NovelToon NovelToon
KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kiki Purwanti

Ketika kesetiaan seorang istri tak berarti dimata suami. Bagaimana kah usaha Tari menghadapi pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya? ikuti terus kisah Tari yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Dimas.


"kau salah besar jika menganggapku lemah Mas, lihatlah nanti apa yang akan aku lakukan terhadapmu dan gundikmu itu! Tak ada kata maaf untuk sebuah pengkhianatan. Akan ku kembalikan kau ke tempat asalmu, dasar laki-laki tak tahu diri. Bersiaplah, kau harus merasakan rasa sakit hatiku ini berkali lipat. Ku pastiak kau akan memelas berharap kata maaf dariku. Kau telah memilih musuh yang Salah Mas!" - Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiki Purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Setelah kepergian Mas Dimas, aku turun ke bawah untuk melihat Adam. Kasian juga Mang Udin jika aku titip Adam lama-lama, takut akan mengerjakan pekerjaan lain.

Di dapur, Bik Ijah sudah menata beberapa makanan. Sebentar lagi waktu maghrib tiba. Ku ambil Adam dari gendongan Mang Udin. Hari ini tamu bulananku sedang datang, jadi aku tak mengerjakan sholat.

Adzan berkumandang, Mang Udin dan Bik Ijah pamit untuk melaksanakan sholat maghrib. Ku minta mereka kembali lagi setelah sholat nanti, sekalian dengan dua pegawal di depan. Untuk security, ku minta Bik Ijah mengantarkan ke pos satpam.

Setelah Mas Dimas jarang pulang ke rumah, memang aku selalu mengajak pekerjaku makan bersama. Aku tak mempermasalahkan jika makan bersama-sama dengan pegawaiku. Karena menurutku status kita sama.

Usai makan malam bersama, aku kembali naik ke atas. Ku rebahkan tubuh Adam diatas ranjang, ku nina bobokan dia agar segera tertidur. Tak butuh waktu lama, Adam sudah kembali terlelap.

Ku buka gawai, belum ada pesan yang masuk dari Darto. Mungkin dia belum menemukan informasi tentang keluarga Maya, pesan dari Mas Dimas? Tentu saja tidak ada, aku sudah tak mau berharap lagi pada laki-laki bajingan seperti dia.

🌺🌺🌺🌺🌺

Akhirnya, aku memutuskan saja untuk berselancar di dunia Maya. Saat membuka aplikasi berlogo F kepunyaanku, mataku langsung tertuju pada status Mas Dimas. Disana, terpampang foto Mas Dimas tengah makan malam mewah bersama Maya. Tak lupa, Maya memamerkan sebuah cincin berlian yang ku taksir mungkin harganya lumayan mahal.

Apa mungkin Mas Dimas masih mempunyai atm yang tak ku ketahui? Ah, tapi rasa-rasanya tidak mungkin. Tapi darimana dia mendapatkan uang untuk memanjakan gundiknya itu? Sepertinya aku harus menyelidiki lagi tentang hal ini.

Di status tersebut, terdapat banyak komen. Komen memuji? Oh, tentu saja bukan. Yang ada malah kebanyakan komen mencaci maki mereka, tapi dasar manusia-manusia tak punya akhlak, mereka sepertinya tak mempermasalahkan akan hal itu.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Karena sudah muak melihat status Mas Dimas, akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari aplikasi berlogo huruf F tersebut. Lebih baik aku istirahat saja, karena besok aku harus kembali bekerja demi masa depan anakku dan juga perusahaan.

Belum lama gawai ku simpan diatas nakas, bunyi panggilan masuk kedalam gawaiku. Awalnya ku kira Darto yang menelefon, tapi ternyata dugaanku salah. Yang menelfon bukan Darto, melainkan Riri. Seketika hatiku penuh tanya, tumben Riri menelfonku jam segini, ada apa ini? Apakah terjadi sesuatu pada Bapak/Ibu? Batinku dalam hati.

Gegas ku geser tombol berwarna hijau.

