NovelToon NovelToon
Cinta Di Ujung Perceraian

Cinta Di Ujung Perceraian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Angst
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Terpaksa menggantikan sang kakak untuk menikahi pria yang tidak diinginkan kakaknya. Menjalani pernikahan lebih dari 3 tahun, pernikahan yang terasa hambar, tidak pernah disentuh dan selalu mendapatkan perlakuan yang sangat dingin.
Bagaimana mungkin pasangan suami istri yang hidup satu atap dan tidak pernah berkomunikasi satu sama lain. Berbicara hanya sekedar saja dan bahkan tidak saling menyapa
Pada akhirnya Vanisa menyerah dalam pernikahannya yang merasa diabaikan yang membuatnya mengajukan permohonan perceraian.
Tetapi justru menjelang perceraian, keduanya malah semakin dekat.
Apakah setelah bertahun-tahun menikah dan pada akhirnya pasangan itu memutuskan untuk berpisah atau justru saling memperbaiki satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Hal Buruk.

"Ya Allah apa lagi ini? kenapa Mama menimbulkan spekulasi seperti ini. Bagaimana aku harus menghadapi semua ini," batin Vanisa.

"Sudah-sudah. Ini adalah hari ulang tahun Kakek dan apa yang kita bahas tidak seharusnya di bahas lagi. Jika Vanisa sekarang mengandung. Itu merupakan kabar yang baik dan nanti Vanisa bisa memeriksakan kandungannya," sahut Daniel.

"Mari kita lanjutkan makan malam ini," sahut Kakek.

"Vanisa ini kamu makan sup kacang hijau. Ini bagus untuk kandungan kamu," ucap Sarah yang sejak tadi terlihat begitu semangat.

Sementara Lara menghela nafas sejak tadi yang benar-benar sangat muak dengan Sarah yang sangat berlebihan terlalu semangat.

"Ayo kamu dan calon anak kamu harus sehat!" Sarah mendesak Vanisa.

"Tidak. Mah!" Vanisa jelas menolak kacang-kacangan karena baru saja dia mengalami Alergi dan itu sama saja membuat alerginya semakin parah.

"Ini bagus untuk kandungan kamu! Jadi makanlah! Kamu jangan membantah mama dan mama dulu pertama kali hamil dan sudah berpengalaman. Anak kamu juga akan cantik atau tampan jika menurut apa yang mama katakan!" tegas Sarah yang baru saja mendesak Vanisa.

Arvin yang kelihatan ingin mencegah. Tetapi tampak dia tidak bisa bertindak apa-apa. Sementara Sarah sebagai seorang ibu seolah tidak tahu apa yang dialami putrinya.

Karena situasi yang dia hadapi terlihat begitu sulit yang tidak mempunyai pilihan apa-apa yang pada akhirnya membuat Vanisa menyendokkan sup kacang hijau itu.

"Setelah pulang dari puncak. Kita akan langsung ke Dokter," ucap Sarah dengan semangat.

Vanisa hanya menunduk. Mitha yang tiba-tiba melihat ke arah Vanisa dan cukup dikagetkan dengan tangan Vanisa mendadak memerah

"Vanisa kamu baik-baik saja?" tanya Mitha.

"Aku ke toilet sebentar," ucap Vanisa yang langsung berdiri dari tempat duduknya dengan tangannya mulai gatal tampak menggaruk-garuk.

"Kamu itu kebiasaan apa-apa langsung pergi meninggalkan meja makan. Sudah datang paling lama dan sekarang malah mau pergi lagi!" tegur Lara.

Pandangan mata Vanisa yang tiba-tiba saja tidak stabil dan akhirnya membuat Vanisa jatuh pingsan yang mengejutkan semua orang.

"Vanisa!" pekik Sarah.

Arvin yang kaget langsung berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Vanisa begitu juga dengan semua orang yang ingin melihat keadaan Vanisa dan saat Arvin merebahkan kepala istrinya di atas pahanya. Terlihat Arvin yang menyibakkan rambut yang menutupi wajah itu yang tampak wajah istrinya memerah yang mengejutkan semua orang.

"Vanisa!" semua orang benar-benar terkejut.

"Ya. Ampun Vanisa kenapa?" Sarah juga terlihat panik.

"Kita sebaiknya bawa ke rumah sakit," sahut Daniel.

"Iya pah," sahut Sarah.

Arvin yang langsung membawa Vanisa dengan menggendong ala bridal style yang melarikan kerumah sakit.

