
164 PAD | BAB 164
165 PAD | BAB 165
166 PAD | BAB 166
167 PAD | BAB 167
168 PAD | BAB 168
169 PAD | BAB 169
170 PAD | BAB 170
171 PAD | BAB 171
172 PAD | BAB 172
173 PAD | BAB 173
174 PAD | BAB 174
175 PAD | BAB 175
176 PAD | BAB 176
177 PAD | BAB 177
178 PAD | BAB 178
179 PAD | BAB 179
180 PAD | BAB 180
181 PAD | BAB 181
182 PAD | BAB 182
183 PAD | BAB 183
184 PAD | BAB 184
185 PAD | BAB 185
186 PAD | BAB 186
187 PAD | BAB 187
188 PAD | BAB 188
189 PAD | BAB 189
190 PAD | BAB 190
191 PAD | BAB 191
192 PAD | BAB 192
193 PAD | BAB 193
194 PAD | BAB 194
195 PAD | BAB 195
196 PAD | BAB 196
197 PAD | BAB 197
198 PAD | BAB 198
199 PAD | BAB 199
200 PAD | BAB 200
201 PAD | BAB 201
202 PAD | BAB 202
203 PAD | BAB 203
204 PAD | BAB 204
205 PAD | BAB 205
206 PAD | BAB 206
207 PAD | BAB 207
208 PAD | BAB 208
209 PAD | BAB 209
210 PAD | BAB 210
211 PAD | BAB 211
212 PAD | BAB 212
213 PAD | BAB 213
214 PAD | BAB 214
215 PAD | BAB 215
216 PAD | BAB 216
217 PAD | BAB 217
218 PAD | BAB 218
219 PAD | BAB 219
220 PAD | BAB 220
221 PAD | BAB 221
222 PAD | BAB 222
223 PAD | BAB 223
224 PAD | BAB 224
225 PAD | BAB 225
226 PAD | BAB 226
227 PAD | BAB 227
228 PAD | BAB 228
229 PAD | BAB 229
230 PAD | BAB 230
231 PAD | BAB 231
232 PAD | BAB 232
233 PAD | BAB 233
234 PAD | BAB 234
235 PAD | BAB 235
236 PAD | BAB 236
237 PAD | BAB 237
238 PAD | BAB 238
239 PAD | BAB 239
240 PAD | BAB 240
241 PAD | BAB 241
242 PAD | BAB 242
243 PAD | BAB 243
244 PAD | BAB 244
245 PAD | BAB 245
246 PAD | BAB 246
247 PAD | BAB 247
248 PAD | BAB 248
249 PAD | BAB 249
250 PAD | BAB 250
251 PAD | BAB 251
252 PAD | BAB 252
253 PAD | BAB 253
254 PAD | BAB 254
255 PAD | BAB 255
256 PAD | BAB 256
257 PAD | BAB 257
258 PAD | BAB 258
259 PAD | BAB 259
260 PAD | BAB 260
261 PAD | BAB 261
262 PAD | BAB 262
263 PAD | BAB 263
264 PAD | BAB 264
265 PAD | BAB 265
266 PAD | BAB 266
267 PAD | BAB 267
268 PAD | BAB 268
269 PAD | BAB 269
270 PAD | BAB 270
271 PAD | BAB 271
272 Ekstra Part 1
273 Ekstra Part 2
274 Ekstra Part 3
275 Ekstra Part 4
Episodes

Updated 275 Episodes

1
PAD | BAB 1
2
PAD | BAB 2
3
PAD | BAB 3
4
PAD | BAB 4
5
PAD | BAB 5
6
PAD | BAB 6
7
PAD | BAB 7
8
PAD | BAB 8
9
PAD | BAB 9
10
PAD | BAB 10
11
PAD | BAB 11
12
PAD | BAB 12
13
PAD | BAB 13
14
PAD | BAB 14
15
PAD | BAB 15
16
