NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 23. mengunjungi makam ibunya.

Ke esokan harinya, seluruh media masa tengah mengusut kasus Hailey, Carine, dan Alden. Dante dinyatakan tidak bersalah karena disana dirinya adalah korban.

" Selamat siang pemirsa, hari ini kita akan mengikuti perkembangan kasus peredaran obat terlarang sekaligus perzinaan yang di lakukan oleh putri seorang konglomerat ternama Daniel Leon. Pagi tadi hakim memutuskan putri bungsu tuan Daniel Leon yang bernama Carine Areza telah di tangkap dan menjalani masa penyelidikan karena diduga dia juga adalah pemakai obat terlarang...." Suara siaran televisi yang sedang berlangsung.

TEP.

Televisi itu dimatikan.

Diruangan yang terlihat seperti sebuah kantor pribadi, terlihat Daniel tengah memegangi kepalanya. Ia begitu terguncang dengan keadaan saat ini. Jika ia memiliki riwayat jantung, kemungkinan mungkin dia akan langsung terkena serangan jantung dan mati mendadak.

" Apa yang harus aku lakukan, mereka benar benar sangat keterlaluan." Gumam Daniel.

Ia telah mengerahkan kekuatan materinya dengan menyewa pengacara, tetapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa Hailey dan Carine bisa bebas dengan mudah.

" Bahkan dengan kekuatan uangku, aku tidak bisa menekan media agar tidak mempublikasikan berita ini. Astaga, aku benar benar sakit kepala." Ucap Daniel lagi.

Daniel telah menyuruh orang orangnya untuk menyuap bahkan hendak membeli stasiun tv atau berita yang menyajikan topik tentang Hailey dan Carine. Tetapi mereka semua menolak, alhasil Daniel tidak bisa menekan berita yang semakin luas itu.

BRAK.

Suara pintu yang di buka dengan keras.

" Apa apa an kamu Julia.?!" Ucap Daniel.

Julia, dengan air mata yang berurai, ia membuka pintu dengan kasar dan langsung menghampiri Daniel.

" Aku mohon bebaskan mereka, kamu bisa menyewa pengacara yang bagus kan.?" Ucap Julia.

" Tanpa kau suruh pun aku sudah melakukannya, kau pikir karena mereka bukan anak kandungku jadi aku tidak peduli.?? Hentikan tangismu, tidak membantu apapun." Ucap Daniel.

" Kenapa kamu akhir akhir ini menjadi begitu dingin kepadaku sayang? Apa aku membuat kesalahan.?" Ucap Julia penuh drama.

" Kau adalah seorang istri sekaligus ibu Julia, apa yang kau lakukan hingga tidak mengetahui kedua putrimu itu sudah salah jalan.?" Ucap Daniel.

" Aku.. "

" Kau hanya tahu shoping dan menghamburkan uang. Dan sekarang, lihat.. Kedua anak mu telah salah jalan dan saat ini terjerat hukum." Ucap Daniel sedikit emosi.

" Sudahlah, percuma bicara denganmu, tidak akan ada jalan keluar. Lebih baik kamu keluar dari ruanganku, dan lain kali gunakan sopan santunmu saat memasuki ruangan orang lain." Ucap Daniel.

Julia begitu emosi di kata katai oleh Daniel. Dia marah namun tidak bisa menunjukan wajah aslinya di hadapan Daniel, ia hanya bisa mengeratkan kepalan tangannya.

" Baik, maafkan aku sayang." Ucap Julia , lalu Julia pun keluar dari ruangan Daniel.

' Daniel, beraninya kau membentak diriku. Kau akan menyesal Daniel.' Batin Julia.

Sementara di tempat lain, Sierra kini tengah berdiri di pinggiran jalan dengan pakaian serba hitamnya, ia tengah menatap iklan yang berada di sebuah megatron, sebuah papan iklan yang menyerupai tv raksasa. Saat ini di setiap pinggiran jalan yang memiliki papan iklan, terdapat berita yang sedang panas di perbincangkan.

Berita itu tak lain adalah berita tentang Carine dan Hailey. Sierra tersenyum pahit, ia mengingat bagaimana rasanya saat dirinya di kehidupan sebelumnya merasakan hal yang serupa, bahkan ia lebih miris, karena tak ada satupun yang membelanya atau peduli padanya.

Orang awam membencinya tanpa tahu kebenarannya, ayahnya sendiri tidak sedikitpun membela atau membantunya, justru ayahnya menyuruh agar dirinya dihukum mati, dia sendirian saat itu.