Lara menghela nafas dengan Ronald yang berdiri di sampingnya, mereka ternyata tidak ikut dan hanya melihat saja bagaimana keluarga Vanisa tampak panik dan Arvin juga ada di sana.

"Lihatlah acara ulang tahun ini berantakan karena anak itu. Aku tidak menyangka jika keluarga kita akan sial dengan mereka yang menyerahkan putri kedua mereka pada Arvin hanya untuk menutup skandal dan ternyata membuat kacau di keluarga kita," ucap Lara.

"Kamu sebaiknya diam dan jangan berkomentar," tegur Dharma.

"Aku akan ke rumah sakit bersama dengan Mohan untuk melihat keadaan Vanisa," sahut Mitha.

Mohan setuju dengan menganggukkan kepala.

"Kalian tidak perlu ke rumah sakit dan sebaiknya jaga Mahira. Jangan membuat Villa ini menjadi sepi, bagaimanapun ini adalah acara perayaan ulang tahun Kakek!" tegas Lara.

Mohan Lara saling melihat dan sepertinya mereka tidak bisa berbuat apapun. Padahal terlihat dari wajah Mitha yang ingin sekali mengetahui bagaimana kondisi dari iparnya itu.

***

1 Minggu kemudian.

Pintu terbuka silahkan masuk.

Suara bel Apartemen otomatis yang terdengar di kediaman Vanisa dan Arvin.

Vanisa yang berada di kursi roda yang di dorong oleh Suster. Dengan wajah Vanisa yang terlihat murung yang memakai sweater coklat dengan selimut yang menutupi pahanya.

"Di sana kamarnya? Bawalah dia?" titah Arvin dengan suara berat yang membuat Suster menganggukkan kepala.

"Baik tuan!" ucap wanita itu yang langsung mendorong kursi roda Vanisa.

Setelah sampai kamar. Suster yang membantu Vanisa turun dari kursi roda dan di bantu berbaring di atas ranjang.

"Nona membutuhkan sesuatu?" tanya Suster.

Tidak ada jawaban dari Vanisa yang mana Vanisa langsung berbaring miring dengan kedua tangannya yang menyatu berada di bawa pipinya.

Suster itu menarik selimut yang menyelimuti Vanisa sampai bahunya, "kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Suster itu.

"Jika membutuhkan sesuatu bisa memanggil saya," ucap Suster itu lagi. Tetapi saja Vanisa tidak merespon dan Suster yang langsung keluar dari kamar.

Flashback.

"Nona Vanisa mengalami Afasia," ucap pria berjubah putih yang berbicara di depan pintu ruang perawatan bersama dengan Arvin.

"Maksudnya Dokter?" tanya Arvin.

"Ini yang dinamakan dengan gejala stroke ringan. Saraf tubuh tidak dapat berfungsi, pita suara bermasalah yang akhirnya mengakibatkan kelumpuhan fisik," jawab Dokter. Arvin benar-benar sangat terkejut mendengarnya.

"Vanisa bisu?" tanya Arvin memastikan yang pasti cukup kaget.

"Adanya masalah pada pita suaranya dan juga pada saraf pendengarannya yang membuat pasien mengalami permasalahan untuk berbicara dan mendengar. Jadi ada kebisuan dan ketulian," jawab Dokter.

"Apah!" Arvin yang cukup kaget mendengarnya.

"Kenapa bisa terjadi?" tanya Arvin.

"Awal mula hal yang spele, Alergi yang berkelanjutan, muntah-muntah dan beban pikiran dengan tekanan dari banyak sisi yang membuat saraf pasien tidak mudah menerimanya dan akhirnya terjadi perusakan saraf dan semua ini juga diakibatkan adanya paksaan dan terguncangnya batin, rasa lelah yang menyebabkan frustasi," jelas Dokter singkat.

"Astaga!" Arvin tampak tidak percaya sampai mengusap wajahnya menggunakan kedua tangan.

"Lalu apa ini bisa sembuh?" tanya Arvin.

"Jika melakukan pengobatan yang rutin dan rajin terapi. Maka akan bisa sembuh. Stroke ringan masih banyak kemungkinan untuk kembali normal. Asalkan mengikuti prosedur pengobatan yang benar," jawab Dokter.

Flashback of.

Air mata Vanisa jatuh ketika mengingat semua perkataan Dokter saat di rumah sakit. Bahkan dia tidak bisa merespon saat mendengar semua tentang dirinya. Karena dia tidak bisa bersuara sama sekali. Vanisa bener-bener tidak menyangka jika hidupnya akan berakhir seperti itu.