"Assalamualaikum Ri" ucapku

"Waalaikumsalam Mbak" jawab Riri seperti menahan tangis

"Riri kenapa? Tumben telfon Mbak jam segini. Apa ada masalah sama Bapak atau bu?" Tanyaku lagi

"Mbak, apa besok Mbak sibuk? Riri ingin ketemu sama Mbak. Ada Yang ingin Riri bicarakan sama Mbak" ucap Riri ragu

"Boleh, Mbak gak sibuk kok. Tapi, besok kan kamu sekolah Ri"

"Riri besok libur sekolah Mbak. Soalnya kelas sedang dipakai oleh anak kelas 3 untuk ujian Nasional"

"Baiklah, besok biar Mang Ujang jemput Riri. Jangan kesini sendirian, kalau kamu nekat kesini sendiri. Lebih baik tak usah ketemu sama Mbak" ucapku lagi

"Tapi Mbak, nanti kalau di jemput Mang Ujang, Ibu dan Bapak bisa curiga. Riri gak bilang sama mereka mau ketemu sama Mbak, Riri cuman bilang akan mengerjakan tugas bersama teman Riri. Maafkan Riri bukannya Riri ingin membohongi Ibu sama Bapak. Tapi, Riri bener-bener pengen ketemu sama mbak berdua saja"

"Baiklah, Mang Udin jemput kamu di sekolah kamu saja. Bagaimana? Nanti minta langsung antar ke kantor Mbak"

"Tapi kalau ke kantor Mbak nanti Riri ketemu sama Mas Dimas"

"Gak papa, lewat belakang saja. Mang Udin nanti Yang antar kamu"

Akhirnya Riri pun mau mengikuti perintahku. Besok, Riri akan di jemput oleh Mang Udin. Tapi, masih ada yang mengganjal dalam benakku. Alasan Riri ingin ketemu denganku itu untuk apa? Biasanya, jika Riri ingin kesini pasti meminta izin dulu pada Bapak dan Ibu, tapi ini, dia malah tak ingin Ibu dan Bapak mengetahuinya.

Ah, seketika kepalaku pusing. Sudahlah, lebih baik tunggi besok saja agar semuanya jelas. Ku simpan kembali gawai di atas nakas, ingin segera tertidur menyelami lautan mimpi.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Alarm di gawai berbunyi nyaring, gegas ku buka mata dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ku lihat, Adam masih tertidur nyenyak.

Selesai mandi, aku segera memakai baju kantorku. Mengoles make up tipis-tipis aja agar tak terlihat menor. Adam sudah terbangun, ku gendong Adam dan mengajaknya ke bawah untuk sarapan.

Di meja makan, sudah terhidang segelas susu coklat dan sepiring nasi goreng. Ah Bi Ijah, memang paling tau kesukaan kj dari dulu. Melihat aku turun, Bi Ijah gegas mengambil alih Adam dalam gendonganku.

"Ayo sarapan dulu non, bibi udah siapan sarapan ke sukaan non" ucap Bik Ijah sambil memangku Adam

"Terima kasih Bik, Bibik mah dari dulu emang the best" ucapku sambil memberikan dua jempol untuk Bik Ijah

"Ah non mah bisa aja, yaudah kalau gitu sarapan yang banyak. Bibik mau urus si tuan ganteng kecik ini dulu" ucapnya lagi

Aku pun mengangguk, mengiyakan.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Usai sarapan, aku pamit pada Adam dan Bibik untuk bekerja. Do'a serta semangat hari ini selalu ku panjatkan, berharap Allah selalu memberikanku hati sekuat baja dan memberikan jalan terbaik untuk masalah rumah tanggaku.

Kulajukan mobil menuju kantor, tadi aku sudah berpesan pada Mang Udin untuk menjemput Riri di sekolahnya dan mengantarkannya ke kantorku.

Sampai di pelataran kantor, gegas ku melangkah menuju ruangan tempatku bekerja. Hari ini mungkin akan ada lagi sedikit keributan antara aku dan Mas Dimas, karena posisinya sebagai direktur aku gantikan dengan Radit, biar ku urus satu-satu dulu. Setelah ini mungkin Maya yang akan aku singkirkan langsung dari perusahaan ini.

