PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)

PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)

1. PROLOG

Dengan Mantap Abi Hanif menjabat tangan calon menantunya tersebut .

“Ananda Reza Abizar El Shirazy bin Alm. Lukman Amar Pratama, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Putri saya yang bernama Maryam Albatul Rahmah, dengan maskawinnya berupa Seperangkat Alah Sholat, Perhiasan Emas Sebesar 24 Karat , dan Uang Tunai Sebesar Seratus Sembilan puluh Satu Juta, Dua Ratus Dua Puluh Dua Rupiah dibayar Tunai.”

"Saya Terima Nikah Dan Khawinya Maryam Albatul Rahmah Binti Muhammad Hanif Dengan Maskawin Tersebut Dibayar Tunai"

"Bagaimana Saksi , Sah???" Ucap penghulu

SAH

"Sah"

"Sah"

"Sah"

Alhamdulillah .....

Seketika Penghulu Membacakan Doa kepada kedua mempelai.

اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ اٰدَمَ وَحَوَّاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَسَارَةَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ سَيِّدَنَا يُوْسُفَ وَزُلَيْخَاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا عَلِيِّ وَسَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءَ

Allâhumma allif bainahumâ kamâ allafta baina Adam wa Hawwa, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Ibrâhîm wa Sârah, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Yûsuf wa Zulaikha, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama wa sayyidatinâ Khadîjatal kubrâ, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ ‘Aly wa sayyidatinâ Fâthimah az-Zahrâ

Artinya: “Ya Allah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Adama dan Hawa, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Ibrahim dan Sarah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallama dan Khadijah Al-Kubra, dan rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Ali dan Fathimah Az-Zahra.”

***

Bulir-Bulir Bening Seketika Merembes dari Sudut Mata Maryam tanpa bisa di tahan.

Bagaimana hatinya Tidak Terluka Melihat Kedua Orang tuanya sedang dalam masalah besar, akibat dari ulah sang kakak, yang pergi Begitu saja Meninggalkan Acara Pernikahan, yang akan di selenggarakan Kurang Dari Dua hari lagi.

Persiapan Pernikahan yang akan di gelar dengan Sangat Mewah Telah Sampai pada tahap 99% Tersebut, Harus Batal begitu saja.

Kepergian Kakaknya Bukan Tanpa Alasan, Hal itu dilatar belakangi oleh kondisi Kakaknya yang Tengah Mengandung atau telah berbadan dua, Kepergiannya dengan Seorang Laki-Laki yang Dicintainya, seorang laki-laki yang Telah Menanamkan Benih-benih kehidupan didalam rahim kakaknya, dan merupakan Buah Cinta Mereka berdua.

Seketika hal itu menjadi bumerang bagi Keluarga Maryam, Dimana Pembatalan Sepihak yang di lakukan Oleh Kakaknya Membuat Ancaman Besar Bagi Orang Tua Maryam. Ancaman yang Tidak akan Pernah Maryam bayangkan Sebelumnya.

Dimana Kemarahan Sang CEO berhati dingin, mengetahui jika Calon Istrinya kabur dengan Laki-laki lain yang Telah Mengandung Buah cinta dari hubungan gelap Calon Istri nya dengan Laki-laki lain, Sontak Membuat CEO tersebut meradang dan Menahan Amarah.

Sang CEO yang tidak terima dengan Hal tersebut, Merasa Harga dirinya di injak-injak oleh seorang wanita yang baru saja dia kenal beberapa bulan Sebelumnya, Pertemuan yang di latar belakangi oleh keinginan sang kakek Untuk Menjodohkannya dengan Salah Satu Putri dari sahabatnya. Hal itu Membuatnya meradang dan Berniat Untuk Memberikan Pelajaran yang setimpal kepada Orangtua Maryam, Karena Telah berani Mempermalukan dirinya. Serta dianggapnya telah mencoreng Harga dirinya sebagai Seorang CEO.

***

Kejadian Bermula dari Persahabatan Ayah Maryam Dengan Kakek Sang CEO, dimana keduanya ingin Mengikat Hubungan Kekeluargaan dengan menjodohkan Salah Satu Putri nya dengan Cucu sang CEO yang telah Berstatus sebagai duda tanpa Anak.

CEO muda yang Berusia 35 Tahun dengan Status duda Tanpa Anak. Memiliki perawakan yang Sempurna, Tinggi 182 cm, Tubuh Atletis, dengan dada bidang, wajah sempurna dengan Mata indah, Hidung Mancung, Rahang yang berbatas tegas , dan Kulit Putih , namun Menyandang Status Duda tanpa anak. Sudah Selama tiga Tahun Menyandang Status duda, Membuat Sang Kakek merasa sedih, dan Berniat Mencarikannya Jodoh.