Tanpa sadar air mata Sierra menetes tatkala ia mengingat kilasan kilasan hidupnya dimasa lalu, ia begitu menderita mengharapkan kasih sayang ayahnya yang rupanya menyuruh petugas untuk menghukum mati dirinya.

' Apakah saat ini dia melakukan hal yang sama kepada kedua anak tirinya itu, atau dia membela mereka mati matian.?' Batin Sierra.

" Kakak.. " Ucap seorang anak perempuan.

" Ya.." Sahut Sierra sembari menghapus air matanya.

" Apakah kakak sedang berduka? Kakak tidak perlu sedih, ketika orang yang kita sayangi telah pergi, kita harus tetap ada untuk mendoakan mereka. Ayah dan ibuku juga telah pergi 3 hari yang lalu, tetapi aku harus tetap kuat dan mengirimi mereka doa." Ucap anak perempuan itu

Sierra terkejut, anak sekecil itu telah kehilangan kedua orang tuanya. Ia ingat kemungkinan dirinya juga seumuran dengan anak itu ketika ibunya meninggal dunia, tetapi anak itu kehilangan kedua orang tuanya.

" Kamu sendirian.?" Ucap Sierra.

" Tidak, Aku tinggal dengan nenek dan kakek, ayah dan ibuku juga selalu ada di hatiku. Kakak , kakak harus merelakan orang tua kakak, dengan begitu maka mereka akan bahagia." Ucap anak kecil.

Sierra sangat terkejut, anak sekecil itu sudah berbicara dengan sangat bijak. Sierra yakin, kedua orang tua anak itu pasti sangat menyayangi anak itu dan mendidiknya dengan baik.

" Terimakasih.." Ucap Sierra.

Anak kecil itu tersenyum, lalu kemudian ia pergi meninggalkan Sierra dengan senyuman.

Sierra berbalik dan ia menatap tugu pemakaman yang sudah lama tak ia datangi lagi. Rupanya saat ini Sierra berada di depan pintu masuk pemakaman elit di kota K, pemakaman yang sangat terkenal di kalangan atas.

' Ibu.. Sierra datang.. ' Batin Sierra.

Sierra melangkah masuk, menyusuri blok demi blok, di kehidupannya yang lalu, ia tidak pernah bisa mengunjungi makam ibunya itu, tentu saja karena larangan dari Daniel yang selalu mengatakan bahwa Sierra tidak pantas datang ke makam ibunya.

Hingga akhirnya Sierra berhenti di depan batu nisan besar dengan tanda Salib dan bertuliskan sebuah nama disana. Sophia Adeline.. Adalah nama ibu kandung Sierra.

Tangis Sierra langsung luruh, seandainya nisan itu adalah ibunya, kemungkinan ia akan langsung memeluk erat erat ibunya itu. Betapa Sierra sangat merindukan ibunya, ia merindukan masa dimana dirinya begitu bahagia memiliki keluarga yang hangat.

" Hiks.. Hiks.. Hiks.. " Tangis Sierra.

Sierra menangis hingga nafasnya tersenggal senggal, dadanya begitu sesak ketika mengingat bagaimana Daniel melarang dirinya mengunjungi makam ibunya, dan dengan bodohnya ia menuruti perintah itu.

" Ibu.. Maaf.." Gumamnya.

Sierra mencoba mengendalikan dirinya, tetapi rasanya sulit. Dia begitu merasa bersalah kepada ibunya, tetapi juga senang.. Karena akhirnya ia bisa dengan bebas datang mengunjungi makam ibunya.

" Ibu.. Sierra datang sendirian. Sierra harap ibu tidak marah kepada Sierra karena Sierra meninggalkan rumah kita. Ayah.. Sudah tidak seperti dulu lagi, ayah sudah bukan ayahku. Dia menjadi ayah orang lain.. Ayah anak anak tirinya. Ibu.. Apakah ibu akan marah.. hiks.." Ucapnya dengan suara tersenggal.

" Sierra sudah menyerah untuk mendapatkan kembali kasih sayang ayah, Sierra.. Sudah bukan putri ayah. Ibu, tolong jangan marah kepada Sierra, apa yang Sierra lakukan adalah demi kehidupan Sierra." Ucap Sierra lagi.

Air matanya terus luruh meski berulang kali ia usap. Sierra mengeluarkan sebuket bunga segar dari dalam tasnya. Bunya itu adalah bunga edelweis, bunga kesukaan sang ibu. Konon katanya bunga itu melambangkan keabadian dan cinta yang mendalam.

