Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
Kaisar dan para selir pun segera berlari menuju paviliun anggrek bulan untuk melihat pangeran kedua yang sudah sembuh dan berhasil mengeluarkan racun nya dan sudah kembali bisa berjalan, mereka bersenang-senang sambil tertawa bersama, kaisar yang melihat putra kedua nya sembuh pun langsung memeluk nya, menyalurkan kebahagiaan di dalam hatinya,
"Selamat putraku.. Sekarang kau sudah sembuh. Hahaha... Zen benar-benar merasa sangat bahagia" ungkap kaisar Yuan
"Terima kasih ayahanda" ujar pangeran kedua
"Hahaha... putra kesayangan ku telah sembuh. hahaha... Zen akan segera membuat perayaan untuk kesembuhan pangeran kedua" ucap kaisar dengan penuh semangat.
Tapi kebahagiaan mereka tak berlangsung lama, para pelayan datang dengan tergesa-gesa dan menghadap kaisar
"Hormat hamba yang mulia, maafkan kami mengganggu yang mulia, saat ini permaisuri dan juga putra mahkota sedang terbaring karena keracunan" ucap pelayan itu sambil bersujud
"Segera panggil tabib untuk memeriksa mereka dan pindahkan permaisuri ke paviliun melati" ucap kaisar datar. Hatinya masih kesal karena kelakuan permaisuri nya yang berniat mempermalukan kedua selir kesayangan nya.
"Baik yang mulia.." para pelayan itu segera berlari dan menjalankan tugas yang di berikan kaisar mereka.
Sementara semua yang ada di paviliun anggrek bulan merasa bingung dan bertanya-tanya
"Siapa yang meracuni permaisuri dan juga pangeran mahkota? Apakah mereka punya musuh?" pikir semua orang disana
Kaisar pun segera pergi meninggalkan paviliun anggrek bulan untuk melihat keadaan putra mahkota nya.
"Dimana tabibnya?" tanya kaisar
"Hamba yang mulia" tabib tua itu tergopoh-gopoh menghampiri kaisar
"Bagaimana keadaan putra mahkota?" tanya kaisar
"Putra mahkota terkena racun ular kirin yang mulia, racun ini berasal dari kekaisaran ming, dan termasuk jenis racun arsenik" ucap tabib itu menjelaskan
"Apa itu racun arsenik?" tanya kaisar
"Racun yang sangat berbahaya dan bisa langsung membunuh orang yang terkena racun saat itu juga yang mulia" ucap tabib itu lagi
"Siapa yang mengirim racun ini untuk putra mahkota? Dan jika racun ini berasal dari kekaisaran ming, bukankah itu artinya kaisar ming ikut andil dalam rencana pembunuhan terhadap putra mahkota" tanya kaisar
"Apakah ada cara untuk menyembuhkan putra mahkota?" tanya kaisar kembali pada tabib itu
"Sampai saat ini belum ditemukan penawar untuk racun ular kirin yang mulia, tapi hamba akan mencoba membuat obat untuk bisa memperlambat racunnya" ujar tabib itu
"Lakukan!" ucap kaisar sambil keluar dari paviliun bangau putih dan berjalan menuju paviliun melati, tempat permaisuri nya.
"Hormat kami yang mulia" ujar para pelayan dan juga tabib sambil bersujud pada kaisar. Kaisar hanya mengibaskan lengan hanfu nya, dan semua pun kembali berdiri sambil terus menundukan kepalanya
"Bagaimana keadaan permaisuri?" tanya kaisar
"Permaisuri terkena racun bunga tidur yang mulia, permaisuri dipastikan akan tetap tertidur entah sampai kapan" ujar tabib yang memeriksa permaisuri.
"Apakah ada cara untuk menyembuhkan racun itu?" tanya kaisar lagi
"Mohon maaf yang mulia, tapi racun bunga tidur ini racun yang sangat langka, dan penawar nya hanyalah teratai emas 10.000 tahun" ujar sang tabib
Kaisar pun menggelengkan kepalanya, pusing memikirkan nasib permaisuri dan juga putra mahkota nya
"Tutup rapat-rapat mulut kalian semua, jangan sampai berita ini bocor sampai keluar" ucap kaisar
"Zen tidak segan-segan memenggal kepala siapa pun yang berani membocorkan masalah ini" tegas kaisar sambil berjalan keluar dari paviliun melati menuju ruang kerjanya.
"Guang..." panggil kaisar pada kaki tangan nya
"Ya yang mulia" jawab Guang
"Selidiki siapa orang yang berani meracuni permaisuri dan juga putra mahkota!" tegas kaisar
"Baik yang mulia" Guang pun membungkukan badan nya dan segera pergi melaksanakan tugas nya
...****************...