Selain itu juga karena sang CEO merupakan cucu tunggal, sehingga Meras Perlu untuk Segera memiliki Keturunan, untuk Mewariskan Tahta dan Kekayaan setelahnya.

CEO muda yang memiliki nama Riza Abizar El -Sirazy Tersebut Sebetulnya Tidak Begitu menyetujui Perjodohan itu, namun demi Membuat Hati Kakeknya senang Terpaksa dia juga Menerima perjodohan tersebut.

Kakek Amar, Merupakan Kakek dari Sang CEO yang Berencana Menjodohkan Cucunya Dengan Salah Satu Putri Sahabatnya Yang Bernama Pak Hanif. Sebetulnya dari Perjodohan Tersebut Kakek Amar Lebih memilih Maryam Sebagai Calon Cucu menantunya. Melihat Karakter Maryam dan Kepribadian Yang sangat Baik dari gadis tersebut Membuat Kakek Amar Merasa cocok dan Senang dengan Maryam , Dan Berniat Meminangnya Untuk sang Cucu.

Maryam Albatul Rahmah Begitu Nama yang diberikan Oleh Kedua Orang tuanya, Gadis belia yang berusia 19 tahun Memiliki Karakter yang Baik dan Pesona yang Luar biasa.

Namun hal itu kakek Amar urungkan, Karena alasan Maryam Saat ini masih Berusia 19 Tahun dan Masih duduk di Bangku Kuliah. Tidak Ingin mengganggu Masa depan Maryam, Akhirnya kakek Amar Memilih Mahira atau kakak dari Maryam untuk Menjadi Calon istri dari cucunya.

Mahira Altafu Nisa Seorang Gadis Feminim Yang Pandai Bersolek dan Memiliki Pergaulan Yang sangat Luas, Gadis Berusia 25 tahun yang menjadi Anak Pertama dari Pak Hanif dan Bu Maya.

Diantara Maryam dan Mahira memang memiliki Perbedaan kepribadian Yang sangat Kentara, dimana Mahira Merupakan Gadis Metropolitan yang sangat Menyukai dunia Fashion, Berbeda dengan Maryam Yang Sedari Lulus Sekolah Menengah Pertama Telah dikirim Oleh Orang Tuanya ke sebuah Pondok Pesantren di Daerah Jawa Timur, Hal itu menjadikan Kepribadian Maryam dan Mahira sangat Berbeda.

Selain Itu Maryam merupakan Gadis Lembut yang sangat Menyayangi dan Menghormati orang tuanya, Berbeda dengan Mahira Yang Cenderung Acuh Terlebih Setelah Kuliah, Karena Pergaulan Karakternya Menjadi sangat Berubah dari Ajaran orang tuanya.

***

"Maryam... Tidak Perlu kau menanggung Beban Ayah yang sangat Berat ini nak, jika memang dirimu tidak sanggup Abi tidak akan Memaksa" Ucapan pak Hanif dengan wajah sendu

"Abi akan Merelakan Semuanya, Karena memang Semua yang Abi miliki hanya Titipan dari Allah" Tukas Pak Hanif kemudian.

Maryam hanya memandangi raut wajah kedua orang tuanya dengan tatapan sendu dan Kesedihan yang terlihat jelas.

Bagaimana bisa Maryam mengabaikan Kesedihan dari kedua orang tua nya, orang yang menjadi perantara dirinya lahir ke dunia ini, dan orang yang telah memberikan kasih sayang dan cinta sedari kecil.

Melihat Butiran Bening Yang jatuh dengan Hebatnya di kedua sudut Mata Orang tuanya saja membuat Hati Maryam bagai di tusuk duri beribu-ribu kali.

Ancaman dari Tuan Riza sang CEO berhati dingin, Benar-benar membuat Keluarga Maryam sangat terpukul, Diaman Perkebunan Teh dan Pabrik yang selama ini susah payah di Besarkan oleh orang Tuanya Terancam Gulung Tikar. Karena Investasi yang di Tanamkan oleh kakek Amar Berencana dia cabut.

Tuan Riza Hanya Memberinya Pilihan Kepada Keluarga Maryam, dengan Merelakan Perkebunan dan Pabrik yang di milikinya atau Menjadikan Maryam sebagai pengganti Kakaknya. Yaitu Menikah dengan Sang CEO.

"Tidak menjadi masalah bagi Abi Jika memang Abi harus kehilangan Semuanya nak, Sungguh Kebahagiaan Putri Abi lebih Penting daripada Sekedar Harta di dunia" Jelas pak Hanif pada putrinya Maryam.