Vanisa hanya bisa menangis tanpa suara yang meratapi nasibnya. Semua tekanan yang di alaminya yang akhirnya membuatnya lumpuh. Tubuh tidak berfungsi dan berbicara juga tidak bisa bahkan tidak bisa mendengar yang memang saat ini hanya memakai alat pendengar.

Luar biasa tekanan selama ini yang dia dapatkan dan akhirnya membuat dirinya seolah tidak berdaya dan sekarang berimbas pada tubuhnya dan padahal usianya masih begitu sangat muda.

Ternyata Arvin yang berdiri di depan pintu kamar yang melihat punggung sang istri yang bergerak-gerak yang seperti menahan tangis. Arvin menghela nafas yang tidak bisa melakukan apa-apa. Dia tahu situasi yang dihadapi istrinya saat ini begitu sulit.

Dia sendiri juga shock dan keluarga Arvin juga kaget dan begitu juga dengan keluarga Vanisa. Mereka hanya kaget saja tanpa tahu kenapa semua itu bisa terjadi. Memang itulah yang di hadapi Vanisa. Orang-orang yang selalu menginginkan dia untuk lebih dan akhirnya menyiksa dirinya sendiri dan sekarang dia yang dirugikan.

Terlalu banyak tuntutan yang dia dapatkan. Apa yang bisa dia lakukan saat ini.

Bersambung......

1
Herman Lim
Mitha kamu bisa kerja sama dgn Angela tuh hentikan niat jahat Lala utk selama nya
Bunda HB
bilang aja nikah Sama suami mu bu Lara Saya mau, dri pda nikah Sama morgan ...,coba skt hati gk suami nya nikah lgi,
Teh Euis Tea
bu lala stressssssssssss
Teh Euis Tea
arvin mertuamu di rmhmu, ibu sambungmu yg menculiknya
Teh Euis Tea
tuhkan bu lala ternyata yg menculik bpknya vanisa dasar stres, cepat angela tol9ngin bpknya vanisa kasian dia
Teh Euis Tea
bu lala udah stress, suruh aj suamimu yg nikah lg sm angela km maukan merestui
Herman Lim
Lala apa kamu ingin dgn Angela jadi mantu mu dan utk apa kamu ambil ayah vanisa buat acaman yg ada kamu akan di penjara
mbok Darmi
ternyata dalang penculikan ayah vanisa adalah lara, kok aku penasaran banget tujuan lara ngotot pengen angela jadi menantu nya
Naufal Affiq
mitha jangan kau pikirkan omongan mertua mu itu,dia sudah gila.jadu kamu berdua saling percaya dan saling menguatkan.jadi kamu mitha harus tegas sama mertuamu itu
Bivendra
gw suka cwe model bgni tegas gx suka d manfaatkan org ayo angela bongkar kebusukan bara api itu
Herman Lim
ada dgn Lala yg begitu obsesi dgn Angela jadi mantu dia
Naufal Affiq
sudah gila ini orang,masak anak sudah menikah dan juga mempunyai anak,tetap disuruh menikah lagi,benar-benar gila
Naufal Affiq
bagus arvin kamu harus ada disamping vanisa sampai kapan pun,kamu berdua harus mendukung satu sama lainnya sebagai suami istri
Teh Euis Tea
bu lala udah stres kali ya nyuruh mohan nikah lg, menghalalkan segala cara, dasar gila
Bivendra
mertua gila harta gila kedudukan n pamor ya gini tkt x miskin, ud kaya tp masih aja merasa krg
Bunda HB
suruh nikah aja sama suami mu bu lara, dri pda nyuruh suami org nikah .
mbok Darmi
makin gendeng lara karena terlalu terobsesi dgn angela memang apa manfaat nya punya menantu angela yg jelas2 sudah menolak tidak mau
meris dawati Sihombing: Tmbh gendeng jg iki othornya, kalimat berantakan, typo bertebaran..syukur2 readersnya gk ikutan gendeng😉
total 1 replies
Teh Euis Tea
benar kata arvin jalani aj rumah tangga ber2 dgn tdk melibatkan orang lain mestipun itu keluarga sendiri
Teh Euis Tea
mudah"an ga ada gangguan lg dari bu lala atau bu sarah yg biang rese
Teh Euis Tea
ganti kodenya arvin biar ga ada yg sembarangan masuk rmhmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!