PAD | BAB 16
17
PAD | BAB 17
18
PAD | BAB 18
19
PAD | BAB 19
20
PAD | BAB 20
21
PAD | BAB 21
22
PAD | BAB 22
23
PAD | BAB 23
24
PAD | BAB 24
25
PAD | BAB 25
26
PAD | BAB 26
27
PAD | BAB 27
28
PAD | BAB 28
29
PAD | BAB 29
30
PAD | BAB 30
31
PAD | BAB 31
32
PAD | BAB 32
33
PAD | BAB 33
34
PAD | BAB 34
35
PAD | BAB 35
36
PAD | BAB 36
37
PAD | BAB 37
38
PAD | BAB 38
39
PAD | BAB 39
40
PAD | BAB 40
41
PAD | BAB 41
42
PAD | BAB 42
43
PAD | BAB 43
44
PAD | BAB 44
45
PAD | BAB 45
46
PAD | BAB 46
47
PAD | BAB 47
48
PAD | BAB 48
49
PAD | BAB 49
50
PAD | BAB 50
51
PAD | BAB 51
52
PAD | BAB 52
53
PAD | BAB 53
54
PAD | BAB 54
55
PAD | BAB 55
56
PAD | BAB 56
57
PAD | BAB 57
58
PAD | BAB 58
59
PAD | BAB 59
60
PAD | BAB 60
61
PAD | BAB 61
62
PAD | BAB 62
63
PAD | BAB 63
64
PAD | BAB 64
65
PAD | BAB 65
66
PAD | BAB 66
67
PAD | BAB 67
68
PAD | BAB 68
69
PAD | BAB 69
70
PAD | BAB 70
71
PAD | BAB 71
72
PAD | BAB 72
73
PAD | BAB 73
74
PAD | BAB 74
75
PAD | BAB 75
76
PAD | BAB 76
77
PAD | BAB 77
78
PAD | BAB 78
79
PAD | BAB 79
80
PAD | BAB 80
81
PAD | BAB 81
82
PAD | BAB 82
83
PAD | BAB 83
84
PAD | BAB 84
85
PAD | BAB 85
86
PAD | BAB 86
87
PAD | BAB 87
88
PAD | BAB 88
89
PAD | BAB 89
90
PAD | BAB 90
91
PAD | BAB 91
92
PAD | BAB 92
93
PAD | BAB 93
94
PAD | BAB 94
95
PAD | BAB 95
96
PAD | BAB 96
97
PAD | BAB 97
98
PAD | BAB 98
99
PAD | BAB 99
100
PAD | BAB 100
101
PAD | BAB 101
102
PAD | BAB 102
103
PAD | BAB 103
104
PAD | BAB 104
105
PAD | BAB 105
106
PAD | BAB 106
107
PAD | BAB 107
108
PAD | BAB 108
109
PAD | BAB 109
110
PAD | BAB 110
111
PAD | BAB 111
112
PAD | BAB 112
113
PAD | BAB 113
114
PAD | BAB 114
115
PAD | BAB 115
116
PAD | BAB 116
117
PAD | BAB 117
118
PAD | BAB 118
119
PAD | BAB 119
120
PAD | BAB 120
121
PAD | BAB 121
122
PAD | BAB 122
123
PAD | BAB 123
124
PAD | BAB 124
125
PAD | BAB 125
126
PAD | BAB 126
127
PAD | BAB 127
128
PAD | BAB 128
129
PAD | BAB 129
130
PAD | BAB 130
131
PAD | BAB 131
132
PAD | BAB 132
133
PAD | BAB 133
134
PAD | BAB 134
135
PAD | BAB 135
136
PAD | BAB 136
137
PAD | BAB 137
138
PAD | BAB 138
139
PAD | BAB 139
140
PAD | BAB 140
141
PAD | BAB 141
142
PAD | BAB 142
143
PAD | BAB 143
144
PAD | BAB 144
145
PAD | BAB 145
146
PAD | BAB 146
147
PAD | BAB 147
148
PAD | BAB 148
149
PAD | BAB 149
150
PAD | BAB 150
151
PAD | BAB 151
152