Mereka hanya memiliki waktu dua hari untuk menentukan, sebelum waktu pernikahan tersebut benar-benar batal. Namun Maryam yang masih dengan Perasaan Sedih dan Bimbang tersebut belum mampu untuk memberikan jawaban pada Ayahnya.

"Maryam meminta waktu untuk sholat istikharah Abi.. Umi..." Ucap Maryam dengan wajah teduh dan Buliran bening menetes di sudut matanya.

Dalam sisa waktu yang hanya dua hari tersebut Maryam mempergunakannya untuk bermunajat kepada Allah SWT. Memohon Petunjuk melalui Istikharah nya.

Sepertiga malam terahir dipergunakan Maryam untuk bersimpuh, menghadap Sang Khalik dengan Isak tangis yang sudah tidak mampu lagi iya bendung, Menyelesaikan Ibadahnya dan di tutup dengan Bacaan Al-Qur'an Yang menyejukkan jiwanya. Hingga sampai pada saat Maryam benar merasa terkantuk- kantuk.

***

"Hentikan...!!! Siapa Kalian, Jangan Berani-beraninya kalian menyentuhku!!!" Ucap Maryam dengan Lantang.

Seketika Maryam di seret dan di bawa masuk kedalam Mobil berwarna hitam dengan 4 orang laki-laki berpakaian serba hitam dan mengenakan penutup kepala.

Maryam di Seret paksa dan di dorong dengan keras menuju sebuah ruangan gelap berukuran 4x4

"Siap kalian..!!! Apa mau kalian??!!! " Jangan berani kalian menyentuhku!! Ucap Maryam dengan Lantang dan keras

Namun Hal itu hanya ditertawakan oleh 4 orang laki-laki tersebut, Laki-laki yang Maryam sendiri tidak mengenalnya.

Dengan Doa dan dzikir yang selalu Maryam Ucapkan Lirih, mampu membuat Keberanian dalam dirinya muncul untuk berkata dengan Lantang kepada 4 laki-laki dihadapannya.

"Tenanglah Cantik,!!! Kami hanya ingin membuatmu merasa bahagia malam ini, Malam yang akan membuatmu bahagia" Ucap salah satu diantara mereka dengan santai.

Salah Satu diantara mereka berusaha membuka Cadar yang di Kenakan Maryam, Namun sekuat tenaga Maryam berontak dan Menggelengkan Kepalanya ke segala Arah

Sebelum laki-laki tersebut dapat membuka cadar Maryam, seketika pintu telah di dobrak dari Luar. Terlihat Seorang Laki-Laki yang mengenakan Setelan Jas berwarna Hitam masuk dan menerobos para penjahat tersebut. Menghajar seluruhnya tanpa rasa ampun.

Mengetahui hal itu Maryam merasa sangat Aman, Allah SWT telah mengirimkan penolong bagi dirinya saat itu juga.

Setelah para penjahat tersebut Tumbang, Laki-laki yang mengenakan stelan jas hitam tersebut Berjalan Ke arah Maryam dan berusaha membuka Ikatan di Tangan dan kaki Maryam, dan setelah ikatan tersebut mampu di buka. Seketika Tangan Maryam di genggam dengan Erat Olehnya, Maryam dan Laki laki tersebut berusaha lari dari tempat itu, Naas Suara tembakan Terdengar

"Dorr!!!!" dan Sepersekian detik laki-laki yang menggenggam tangan Maryam tersebut Tumbang tidak sadarkan diri. Dan seketika Maryam Terjaga...

***

Maryam tersadar, dan mendapati dirinya tertidur dalam keadaan Duduk bersimpuh diatas sajadah dengan Memeluk Alqur'an yang sebelumnya dia baca, Maryam merasa mimpi yang di alaminya seperti sesuatu yang sangat nyata, bahkan karena rasa takutnya tanpa sadar Maryam meneteskan Air mata.

Tubuh yang sudah penuh dengan peluh-peluh, Butiran keringat berukuran besar membasahi sekujur tubuhnya. seketika Maryam beristigfar, memohon Petunjuk dan Perlindungan dari Allah SWT.

***

[[Mohon dukung Karya saya ya ]]

[[Mohon Berikan Masukan dan Komentar yang dapat Membangun karya saya menjadi Lebih baik ya]]

[[Jangan Lupa Vote nya ☺️🥰🙏]]

Terpopuler

Comments

Febby Fadila

Febby Fadila

baru mampir kak

2024-09-03

0

Ria Rahman

Ria Rahman

𝗌𝖾𝗆𝗈𝗀𝖺 𝗆𝖾𝗇𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗃𝖺𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂

2024-08-28

2

Hairani Siregar

Hairani Siregar

Bismillahirrohman,,, nirrohim, baru baca, semoga ada pelajaran hidup yg bisa d petik dari novel ini.

2024-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!