Sementara di tempat lain, pangeran kedua, pangeran ketiga, selir agung, selir kehormatan, Ai Li dan An Xia sedang duduk di aula keluarga paviliun anggrek bulan
"Niu, apa kau sudah mendapatkan informasi?" tanya Ai Li
"Benar putri, tadi ada orang-orang kita yang datang dan menyampaikan informasi" jawab niu
"katakan..." pangeran kedua menimpali
"Racun ular kirin itu di kirim oleh kaisar Ming atas permintaan permaisuri untuk meracuni selir agung, sedangkan racun bunga tidur itu di beli oleh putra mahkota dari kekaisaran wan untuk meracuni pangeran kedua" jawab Niu
"Owh... jadi pria tak tahu diri dan nenek lampir itu berusaha untuk menghancurkan keluargaku?" seringai Ai Li
"Bukankah kau bisa menyembuhkan mereka istriku?" tanya pangeran kedua
"Tentu saja bisa, tapi aku tidak mau menghabiskan energiku hanya untuk menyembuhkan manusia jahat seperti mereka" jawab Ai Li acuh
"Oh Ai Li sayangku, sepertinya kau harus menolong mereka" ujar An Xia dengan mata yang berkilat licik
"Apa maksudmu An Xia?" Ai Li mengernyit heran mendengar saran dari An Xia
"Ai Li.. Bukankah kedua racun itu racun langka?" tanya An Xia
"Benar" jawab Ai Li singkat
"Kalau begitu kau suruh saja salah satu anggotamu itu untuk menyembuhkan mereka" ujar An Xia santai
"Apa untungnya untuk ku?" seringai Ai Li
"Tentu saja banyak, kau hanya harus menyadarkan permaisuri, tapi buat dia tidak bisa berbuat apa-apa" ucap An Xia sambil tersenyum centil
"Buat permaisuri sadar, tapi tak bisa bangun dari tempat tidur nya, dan jangan lupa juga untuk membuat dia bisu, biarkan dia menanggung sakit dalam diam" ujar An Xia sambil menaik turunkan kedua alis nya.
"Dan bagaimana kalau kau sembuhkan juga racun ular kirin itu? Dan buat putra mahkota itu buruk rupa dan impoten, bukankah itu seru?" ujar An Xia dengan nada centil nya
"Lalu kau?" tanya Ai Li
"Tentu saja aku akan menyuruh orang-orang ku untuk mencari bukti-bukti kejahatan putra mahkota dan juga permaisuri, aku juga akan membongkar kedok para pejabat istana yang bekerja sama dengan permaisuri sekaligus mencari bukti konspirasi permaisuri dengan kaisar Ming dalam merebut kekuasaan, adil bukan?" tanya An Xia
"Baiklah, besok kita akan berjalan-jalan dan bersenang-senang di luar selama 1 bulan" ujar Ai Li santai
"Apa maksudmu?" tanya pangeran kedua, tampaknya belum paham alur pikiran Ai Li
"Tentu saja, besok kita berenam akan berjalan-jalan, kita tinggal minta izin pada kaisar untuk mencari tabib untuk menyembuhkan permaisuri dan juga putra mahkota, tapi kita tidak perlu melakukan itu, karena bulan depan aku akan mengirim orang ku untuk menyembuhkan racun mereka dan memberikan racun yang lain" ujar Ai Li menjelaskan
"Tapi kenapa harus menunggu 1 bulan untuk mengirim tabib?" pangeran ketiga pun ikut bertanya
"Karena sangat sulit mencari tabib yang benar-benar bagus, dan kita semua harus menempuh waktu 1 bulan pulang pergi menggunakan kereta sampai ke benua barat" ucap Ai Li
"Ternyata otak kecilmu itu penuh dengan trik-trik licik istriku" ucap pangeran kedua
"Tentu saja, sebagai istrimu, aku hanya harus memastikan bahwa suamiku dan keluargaku mendapatkan hak yang seharusnya di dapatkan, bagaimana pun caranya, lagi pula nenek gayung itu tidak pantas jadi permaisuri" jawab Ai Li
"Nenek gayung? Siapa lagi itu?" tanya mereka serempak kecuali An Xia
"Tentu saja permaisuri, memangnya siapa lagi?" jawab Ai Li santai
"Bukan nya kemarin kau menyebutnya nenek sihir?" tanya pangeran kedua
"Iya itu panggilanku hari kemarin untuk perempuan tua yang busuk hati itu, tapi sekarang aku memanggilnya nenek gayung" jawab Ai Lisambil mengambil kue dan memakan nya.
"Lalu kau akan memanggil dia apa besok?" tanya pangeran kedua lagi
"Nenek grandong" jawab Ai Li dan An Xia serempak sambil tertawa