PAD | BAB 152
153
PAD | BAB 153
154
PAD | BAB 154
155
PAD | BAB 155
156
PAD | BAB 156
157
PAD | BAB 157
158
PAD | BAB 158
159
PAD | BAB 159
160
PAD | BAB 160
161
PAD | BAB 161
162
PAD | BAB 162
163
PAD | BAB 163
164
PAD | BAB 164
165
PAD | BAB 165
166
PAD | BAB 166
167
PAD | BAB 167
168
PAD | BAB 168
169
PAD | BAB 169
170
PAD | BAB 170
171
PAD | BAB 171
172
PAD | BAB 172
173
PAD | BAB 173
174
PAD | BAB 174
175
PAD | BAB 175
176
PAD | BAB 176
177
PAD | BAB 177
178
PAD | BAB 178
179
PAD | BAB 179
180
PAD | BAB 180
181
PAD | BAB 181
182
PAD | BAB 182
183
PAD | BAB 183
184
PAD | BAB 184
185
PAD | BAB 185
186
PAD | BAB 186
187
PAD | BAB 187
188
PAD | BAB 188
189
PAD | BAB 189
190
PAD | BAB 190
191
PAD | BAB 191
192
PAD | BAB 192
193
PAD | BAB 193
194
PAD | BAB 194
195
PAD | BAB 195
196
PAD | BAB 196
197
PAD | BAB 197
198
PAD | BAB 198
199
PAD | BAB 199
200
PAD | BAB 200
201
PAD | BAB 201
202
PAD | BAB 202
203
PAD | BAB 203
204
PAD | BAB 204
205
PAD | BAB 205
206
PAD | BAB 206
207
PAD | BAB 207
208
PAD | BAB 208
209
PAD | BAB 209
210
PAD | BAB 210
211
PAD | BAB 211
212
PAD | BAB 212
213
PAD | BAB 213
214
PAD | BAB 214
215
PAD | BAB 215
216
PAD | BAB 216
217
PAD | BAB 217
218
PAD | BAB 218
219
PAD | BAB 219
220
PAD | BAB 220
221
PAD | BAB 221
222
PAD | BAB 222
223
PAD | BAB 223
224
PAD | BAB 224
225
PAD | BAB 225
226
PAD | BAB 226
227
PAD | BAB 227
228
PAD | BAB 228
229
PAD | BAB 229
230
PAD | BAB 230
231
PAD | BAB 231
232
PAD | BAB 232
233
PAD | BAB 233
234
PAD | BAB 234
235
PAD | BAB 235
236
PAD | BAB 236
237
PAD | BAB 237
238
PAD | BAB 238
239
PAD | BAB 239
240
PAD | BAB 240
241
PAD | BAB 241
242
PAD | BAB 242
243
PAD | BAB 243
244
PAD | BAB 244
245
PAD | BAB 245
246
PAD | BAB 246
247
PAD | BAB 247
248
PAD | BAB 248
249
PAD | BAB 249
250
PAD | BAB 250
251
PAD | BAB 251
252
PAD | BAB 252
253
PAD | BAB 253
254
PAD | BAB 254
255
PAD | BAB 255
256
PAD | BAB 256
257
PAD | BAB 257
258
PAD | BAB 258
259
PAD | BAB 259
260
PAD | BAB 260
261
PAD | BAB 261
262
PAD | BAB 262
263
PAD | BAB 263
264
PAD | BAB 264
265
PAD | BAB 265
266
PAD | BAB 266
267
PAD | BAB 267
268
PAD | BAB 268
269
PAD | BAB 269
270
PAD | BAB 270
271
PAD | BAB 271
272
Ekstra Part 1
273
Ekstra Part 2
274
Ekstra Part 3
275
Ekstra Part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!