Sierra meletakan bunga itu di samping nisan sang ibu. Lalu Sierra mengusap nisan itu seolah ia tengah mengusap wajah ibunya dengan sayang.

" Tolong selalu restui Sierra ibu, Sierra tahu mungkin Sierra sakah. Tetapi Sierra tidak ada cara lain lagi." Ucap Sierra.

Sierra duduk di dekat makam ibunya itu sangat lama, hingga matahari sudah menunjukan sinar jingganya. Sierra mentap senja itu dengan damai, matanya sembab namun ia merasa begitu tenang duduk di sebelah makam sang ibu.

Tiba tiba ponselnya berdering, rupanya itu adalah panggilan dari Arthur.

' Apakah dia mencariku?' Batin Sierra.

" Halo.." Ucap Sierra.

" Kamu ada dimana? Aku di depan rumahmu tetapi kamu tidak ada." Ucap Arthur terdengar.

" Aku... aku sedang mengunjungi kerabatku." Ucap Sierra.

" Begitu?? Apakah kamu baik baik saja? Ada apa dengan suaramu?" Ucap Arthur.

" Aku baik baik saja, kami lama tidak bertemu, jadi kami saling melepas rindu." Ucap Sierra sembari menatap nisan ibunya dengan tersenyum.

" Mmm.. Baiklah, apakah kamu sendirian mengunjungi kerabatmu?" Tanya Arthur.

" Ya aku sendirian." Sahut Sierra.

" Baiklah, berhati hatilah saat jalan pulang nanti." Ucap Arthur.

" Ya, terimakasih, maaf kau jadi datang sia sia." Ucap Sierra.

" Tidak masalah, aku bisa datang lagi nanti. Kalau begitu bersenang senanglah.." Ucap Arthur.

" Emh.. bye." Ucap Sierra.

Dan panggilan itu pun diakhir. Tanpa Sierra tahu, di beberapa blok dari makam ibunya, rupanya Arthur tengah memandangi dirinya dengan tersenyum.

Arthur mengikuti Sierra saat tak sengaja bertemu Sierra di lampu merah, Sierra terlihat begitu mencurigakan menggunakan pakaian serba hitam, jadi Arthur mengikuti Sierra dari belakang. Tetapi rupanya Sierra mengunjungi makam ibunya yang terletak sangat jauh dari kota mereka tinggal.

' Kamu pasti sangat merindukan ibumu, Sierra.' Batin Arthur..

TO BE CONTINUED..

1
idaman
dan kamu akn terkejut Arthur
idaman
pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban....


karena sudah jelassssss authorrrr
idaman
ini tokoh wanita yang aku suka

tangguh
kuat
tidak cengeng
cerdas
hacker

lanjut

cihui
Fitri Fatih
Luar biasa
tukimin tjokromihardjo
*****
nurliana
Kereen ceritanya bagus banget 😊 terimakasih thor, sukses selalu ...
nurliana: Sama2 😊
Ratna Jumillah: Aamiin.. makasih supornya kak..
total 2 replies
Zeendy Londok
jalan dan cerita hidup tiap org berbeda beda...mksh thor..semangatt trus ...GB
Aurora79
bagus ceritanya👍
Zeendy Londok
lanjut thor
Karunia Disha
kaulah yg terkutuk daniel,,tdk pntas jd ayah
Karunia Disha
kasian dante thoorrr,,pdhl dia udh bela serra,,jgn dibuat mat*
Aurora79
baru baca... semoga bagus sampai akhir...
Ratna Jumillah: Semangat kak nulisnya.. 💪🏼💪🏼😉
Aurora79: Rerima kasih kak... Lebih amatiran aku kayanya... 😁🙏🌹
total 3 replies
Des Sy
oke
nurliana
Luar biasa
nurliana
Ceritanya bikin mata perih 🥲
Salma Suku
Sierra kyknya hamidun deh...thor sapa tau kembar😁
Faradilla rani
shopia udah ga benci, tapi udah hilang rasanya buat Daniel saat Siera di hukum mati di umur 27, maka nya flashback reinkarnasi dari umur 19 bukan masa umur 5 karena udah kecewa
Faradilla rani
keluarga yg utama, kebodohan biarin orang masuk dan menyakiti darah dagingnya sendiri
Reny
Luar biasa
HelenLife Sihombing
keren cerita nya maaf sangking maraton ,bru komenn. bgaus.nmabha dong.hehheh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!