Sampai di dalam ruangan, aku langsung memeriksa beberapa berkas. Radit sudah tak seruangan denganku lagi, mungkin sekarang dia sudah ada di ruangan Mas Dimas. Kita tunggu saja, sebentar lagi pasti akan ada keributan disini.

Tak membutuhkan waktu lama, benar saja kan apa kataku. Terlihat Mas Dimas jalan dengan tergesa-gesa ke ruanganku, mukanya terlihat merah padam. Baiklah Mas, ayo kita mulai.

"Tari, apa-apaan kamu menyuruh Radit menggantikan posisiku" ucap Mas Dimas penuh amarah

Tak ku jawab pertanyaan dia, sengaja. Aku tak pedulikan dia dan sibuk memeriksa berkas-berkas

"Kau ini, ditanya malah diam saja! Jawab, kenapa kau seenaknya menggantikan posisiku? Kau jangan jadi istri durhaka Tari" ucap Mas Dimas lagi

Braakkk!

Ku gebrak meja dengan sekuat tenaga, rasa perih menjalar di telapak tanganku. Tapi, rasa sakit itu tak sebanding dengan rasa sakit hatiku.

"Kau bilang apa Mas? Aku istri durhaka? Lalu kau suami macam apa hah? Kau lebih dzolim terhadapku Mas! Dan untuk menggantikan posisimu, apa harus aku meminta persetujuan darimu? Tidak kan? Aku yang punya hak tertinggi disini, mudah saja bagiku untuk melakukan apapun. Asal kau tahu mas, mudah saja bagiku untuk mengembalikan mu ke tempat asalmu sebagai OB. Tapi aku masih berbaik hati menjadikan mu staff, ingat mas jika kau tak suka silahkan kau angkat kaki dari perusahaanku ini" ucapku dengan penuh penekanan.

Dapat ku lihat, rahang Mas Dimas mengeras, kepalan tangannya membuat urat-uratnya terlihat, dan betapa merah padamnya muka itu. Ah, aku suka melihatnya.

"Dasar istri kurang ajar, lihatlah nanti apa yang akan ku lakukan padamu"

"Oh, silahkan saja. Aku menunggu itu Mas, tapi asal kau tahu. Aku pun bisa melakukan Yang lebih lagi terhadapmu"

Mas Dimas pergi meninggalkan ruanganku, pintu di tutup dengan keras sekali sehingga kaca pun ikut bergetar. Setelah kepergian Mas Dimas, aku hanya bisa mengelus dadaku, beristigfar dalam hati sebanyak-banyaknya untuk meredam emosi di dalam hati.

Ya Allah, sungguh nikmat sekali cobaan Yang Engkau berikan ini. Aku mohon, selalu kuatkanlah hati ini menerima semua ujian Yang kau berikan. Do'a ku dalam hati.

Bersambung......

1
senja
ya elah nglayani setan pake lingerie 🤣🤣🤣
senja
nanti pasti ada persaingan mentai si darto🤣
senja
rencananya terlalu panjang kali lebar
senja
darto rampan maco paket lengkap cuma sayang namanya kurang keren 🤣
Ariesta Ardiningsih
Luar biasa
Een Pujawati
Lumayan
lilis indri hastuti
dah nunggu nie thor
Lyn Lynn
Novel berunsur mistik begini mesti best d jadikan Filem atau drama kan
lilis indri hastuti
kok tari sitor yg bebel...maya kali/Proud/
Siti Masitah
tari botol..
Siti Masitah
mungkin..bayu yg lain mbak
Rinda
saya bacanya banyak yg di skip
Rinda
biar pjg ceritanya ya
Rinda
makanya jgn kebanyakan rencana thor, sek sek sek selesai, kan enak
Rinda
tari kebanyakan rencana
Anna Wamey
cerita yang bagus,,👍
Can Sikumbang
Bayu ? bukanya bayi pacar GK bebernya Maya ya ?
Anonymous
ok
Martha Amelia Susanti
Semangat selalu Mbak dalam menulis, sudah bagus koq.🙏 semoga tambah sukses ya 🌻
Yanti86
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!